Anda di halaman 1dari 8

1.

Penelitian dasar: menghasilkan pengetahuan dengan mencoba memahami bagaimana


masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan.
Motivasi utama dalam penelitian dasar adalah untuk memperluas pengetahuan
manusia, bukan untuk menciptakan atau menciptakan sesuatu. Tidak ada nilai
komersial yang jelas untuk penemuan yang dihasilkan dari penelitian dasar.
Penelitian dasar didorong oleh rasa ingin tahu. Kondisi ini bisanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memperluas pengetahuan dan melibatkan akuisisi pengetahuan demi
pengetahuan. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan mengapa, apa atau
bagaimana dan meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar. Penelitian
dasar tidak memiliki tujuan komersial langsung dan meskipun tentu saja bisa, itu
mungkin tidak menghasilkan penemuan atau solusi untuk masalah praktis.
Penelitian terapan: memecahkan masalah saat ini yang dihadapi oleh manajer dalam
pengaturan kerja, menuntut solusi tepat waktu.
Pengetahuan baru yang dihasilkan dari penelitian terapan mempunyai tujuan
komersial spesifik misalnya dalam bentuk produk, prosedur, atau layanan.
Penelitian terapan dirancang untuk memecahkan masalah praktis dunia modern,
bukan untuk memperoleh pengetahuan demi pengetahuan. Orang mungkin secara sah
mengatakan bahwa tujuan penelitian terapan adalah untuk memperbaiki kondisi
manusia.
2. Contoh penelitian Basic Research

- Penelitian tentang penanganan Covid


- Revolusi industry 4.0 dan 5.0
- Berhubungan dengan psikologi manusia

Contoh penelitian Appliedr Research :

- Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan


atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih
alternatif tindakan.
- Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih
tinggi.
- Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan
sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada.

3. Penelitian ilmiah

Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji
suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip-prinsip
yang mendasar dan berlaku umum mengenai masalah tersebut.

Penelitian Non Ilmiah.

Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang bercorak subyektif, yang mempunyai
ciri-ciri, dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara pengumpulan
data tersebut bersifat subyektif, yang sarat dengan muatan emosi dan perasaan dari si
peneliti.

Perbedaan Antara Penelitian Ilmiah dan Penelitian Non Ilmiah. Terdapat beberapa hal
yang membedakan antara penelitian ilmiah dan penelitian non ilmiah, yaitu sebagai
berikut :

* Penelitian Ilmiah :

 menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, dengan mengemukakan pokok-pokok pikiran,


menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian ilmiah.

 perumusan masalah jelas dan spesifik.

 masalah dapat diamati dan diukur secara empiris.

 jawaban masalah berdasarkan pada data.

 keputusan berdasarkan logika yang benar.

 kesimpulan yang dihasilkan terbuka untuk diuji oleh orang lain.

* Penelitian Non Ilmiah :

 tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.

 masalah tidak selalu dapat diukur secara empiris.

 jawaban tidak berdasarkan atas data.

 keputusan tidak berdasarkan logika yang benar.


 kesimpulan yang dihasilkan tidak untuk diuji ulang oleh orang lain.

4. Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :

- Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola
dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
- Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah
bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur
induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus
individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
- Empirik.
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian.
Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan
atau perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
- Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain
dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan
kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable
menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
5. Metode hipotesis deduktif memiliki 7 langkah, berikut penjelasannya
a. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
b. Pengumpulan data awal
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian.
c. Perumusan Teori
Pada tahapan ini, peneliti mencoba merumuskan teori-teori mana yang akan
dipakai dalam melakukan penelitian. Teori yang telah dirumuskan tersebut
menjadi alat dalam mengkaji suatu fenomena yang akan diteliti. Oleh kerana
itu, tingkat relevansi teori yang dirumuskan dengan masalah yang akan diteliti
menjadi sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu penelitian.
d. Penyusunan hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis merupakan langkah pertama sebelum mengadakan penelitian, ia
dirumuskan terlebih dahulu sebagai pedoman dalam mengambil kesimpulan.
e. Pengumpulan data lanjutan
Pengumpulan data lanjutan diperlukan untuk menunjang dari hipotesis yang
sudah disusun. Sebagai bahan pelengkap untuk meneruskan ke proses analisis
data. Pada tahap ini adalah bagian melengkapi dari pengumpulan data awal.
f. Analisis data
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari,
membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan.
Selain itu, analisis data dapat digunakan untuk mengindentifikasi ada tidaknya
masalah.
g. Deduksi
Deduksi adalah kesimpulan akhir dari analisa yang sudah disusun. Deduksi
berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang
khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran
baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui
sebelumnya (berkesinambungan ).
Contoh :
a. Pengamatan
Saya Berkerja disalah satu perusahaan Payment Gateway pada bagian Finance,
memegang Rekonsiliasi dalam proses rekonsiliasi dalam perusahaan sudah
tidak memakai manual seperti Excel. Menggunakan aplikasi berbasis Website
disusun/ dikerjakan oleh Tim IT yg professional dalam bagiannya. Dalam
Proses Rekonsiliasi tersebut dapat menyingkronkan data, bahkan dari yg
terkecil dari data Kode, Pembayaran, dan kode refersal.
b. Pengumpulan data awal
Dari penelitian Proses rekonsiliasi berdasarkan Website yg telah disusun oleh
para tim IT, ada beberapa bagian seperti Data Bank, Data Admin Perusaahan
dan data uang masuk yg akan di singkronkan menjadi satu data perharinya.
c. Perumusan Teori
Penelitian dalam proses rekonsiliasi menggabungkan 3 data yg sesuai data dari
vendor dan data Admin dan data Bank, mencocokan data dengan akurat, dan
mencari suspect yg terkait setiap harinya. Dengan cara penguploadtan 3 data
tersebut.
d. Penyusunan hipotesis
Dalam penelitian Teori saya menemukan beberapa kesalahan yg terjadi aku
akibat faktor dari dalam dan luar perusahaan. Faktor dari dalam adalah
kesalahan teknis dari system IT yang disusun dan sering terjadi kesalahan saat
penambahan chanel untuk pengoprasian rekonsiliasi. Faktor dari luar adalah
kesalahan pengiriman data Bank/vendor yg dilakukan pihak ke 3.
e. Pengumpulan data lanjutan.
Penyelesaian dari dalam adalah dengan cara mengubah dan mengganti bagian-
bagian sistem IT yang harus diperbaiki agar sesuai dan dapat dikelola oleh
system. Penyelesaian Faktor dari luar adalah dengan cara menetapkan data
yang sesuai, dari kolom, font dan letak bagian-bagian diperlukan agar tidak
ada penggantian pada system Program rekonsiliasi.
f. Analisis data
Kemudian dalam rekonsiliasi kita mencari masalah bukan hanya dari system
Bank/Vendor ada juga dari sitem Rekonsiliasi Program itu sendiri, maka yang
kita harus lakukan adalah dengan berhati-hati dan sesuai dengan beberapa
aktifitas yang sesuai dengan hasil perkerjaan/ perhitungan yg seharusnya.
g. Deduksi
Dalam proses rekonsiliasi tujuan utamanya adalah meningkatkan kecepatan
dalam hasil yang seharusnya dan menindak lanjuti apa yang harus dilakukan
dengan cepat dan cermat. Akan tetapi tetap berhati-hati dalam proses
perhitungan yg bisa menyebabkan kesalahan fatal serta ada kerugian yang
cukup besar..

Kasus :
Topik : ANALISIS DAMPAK PENERAPAN PSAK 71 TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI MASA
PANDEMI COVID-19
Langkah -langkah :
a. Pengamatan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana dampak
penerapan PSAK 71 terhadap kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi di
masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada sektor telekomunikasi
yang terdampak atas terbitnya PSAK 71. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik non probability purposive sampling yakni perusahaan telekomunikasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria yang telah
ditentukan, berikut tiga perusahaan telekomunikasi yang menjadi sampel
penelitian yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. INDOSAT Tbk DAN
PT. XL AXIATA Tbk.

b. Pengumpulan data awal.

Dampak yang perlu diwaspadai adalah laporan keuangan pada tahun 2020, hal
tersebut disebabkan adanya perlambatan ekonomi karena pandemi covid-19.
Perlambatan ekonomi tersebut menjadi tantangan bagi perusahaan
telekomunikasi untuk tetap survive yakni ketika pengakuan pendapatan saat
melakukan kontrak dengan pelanggan perusahaan telekomunikasi harus
menyusun strategi dengan mengklasifikasikan kontrak mana yang dapat diakui
dan dicatat secara cepat dan akurat, kemudian tantangan berikutnya bagi
perusahaan adalah melakukan review dan evaluasi seluruh kontrak yang ada
karena harus mempelajari semuanya sebelum melaksanakan pengakuan
pendapatan, untuk menyesuaikan dengan ketentuan PSAK 71 yang cukup
banyak dalam pengakuan pendapatan (Casnila dan Nurfitriana, 2020)

c. Perumusan Teori

Pada Perusahaan Telekomunikasi pengidentifikasian kewajiban pelaksanaan


juga relatif sulit dilaksanakan pada proses awal pengimplementasian ketentuan
atau standar baru karena perusahaan harus mengklasifikasikan seluruh
pendapatan jasa yang dipasarkan secara bundled (produk gabungan). Proses
selanjutnya menetapkan harga transaksi berdasarkan jumlah kewajiban yang
dilaksanakan dan peneriaan hak atas penyelesaian kewajiban tersebut dari
pelanggan kepada perusahaan (Casnila dan Nurfitriana, 2020).

Casnila dan Nurfitriana (2020) juga menyatakan bahwa alokasi harga transaksi
pada kewajiban pelaksanaan, yang mengharuskan perusahaan untuk
melakukan pertimbangan relative price dengan stand alone price jika
kewajiban pelaksanaan berdiri tunggal. Sama seperti produk gabungan atau
bundled, sehingga perusahaan wajib mengklasifikasikan pendapatannya
berdasarkan kewajiban pelaksanaan yang tidak sama pada bundled atau
produk gabungan. Pemisahan yang dilakukan terdiri dari banyaknya
pendapatan hasil yang diperoleh dari memasarkan produk X dan banyaknya
pendapatan yang berasal dari produk Y yang dipasarkan dalam satu produk
gabungan (bundled) pada jangka waktu yang sama.

Selanjutnya melakukan pendapatan pendapatan pada saat perusahaan sudah


memenuhi kewajiban pelaksanaan, proses di atas mendeskripsikan bahwa
apabila kewajiban telah selesai seluruhnya, maka pendapatan bisa dilakukan
pengakuan berdasarkan ketentuan standar akuntansi yang berlaku.

d. Penyusunan hipotesis.

Pengakuan pendapatan dilakukan sesuai PSAK 71 dalam lima tahapan, yakni


melakukan identifikasi terhadap kontrak, menetapkan kewajiban pelaksanaan,
menetapkan transaction price (harga transaksi), melakukan alokasi transaction
price (harga transaksi) pada kewajiban pelaksanaan, dan melakukan
pengakuan pendapatan. Tahapan-tahapan tersebut wajib dilaksanakan untuk
mengakui pendapatan atas barang, jasa, dan produk gabungan. Melakukan
identifikasi kontrak terhadap pelanggan dilaksanakan untuk memahami
apakah kontrak tersebut bisa diakui sesuai PSAK 71 atau tidak. Entitas
perusahaan bisa melakukan pengakuan pendapatan sesuai yang terakhir, hasil
dari PSAK 71 apabila memenuhi semua kriteria yang berada di paragraf 09,
yakni kontrak sudah disepakati oleh seluruh pihak, entitas perusahaan bisa
melakukan identifikasi hak masing-masing pihak tentang barang atau jasa
yang akan dialihkan kepemilikannya, entitas perusahaan bisa melakukan
identifikasi jangka waktu atas pembayaran barang atau jasa yang nantinya
dialihkan, kontrak mempunyai substansi komersial, dan besarnya
kemungkinan entitas perusahaan bisa melaksanakan penagihan imbalan yang
nantinya menjadi haknya dalam proses pertukaran barang atau jasa yang
dialihkan ke pelanggan. Pada penelitian ini dianggap bahwa sampel yang
ketiga perusahaan yang ada telah memenuhi seluruh kriteria yang ditentukan.
e. Pengumpulan data lanjutan.

Selain itu, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk juga menentukan untuk


mengimplementasikan pendekatan praktis untuk tidak melakukan perhitungan
dampak komponen atas pendanaan pada saat periode antara pelunasan untuk
barang atau jasa yang dijanjikan atau disepakati dan pengiriman barang atau
jasa tersebut pada pelanggan kurang atau tidak melebihi dari 1 tahun, dalam
melakukan adopsi PSAK 71.

f. Analisis data.

Sedangkan, net profit margin ratio pada masing-masing perusahaan


mengalami penurunan akantetapi tidak signifikan karena pendapatan dari
kontrak dengan pelanggan memiliki nilai yang cukup besar akantetapi diikuti
biaya yang cukup besar sehingga jika pendapatan tersebut diakui maka akan
menurunkan nilai pendapatan dan laba bersih perusahaan akantetapi tidak
signifikan. Berbeda dengan PT. INDOSA T Tbk yang meskipun telah
menerapkan PSAK 71 secara dini, dengan pendapatan yang besar justru
mengalami kerugian karena total beban yang besar pula sehingga net profit
margin ratio bernilai negatif.

g. Deduksi.
Berdasarkan analisis pada bagian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Perbedaan ketentuan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 71dan standar
sebelumnya menyebabkan sedikit perubahan nilai pendapatan dari kontrak
dengan pelanggan pada current ratio, debt to equity ratio dan net profit
margin perusahaan untuk PT. Telkomsel Indonesia, PT. INDOSAT Tbk dan
PT. XL AXIATA Tbk lebih rendah jika pendapatan diakui dan dicatat
berdasarkan PSAK 71 dibandingkan standar sebelumnya meskipun tidak
signifikan selisihnya. Hal ini terjadi karena nilai kas/bank
Kinerja keuangan tiap-tiap perusahaan menyatakan keadaan yang sedikit tidak
baik jika pengimplementasian pengakuan pendapatan sesuai PSAK 71
dilaksanakan, terlihat dengan hasil perhitungan current ratio dan net profit
margin ratio menunjukan penurunan persentase jika menggunakan PSAK 71
dibanding dengan standar sebelumnya. Sementara untuk debt to asset ratio
menunjukan peningkatan persentase jika menggunakan PSAK 71 dibanding
standar sebelumnya, Kecuali pada PT INDOSAT Tbk yang telah menerapkan
PSAK 71 secara dini, sehingga tidak ada selisih perbedaan antara ketiga rasio
keuangan. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya.
PT.Telkomsel Indonesia Tbk, PT. INDOSAT Tbk dan PT. XL AXIATA Tbk
telah melakukan penilaian terhadap dampak potensial COVID-19
Perusahaan pendapatan pelanggan berdasarkan PSAK 71 kuartal III tahun
2020. Perubahan ini disebabkan karena adanya berbedaan waktu pengakuan
pendapatan kontrak dengan pelanggan pada ketiga perusahaan telekomunikasi
tersebut.
Pendapatan yang diakui berdasarkan PSAK 71 akan lebih besar dibanding
berdasarkan standar sebelumnya ketika kontrak dengan pelanggan telah selesai
dan telah terjadi penyerahan atau pemindahan kendali atas barang atau jasa
kepada pelanggan sehingga pendapatan dari kontrak dengan pelanggan dapat
diakui.

Anda mungkin juga menyukai