Ringkasan
PENGUKURAN VARIABEL
KELOMPOK 5 :
1;
2;
3;
4;
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
pengukuran, yaitu : (1) kejadian empiris yang dapat diamati; (2) penggunaan angka untuk
menggambarkan kejadian tersebut; (3) sejumlah aturan pemetaan (Kuncoro, 2003 : 148).
Pengukuran (measurement) menurut Hartono (2014 : 77) adalah pemberian nilai
properti dari suatu objek. Pada definisi ini dapat dianalisa bahwa yang diukur adalah
properti dari suatu objek. Objek merupakan suatu entitas yang akan diteliti. Objek dapat
berupa perusahaan, manusia, karyawan dan lainnya. Sedangkan Properti adalah
karakteristik dari objek. Properti dapat berupa properti fisik, properti psikologi dan properti
sosial. Properti fisik misalnya jika objek adalah manusia, maka properti fisiknya adalah
tinggi badan, warna rambut, umur dan lainnya. Jika objeknya adalah perusahaan, maka
properti fisiknya adalah ukuran perusahaan, lokasinya dan lainnya. Properti psikologis
misalnya adalah sikap manusia, kepintaran, motivasi dan lainnya. Properti sosial misalnya
adalah status sosial, persepsi masyarakat dan lainnya.
Pengukuran properti fisik mudah dilakukan karena dapat dilihat dengan mudah.
Misalnya pengukuran terhadap ukuran perusahaan dapat dinilai dari ukuran aktivanya yang
dapat diobservasi pada neraca perusahaan. Pengukuran properti psikologi dan sosial
lebih sulit diukur karena tidak mudah diamati karena properti tersebut bersifat masih
berupa konsep dan abstrak. Contohnya adalah pengukuran konsep belajar (learning).
Konsep ini tidak mudah diamati karena masih bersifat abstrak. Tehnik yang dapat
digunakan untuk mengukurnya adalah memecah konsep ini ke dalam beberapa
karakteristik perilaku yang dapat diobservasi. Pemecahan konsep ke dalam bentuk yang
dapat diukur disebut dengan pengoperasionalan konsep (operationalizing the concept)
(Hartono, 2014 : 78).
Datadata yang telah dikumpulkan oleh peneliti dapat berupa elemen-elemen data
yang sudah dapat diukur besarannya, tetapi kadang juga masih berupa konsep yang belum
dapat diukur. Apabila data masih berupa konsep yang belum dapat diukur, maka peneliti
harus menguraikan data tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi dimensi-dimensi dan
elemen-elemen data yang dapat diukur. Konsep atau data yang telah didefinisikan agar
dapat diukur, diperlukan alat atau instrumen penelitian untuk mengukurnya, dimana dalam
penelitian alat untuk mengukur konsep data disebut dengan skala (Hartono, 2014 : 77).
Ringkasan
Ringkasan
A; DESAIN SKALA
Skala (scale) didefinisikan oleh Hartono (2014 : 80) sebagai suatu alat atau
mekanisme yang dapat digunakan untuk membedakan individual-individual kedalam
variabel-variabel yang akan digunakan di dalam riset atau penelitian.
Tipe dasar dari skala mengikuti tipe nilai dari datanya. Ada empat tipe skala
pengukuran atau tipe nilai data dalam penelitian, yaitu :
1; Skala Nominal (Nominal Scale)
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
20o Celcius. Penunjuk waktu (kalender atau jam) merupakan contoh skala interval,
jumlah hari antara tanggal 1 sampai dengan tanggal 4 adalah sama dengan jumlah
hari antara tanggal 21 sampai dengan tanggal 24 (Indriantoro, 2002 : 99).
4; Skala Rasio (Ratio Scale)
METODE PENSKALAAN
Metode penskalaan adalah suatu cara untuk memberikan penilaian terhadap
variabel-variabel sesuai dengan skalanya (nominal, ordinal, interval dan rasio).
Ringkasan
Ringkasan
Hartono (2014 : 82) secara garis besar menyatakan terdapat dua macam metode
penskalaan yaitu : Skala Rating (Rating Scale) dan Skala Rangking (Ranking Scale).
Ringkasan
Ringkasan
Skala ini digunakan untuk mengukur respon subjek ke dalam 5 poin skala
dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah
tipe interval. Contoh, dengan menggunakan Skala Likert, apakah anda setuju
dengan pendapat ini.
Sangat tidak
setuju
Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Setuju
Sangat
Setuju
Kuliah di S2 menarik
Uraian
Skala ini menggunakan dua buah nilai ekstrim (bipolar) dan subjek diminta
untuk menentukan responsya di antara dua nilai tersebut di ruang yang
disediakan yang disebut dengan ruang semantik. Tipe data yang digunakan
adalah tipe interval.
Kelompok 5 |Pengukuran Variabel 9
Kelompok 5 |Pengukuran Variabel 9
Ringkasan
Ringkasan
Contoh :
Setuju __ __ __ __ __ Tidak Setuju
Pintar __ __ __ __ __ Naif
Besar __ __ __ __ __ Kecil
e; Skala Numerik (numerik scale)
Skala ini sama dengan skala perbedaan semantik hanya mengganti ruang
semantik yang disediakan dengan angka-angka numerik yang terdiri atas 5 atau
7 alternatif nomor untuk mengukur nilai tersebut. Tipe data yang digunakan
adalah tipe interval.
Contoh :
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Tidak Setuju
f; Skala Penjumlahan Tetap atau Konstan (fixed or constant sum scale)
Pada metode skala ini, subjek diminta untuk mendistribusikan nilai responsya
ke dalam beberapa item yang sudah disediakan dengan jumlah yang tetap. Tipe
data yang digunakan adalah tipe rasio.
Contoh :
Di dalam memilih pendidikan S2, tentukan besarnya nilai alokasi yang Anda
berikan dengan total nilai 100 poin.
Fasilitas Komputer
____
Fasilitas Basis Data
____
Kenyamanan Kuliah
____
Gelar Dosen Tetap
____
Materi Kuliah
Total
____
100
Skala ini dimaksudkan tidak hanya mengukur intensitas respons dari subjek
tetapi juga arah responsnya. Karena nilai nol tidak disebutkan dengan eksplisit,
maka tipe data yang digunakan adalah tipe interval.
Contoh :
Ringkasan
Ringkasan
Skala ini menggunakan grafik skala dan subjek memberi tanda pada tempat di
grafik untuk responsnya. Tipe data yang digunakan adalah tipe interval.
Contoh :
Bagaimana Anda
Secara umum menilai
dosen dimata kuliah
ini
10 memuaskan
5
cukup baik
sangat mengecewakan
___Basuki
___Didik
___Ceri
___Didik
Ringkasan
Ringkasan
Skala ini mengurutkan langsung relatif satu terhadap lainnya. Tipe data yang
digunakan adalah ordinal.
Contoh :
Di antara kandidat presiden, mana yang anda pilih menjadi presiden perusahaan
saudara (beri nilai rangking 1 sampai dengan 5) :
___Aul
___Iwan
___Sadad
___Lukman
___Ibrahim
c; Skala komparatif (comparatif scale)
Skala ini membandingkan dengan standar atau benchmark yang lainnya. Tipe
data yang digunakan adalah ordinal.
Contoh :
Dibandingkan dengan kinerja manajer periode kemarin, kinerja manajer
sekarang :
Inferior
Hampir sama
Superior
1
2
3
4
5
VALIDITAS SKALA
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya di ukur. Bila skala pengukuran tidak
valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan
apa yang seharusnya dilakukan. Secara konseptual, dibedakan 3 macam jenis validitas,
yaitu Validitas isi (content validity), validitas yang berkaitan dengan kriteria
(criterion-related validity) dan validitas konstruk (construct validity) (Kuncoro :
2003:151).
1; Validitas Isi (Content Validity)
dimensi
dan
elemen
sebuah
konsep
digambarkan.
Face
validity
dipertimbangkan oleh sebagian ahli sebagai dasar dan indeks yang sangat minimum
bagi validitas isi. Face validity menunjukkan bahwa seolah-olah sebuah item
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
ini dapat dilihat dengan mengamati apakah item dan subset item dalam instrumen
pengukur memiliki korelasi yang tinggi. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui
reliabilitas konsistensi antar item (interitem consistency reliability dan split-half
reliability).
a; Reliabilitas konsistensi antar item adalah konsistensi jawaban responden
untuk semua item dalam ukuran. Ketika sebuah item merupakan ukuran yang
independen untuk dua buah konsep yang sama, maka item-item tersebut akan
saling berkorelasi.
b; Split-half reliability menujukkan korelasi antara dua bagian instrumen.
Estimasi split-half reliability akan berbeda, tergantung pada bagaimana itemitem dalam ukuran dibagi ke dalam dua bagian (Kuncoro, 2003 : 155).
B; KLASIFIKASI VARIABEL
Ringkasan
Ringkasan
variabel, yaitu :
a; Variabel Independen dan Variabel Dependen.
Variabel independen (variabel yang diduga sebagai sebab) adalah tipe
variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Sedangkan
variabel dependen (variabel yang diduga sebagai akibat) adalah tipe variabel
yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Penjelasan dan
prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dengan variabilitas variabelvariabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel
independen. Bentuk hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen adalah berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab-akibat
dimana hubungan diantara kedua variabel tersebut dapat bersifat positif atau
negatif (Indriantoro, 2002:63).
Contoh penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel dependen dan
variabel independen antara lain penelitian yang menguji :
- Pengaruh pengumuman right issue (variabel independen) terhadap tingkat
keuntungn (variabel dependen) dan likuiditas (variabel dependen).
- Pengaruh desentralisasi (variabel independen) dan karakteristik sistem
informasi akuntansi manajemen (variabel independen) terhadap kinerja
manajerial (variabel dependen).
b; Variabel Moderating
Variabel moderating adalah tipe variabel-variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai
pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel
dependen kemungkinan positif atau negatif tergantung pada variabel
moderating itu sendiri. Oleh karena itu, variabel moderating disebut pula
dengan variabel contigency.
Ringkasan
Ringkasan
Kinerja
(Variabel
dependen)
Struktur organisasi
(Variabel
moderating)
c; Variabel Intervening
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Ringkasan
Definisi
Konseptual
Definisi Operasional
Dimensi
Skor Sikap
Skala Pengukuran
Ringkasan
Ringkasan
Kepuasan Kerja
Sikap pekerja
terhadap
dimensidimensi
pekerjaan
1; Upah/gaji
5; Promosi
Interval
Ringkasan
Ringkasan
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. Edisi 6. Yogyakarta, Indonesia : BPFE-Yogyakarta.
Indriantoro, Nur., & Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta, Indonesia : BPFEYogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta, Indonesia :
Penerbit Erlangga.
http://smartstat.wordpress.com/2010/02/20/skala-pengukuran-variabel/
tgl. 20-7-2015 jam 20.22 wita.
diunduh