Anda di halaman 1dari 3

Untuk melakukan pencarian informasi diperlukan langkah-langkah berikut ini:

1) Mendaftar semua variable yang perlu diteliti.


2) Mencari setiap variable pada "subject encyclopedia".
3) Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang
tersedia.
4) Memeriksa indeks yang memuat variable-variabel dan topik masalah yang diteliti.
5) Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-buku,
dan biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
6) Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian "mereview" dan
menyusun bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dab relevansinya
dengan masalah yang sedang diteliti.
7) Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan
ditulis kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan dua
macam kartu, yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu catatan (content
card).
Agar dapat dibedakan, kedua kartu tersebut dapat berbeda wamanya. Kartu
bibliografi dibuat untuk mencatat keterangan tentang judul buku, majalah , surat
kabar, dan jurnal. Catatan pada kartu bibliografi berisikan nama pengarang, judul
buku, penerbit, dan tahun penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan atau
content card, peneliti dapat menulis kutipan (quotation) dari tulisan tertentu,
saduran, ringkasan, tanggapan atau komentar peneliti terhadap apa yang telah
dibaca.
8) Dalam langkah terakhir, peneliti menyusun dan menuliskan kembali informasi-
informasi tersebut dalam bentuk essay.
Tulisan ini nantinya akan dimasukkan di laporan penelitian. Dan hasil
studi kepustakaan atau telaah kepustakaan kita akan merumuskan kerangka
pemikiran atau landasan teori untuk penelitian. Kerangka pemikiran atau landasan
teori dijabarkan dan tinjauan pustaka dan disusun oleh peneliti sebagai tuntunan
untuk memecahkan permasalahan dan untuk merumuskan hipotesis. (Untuk jenis
penelitian non hipotesis misalnya penelitian historis tidak diperlukan rumusan
hipotesis.) Dalam hal ini dijelaskan hubungan antar variable atas kajian teoritis
dan penelitian sebelumnya. Kerangka pemikiran atau landasan teori sebaiknya
juga disajikan dalam bentuk diagram alit- yang berisi persamaan matematis
ataupun model konseptual yang menggambarkan hubungan antar variable. Model
atau diagram alir tersebut disusun berlandaskan teori-teori dan hasil telaah
kepustakaan, yang digunakan sebagai premis atau pernyataan yang telah diterima
kebenarannya. Dalam kerangka pemikiran atau landasan teori lazimnya tidak ada
rujukan lagi.
Kriteria Memilih Sumber Bacaan :
Dalam mencari sumber bacaan, kita perlu pilih-pilih (selektif), artinya tidak
semua yang diketemukan lalu ditelaah. Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup :
1) Ketetapan (Adequacy) Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang
dilaksanakan
2) Kejelasan (Clarity) Sumber pustaka harus mudah di pahami atau di mengerti
oleh peneliti
3) Empiris (Empericalness) Sumber pustaka itu berdasarkan ada kenyataan bukan
hasil imajinasi
4) Terorganisasi (Organization) Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi
dengan baik sehingga memudahkan peneliti untuk mencari informasi.
5) Kemutakhiran (Recency) Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan
terbaru dalam bidangnya (Up to date)
6) Relevansi (Relevance) Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian
7) Keyakinan (Convisigness) Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang
terpercaya bagi peneliti
Namun, 2 kriteria yang biasa digunakan dalam memilih sumber bacaan
yaitu prinsip kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance). Kecuali
untuk penelitian historis, perlu dihindarkan penggunaan sumber bacaan yang
sudah lama dan dipilih sumber yang lebih mutakhir. Sumber yang telah lama
mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku lagi
karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil
penelitian yang lebih kemudian. Di samping sumber itu harus mutakhir, juga
harus relevan bagi masalah yang sedang digarap. Seleksi berdasarkan kriteria
relevansi ini terutama jelas pada sumber acuan khusus. Jadi, hendaklah dipilih
sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti. Salah satu
kriteria skripsi yang baik adalah bila menggunakan teori-teori yang berkualitas.
Teori yang berkualitas maksudnya adalah teori yang sangat relevan dengan
permasalahan, terbaru, dan sudah teruji kesahihan (valid) dan kehandalannya
(reliable).

Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria:


 Relevansi
Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan
teori yang dikemukakan. Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang
akan diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis hasil penelitian yang
relevan dengan apa yang akan diteliti dapat dilihat dari: permasalahan yang diteliti,
waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis
dankesimpulan. Misalnya peneliti yang terdahulu, melakukan penelitian tentang tingkat
penjualan jenis kendaraan bermotor di Jawa Timur dan peneliti berikutnya meneliti di
Jawa Barat. Jadi hanya berbeda lokasi saja. Peneliti yang kedua ini dapat menggunakan
referensi hasil penelitian yang pertama.
 Kelengkapan
Kelengkapan ini berhubungan dengan banyaknya sumber yang dibaca.
 Kemutakhiran
Persyaratan kemutakhiran sangat penting diperhatikan baik dalam penelitian
maupun penulisan sebuah karya ilmiah. Kemutakhiran ini terkait dengan pengutipan dari
sumber-sumber yang terbaru, up-to-date. Sumber-sumber terbaru biasanya berdasarkan
pada hasil-hasil peneitian terkini pula. Itulah sebabnya syarat kemutakhiran ini sangat
penting.

Anda mungkin juga menyukai