Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat rahmat, karunia, hidayah dan kehendak-Nyalah makalah ini
dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai hakekat


matematika, karakteristik matematika, dan tujuan dari pembelajaran matematika.
Dalam makalah ini penulis menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan
mengenai penguasaan ilmu tentang hakekat matematika, karakteristik matematika,
dan tujuan dari pembelajaran matematika, tetapi berkat bimbingan yang diberikan
oleh berbagai pihak akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan makalah ini serta
adanya media massa yang sangat menunjang penyelesaian makalah ini.

Sebagai mahasiswa, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki


masih terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan.
Maka, kritik dan saran dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulis di
masa yang akan datang.

Penulis berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya


meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa dan dapat mengaplikasikannya di
kehidupan sehari-hari.

Padang, 28 Agustus 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................1

Daftar Isi.....................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ...............................................................................................3


2. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
3. Tujuan Makalah .............................................................................................4

BAB 2 ISI DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Individu berdasarkan Gaya Belajar ..........................................5


2. Karakteristik Individu berdasarkan Keturunan ..............................................7
3. Karakteristik Individu berdasarkan Keluarga ................................................9
4. Karakteristik Individu berdasarkan Lingkungan ............................................

BAB 3 PENUTUP

1. Kesimpulan ....................................................................................................10
2. Saran ...............................................................................................................10

Daftar Pustaka ............................................................................................................11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Matematika memiliki banyak pengertian, hingga saat ini belum ada


kesepakatan yang bulat di antara para matematikawan tentang apa yang disebut
matematika itu. Untuk mendiskripsikan definisi kata matematika para
matematikawan belum pernah mencapai satu titik “puncak” kesepakatan yang
“sempurna”. Banyaknya definisi dan beragamnya deskripsi yang berbeda
dikemukakan oleh para ahli, mungkin disebabkan oleh ilmu matematika itu
sendiri, dimana matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki
kajian sangat luas sehingga masing-masing ahli bebas mengemukakan
pendapatnya tentang matematika berdasarkan sudut pandang, kemampuan,
pemahaman, dan pengalaman masing-masing. Oleh sebab itu matematika tidak
akan pernah selesai untuk didiskusikan, dibahas, maupun diperdebatkan.
Penjelasan mengenai apa dan bagaimana sebenarnya matematika itu, akan terus
mengalami perkembangan seiring dengan pengetahuan dan kebutuhan manusia
serta laju perubahan zaman.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat pesat terutama dalam


bidang informasi begitu cepat, sehingga informasi yang terjadi didunia dapat kita
ketahui dengan segera yang mengakibatkan batas Negara dan waktu sudah tidak
ada perbedaan lagi. Akibat globalisasi, dalam era globalisasi ini diperlukan
sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global,
sehingga diperlukan sumber daya manusia yang kreatif berfikir sistematis logis,
dan konsisten, dapat bekerja sama serta tidak cepat putus asa. Untuk memperoleh
sifat yang demikian perlu diberikan pendidikan yang berkualitas dengan berbagai
macam pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang merefleksikan sifat di atas
adalah mata pelajaran Matematika, karena matematika merupakan ilmu dasar dan
melayani hamper setiap ilmu.

3
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja karakteristik individu berdasarkan gaya belajar,
keturunan, keluarga dan lingkungan?
b. Bagaimana karakteristik dari setiap individu berdasarkan gaya
belajar, keturunan, keluarga dan lingkungan?

3. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui karakteristik individu berdasarkan gaya belajar,
keturunan, keluarga dan lingkungan
b. Untuk menjelaskan karakteristik individu berdasarkan gaya belajar,
keturunan, keluarga dan lingkungan

4
BAB 2

ISI DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Individu berdasarkan Gaya Belajar


Berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh otak dalam menyerap,
mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu
dapat dibagi dalam tiga kategori, diantaranya gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu.
Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik gaya belajar
menurut De Porter & Hernack, adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik perilaku individu dengan gaya belajar visual ditandai
dengan ciri-cirinya sebagai berikut :
1) Rapi dan teratur.
2) Berbicara dengan cepat.
3) Mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik.
4) Teliti dan rinci.
5) Mementingkan penampilan
6) Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang
didengar.
7) Memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik.
8) Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual.
9) Biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara
berisik ketika sedang belajar.
10) Sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia
minta instruksi secara tertulis).
11) Merupakan pembaca ynag cepat dan tekun.
12) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
13) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.

5
14) Dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu
bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh
tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan.
15) Jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-
coretan tanpa arti selama berbicara.
16) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat
“ya” atau “tidak”.
17) Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada
berpidato/berceramah.
18) Lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada
musik.
19) Seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
menuliskan dalam kata-kata.
b. Karakteristik perilaku individu dengan gaya belajar auditorial
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja.
2) Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik.
3) Lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca.
4) Jika membaca maka lebih senag membaca dengan suara keras.
5) Dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna
suara.
6) Mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat
pandai dalam bercerita.
7) Berbicara dengan sangat fasih.
8) Lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya.
9) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada apa yang dilihat.
10) Senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara
panjang lebar.
11) Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-
tugasyang berhubungan dengan visualisasi.

6
12) Lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan
keras daripada menliskannya.
13) Lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku
humor/komik.
c. Karakteristik perilaku individu dengan gaya belajar kinestetik yang
ditandai dengan ciri-ciri berikut :
1) Berbicara dengan perlahan.
2) Menanggapi perhatian fisik.
3) Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka.
4) Berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain.
5) Banyak gerak fisik.
6) Memiliki perkembangan otot yang baik.
7) Belajar melalui praktek langsung atau manipulasi.
8) Menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat
langsung.
9) Menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika
sedang membaca.
10) Banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal).
11) Tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang
lama.
12) Sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat
tersebut.
13) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
14) Pada umumnya tulisannya jelek.
15) Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secar
fisik).
16) Ingin melakukan segala sesuatu.

Dengan mempertimbangkan dan melihat gaya belajar apa yang


paling menonjol dari diri seseorang diharapkan orangtua atau individu
bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang
karakter gaya belajar dirinya) diharapkan dapat bertindak secara arif dan
bijaksan dalam memilih metode belajar yang sesuai.

7
2. Karakteristik Individu berdasarkan Keturunan
Menurut ahli biologi, terjadinya individu adalah akibat bertemunya
sel jantan dan sel betina. Baik sel jantan maupun sel betina terdiri dari
chromosome-chromosome yang berupa benang-benang protoplasma yang
berpasangan. Pada setiap spesies (jenis makhluk) jumlah dan bentuk
chromosome-nya selalu sama. Dan bila spesiesnya berbeda, akan berbeda
pula jumlah dan bentuk chromosome-nya. Tiap chromosome
mengandung unsur-unsur yang mengandung gene-gene, berupa bintik-
bintik dan letaknya menyerupai mata kalung yang tersusun secara linier
dan terikat pada pasangan-pasangan chromosome. Gene yang berasal dari
chromosome sel jantan saling berpasangan dengan gene yang berasal dari
chromosome sel betina dengan cara yang berbeda-beda. Cara yang
berbeda-beda inilah yang menyebabkan perbedaan sifat individu. Dan
perbedaan sifat individu inilah yang akhirnya menjadi penyebab
terjadinya perbedaan individu manusia berdasarkan faktor keturunan.

3. Karakteristik Individu berdasarkan Keluarga


Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting
di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang
terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana
sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan
anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu
kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak-anak yang belum
dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, di mana
saja dalam satuan masyarakat manusia.
Keluarga mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia dalam
kehidupan masyarakat. Terbentuknya keluarga bukan semata-mata
mempunyai kepentingan yang sama, tetapi lebih dari itu adalah
berdasarkan sukarela dan cinta kasih yang azasi diantara dua manusia
(suami-istri). Berdasarkan rasa cinta kasih inilah kemudian lahir anak
sebagai generasi penerus. Keluarga juga sangat penting sebagai wadah
antara individu dan kelompok yang menjadi tempat pertama dan utama

8
untuk sosialisasi anak. Ibu, ayah, saudara, dan keluarga yang lain adalah
orang pertama bagi anak untuk mengadakan kontak dan tempat
pembelajaran sebagaimana hidup orang lain. Anak-anak menghabislan
waktunya dalam keluarga, sampai mereka masuk sekolah

4. Karakteristik Individu berdasarkan Lingkungan

Lingkungan membawa pengaruh pada individu yang berada di


lingkungan tersebut. Lingkungan meliputi:

a. Lingkungan Statis (keadaan tempat dan alam)


Orang yang tinggal di daerah pegunungan tentu akan beda
dengan orang tinggal di daerah ngarai. Dari segi jasmani, orang yang
tinggal di daerah pegunungan badannya akan lebih kuat, paru-
parunya lebih bersih daripada orang yang tinggal di daerah sungai.
Sebaliknya dari segi rohani, orang yang tinggal di daerah ngarai
pada umumnya lebih bisa menggunakan akalnya daripada orang
yang tinggal di daerah pegunungan. Jadi lingkungan statis
berpengaruh terhadap perbedan individu baik dari segi jasmani
maupun rohani.
b. Lingkungan Dinamis (keadaan sosial atau manusia)
Dari segi jasmani, orang yang tinggal di daerah perkampungan orang
yang suka olahraga untuk kesehatan, besar kemungkinan akan ikut-
ikutan yang akhirnya menjadi kebiasaan dan mendatangkan
kesehatan bagi dirinya. Dari segi rohani, orang yang tinggal di
lingkungan atau daerah “hitam” besar kemungkinan akan
terpengaruh menjadi orang jahat. Sebaliknya orang yang tinggal di
lingkungan orang-orang yang “tekun beragama” sedikit banyak tentu
akan mempengaruhinya, dan besar kemungkinan dia akan menjadi
orang baik-baik meskipun semula termasuk orang jahat.

9
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai pendapat tentang pengertian matematika,
kiranya dapat dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita, bagi pihak yang
masih merasa memiliki anggapan “sempit” mengenai matematika.
Meliahta beragamnya pendapat banyak tokoh di atas tentang matematika,
benar-benar menunjukkan begitu luasnya objek kajian dalam matematika.
Matematika selalu memiliki hubungan dengan disiplin ilmu yang lain
untuk pengembangan keilmuan, terutama dibidang sains dan teknologi.
Ilmu matematika itu adalah ilmu umum dari segala ilmu-ilmu lainnya.
Jadi, sejak awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat bantu
untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Jadi, hakekat matematika adalah sebagai berikut :
Matematika pelajaran tentang suatu pola atau susunan dan hubungan
Matematika adalah cara berfikir

10
Matematika adalah bahasa
Matematika adalah suatu alat
Matematika adalah suatu seni
Berdasarakan dari karakteristik dan tujuan dari pembelajaran
matematika itu sendiri, peserta didik hendaknya mampu mencapai
kemampuan- kemampuan dari tujuan matematika itu sendiri.

2. Saran
Untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan pola pikir
yang baik, perlu kerjasama antara pendidik dan peserta didik itu sendiri.
Sebaiknya prosen pembelajaran yang dilakukan dapat dioptimalkan sebaik
mungkin sehingga peserta didik mampu mengubah pandangan yang
negatif dari pembelajaran matematika.

Daftar Pustaka

Dewanti, Sintha Sih. 2010. Diktat Psikologi Belajar Matematika. Yogyakarta:


UIN Sunan Kalijaga.

http://kompasmadura.blogspot.com/2016/03/pengertian-individu-keluarga-
masyarakat.html

11

Anda mungkin juga menyukai