Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada landasan, dan kerangka berfikir dalam penelitian.
Kajian dalam unit ini meliputi; penyusunan landasan teori, variabel dan indikator, penyusunan
kerangka berfikir.
Dalam unit ini mahasiswa mengkaji tentang kajian teori/landasan teori yang berhubungan
dengan variabel penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang terkait. Sebelum perkuliahan
berlangsung, dosen menampilkan slide tentang konsep dari kajian teoritis/pustaka, penyusunan
kajian teori, variabel dan indikator serta kerangka berfikir, sehingga mahasiswa memahami tentang
penyusunan kajian teori/pustaka sesuai dengan masalah yang diteliti. Mahasiswa diberi tugas
untuk membaca uraian materi yang ada pada modul berbasis android.
Media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi ini. Media yang (daring)
digunakan adalah LCD yang digunakan oleh dosen untuk pencapaian awal perkuliahan dan
menggunakan modul berbasis android. Modul berbasis android ini dapat dibaca oleh mahasiswa
kapan dan dimana saja. Dengan membaca modul mahasiswa dapat menguasai materi ini sebagai
modal untuk memahami materi selanjutnya.
Uraian Materi
A. Pengertian
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teori untuk pelaksanaan penelitian. Teori adalah seperangkat
konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan
menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Ditegaskan agar peneliti itu mempunyai
dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Adapun landasan teoritis ini
merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
2020
1 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
2020
2 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
B. Deskripsi Teori
Salah satu komponen penting dalam melakukan penelitian adalah menentukan teori apakah
yang akan digunakan untuk mengeksplorasi rumusan masalah. Teori adalah seperangkat
konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam Wiersma (1986) menyatakan
bahwa : A theory is a generalization or series of generalization by which we attempt to explain
some phenomena in a systematic yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena
secara sistematik.
Teori merupakan sistem yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomen dengan cara
merinci konstruk-konstruk (yang membentuk fenomena itu), beserta hukum atau aturan yang
mengatur keterkaitan antara satu konstruk dengan lainnya. Para pakar membagi teori menjadi
dua, yaitu teori kecil dan teori besar. Teori kecil adalah teori yang menjelaskan suatu
fenomena dalam skala kecil dan terbatas. Seorang peneliti biasanya membangun teori kecil
didalam penelitiannya. Teori ini hanya melibatkan satu atau dua variabel untuk menjelaskan
sesuatu secara sangat terbatas. Teori besar adalah teori yang menjelaskan suatu fenomena
secara utuh dan menyeluruh. Apa yang dimaksud dengan teori penelitian dalam penelitiannya
mengacu kepada teori kecil (Prasetya Irawan, 1999).
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan
bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan
dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/
dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknik tergantung
pada jumlah variabel independent dan satu dependent, jika ada 3 variabel independent dan
satu variabel dependant maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok
teori; yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independent dan satu
dependent. Oleh karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan banyak teori
yang perlu dikemukakan (Sugiyono, 2019:106).
2020
3 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai
berikut :
2020
4 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Teori empiris ini mempunyai dasar empiris. Suatu teori dapat memandang gejala yang
dihadapi dari sudut yang berbeda-beda, misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi dapat pula
dengan menganalisa dan menginterprestasi secara kritis ( Habermas, 1968 ).
Selanjutnya menurut Hoy & Miskel (1987 : 2) mengemukakan bahwa komponen teori
itu meliputi konsep dan asumsi. A concept is a term that has been given–an abstract,
generalized meaning. Konsep merupakan istilah yang bersifat abstract dan bermakna
generalisasi. Contoh konsep dalam administrasi adalah leadership (kepemimpinan),
satisfaction (kepuasan) dan informal organization (organisasi informal). Sedangkan asumsi
merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. An assumption, accepted
without proof, are not necessarily selfevident.
2020
5 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Penelitian kuantitatif, di sisi lain, menyertakan sejumlah besar literatur utama di awal
penelitian untuk memberikan arahan/petunjuk atas pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-
hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif juga menggunakan literatur untuk memperkenalkan
masalah atau menggambarkan secara detail literatur-literatur sebelumnya dalam bagian khusus
berjudul “ literatur terkait “ atau “tinjauan pustaka,” atau judul- judul yang sejenis.
Selain itu, tinjauan pustaka dalam penelitian kuantitatif dapat ditulis untuk
memperkenalkan suatu teori, suatu penjelasan atau hubungan-hubungan yang diinginkan, dan
menjelaskan mengapa teori tersebut penting untuk dikaji. Pada akhir penelitian, peneliti
meninjau kembali literatur yang ada dan membuat perbandingan antara hasil penelitian dengan
penemuan penemuan yang terdapat dalam literatur. Dalam hal ini, peneliti kuantitaif
menggunakan literatur secara deduktif sebagai kerangka kerja untuk merancang rumusan
2020
6 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Peneliti fokus pada teori-teori dalam berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti. Model ini biasanya banyak muncul dalam artikel-artikel jurnal, yang di dalamnya
penulis sering kali menjelaskan teori di bagian pendahuluan. Model terakhir yang disarankan
Cooper adalah tinjauan pustaka yang bersifat metodologis : peneliti fokus pada metode-metode
dan definisi-definisi. Tinjauan semacam ini biasanya menyajikan ringkasan atas penelitian-
penelitian sebelumnya, dan kritik atas kekuatan dan kelemahan metodologis dalam penelitian-
penelitian tersebut.
2020
7 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Dalam pendahuluan Sebagai pendekatan yang sering Sulit bagi pembaca untuk
ditemukan dalam artikel jurnal, familier memisahkan dan memilih dasar
bagi para pembaca, lebih bersifat teori dari lomponen–komponen
deduktif proses dan penelitian lain
(misalnya, dengan metode)
Dalam Tinjauan pustaka Teori-teori ditemukan di literatur, dan Pembaca sulit membedakan teori
penempatannya dalam tinjauan pustaka dengan tinjauan pustaka
semakin memperjelas dan membuatnya
runtut sesuai dengan literatur aslinya.
Setelah hipotesiss atau Pembahasan teori merupakan perluasan Peneliti bisa saja memasukkan
rumusan masalah sebagai logis dari hipotesis atau rumusan lagika teoritis setelah hipotesis dan
landasan masalah karena menerangkan bagaimana rumusan masalah serta
dan mengapa variabel-variabel mengabaikan pembahasan detail
dihubungkan tentang asal usul mula dan alasan
penggunaan teori tersebut.
Dalam bagian terpisah Pendekatan ini dengan jelas Pembahasan teori terpisah dari
membedakan teori dengan komponen- komponen-komponen penelitian
komponen proses penelitian lainnya, dan lain (misalnya, rumusan masalah
memungkinkan pembaca untuk atau metode dan pembaca
mengidentifikasi dan memahami secara mungkin tidak mudah
lebih baik dasar teori untuk penelitian. menghubungkannya dengan
komponen-komponen proses
penelitian lainnya).
2020
8 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
F. Variabel
1. Pengertian
Semua penelitian berurusan dengan variabel, tanpa variabel maka tidak ada
penelitian. Apa yang dimaksud dengan variabel?. Ada beberapa pendapat tentang variabel.
Kerlinger (1973 menyatakan variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang
dipelajari. Sedangkan Suryabrata (2010) menyatakan variabel diartikan sebagai segala
2020
11 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
2. Macam-macam variabel
Variabel pertama-tama dibedakan atas variabel kuantitatif dan variabel kualitatif.
Variabel kuantitatif adalah variabel yang menunjukkan keragaman dalam kuantitas
(jumlah), dan dinyatakan dalam bentuk angka. Misalnya: umur, hasil belajar, jumlah siswa
per kelas. Variabel kualitatif adalah variabel yang menunjukkan variasi dalam jumlah
kualitas dan dinyatakan dengan label/lambang tertentu; Misalnya: jenis kelamin, tingkat
pendidikan, IQ. Variabel jenis kelamin terdiri dari kategori laki-laki dan perempuan; laki-
laki dapat diberi kode angka 0 dan perempuan dengan kode angka 1. Variabel IQ dapat
digolongkan rendah, sedang dan tinggi dengan kode berturut-turut 1, 2 dan 3.
Ditinjau dari jenis data yang terdapat pada variabel itu, dibedakan pula dua macam
variabel, yaitu variabel kategorikal dan variabel kontinue. Variabel kategorikal disebut
juga dengan variabel dikotomi, variabel diskrit atau variabel diskontinue. Variabel
2020
12 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
2020
13 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Variabel bebas dapat dibedakan atas tiga macam yaitu; a) variabel bebas atribut
(attribute independent variabel), yaitu variabel bebas yang tidak bisa dimanipulasi.
Misalnya jenis kelamin, latar belakang sosial ekonomi, pengalaman mengajar dan
seterusnya; b) variabel bebas yang dapat dimanipulasi tetapi tidak dimanipulasi dalam
penelitian tertentu. Variabel ini tidak dimanipulasi karena tidak dimungkinkan atau tidak
diperkenankan. Misalnya salah satu variabel bebas yang diteliti adalah kurikulum,
sedangkan kurikulum tidak boleh dirubah; c) Variabel bebas aktif (active independent
variable) yaitu variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan dimanipulasi pada penelitian
tertentu. Misalnya metode mengajar, media dan seterusnnya. Apa yang dimaksud dengan
manipulasi?, manipulasi dalam penelitian eksperimen adalah pemilihan sampel melalui
random acak. Dari populasi dipilih sampel sebanyak grup yang diperlukan melalui random.
2020
14 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Ada lima cara untuk mengontrol variabel bebas yang tidak turut diteliti, yaitu:
6. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi
secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independent dan dependent. Bila
dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan,
mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut
dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh sebab itu pada setiap penyusunan
paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka teori.
Kerangka penelitian dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas
sebuah variabel atau secara mandiri, disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk
masing-masing variabel juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.
2020
15 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
Pada bagian bawah ini dapat dilihat proses penyusunan kerangka berfikir untuk merumuskan
hipotesis;
Variabel X Variabel Y
Rangkuman :
Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep),
definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui
spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
2020
17 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
2. Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka
berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan telebih dulu variabel penelitiannya.
Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap variabel, merupakan titik tolak
untuk menentukan teori yang akan dikemukakan.
3. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan hasil
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan
setiap variabel yang diteliti.
4. Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku–buku dan hasil
penelitian yang relevan. Buku–buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia, dan
kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah, laporan penelitian, jurnal penelitian ilmiah,
Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
5. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan
diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian,
permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).
Lembaran Kegiatan:
Diskusi dengan kelompok bagaimana fungsi teori dalam suatu penelitian. Apa perbedaan teori
untuk penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Referensi:
1. Hoy, W.K., & Miskel, C.G. 1987. Educational Administration: Theory,
Research, and Practice. New York: Random House, Inc.
3. Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
2020
18 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
2020
19 UNIT 4 PENYUSUNAN LANDASAN TEORI