Anda di halaman 1dari 3

Langkah-langkah:

1. Memiliki masalah

2. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan adalah studi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian
berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas. Studi
pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal.
Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian,
meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih
mantap dari studi utama. Studi pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama.
Tidak jarang dalam studi pendahuluan menguji sejumlah instrumen yang akan digunakan
dalam studi utama.
3. Merumuskan masalah
Hasil perumusan masalah itu dapat dijadikan topik atau judul penelitian.
Perumusan masalah penelitian harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
b. Rumusan masalah harus jelas, padat, dan dapat dipahami oleh orang lain.
c. Rumusan masalah harus mengandung unsure data yang mendukung pemecahan masalah
penelitian.
d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara
(hipotesis).
e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
4. Merumuskan kerangka dasar

5. Merumuskan hipotesis
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan hipotesis adalah sebagai berikut.
a. Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu, maksudnya hipotesis itu harus didasarkan
pada teori-teori yang telah ada dalam literatur atau buku-buku ilmu pengetahuan.
b. Hipotesis harus dapat diuji dengan data-data empiris, maksudnya hipotesis itu harus dapat
dites berdasarkan hasil data-data penelitian yang terkumpul. Itulah sebabnya hipotesis tidak
boleh mengandung unsur-unsur moral, sikap, atau nilai-nilai.
6. Memilih pendekatan
Pendekatan ini disesuaikan dengan kebutuhan pencarian jawaban atas pertanyaan penelitian
(perumusan masalah).
Pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar : Pendekatan Kualitatif
dan Pendekatan Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif menekankan pada penilaian numerik atas
fenomena yang dipelajari. Pendekatan Kualitatif menekankan pada pembangunan naratif
atau deskripsi tekstual atas fenomena yang diteliti. Ringkasan perbedaan kedua pendekatan
penelitian ini adalah:
7. Menentukan variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal
tersebut dan ditariklah sebuah kesimpulan.
Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena sangat tidak
memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian tanpa variabel.
8. Menentuan sumber data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden (= orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan
observasi, maka sumber datanya bias berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila
peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data.
9. Menyusun instrument
untuk menghasilkan data yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun instrumen penelitian:
a. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik,
sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-jenis instrumen yang diperlukan.
b. Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih
dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika, dan sistematika
item dalaminstrumen penelitian.
c. Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajekan,
kesahihan, maupun objektivitasnya.
d. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti
dapat memperkirakan cara analisis data guna memecahkan masalah penelitian.
e. Mudah dan praktis digunakan, tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.
10. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah
memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan
hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan
pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.
Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
11. Analisis data
Pengertian Analisis Data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah
informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna
untuk solusi suatu permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan penelitian.
tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan suatu data agar lebih mudah dipahami,
selanjutnya dibuat sebuah kesimpulan. Suatu kesimpulan dari analisis data didapatkan dari
sampel yang umumnya dibuat berdasarkan pengujian hipotesis atau dugaan.
12. Menarik kesimpulan
Ada tiga macam cara untuk menarik kesimpulan dalam paragraf induktif, yaitu generalisasi,
analogi, dan sebab akibat.
a. Generalisasi
Generalisasi merupakan pola pengembangan sebuah paragraf yang dibentuk melalui
penarikan sebuah gagasan atau simpulan umum berdasarkan perihal atau kejadian.
b. Analogi
Analogi merupakan perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi masih memperlihatkan
kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal yang dibandingkan. Dua hal yang dibandingkan
tersebut berbeda, tetapi memiliki banyak persamaan. Berdasarkan banyak kesamaan
tersebut, ditariklah suatu kesimpulan.
c. Sebab-akibat
Pengembangan sebuah paragraf dapat pula menggunakan sebab akibat. Sebab dapat
bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibatsebagai perincian pengembangannya.
Akan tetapi, sebab akibat ini dapat juga terbalik, akibat yang menjadi gagasan utamanya
dan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya.
Ada beberapa macam pola pengembangan sebab akibat, yaitusebab akibat, sebab akibat
1 akibat 2, atau sebaliknya akibat sebab, akibat 1 akibat 2 sebab.
13. Menulis laporan

Anda mungkin juga menyukai