(MANAJEMEN DATA)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
pada akhirnya tujuan yang di capai adalah efektifitas dan efisiensi kerja .
hubungan antara sebuah file dan rencana physical dan rangkaian catatan
untuk mencari dan mencocokkan catatan file, serta indeks file dan kaitan
indeks dan kaitan untuk mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file
tersebut. Selain disebabkan data yang hanya berasal dari data sekunder,
analisis data juga terkendala dalam perhitungan yang keliru akibat kesalahan
dalam pengambilan data yang menimbulkan nilai ekstrem pada kurva .(King
1
2
berhubungan dengan bidang ekonomi. Dalam bidang lain sering kita jumpai
Gaya analisis statistik dari waktu ke waktu bisa saja berubah, akan tetapi
sempat popular pada suatu waktu dapat diganti oleh metode lainnya
Pada waktu berikutnya yang terlihat lebih menarik dan fashionable. Saat
ini dengan adanya kemajuan dalam bidang komputer, statistika juga telah
sekumpulan data.
2. Lembar kerja
3. penggaris
4. Tutup Botol
5. Pulpen
19
B. Jenis Percobaan
a. Tutup botol
bebrbagai macam
pengamatan
b. Pulpen
penggaris.
pengamatan.
5
sebanyak 50 kali
5. Buat kesimpulan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jika mendengarkan kata statistika, maka ingatan yang muncul pada benak
Penyelesaian dapat dilakukan secara tepat dan akurat jika memiliki informasi
yang cukup tentang persoalan yang akan diputuskan dan analisis tersebut
bilangan yang disajikan sedemikian rupa (biasanya dalam bentuk tabel atau
analisis data.
merupakan cara untuk mengolah data tersebut dan menarik kesimpulan yang
teliti dan keputusan yang logik dari pengolahan data tersebut. Sedangkan
6
7
yang berasal dari Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu Yang Diberikan". Dalam
pengertian sehari-hari DATA dapat berarti Fakta dari suatu objek yang
dipandang dari sisi Statistika, maka data merupakan Fakta-fakta yang akan
Data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap sebagai informasi yang
pendidikan, jenis pekerjaan dan lain-lain. Dari data ini kita dapat
mendapatkan Data yang akurat diperlukan suatu Alat Ukur atau yang disebut
Instrumen yang baik. Alat Ukur atau Instrumen yang baik adalah Alat
Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok dengan masalah
Jika tidak ada program pengontrol, data akan terus bertambah dan segera
data dimulai dari pembuatan data. Pembuatan data, oleh karena itu, satu
jawab atas aliran informasi antar departemen yang boleh membuat data
antar departemen.
2. Kapan dan dimana data dibuat? Pekerja di semua kantor boleh membuat
dibutuhkan.
1. Pengamatan (observasi)
terjun dan melihat langsung kelapangan (lab) terhadap objek yang diteliti
2. Penelusuran literature
seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya.
data sehingga pencari data harus dapat membuat pertanyaan yang benar-
Contoh:
prize.
b. Sering kita diberangket dan biasanya agar angket tersebut di isi maka
c. Pada waktu kita membeli suatu barang, maka ada angket yang
dibeli.
4. Wawancara (interview)
bertukar informasi maupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga
keterangan dan cara ini sudah di kenal sejak berabad – abad lamanya.
bergolong/ kelompok yang menjadi absis adalah nilai tengah dari masing-
menyatakan frekuensi dari setiap nilai data atau kelas untuk distribusi
berkelompok. Dalam histogram, tidak ada spasi diantara balok atau balok
yang satu berimpit dengan balok berikutnya (Retno Tri Vulandari, 2018).
2. Tabel yang terdiri atas tabel biasa, tabel distribusi, frekuensi relatif,
titik tengah dari sisi atas tiap batang pada histogram dihubungkan, maka
akan diperoleh grafik garis yang disebut poligon distribusi frekuesi. Selain
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang
grafiknya berupa ogive positif, sedangkan untuk data yang disusun dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafik ogive negative.
dengan tepi bawah sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat
R……….....................…......………...........................................(rumus
= Nilai Terbesar –Nilai Terkecil 2.1)
Dimana :
2. Banyak Kelas
Dimana :
n = banyaknya data
.....……….………….................................……...(rumus
𝑅 2.3)
𝑃=
𝐵𝑘
Dimana :
R = rentang kelas
Bk = banyak kelas
15
4. Nilai rata-rata ( X )
Nilai rata-rata adalah nilai rata-rata dari data-data yang ada, disekitar
dengan rumus:
∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑋𝑖
𝑥=
̅ ...........……….………………..................…......……..(rumus 2.4)
∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖
Dimana :
X = rata-rata hitung
N = jumlah data
5. Varian sampel
dijumlahkan seluruhnya dan dibagi dengan jumlah data (n) dan nilai dari
V = 𝑆2........................................................................................(rumus 2.5)
Dimana :
V = S2
V = Varian sampel
6. Median
Median adalah nilai tengah dari data yang ada saat data diurutkan. Dan
median dari suatu kumpulan nilai adalah sebuah nilai yang membagi 2
kumpulan nilai tersebut. Sehingga setengah dari nilai-nilai itu (atau lebih)
sama dengan atau kurang dari nilai atau median itu dan setengah dari
besar atau sama dengan nilai itu (Retno Tri Vulandari, 2018).
...………..........................................................(rumus
𝟏⁄ 𝒏−𝑭 2.6)
( Me ) = Bb + P( 𝟐 )
𝒇
Dimana :
P = panjang kelas
7. Modus
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul. Untuk data tunggal,
kelompok data yang dimaksud memiliki dua nilai modus (bimodal) atau
lebih, atau tidak memiliki modus, misal : Data 5, 7, 8, 10, 10,12,12 memiliki
dua modus yaitu 10 dan 12. Untuk data distribusi frekuensi dalam bentuk
kelas – kelas interval, nilai modus tidak dapat ditentukan dengan tepat
dengan nilai tengah kelas yang mempunyai frekuensi terbanyak. Cara lain
𝑑1 ………………......................................(rumus 2.7)
𝑀𝑜 = 𝐵𝑏 + 𝑃 ( )
𝑑1 + 𝑑2
Dimana :
P = panjang kelas
Dimana:
S = Simpangan baku
Jumlah data dari selang yang memisahkan kelas yang satu dengan
N = 1 + 3,33.................……...............…………….……...……(rumus
log n 2.9)
Dimana:
dijumlahkan seluruhnya dan dibagi dengan jumlah data (n) dan nilai dari
V = 𝑆2
.…………..................………………………………………….(rumus 2.10)
Dimana :
18
Distribusi frekuensi adalah membuat uraian dari hasil suatu penelitisn dan
bentuk yang baik yakni bentuk statisti popular yang sederhana sehingga kita
kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukan ke dalam duaatau lebih
kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau
dinamakann ogif.
a. Distribusi frekuensi kurang dari Adalah suatu nilai dari tepi atas lebih
b. Distribusi frekuensi komulatif lebih dari Adalah suatu nilai dari tepi
(>50.5)
Data kategorikal juga disebut data kualitatif, yang terdiri dari data
status gizi, dan lainnya. Data kategorikal dapat diringkas dalam sebuah
tabel distribusi tunggal dan silang serta dalam grafik balok (bar chart) atau
b. Distribusi Silang
dan PJK maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat
akan diketahui berepa perokok yag menderita PJK dan tidak menderita
PJK. Juga dapat diketahui berapa yang tidak merokok menderita PJK
dan yang tidak menderita. Setiap sel dari tabel distribusi silang
Jumlah sampel dari setiap sel dapat dinyatakan dalam jumlah absolut
dan juga dalam % menurut jumlah barias (row persented) atau persen
dilengkapi denga nilai tengah seperti mean, median atau modus serta
Widarsa, 2016).
dari satu variabel. Distribusi tunggal dipakai bila variasi data dari satu
variabel < 15, misalnya paritas yang memiliki variasi data dari 0 – 5. Bila
satu variabel mempunyai variasi data > 15 seperti umur yang bervariasi
> 15, misalnya umur dengan variasi data dari 0 – 89 tahun. Data umur
yaitu 0-1, 1-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-
49, 50-54, 55-59, 60 ke atas. Setiap kelas memiliki rentangan data yang
interval 5. Setiap interval kelas memiliki batas bawah dan batas atas
bawah kelas dan 4 adalah batas atas kelas. Setiap kelas juga
Kelas “0-4” terdiri dari nilai 0, 1, 2, 3, dan 4 dan yang menjadi nilai tengah
Jika sekumpulan data memiliki jumlah dan variasi data yang cukup
tertentu.
2) Batas Kelas adalah nilai terkecil dan nilai terbesar terdapat pada
3) Tepi kelas adalah setengah dari jumlah batas atas dan batas bawah
dua kelas interval yang berurutan. Tepi atas kelas (ta) adalah batas
4) Panjang Kelas disebut juga lebar kelas atau interval kelas, yaitu
selisih antara tepi atas dan tepi bawah dari tiap kelas dalam kelas
5) Titik Tengah Kelas adalah setengah dari jumlah tepi bawah kelas
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
1. Latar belakang
Latar belakang berisi tentang manajemen data dalam ilmu statistik agar
kita dapat mengetahui dan lebih memahami fungsi dari ilmu statistik di
2. Tujuan percobaan
berikut:
1. Alat tulis
3. Lembar kerja
4. Penggaris
5. Pulpen
6. Tutup botol
7. IPK
23
24
4. Langkah percobaan
Tinjauan pustaka pada laporan ini berisi tentang materi manajemen data
yang didapat dari hasil referensi buku-buku mengenai manajemen data dan
pencarian di internet.
Muslim Indonesia.
1. Pengolahan data
3.7 Penutup
A. Manajemen Data
Mulai
Latar belakang
Tujuan percobaan
Tinjauan pustaka
Pengumpulan data
1. Pengamatan
2. Pengukuran
Pengolahan Data
1. Urutkan data terbesar keterkecil
2. Distribusi frekwensi
3. Nilai rata-rata sampel
4. Varians sampel
5. Simpangan baku sampel
6. Median
7. Modus
8. Kuartil, Desil, Persentil
9. Histogram dan Poligon Sampel
Penutup
Selesai
B. MenghitungTutup Botol
Mulai
Pendahuluan
Menyiapkan wadah
Pengolahan Data
10. Urutkan data terbesar keterkecil
11. Distribusi frekwensi
12. Nilai rata-rata sampel
13. Varians sampel
14. Simpangan baku sampel
15. Median
16. Modus
17. Kuartil, Desil, Persentil
Penutup
18. Histogram dan Poligon Sampel
Penutup
Selesai
C. Menghitung Pulpen
Mulai
Pendahuluan
Menyiapkan wadah
Mengukur pulpen
Pengolahan Data
1. Urutkan data terbesar keterkecil
2. Distribusi frekwensi
3. Nilai rata-rata sampel
4. Varians sampel
5. Simpangan baku sampel
6. Median
7. Modus
8. Kuartil, Desil, Persentil
9. Histogram dan Poligon Sampel
Penutup
Selesai
D. Menghitung IPK
Mulai
Pendahuluan
Pengolahan Data
1. Urutkan data terbesar keterkecil
2. Distribusi frekwensi
3. Nilai rata-rata sampel
4. Varians sampel
5. Simpangan baku sampel
6. Median
7. Modus
8. Kuartil, Desil, Persentil
9. Histogram dan Poligon Sampel
Penutup
Selesai
Hasil Pengukuran
Sampel
Tutup Botol Pulpen Ipk
30
31
1. Distribusi Frekwensi
a. Range
= 4,5 – 1,9
= 2,6
b. Banyak Kelas
Ci = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 Log 50
= 6,577
=7
c. Panjang Kelas
𝑅
P = 𝐶𝑖
2,6
=
7
= 0,3
No. Selang Kelas Turus F Batas Bawah Nilai Tengah (xi) f.xi xi^2 f.Xi^2
-1,8 1,85
1 1,9 - 2,2 IIIII IIIII IIII IIII 19 2,05 38,95 4,2025 79,8475
2,25
2 2,3 - 2,6 IIII 4 2,45 9,8 6,0025 24,01
2,65
3 2,7 - 3,0 IIIII III 8 2,85 22,8 8,1225 64,98
3,05
4 3,1 - 3,4 I 1 3,25 3,25 10,5625 10,5625
3,45
5 3,5 - 3,8 IIII 4 3,65 14,6 13,3225 53,29
3,85
6 3,9 - 4,2 IIIII I 6 4,05 24,3 16,4025 98,415
4,25
7 4,3 - 4,6 IIIII III 8 4,45 35,6 19,8025 158,42
4,65
Total 50 26 22,75 149,3 78,4175 489,525
Sumber : data pengolahan (2021)
33
2. Nilai Rata-Rata
𝑓𝑖𝑋𝑖 149,3
𝑥̅ = ∑𝑘𝑖=1 = = 2,986
𝑓𝑖 50
3. Varians Sampel
𝑁 ∑𝐾
𝑖=1 𝑓𝑥𝑖
2 – ( ∑𝐾 𝑓𝑥𝑖)2
𝑖=1
S2 =
𝑛(𝑛−1)
50 𝑥 480,525– (149,3 )2
=
50(50−1)
24026,25 – 22290,49
= 50(49)
1735,76
= 2450
= 0,7084
4. Simpangan Baku
S = √S 2
= √0,7084
= 0,8416
34
5. Median ( Me )
1
⁄ 𝑛−𝐹
Me = Bb + P ( 2 )
𝑓
50
(
2
−31)
= 3,05 + 0,3 ( )
1
= 3,05 + (-1,8)
= 1,25
6. Modus ( Mo )
𝑏1
Mo = Bb + P ( )
𝑏1 + 𝑏2
19
= 1,85 + 0,3 ( )
19+ 15
= 1,85 + 0,3(0,558)
= 1,85 + 0,1674
= 2,0174
7. Kuartil
a. Kuartil 1
1.𝑛⁄4−𝐹
𝐾1 = Bb + P ( )
𝑓
1𝑥50
−0
4
= 1,85 + 0,3 ( )
19
= 1,85 + 0,195
= 2,045
b. Kuartil 2
2.𝑛⁄4−𝐹
𝐾2 = Bb + P ( )
𝑓
35
2𝑥50
−23
4
= 2,65 + 0,3 ( )
8
= 2,65 + 0,075
= 2,725
c. Kurtil 3
3.𝑛⁄4−𝐹
𝐾3 = Bb + P ( )
𝑓
3𝑥50
−36
4
= 3,85 + 0,3 ( )
6
= 3,85 + 0,075
= 3,925
8. Desil
a. Desil 1
1.𝑛⁄10−𝐹
𝐷1= Bb + P ( )
𝑓
1𝑥50
−0
10
= 1,85 + 0,3 ( )
19
= 1,85 + 0,078
= 1,925
b. Desil 2
2.𝑛⁄10−𝐹
𝐷2= Bb + P ( )
𝑓
2𝑥50
−0
10
= 1,85 + 0,3 ( )
19
36
= 1,85 + 0,156
= 2,006
c. Desil 9
9.𝑛⁄10−𝐹
𝐷3= Bb + P ( )
𝑓
9𝑥50
−42
10
= 4,25+ 0,3 ( )
8
= 4,25 + 0,1125
= 4,3625
9. Persentil
a. Persentil 10
𝑖.𝑛⁄100−𝐹
𝑃10 = Bb + P ( )
𝑓
10𝑥50
−0
100
= 1,85 + 0,3 ( )
19
= 1,85 + 0,0789
= 1,9289
b. Persetil 20
𝑖𝑛⁄100−𝐹
𝑃20 = Bb + P ( )
𝑓
20𝑥50
−0
100
= 1,85 + 0,3 ( )
19
= 1,85 + 0,1578
37
= 2,0078
c. Persetil 90
𝑖𝑛⁄100−𝐹
𝑃30 = Bb + P ( )
𝑓
90𝑥50
−42
100
= 4,25 + 0,3 ( )
8
= 4,25 + 0,1125
= 4,3625
10. Histogram
11. Poligon
Tabel 4.6 Poligon Tutup Botol
No. Frekuensi Titik Tengah
1 19 2,05
2 4 2,45
3 8 2,85
4 1 3,25
5 4 3,65
6 6 4,05
7 8 4,45
Total 50 22,75
Sumber : data pengolahan ( 2021 )
15
FREKUENSI
10
0
2,05 2,45 2,85 3,25 3,65 4,05 4,45
TITIK TENGAH
1. Distribusi Frekwensi
a. Range
= 19,9 – 10,2
= 9,7
b. Banyak Kelas
Ci = 1 + 3,3 Log N
c. Panjang Kelas
𝑅
P = 𝐶𝑖
9,7
=
7
= 1,3
40
No. Selang Kelas Turus F Batas Bawah Titik Tengah (xi) f.xi xi^2 f.xi^2
-10,1 10,15
1 10,2 - 11,5 IIIII III 8 10,85 86,8 117,7225 941,78
12,25
2 11,6 - 12,9 IIIII IIIII 10 12,25 122,5 150,0625 1500,625
13,65
3 13,0 - 14,3 IIIII IIIII III 13 13,65 177,45 186,3225 2422,193
15,05
4 14,4 - 15,7 IIIII IIIII III 13 15,05 195,65 226,5025 2944,533
16,45
5 15,8 - 17,1 III 3 16,45 49,35 270,6025 811,8075
17,85
6 17,2 - 18,5 II 2 17,85 35,7 318,6225 637,245
18,55
7 18,6 - 19,9 I 1 19,25 19,25 370,5625 370,5625
2. Nilai Rata-Rata
𝑓𝑖𝑋𝑖 686,7
𝑥̅ = ∑𝑘𝑖=1 = = 13,734
𝑓𝑖 50
3. Varians Sampel
𝑁 ∑𝐾
𝑖=1 𝑓𝑥𝑖
2 – ( ∑𝐾 𝑓𝑥𝑖)2
𝑖=1
𝑆2 =
𝑛(𝑛−1)
41
50 𝑥 9628,745 – (686,7 )2
=
50(50−1)
481437,25– 471556,89
=
50(49)
9880,36
=
2450
= 4,0328
S = √S 2
= √4,0328
= 2,0081
5. Median ( Me )
1
⁄ 𝑛−𝐹
Me = Bb + P ( 2 )
𝑓
50
(
2
−31)
= 14,35 + 1,3 ( 13
)
= 14,35 + (-0,5993)
= 13,75
6. Modus ( Mo )
𝑏1
Mo = Bb + P ( )
𝑏1 + 𝑏2
3
= 12,95 + 1,3 ( )
3+ 0
= 12,95 + 1,3
= 14,25
𝑏1
Mo = Bb + P ( )
𝑏1 + 𝑏2
42
0
= 14,35 + 1,3 ( )
0+ 10
= 14,35 + 0
= 14,35
7. Kuartil
a. Kuartil 1
1.𝑛⁄4−𝐹
𝐾1 = Bb + P ( )
𝑓
1𝑥50
−8
4
= 11,55 + 1,3 ( )
10
= 11,55 + 0,585
= 12,135
b. Kuartil 2
2.𝑛⁄4−𝐹
𝐾2 = Bb + P ( )
𝑓
2𝑥50
−18
4
= 12,95 + 1,3 ( )
13
= 12,95 + 0,689
= 13,639
c. Kuartil 3
3.𝑛⁄4−𝐹
𝐾3 = Bb + P ( )
𝑓
3𝑥50
−31
4
= 14,35 + 1,3 ( )
13
= 14,35 + 0,65
= 15
8. Desil
a. Desil 1
1.𝑛⁄10−𝐹
𝐷1= Bb + P ( )
𝑓
1𝑥50
−0
10
= 10,15 + 1,3 ( )
8
= 10,15 + 0,8125
= 10,9625
b. Desil 2
2.𝑛⁄10−𝐹
𝐷2= Bb + P ( )
𝑓
2𝑥50
−8
10
= 11,55 + 1,3 ( )
10
= 11,55 + 0,26
= 11,81
c. Desil 9
9.𝑛⁄10−𝐹
𝐷9 = Bb + P ( )
𝑓
9𝑥50
−44
10
= 15,75 + 1,3 ( )
3
= 15,75 + 0,429
= 16,179
44
9. Persentil
a. Persentil 10
𝑖.𝑛⁄100−𝐹
𝑃10 = Bb + P ( )
𝑓
10𝑥50
−0
100
= 10,15 + 1,3 ( )
8
= 10,15 + 0,8125
= 10,9625
b. Persetil 20
𝑖𝑛⁄100−𝐹
𝑃20 = Bb + P ( )
𝑓
20𝑥50
−8
100
= 11,55 + 1,3 ( )
10
= 11,55 + 0,26
= 11,81
c. Persetil 90
𝑖𝑛⁄100−𝐹
𝑃90 = Bb + P ( )
𝑓
90𝑥50
−44
100
= 15,75 + 1,3 ( )
3
= 15,75 + 0,429
= 16,179
45
10. Histogram
HISTOGRAM PULPEN
14
12
10
8
6
4
2
0
10,15 11,55 12,95 14,35 15,75 17,15 18,55
11. Poligon
POLIGON PULPEN
14
12
10
FREKUENSI
8
6
4
2
0
10,85 12,25 13,65 15,05 16,45 17,85 19,25
TITIK TENGAH
1. Distribusi Frekwensi
a. Range
= 3,83 – 2,18
= 1,65
b. Banyak Kelas
Ci = 1 + 3,3 Log N
c. Panjang Kelas
𝑅
P = 𝐶𝑖
1,65
=
7
= 0,23
48
No. Selang Kelas Turus F Batas Kelas Titik Tengah (Xi) f.xi xi^2 f.xi^2
-2,17 2,175
1 2,18 - 2,41 I 1 2,29 2,29 5,2441 5,2441
2,415
2 2,42 - 2,65 III 3 2,53 7,59 6,4009 19,2027
2,655
3 2,66 - 2,89 IIIII 5 2,77 13,85 7,6729 38,3645
2,895
4 2,90 - 3,13 IIIII I 6 3,01 18,06 9,0601 54,3606
3,135
5 3,14 - 3,37 IIIII IIIII I 11 3,25 35,75 10,5625 116,188
3,375
6 3,38 - 3,61 IIIII IIIII II 12 3,49 41,88 12,1801 146,161
3,615
7 3,62 - 3,85 IIIII IIIII II 12 3,73 44,76 13,9129 166,955
3,855
Total 50 24,12 21,07 164,18 65,0335 546,475
Sumber : data pengolahan ( 2021 )
2. Nilai Rata-Rata
𝑓𝑖𝑋𝑖 164,18
𝑥̅ = ∑𝑘𝑖=1 = = 3,2836
𝑓𝑖 50
3. Varians Sampel
𝑁 ∑𝐾
𝑖=1 𝑓𝑥𝑖
2 – ( ∑𝐾 𝑓𝑥𝑖)2
𝑖=1
𝑆2 =
𝑛(𝑛−1)
49
50 𝑥 546,4754 – (164,18 )2
=
50(50−1)
27323,77−26955,0724
= 50(49)
368,6976
= 2450
= 0,1504
4. Simpangan Baku
S = √S 2
= √0,1504
= 0,3878
5. Median ( Me )
1
⁄ 𝑛−𝐹
Me = Bb + P ( 2 )
𝑓
50
( −9)
2
= 2,895 + 0,23 ( )
6
= 2,895 + 0,6141
= 3,5091
6. Modus ( Mo )
𝑏1
Mo = Bb + P ( )
𝑏1 + 𝑏2
1
= 3,375 + 0,23( )
1+ 0
= 3,375 + 0.23
= 3,605
𝒃𝟏
Mo = Bb + P ( )
𝒃𝟏 + 𝒃𝟐
50
0
= 3,615 + 0,23( )
0+ 12
= 3,615 + 0
= 3,615
7. Kuartil
a. Kuartil 1
1.𝑛⁄4−𝐹
𝐾1 = Bb + P ( )
𝑓
1𝑥50
−9
4
= 2,895 + 0,23 ( )
6
= 2,895 + 0,134
= 3,029
b. Kuartil 2
2.𝑛⁄4−𝐹
𝐾2 = Bb + P ( )
𝑓
2𝑥50
−15
4
= 3,135 + 0,23 ( )
11
= 3,135 + 0,2093
= 3,3443
c. Kuartil 3
3.𝑛⁄4−𝐹
𝐾3 = Bb + P ( )
𝑓
3𝑥50
−26
4
= 3,375 + 0,23 ( )
12
= 3,375 + 0,22
= 3,595
8. Desil
a. Desil 1
1.𝑛⁄10−𝐹
𝐷1= Bb + P ( )
𝑓
1𝑥50
−4
10
= 2,655 + 0,23 ( )
5
= 2,655 + 0,43
= 3,085
b. Desil 2
2.𝑛⁄10−𝐹
𝐷2= Bb + P ( )
𝑓
2𝑥50
−9
10
= 2,895 + 0,23 ( )
6
= 2,895 + 0,038
= 2,933
c. Desil 9
9.𝑛⁄10−𝐹
𝐷9 = Bb + P ( )
𝑓
9𝑥50
−38
10
= 3,615 + 0,23 ( )
12
= 3,615 + 0,134
= 3,749
52
9. Persentil
a. Persentil 10
𝑖.𝑛⁄100−𝐹
𝑃10 = Bb + P ( )
𝑓
10𝑥50
−4
100
= 2,655 + 0,23 ( )
5
= 2,655 + 0,046
= 2,701
b. Persetil 20
𝑖𝑛⁄100−𝐹
𝑃20 = Bb + P ( )
𝑓
20𝑥50
−9
100
= 2,895 + 0,23 ( )
6
= 2,895 + 0,038
= 2,933
c. Persetil 90
𝑖𝑛⁄100−𝐹
𝑃90 = Bb + P ( )
𝑓
90𝑥50
−38
100
= 3,615 + 0,23 ( )
12
= 3,615 + 0,134
= 3,749
53
10. Histogram
HISTOGRAM IPK
14
12
10
8
6
4
2
0
2,175 2,415 2,655 2,895 3,135 3,375 3,615
Sumber : data pengolahan (2021)
11. Poligon
POLIGON IPK
14
12
10
FREKUENSI
8
6
4
2
0
2,29 2,53 2,77 3,01 3,25 3,49 3,73
TITIK TENGAH
terdiri dari :
1. Tutup botol
2. Pulpen
3. IPK
Yang kemudian diambil datanya secara random, adapun analisa yang telah
K3 15 3,925 3,595
55
56
5.2. Pembahasan
seluruh data yang kami peroleh (686,7) dibagi total data yang ada (50).
peroleh ada dua yaitu 14,25 dan 14,35. Nilai kuartil masing masing,
Persentil 90 = 16,179.
seluruh data yang kami peroleh (149,3) dibagi total data yang ada (50).
seluruh data yang kami peroleh (164,18) dibagi total data yang ada
yang di peroleh ada dua yaitu = 3,605 dan 3,615. Nilai kuartil masing
57
6.1. Kesimpulan
3. Kami mampu menganalisa data yang telah diperoleh dan mengolah data
6.2 Saran
Kami menyarankan agar pada saat praktikum secara daring ini bisa
Kalau untuk asisten mungkin sudah baik, tapi mungkin kalau bisa
58