Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL I

MANAJEMEN DATA

OLEH:

KELOMPOK X

MUH FADHEL RACHAM 09120200052


LA ODE MUHAMMAD MUCHSIN 09120220008
A.M FAJRIA HIDAYAT 09120220035
HERIYANTI 09120220088
ASYIAH KAMILA R 09120220119

LABORATORIUM STATISTIKA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara

sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan

masalah. Metode penelitian adalah serangkaian metode yang saling

melengkapi yang digunakan dalam melakukan penelitian. Metode

pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang

abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat

penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),

dokumentasi, dan lain-lain

Langkah pertama bagi peneliti dalam menganalisis data yang telah

dikumpulkan adalah melihat kembali usulan penelitian guna memeriksa

rencana penyajian data dan pelaksanaan analisis yang telah ditetapan

semula. Dizaman sekarang ,penelitian di bidang pendidikan dan ilmu

perilaku lainya sering bersifat kompleks dan memerlukan pekerjaan

menghitung,guna mencapai ketepatan dan untuk menghemat waktu dan

tenaga. Penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid,

maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam

penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung

terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian,

keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral

dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen

penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan,

memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.(Data &

Pendidikan, n.d.)
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum yang dilakukan adalah:

1. Memberikan latihan bagi praktikan agar dapat melakukan manajemen data

yaitu mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menggambarkan data

sehingga dapat memberikan informasi

2. Meningkatkan pemahaman manajemen (pengolahan) data berdasarkan

teori yang telah diperoleh

3. Praktikum mampu menganalisa data yang diperoleh

4. Melatih praktikan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh

sekumpulan data

1.3 Alat dan bahan

1. Alat tulis

2. Kalkulator

3. Lembar kerja

4. Penggaris

5. Jangka sorong

6. Sejumlah data unruk praktikum (kelereng,mur dan baut,dan prestasi

mahasiswa)

1.4 Prosedur Percobaan

A. Manajemen data kelereng

1. ambil sebuah kelereng dalam wadah berisi 5 kelereng

2. ukur diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong

3. lihat dan kemudian catat diameter tiap kelereng pada kertas

pengamatan.

4. Kembalikan kelereng pada wadah


5. Ulangi langkah 1-5 sebanyak 50 kali

6. Melakukan pengolahan data

7. Buat kesimpulan

B. Menejmen data baut dan mur

1. ambil sebuah baut dan mur dalam wadah berisi 50 kelereng

2. ukur diameter baut dan mur dengan menggunakan jangka sorong

3. lihat dan kemudian catat diameter tiap baut dan mur pada kertas

pengamatan.

4. kembalikan baut dan mur pada wadah

5. ulangi Langkah 1-5 sebanyak 50 kali

6. melakukan pengolahan data

7. buat kesimpulan

C. Manajemen data IPK

1. Mencari dan mencatat IPK sebanyak 50 data

2. melakukan pengolahan data

3. buat kesimpulan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Data

Kegiatan manajemen data adalah suatu kegiatan penting yang dilakukan

oleh individu ataupun organisasi terhadap data agar mudah di akses, aman

dan tersedia bagi user/ pemakainya. Saat praktek manajemen data ini sudah

diterapkan oleh beberapa civitas akademikanya dalam praktek manajemen

data. Kegiatan yang dilakukan cukup sederhana dengan beberapa tahapan

yakni Data Management planning; describe data, preserve, storage, data

sharing, data management compliance dan tools.

Manajemen data menurut Jogiyanto (2005) manajemen data merupakan

suatu bentuk kegiatan pengelolaan sumber daya informasi yang meliputi,

pertama proses pengumpulan data dan pencatatatn ke dalam dokumen yang

berfungsi sebagai masukan (input) bagi sistem. Kedua, proses penyimpanan

sumber daya informasi ke dalam suatu berkas dokumen. Ketiga,

pemeliharaan proses penambahan data baru dan perubahan data yang ada

supaya sumber daya informasi tetap mutakhir. Keempat, mengatur

(organize) proses penyusunan data sedemikian rupa untuk dapat memenuhi

kebutuhan informasi para pemakai. Dalam konteks ini Manajemen data yang

dilakukan dari ketiga proses manajemen. Manajemen data dalam hal ini

dilakukan dengan dukungan teknologi informasi. Sehingga, semua proses

yang ada di dalamnya dilakukan secara otomatis. Mulai dari proses

pencatatan data dilakukan sebagai input data ke dalam sistem. Kemudian

setelah dilakukan pencatatan baru kemudian disimpan ke dalam suatu

database. Dari data yang di dalam database dapat dilakukan proses


pemeliharaan data mulai dari pembuatan data baru dan peruabahan data

yang ada. Sehingga, dari data atau informasi yang adadalam suatu sistem

akan menghasilkan suatu laporan yang bermanfaat bagi organisasi

(STIKOM Surabaya, 2020)

Terdapat empat fungsi manajemen yakni perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Manajemen data menurut

Demand Assigned Multiple Access adalah pengembangan dan penerapan

arsitektur, kebijakan praktik dan prosedur yang secara benar menangani

siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Menurut

Dharmayanti (2015, 3) menyebutkan bahwa manajemen data adalah bagian

dari sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang

memastikan bahwa data: akurat, up to date (mutakhir), aman, dan tersedia

bagi pemakai (user). Sedangkan menurut Australian National Data Service

Guides, Data Management mencakup semua kegiatan yang berhubungan

dengan data selain penggunaan langsung dari data, termasuk organisasi

data; back up data; pengarsipan data; berbagi data dan penerbitan;

menjamin keamanan data rahasia dan sinkronisasi data (Rahmat et al.,

2019).

2.2 Pengertian Statistika

Statistika berasal dari bahasa latin yaitu “status” yang berarti “negara” .

Pada saat itu peran statistik hanya terbatas penggunaannya pada situasi

perekonomian, kependudukan, politik, yang terjadi pada suatu Negara.

Sampai sekarang penggunaan statistik telah berkembang pesat, walaupun

penggunaan pada jaman dahulu masih tetap banyak digunakan misalnya

untuk menampilkan situasi perekonomian, kependudukan, politik, misalnya

statistik penduduk, statistik tenaga kerja, statistic pendidikan, dan

sebagainya. Statistik merupakan sekumpulan dari konsep dan metode


yang dipergunakan untuk mengumpulkan dan menginterprestasi data

kuantitatif tentang 2 sesuatu hal termasuk pengambilan keputusan dalam

situasi terdapat ketidak pastian dan variasi. Statistik adalah ilmu yang

mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,

menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah

ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris:

statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu

yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau

hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data. Dari kumpulan data,

statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data;

ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika

mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain:

populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistika banyak diterapkan

dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan

biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun

di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam

pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan

salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang

sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya

dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat

hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula

diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan (Hadi,

2020).

Statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan

data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah

'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic).


Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik

adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu

data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan

atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian

besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa

istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu

alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk

sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri.

Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam

tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling

dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur

jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum),

serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di

bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola

maupun kecerdasan buatan.

2.3 Arti Statistik

Tanpa kita sadari Statistik banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Pernyataan-peryataan seperti : 1) 90 % penonton TV pada jam 9.00 s/d

12.00 adalah ibu-ibu rumah tangga dan pembantu rumah tangga, 2) rata-rata

kcbutuhan untuk pendidikan sebesar 30% dari pendapatan total tiap-tiap

keluarga, 3) pendapatan perbulan rata-rata pegawai negeri hanya dapat

untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 20 hari, 4) 35% mahasiswa STPN

berjenis kelamin perempuan, 5) rata-rata kemampuan juru ukur satu bulan

dapat mengukur 30 bidang.

Pernyataan – pernyataan tersebut berupa data-data hasil penelitian untuk

selanjutnya sudah berupa informasi yang akan dapat digunakan untuk


berbagai keperluan, memecahkan masalah misalnva untuk memperbanyak

acara untuk konsumsi ibu-ibu maupun pembantu rumah tangga, dasar

pertimbangan kenaikan gaji karena dianggap terlalu rendah. penyiapan

ruang asrama untuk mahasiswi. usahausaha peningkatan kinerja juru ukur,

dan keperluan lainnya.

Untuk keperluan menyederhanakan dan lebih mengoperasionalkan data,

fakta, maupun informasi di pergunakan alat yaitu Statistik. Banyak persoalan

apakah itu penelitian, riset, atau hasil pengamatan, baik yang berbentuk

laporan ataupun bentuk khusus lainnya yang dicatat dalam bentuk bilangan

atau angka-angka, yang tersusun dalam bentuk tabel (daflar) maupun

diagram (grafik), semuanya itu discbut statistik. Siatistik secara sederhana

dapat diartikan scbagai kumpulan dari data atau faktafakta (Sujana, 1975).

Sebagai contoh, Statistik kclulusan STPN, Statistik Mahasiswa STPN,

Statistik Kantor Pertanahan, Statistik Penduduk, Statistik Indonesia, dan

sebagainya. Kata Statistik juga dapat untuk menyatakan ukuran yang

menyatakan sebagian dari keseluruhan. Misalnva 10% mahasiswa STPN

mempunyai rata-rata Indeks Prestasi kurang dari 2.00.

Hasil penelitian, riset. maupun hasil observasi untuk selanjutnya ditindak

lanjuti dengan dianalisa. penarikan kesimpulan, serta diambil keputusan dari

hasil kegiatan tersebut. Menurut Sujana(1975), Statistika merupakan

pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengambilan data atau

fakta, pengolahan, penganalisaan, kesimpulan serta pengambilan

kesimpulan berdasarkan fakta serta penganalisaan yang dilakukan.

Sedangkan menurut Suyuti (1984). Statistika merupakan sekumpulan

konsep atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan

menginterprestasikun data kuantitatif tentang bidang kegiatan tertentu dan

mengambil kesimpulan dalam situasi di mana ada tidak pastian dan variasi.
Menurut sejarah Kata "Statistika" berasal dari kata "Status" yang berarti

"negara". Pada awalnya Statistika hanya di kaitkan dengan penyajian data

atau faktafakta tentang situasi perekonomian, kependudukan dan politik

yang terjadi di suatu 4 negara. Sampai sekarang pun hal itu masih tetap

dipertahankan. Pada saat ini statistika meliputi berbagai metode dan konsep

yang sangat penting dalam semua penyelidikan tidak hanya untuk keperluan

ekonomi, kependudukan, dan politik tetapi mencakup semua penyelidikan

yang melibatkan pengumpulan data baik dengan cara ekpenmentasi dan

observasi, dan pengambilan kesimpulan dengan dasar analisis data.

Pada perkembangan terakhir, statistik banyak digunakan untuk keperluan

jajak pendapat masyarakat tentang hal-hal tertentu, misalnya jajak pendapat

pemilihan anggota legislatif, pemilihan Bupati/Walikota pemilihan Gubernur,

pemilihan Presiden yang dilaksanakan 5 tahun sekali. Jajak pendapat adalah

survei mengenai pendapat atau pandangan yang dilakukan dengan

menggunakan teknik sampel. Jajak pendapat biasanya dirancang untuk

mendapatkan gambaran tentang pandangan-pandangan suatu populasi

dengan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada beberapa orang yang

dianggap mewakili populasi dan kemudian menyimpulkan jawaban-

jawabannya sebagai gambaran dari kelompok yang lebih luas (Hadi, 2020).

2.4 Pemanfaat Statistika Dalam Penelitian Sosial

Dari penjelasan mengenai alasan mempelajari statistika kita sudah dapat

melihat bahwa statistika merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

berbagai bidang ilmu maupun dunia kerja. Sebelum kita membahas

kegunaan statistika. Secara khusus, bagi peneliti sosial terlebih dahulu kita

akan membahas secara ringkas kegunaan penelitian serta prinsip-prinsip

dasar penelitian dalam ilmu-ilmu sosial.


Ilmu-ilmu sosial sebagai bidang studi berbeda dalam banyak hal. Salah

satu di antaranya perbedaan pada aspek dari dunia (kenyataan) sosial yang

mereka pelajari. Ahli sosiologi, misalnya membahas kenyataan tersebut

mulai dari kelompok-kelompok (misalnya kelas sosial), organisasi (misalnya

birokrasi) sampai masyarakat (misalnya masyarakat industri) yang terdapat

di dalamnya. Walaupun aspek yang menjadi fokus kajian masing-masing

bidang ilmu tersebut berbeda, namun pada umumnya para ahli tersebut

memiliki kepentingan yang sama, yaitu memahami kehidupan sosial dari

manusia dan berusaha mengembangkan pengetahuan (ilmu) tentang hal

tersebut. Berdasarkan pengetahuan tersebut para ahli berharap dapat

melakukan prediksi.

Sebagai bidang ilmu yang berusaha memahami kehidupan sosial, para

ahli atau peneliti di bidang tersebut harus berusaha bersikap objektif. Namun

hal ini, tidaklah mudah dilakukan dalam kajian bidang ilmu-ilmu sosial.

karena kehidupan sosial manusia itu bersifat kompleks dan para ahli atau

peneliti sosial mungkin saja merupakan bagian dari kehidupan sosial yang

dipelajarinya. Akibatnya, dapat saja pengetahuan tentang kenyataan sosial

yang dimiliki para ahli atau peneliti tersebut mempengaruhi usaha

pemahamannya. Agar dapat bersikap objektif, sebagai salah satu prinsip

dasar (ilmiah) penelitian, seorang peneliti atau para ahli diharapkan

mempelajari kehidupan sosial manusia dan segala bentuk perwujudannya

seperti apa adanya, bukan seperti yang diinginkan atau diharapkannya.

Prinsip objektif ini memang sulit diterapkan, namun tidaklah mustahil untuk

dicapai oleh para ahli atau peneliti.

Proses dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Usaha memahami kehidupan

sosial menuntut agar para ahli atau peneliti sampai tingkat tertentu

melakukan konseptualisasi dan pengukuran terhadap kenyataan sosial yang


ingin dipahaminya. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mengetahui

"Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa SLTP dan SMU".

Proses untuk memahami kehidupan (gejala) sosial tersebut biasanya diawali

dengan sebuah atau beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan beberapa

aspek dari gejala sosial yang diteliti tersebut. Misalnya, apakah terdapat

hubungan antara acara yang ditayangkan stasiun televisi swasta terhadap

minat belajar siswa di kedua jenjang sekolah tersebut? Apakah orang tua

memiliki peran dalam mempengaruhi minat belajar siswa tersebut? Hal-hal

apa lagi yang diperkirakan dapat mempengaruhi minat belajar siswa SLTP

Dan SMU? Setelah mengajukan sebuah atau serangkaian pertanyaan,

peneliti menetapkan, secara spesifik. apa yang ingin ditelitinya, kapan dan di

mana penelitian tersebut akan dilakukan serta bagaimana informasi yang

relevan atau data dari penelitian tersebut akan dikumpulkan. Jadi, secara

singkat penelitian (ilmiah) merupakan suatu kegiatan yang mutlak dilakukan

jika seseorang (ahli ataupun peneliti) ingin mendapatkan pemahaman yang

valid dari suatu gejala sosial, di mana penelitian tersebut sedapat mungkin

diusahakan bersifat objektif

Pemanfaatan statistika oleh peneliti sosial dalam kegiatan penelitian

dapat digunakan untuk 4 keperluan. Pertama, statistika digunakan untuk

menyusun, meringkas atau menyederhanakan data. Data yang diperoleh

dari suatu penelitian survei dengan topik tertentu (misalnya gaya hidup

kelompok profesional di perkotaan) biasanya tidak hanya besar dalam

jumlah respondennya, tetapi juga mencakup banyak informasi. Terhadap

data yang diperoleh tersebut, peneliti memerlukan cara untuk menyusun dan

menyederhanakannya agar kegiatan penelitian tersebut dapat dilanjutkan.

Kedua, statistika digunakan untuk membantu peneliti dalam merancang

(merencanakan) kegiatan survei atau eksperimen yang dapat memperkecil


biaya untuk mendapatkan informasi dalam jumlah tertentu. Kegunaan

statistika yang kedua ini berkaitan dengan metodologi dan inferensi

(penarikan kesimpulan) secara statistika.

Dalam kondisi ini, banyak waktu yang dicurahkan untuk membahas

pengambilan keputusan dalam teknik penarikan sampel atau sampling dan

penarikan kesimpulan (inferensi). Pada pengambilan keputusan yang

pertama, peneliti perlu menetapkan jumlah data yang diperlukan dan

bagaimana memperolehnya, sedangkan pada pengambilan keputusan

kedua, peneliti menetapkan bagaimana inferensi (penarikan kesimpulan)

tersebut dibuat. Penarikan sampel terhadap data maupun dalam kegiatan

survei atau eksperimen akan menghasilkan informasi, namun pada saat

yang sama memiliki konsekuensi biaya. Untuk menyesuaikan biaya, kualitas,

dan kuantitas informasi yang diperoleh dari suatu penelitian. Peneliti dapat

melakukan perubahan -sampai pada tingkat tertentu- pada prosedur

kegiatan penelitiannya. Perubahan yang mungkin dilakukan adalah pada

bagaimana cara data (responden) dipilih dan berapa banyak informasi yang

akan dikumpulkan dari setiap sumber. Modifikasi sederhana dalam pemilihan

data (responden) sering kali dapat menghemat biaya dalam prosedur

penarikan sampel. Pengetahuan yang dimiliki tentang statistika dan teknik-

teknik dalam statistika dapat membantunya dalam pengambilan keputusan

mengenai teknik penarikan sampel.

Ketiga, dengan pengetahuan mengenai statistika peneliti dapat

menetapkan metode yang terbaik dalam penarikan kesimpulan (inferensi)

sesuai dengan teknik penarikan sampel tertentu. Metode inferensi dalam

suatu kegiatan penelitian survei atau eksperimen terdiri dari dua

kemungkinan, yaitu peneliti melakukan prediksi atau membuat keputusan

tentang beberapa karakteristik dari populasi atau universe yang menjadi


pusat perhatian peneliti. Metode inferensi dalam ilmu-ilmu sosial bervariasi,

untuk itu pilihan metode inferensi harus disesuaikan dengan kondisi yang

ada.

Kegunaan statistika yang terakhir adalah dalam mengukur baik tidaknya

(goodness) sebuah inferensi (penarikan kesimpulan). Selain membantu

peneliti untuk menggambarkan data, sumbangan utama statistika lainnya

adalah dalam melakukan evaluasi terhadap baik tidaknya suatu inferensi.

Hampir setiap orang dapat merancang suatu metode inferensi, namun sering

kali kita sulit menentukan sejauh mana inferensi tersebut (reliabel) baik.

Selanjutnya, peneliti juga perlu menyadari bahwa ia memiliki kemungkinan

untuk menarik kesimpulan yang keliru dalam penelitiannya yang bertujuan

membuat keputusan berdasarkan data sampel tentang suatu karakteristik

dari sebuah populasi atau universe (Arifin, 2020).

2.5 Definisi Data

Berdasarkan asal katanya, data merupakan bentuk jamak dari kata datum

yang berarti “banyak”. Oleh karena itu, data merupakan kumpulan dari fakta,

angka-angka atau keterangan yang dapat digunakan untuk sebagai dasar

dalam pengambilan kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan keadaan yang

sebenarnya, data harus valid dan dapat dipercaya.

2.5.1 Sumber data

Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan

sumber data dalam wujud data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh

secara langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara),baik

individu maupun kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara

langsung.Data primer secara khusus di lakukan untuk menjawab


pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan

metode survey dan juga metode observasi. Metode survey ialah

metode yang pengumpulan data primer yang menggunakan

pertanyaan lisan dan tertulis.Penulis melakukan wawancara kepada

pemilik usaha woodshouse untuk mendapatkan data atau informasi

yang di butuhkan. Kemudian penulis juga melakukan pengumpulan

data dengan metode observasi. Metode observasi ialah metode

pengumpulan data primer dengan melakukan pengamatan terhadap

aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi. Jadi penulis datang ke

tempat usaha woodshouse untuk mengamati aktivitas yang terjadi

pada usaha tersebut untuk mendapatkan data atau informasi yang

sesuai dengan apa yang di lihat dan sesuai dengan kenyataannya.

2.) Data Sekunder

Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di

peroleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (di

peroleh atau dicatat oleh pihak lain). Data sekunder itu berupa

bukti,catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

atau data dokumenter. Penulis mendapatkan data sekunder ini dengan

cara melakukan permohonan ijin yang bertujuan untuk meminjam

bukti-bukti transaksi pada usaha woodshouse dan buku yang di

gunakan untuk pencatatan transaksi setiap harinya (Argita

Endraswara, 2019).

2.5.2 Jenis Data

Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan

data kualitatif yang akan di jelaskan di bawah ini, penulis lebih

memfokuskan pada data kuantitatif dalam melakukan analisis ini.

1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang di dapatkan

dalam bentuk angka. Dalam bentuk angka ini maka data kuantitatif

dapat di proses menggunakan rumus matematika atau dapat juga di

analisis dengan sistem statistik.

2) Data Kualitatif

Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata atau

verbal. Cara memperoleh data kualitatif dapat di lakukan melalui

wawancara.

2.5.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam menggunakan metode Observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan

sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang

kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Peranan

yang paling penting dalam menggunakan metode observasi adalah

pengamat. Pengamat harus jeli dalam mengamati adalah menatap

kejadian, gerak atau proses.Penelitian ini menggunakan observasi

partisipasi karena dilakukan dengan adanya pengamat yang terlibat

secara langsung dan aktif dalam objek yang diteliti. Dalam penelitian

ini pengamatan dilakukan terhadap dua objek, yaitu objek utama dan

objek pendukung.

b. Wawancara

wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui

percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak

atau lebih.7 Peneliti dalam hal ini berkedudukan sebagai interviewer,

mengajukan pertanyaan, menilai jawaban, meminta penjelasan,


mencatat dan menggali pertanyaan lebih dalam. Dipihak lain,

informan menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan.

Dalam wawancara ini, peneliti menggunakan wawancara

terstruktur. Dalam melakukan wawancara terstruktur, peneliti telah

menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang telah direncanakan dan telah disusun sebelumnya.

C. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan

pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan observasi dalam

penelitian kualitatif. Studi dokumen merupakan pengumpulan data

kualitatif sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data berbentuk surat,

catatan harian, arsip foto, hasil rapat, jurnal dan sebagainya

(Suharsimi Arikunto, 2002).

2.6 Teknik Analisis Data

Menurut Mudjiarahardjo dalam buku V. Wiratna Sujarweni analisis data

adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,

memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh

suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui

serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan

bertumpuktumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami

dengan mudah. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis data

merupakan bagian sangat penting dalam penelitian.10 Hasil dari data yang

dikumpulkan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Al Musdalifah

Palembang maupun dari datadata, laporan, media cetak dan informasi

lainnya diolah dengan mengelompokkan beberapa pembahasan yang sesuai


dengan permasalahan, kemudian data dianalisis secara teliti sehingga

mendapatkan kesimpulan data yang akurat.

A. Reduksi data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang

terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal

yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan

satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran

yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti

untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya

yang diperoleh jika diperlukan.

B. Penyajian data

Penyajian data adalah upaya mengorganisasikan data yakni menjalani

(kelompok) data yang satu dengan kelompok data lainnya. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami.

C. Verifikasi

Verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini

peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan

dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan

kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian

pernyataan dari subjek penelitian dengan makna yang terkandung

dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut (Suharsimi

Arikunto, 2002).

2.7 Software untuk pengolahan data


Adapun macam-macam software yang dapat digunakan untuk mengolah

data statistic sebagai berikut:

2.7.1 microsoft excel

Microsoft office excel atau excel adalah sebuah program aplikasi

lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh

microsoft corporation untuk sistem operasi microsoft windows dan Mac

OS.

Microsoft Excel tidak hanya tersedia dalam platform Windows,

Microsoft Excel juga tersedia di MacOS, Android dan Apple. Microsoft

Excel secara fundamental menggunakan spreadsheet untuk

manajemen data serta melakukan fungsi-fungsi Excel yang lebih

dikenal dengan formula Excel. Excel merupakan program spreadsheet

elektronik. Spreadsheet adalah kumpulan dari Sel yang terdiri atas

baris dan kolom tempat anda memasukkan angka pada Microsoft

Excel. Jumlah Sel Microsoft Excel 2016 terdiri dari 1.048.576 Baris dan

16.384 Kolom atau 17.179.869.184 Sel (Firdaus et al., 2022).

2.7.2 POM QM

POM-QM adalah sebuah perangkat lunak untuk

produksi/manajemen operasi, kuantitatif metode, manajemen ilmu

pengetahuan, dan operasi penelitian. Dalam versi baru dari Windows

perangkat lunak, POM untuk Windows, QM for Windows dan DS untuk

Windows telah digabungkan menjadi satu fleksibel produk - POM-QM

for Windows. Perangkat dapat diatur untuk menampilkan POM modul,

QM modulataukeduanya POM dan QM modul.

Paket ini adalah yang paling pengguna-ramah tersedia di bidang

Operations Management, Kuantitatif metode atau Management


Science karena standardization dengan Windows muka, lebih fleksibel,

user-berorientasi pada desain, dan pengguna mendukung.

2.7.3 SPSS

SPSS (awalnya, Paket Statistik untuk Ilmu Sosial) dirilis di versi

pertama yaitu pada tahun 1968 setelah dikembangkan oleh Norman H.

Nie dan C. Hadlai Hull. Norman Nie sendiri yaitu seorang ilmuan politik

pasca sarjana di Stanford University, saat itu sedang mengadakan

Riset Profesor di Departemen Ilmu Politik di Stanford dengan Profesor

Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago. SPSS merupakan salah

satu program aplikasi yang paling banyak digunakan untuk analisis

statistik dalam ilmu sosial. Hal ini digunakan oleh peneliti pasar,

perusahaan survei, peneliti kesehatan, pemerintah, peneliti pendidikan,

organisasi pemasaran dan lain-lain. SPSS asli manual (Nie, Bent &

Hull, 1970) telah digambarkan sebagai salah satu “buku sosiologi yang

paling berpengaruh”.

Selain analisis statistik, manajemen data (kasus seleksi, file yang

membentuk kembali, membuat data turunan) dan data dokumentasi

(sebuah meta data kamus disimpan di data file) adalah fitur dari

perangkat lunak dasar. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang

memiliki kemampuan untuk analisis statistik cukup tinggi serta sistem

manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-

menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga

mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas

dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan pointing

dan clicking mouse.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran,

pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta


risetriset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa

dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi

DOS).

Tetapi, dengan mulai populernya sistem operasi windows. SPSS mulai

mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru

sekarang).

2.8 Distribusi Frekuensi

Data yang diperoleh dari lapangan baik berupa data kuantitatif maupun

data kualitatif yang telah dikuantitatifkan sebelum diolah lebih lanjut data

tersebut harus disusun secara urut. Pengurutan tersebut dapat secara

manual maupun dengan bantuan komputer. Data yang telah diurutkan

secara sistematik akan dapat dibentuk menjadi distribusi data. Susunan data

menurut besarnya (kuantitasnya), distribusinya dinamakan distnbusi

frekuensi kuantitatif. Sedangkan distribusi frekuensi menurut kategorinya

dinamakan distribusi frekuensi kualitatif.

Suatu distribusi frekuensi kuantitatif dapat dibangun dengan data yang

tidak dikelompokkan atau dengan data yang dikelompokkan. Apabila jumlah

datanya besar dan variasi dari datanya sangat banyak/besar sebaiknya

datanya dikelompokkan, karena akan sangat kesulitan apabila datanya tidak

dikelompokkan. Pengelompokan data dengan cara membuat interval untuk

masing-masing kelompok berdasarkan selisih data yang terbesar dengan

data terkecil (rentang). Penyusunan kelompok tersebut dengan syarat : 1).

Antar kelompok tidak terdapat tumpang tindih data, data pada kelompok I

tidak mungkin masuk dalam kelompok II, 2). Tidak terdapat celah, sehingga

ada data yang tidak masuk dikelompok data manapun, 3). Masing-masing

kelompok mempunyai lebar (panjang kelas) yang sama.


Untuk selanjutnya, cara terbaik untuk membuat kelompok (interval)

menggunakan acuan aturan sturges, yaitu : banyak kelas =1+3,3 log n.

rentang (range) = data terbesar - data terkecil.

Panjang kelas (p) = rentang / banyak kelas.

Sebagai contoh, berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan,

penghasilan, pekerjaan, luas tanah, dan pengetahuan terhadap

pensertipikatan tanah dengan partisipasi masyarakat dalam

mensertipikatkan tanahnya yang dilaksanakan di sebuah desa Kabupaten

Sleman dengan responden sebanyak 60 kepala keluarga pemilik tanah,

diperoleh data pengetahuan kepala keluarga terhadap pensertipikatan tanah

dan hasil indeks sesuai dengan Tabel 1 berikut :

Tabel 2.1

Data tersebut untuk selanjutnya diurutkan dari data terkecil ke data yang lebih

besar lagi, hasilnya sesuai dengan Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2.2
Beberapa cara penyajian data diantaranya adalah dalam bentuk tabel

frekuensi. Untuk menyusun distribusi frekuensi dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Tentukan rentang kelas

b. Tentukan banyak kelas

c. Tentukan panjang kelas

d. Menetukan batas bawah dan batas atas kelas.

Pengamatan yang dilakukan terhadap data sampel terdiri dari nilai nilai

observasi yang bertendensi untuk memusatkan pada sekitar suatu rata-rata

tertentu. Penilaian tersebut cukup representatif bagi penggambaran nilai-nilai

keseluruhan data sampel erat kaitannya dengan cara rata-rata tersebut

bervariasi. Adapun rumus mencari ukuran tendensi central terdiri dari:

1) Rata-rata hitung

Rata-rata atau mean merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat sama

halnya seperti median dan modus. Pada rata-rata hitung terdapat beberapa

macam yaitu rata-rata hitung (aritmatik), rata-rata geometrik, rata-rata harmonik

dan lainnya. Tetapi jika hanya dikatakan “rata-rata” saja, maka rata rata yang

dimaksud adalah rata-rata hitung (artimatik). Adapun rumus yang digunakan

dalam mecari rata-rata :

xˉ = ∑ 𝑥𝑖 𝑖=1 𝑛 ................................................................. (Rumus 2.1)

Dimana :

xˉ = rata-rata hitung

xi = nilai sampel ke-i

n = jumlah sampel

2) Modus
Modus merupakan sebuah nilai dari sebuah data yang memiliki nilai

frekuensi yang paling tinggi. Modus terbagi menjadi dua bentuk, pertama

adalah modus tunggal yang dapat diubah dengan mudah, lalu ada nilai

modus kelompok yang membutuhkan sebuah rumus untuk mencari dan

menentukan nilainya.

Mo=Bb +
| | b1
....................................................................................................(Rumus
b1 +b 2
2.2)

Dimana:

Mo = Modus

Bb = Tepi bawah kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi

(kelas modus)

b1 = Frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas interval

paling dekat sebelumnya

b2 = Frekensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval

paling dekat sesudahnya

Adapun rumus mencari ukuran letak terdiri dari:

1) Median

Median merupakan salah satu bagian dari pemusatan data atau sering
dikatakan sebagai nilai tengah dari sekumpulan data yang telah
diurutkan. Dimana, atur titik data dari yang terkecil hingga terbesar dan
temukan nomor pusatnya. Maka, itulah mediannya. Akan tetapi jika
ada 2 angka di tengah, median adalah rata-rata dari 2 angka tersebut.

𝑖𝑛
2 −𝐹
𝑀𝑒 = 𝐵𝑏 + [ ]𝑃 ....................................................(Rumus 2.3)
𝑓

Dimana:

Me=Median
Bb=Tepi bawah kelas median

P=Panjang Kelas

In=Frekuensi kumulatif sebelum kelas median

f=Frekensi kelas median

2) Kuartil

Kuartil merupakan nilai yang membagi sekumpulan data yang terurut

menjadi empat bagian yang sama yaitu bagian pertama, bagian kedua,

bagian ketiga dan bagian keempat. Terdapat tiga buah Kuartil yang

didapati dari suatu gugus data yaitu Kuartil 1 (Q1), Kuartil 2 (Q2) atau

Median dan Kuartil 3 (Q3)


𝑖𝑛
−𝐹 ...............................................(Rumus 2.4)
4
𝐾𝑖 = 𝐵𝑏 + [ ]𝑃
𝑓

Dimana:

Ki = Kuartil

Bb = Tepi bawah kelas kuartil

P = panjang kelas

in = banyaknya data

F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil

f = Frekensi kelas kuartil

3) Desil

Dalam istilah statistik desil digunakan untuk membagi

kelompok data menjadi sepuluh bagian yang sama rata.

Pada desil, terdapat sembilan nilai desil yang membagi

data menjadi sepuluh bagian yang sama. Setiap bagian

mewakili 1/10 atau 10% dari kelompok data. Desil ke-5 atau

D5 adalah median dari kumpulan data yang dibagi oleh

𝑖𝑛
−𝐹
𝐷𝑖 = 𝐵𝑏 + [10𝑓 ] 𝑃
desil.

...........................................................(

Dimana:

Di=Desil

Bb=Tepi bawah kelas desil

P=Panjang kelas

In=banyaknya data

F=Frekuensi kumulatif sebelum kelas desil

f=Frekuensi kelas desil

4) Persentil

Persentil adalah istilah dalam statistik yang digunakan untuk membagi

kelompok data menjadi seratus bagian yang sama rata. Jadi, terdapat

99 nilai persentil yang membagi data menjadi seratus bagian. Persentil

biasa dilambangkan dengan huruf P.


𝑖𝑛
−𝐹 ...........................................................(Rumus 2.6)
𝑃 = 𝐵𝑏 + [100𝑓 ] 𝑃

Dimana:

P = Persentil

Bb = Tepi bawah kelas persentil

P = panjang kelas

in = banyaknya data

F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil

f = Frekensi kelas persentil


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

3.1.1 Latar Belakang

Latar belakang berisi tentang manajemen data dalam ilmu statistik

agar kita dapat mengetahui dan lebih memahami fungsi dari ilmu

statistik dibidang industri. Manajemen data digunakan untuk

menganalisa data dan menyelesaikan data yang belum diolah untuk

mempermudah kita dalam mengolah data yang ada.

3.1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini, yaitu memberikan pelatihan pada

praktikan agar dapat melakukan manajemen data (megumpulkan data,

menyusun, menyajikan dan menggambarkan data, meningkatkan

pemahaman manajemen data berdasarkan teori yang telah diperoleh,

serta mampu menganalisa data dan memanfaatkan informasi yang

dihasilkan oleh sekumpulan data

3.1.3 Alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan selama praktikum, sebagai

berikut:

1. Alat Tulis & Kalkulator

2. Lembar kerja

3. Jangka sorong

4. Kelereng

5. Baut dan Mur

6. Nilai IPK Mahasiswa

3.1.4 Langkah – Langkah Praktikum

1. Setiap praktikan melakukan pengolahan data sesuai dengan data

yang ditugaskan oleh asisten

2. Data tersebut diolah dengan langkah – langkah, sebagai berikut:

a. Urutkan data dari data yang terkecil ke yang terbesar

b. Tentukan rata – rata nilai varian dan standar deviasi

c. Buat distribusi frekuensi, sebagai berikut: tentukan jumlah kelas,

tentukan lebar kelas, tentukan batas kelas dan titik tengah kelas

3. Buat tabulasi frekuensi

4. Buat distribusi frekuensi relative

5. Buat distribusi frekuensi kumulatif

6. Buat histogram frekuensi dan poligon frekuensi

3.2 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka pada laporan ini berisi tentang materi manajemen data

yang diperoleh dari hasil referensi buku – buku mengenai manajemen data

dan jurnal digital.

3.3 Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian dalam laporan ini berisi urutan atau langkah –

langkah yang harus dikerjakan ketika menyusun laporan.

3.4 Pengumpulan Data

Data yang diperoleh adalah merupakan hasil pengukuran dan pengamatan

terhadap beberapa percobaan dimulai dari data tutup botol, pulpen, dan nilai

IPK mahasiswa.

3.5 Pengolahan Data

1. Mengumpulkan data

2. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar

3. Membuat tabel distribusi frekuensi

4. Mencari nilai (rata – rata, varians, simpangan baku, median, modus, kuartil,

desil, dan persentil)

5. Membuat histogram. Membuat data dan grafik polygon

3.6 Analisa dan Pembahasan

Analisa dan Pembahasan berisi tentang pemaparan analisis hasil

pengolahan data yang diperoleh selama praktikum.

3.7 Penutup

Dengan manajemen data memudahkan dalam penyusunan data yang

berjumlah banyak. Terutama dalam penyususnan data berkelompok dengan

menggunakan distribusi frekuensi.


BAB IV

4.1 Pengumpulan Data

Tabel 4.1 Data Pengamatan

Hasil Pengukuran
Sampel
Kelereng Baut & Mur Nilai IPK

1 1.63 4.61 3.59


2 1.57 4.75 3.20
3 1.57 4.91 3.26
4 1.69 4.88 3.42
5 1.69 4.51 3.71
6 1.62 4.60 3.21
7 1.63 4.58 3.42
8 1.63 4.57 3.20
9 1.67 4.78 3.48
10 1.58 4.62 3.51
11 1.59 4.87 3.52
12 1.66 4.90 3.59
13 1.68 4.90 3.48
14 1.58 4.67 3.41
15 1.58 4.67 3.31
16 1.57 4.74 3.29
17 1.58 4.90 3.20
18 1.58 4.80 3.25
19 1.58 4.81 3.24
20 1.59 4.72 3.24
21 1.58 4.61 3.42
22 1.59 4.84 3.70
23 1.68 4.91 3.50
24 1.67 4.91 3.27
25 1.63 4.90 3.69
26 1.63 4.80 3.61
27 1.63 4.66 3.51

28 1.68 4.70 3.51


29 1.65 4.71 3.59
30 1.64 4.51 3.28
31 1.63 4.56 3.27
32 1.64 4.82 3.26
33 1.67 4.71 3.25
34 1.68 4.60 3.24
35 1.65 4.50 3.23
36 1.64 4.74 3.22
37 1.68 4.61 3.21
38 1.69 4.62 3.51
39 1.58 4.89 3.54
40 1.69 4.81 3.48
41 1.63 4.73 3.69
42 1.62 4.72 3.61
43 1.62 4.81 3.51
44 1.65 4.83 3.41
45 1.67 4.82 3.31
46 1.68 4.70 3.21
47 1.59 4.71 3.29
48 1.60 4.51 3.38
49 1.61 4.60 3.41
50 1.63 4.51 3.51

(sumber: Pengolahan Data (2024))


4.2 pengolahan Data

4.2.1 Pengelohan Data Kelereng

1.57 1.58 1.63 1.64 1.68


1.57 1.59 1.63 1.64 1.68

1.57 1.59 1.63 1.65 1.68

1.58 1.59 1.63 1.65 1.68

1.58 1.59 1.63 1.65 1.68

1.58 1.60 1.63 1.66 1.68

1.58 1.61 1.63 1.67 1.69

1.58 1.62 1.63 1.67 1.69

1.58 1.62 1.63 1.67 1.69

1.58 1.62 1.64 1.67 1.69

1. Distribusi Frekuensi

a. Range

R = Data terbesar - Data tarkecil

= 1.69 – 1.57

= 0.12

b. Banyak Kelas

Ci = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 50

= 6,61

=7

c. Panjang Kelas

R
a. P =
Ci

0.12
=
7

= 0.01
Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi

Selang Batas
No Turus F (xi) fxi xi2 fxi2
Kelas Kelas

– 1.56 1.315
1 1.57 – 1.36 IIIII IIIII 10 1.34 13.4 1.79 179.56
1.365
2 1.37 – 1.41 IIIII II 7 1.39 9.73 1.93 94.67
1.415
3 1.42 – 1.46 IIIII IIIII 10 1.44 14.4 2.07 207.36
1.465
4 1.47 – 1.51 IIII 4 1.49 5.96 2.22 35.52
1.515
5 1.52 – 1.56 IIII 4 1.54 6.16 2.37 37.94
1.565
6 1.57 – 1.61 IIIII IIIII 14 1.59 22.2 2.52 495.50
IIII 6
1.615
7 1.62 – 1.66 I 1 1.64 1.64 2.68 2.68

1.67 – 1.665
Total 50 73.5 15.5 1.053,2
5 8 3

(Sumber: Data Pengolahan (2024))

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Relatif dan Frekuensi Komulatif

Frekuensi Frekuensi Frek. Komulatif –


Selang Kelas F
Relatif Komulatif Relatif

– 1.31 0 0,00
1.32 – 1.36 10 0.2
10 0,02
1.37 – 1.41 7 0.14
17 0.34
1.42 – 1.46 10 0.2
27 0.54
1.47 – 1.51 4 0.08
31 0.62
1.52 – 1.56 4 0.08
35 0.7
1.57 – 1.61 14 0.28
49 0.98
1.62 – 1.66 1 0.02
50 1,00
1.67 -
Jumlah 50

(Sumber: Data Pengolahan (2024))

2. Nilai Rata-rata
k
fiXi ❑
x=∑ = =
i=1 fi ❑

3. Varians Sampel
k

S = N ∑ fx i
2 2−¿¿
¿¿
i=1

=50 x 1.053 , 23−¿ ¿

52.661, 5−5.409 ,60


=
50 (49)

47.251 , 9
=
2450

4. Simpangan Baku

s = √ s2

= √ 19.28

= 4.03

5. Median (Me)

Me = Bb + P (2 1
n−f ¿ ¿¿ f )
( (
−17 )
)
50
= 1.415 + 0,04 2
10

= 1.415 + 0,04 (0,8)

= 1.415 + 0,03

= 1.44

6. Modus (Mo)

b1
Mo = Bb + P ( )
b1 +b2

10
= 1.415 + 0,04 ( ¿
10+13

= 1.415 + 0.04 (0,43)

= 1.415 + 0,01

= 1.41

7. Kuartil

a. Kuartil 1

( )
1. n
K 1 = Bb + P 4−F
f

( )
1.50
= 1.365 + 0,04 4−10
7

= 1.365 + 0,04 (0,35)

= 1.365 + 0,014

= 1.45

b. Kuartil 2

( )
2. n
K 2 = Bb + P 4−F
f
( )
2.50
= 1.415 + 0,04 4−10
7

= 1.415 + 0,04 (0,08)

= 1.415 + 0,03

= 1.44

c. Kuartil 3

( )
3. n
K 3 = Bb + P 4−F
f

( )
3.50
= 1.565 + 0,04 4−10
7

= 1.565 + 0,04 (0,17)

= 1.565 + 6,8

= 8.36

8. Desil

a. Desil 1

( )
1. n
D 1 = Bb + P 10−F
f

( )
1.50
= 1.315 + 0,04 10−0
10

= 1.315 + 0,04 (0,05)

= 1.315 + 0,02

= 1.33

b. Desil 3
( )
3. n
D3 = Bb + P 10−F
f

( )
3.50
= 1.365 + 0,04 10−0
7

= 1.365 + 0,04 (0,05)

= 1.365 + 0,02

= 1.38

c. Desil 9

( )
9. n
D 1 = Bb + P 10−F
f

( )
9.50
= 1.565 + 0,04 10−35
14

= 1.565 + 0,04 (0,71)

= 1.565 + 0,02

= 1.58

9. Persentil

a. Persentil 10

i. n
P10= Bp + P 100−f
( )
f

30.50
= 1.315 + 0,04 ( 100−0
¿
10

= 1.315 + 0,04 (0,5)

= 1.315 + 0,02

= 1.33

b. Persentil 30

Anda mungkin juga menyukai