Anda di halaman 1dari 20

NAMA : FIFIT WIDYA ASTUTI

STAMBUK : 09120190016

REVIEW JURNAL NASIONAL


1. JURNAL 1
Perencanaan pemeliharaan mesin boiler feed pump
untuk menurunkan biaya pemeliharaan menggunakan
Judul
metode markov chain (studi kasus: pt.pjb service bolok,
kupang, ntt)
Jurnal Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Volume Vol 4 No. 2
Tahun 2021
Ivan Boy Oswaldo Ria, Ellysa Nursanti, dan Heksa
Penulis
Galuh
Reviewer Fifit widya astuti
Tanggal 11 September 2022
Abstrak PLTU Bolok merupakan PLTU pertama di Nusa
Tenggara Timur, yang berlokasi di Desa Bolok,
Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, dan
dioperasikan oleh PT. PJB Service. PLTU Bolok
mempunyai mesin yang bekerja secara terus menerus
pada saat produksi sehingga terkadang menyebabkan
beberapa mesin mengalami kerusakan saat beroperasi
dan menimbulkan pengeluaran yang besar pada
perusahaan. Untuk mengurangi biaya pengeluaran
tersebut perlu adanya perencanaan pemeliharaan
mesin agar dapat menurunkan biaya pemeliharaan.
Pada penelitian ini menggunakan metode Markov
Chain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mesin
Boiler Feed Pump merupakan salah satu mesin
terpenting dalam produksi uap menjadi energi listrik.
Penelitian akan berfokus pada mesin Boiler Feed
Pump, karena biaya perawatan pada mesin tersebut
pada saat terjadi kerusakan memakan biaya yang
cukup besar yaitu sebesar Rp.240.000.000 dari
perhitungan biaya downtime selama 6 bulan adalah
Rp.75.000.000. Dengan menggunakan metode Markov
Chain dibandingkan biaya pemeliharaan sebelumnya
mengalami penurunan sebesar 47%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dilakukan
Perawatan pada mech seal pompa dan bearing motor,
Tujuan
untuk perencanaan perawatan mesin yang efektif agar
Penelitian
dapat mencapai biaya perawatan mesin yang optimal
dan juga menurunkan biaya perawatan mesin tersebut.
Metode yang dilakukan dalam penelitian untuk
Metode
penyusunan adalah menggunakan deskriptif dan studi
Penelitian
analitik dan menggunakan metode Markov Chain.
Hasil Penelitian Menghitung probabilitas transisi yang dihitung dari
proporsi jumlah mesin yang mengalami transisi status.
Membentuk matriks transisi awal kegiatan
pemeliharaan Sehingga diperoleh : 𝜋1 = 0,348, 𝜋2 =
0,858, 𝜋3 = 0,361, 𝜋4 = 0,654 dan perencanaan
pemeliharaan usulan Untuk mendapatkan
pemeliharaan yang lebih baik sehingga bias
mengurangi biaya pemeliharaan, maka diusulkan 4
perencanaan pemeliharaan mesin (P1, P2, P3, P4)
yang didapatkan dari perubahan matrik transisi awal
sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Dari keempat
usulan tersebut yang akan dipilah adalah usulan yang
mempunyai biaya rata ˗ rata ekspektasi terkecil. Usulan
1 diperoleh : 𝜋1 = 0,654, 𝜋2 = 1,784, 𝜋3 = 0,385, 𝜋4 =
1,823. Usulan 2 diperoleh: 𝜋1 = 0,604, 𝜋2 = 0,358, 𝜋3 =
0,088, 𝜋4 = 0,208. Usulan 3 diperoleh: 𝜋1 = 0,574, 𝜋2 =
0,446, 𝜋3 = 0,088, 𝜋4 = 0,208. Usuan 4 diperoleh : 𝜋1 =
0,293, 𝜋2 = 0,858, 𝜋3 = 0,231, 𝜋4 = 1,316.
Membentuk probabilitas status mesin dan keadaan
steady state. pada kegiatan pemeliharaan usulan yang
pertama (P1), probabilitas mesin dalam kondisi baik
adalah sebesar 65,4%; peluang mesin mengalami
kerusakan ringan sebesar 178,4%; peluang mesin
mengalami kerusakan sedang sebesar 38,5% dan
peluang mesin mengalami kerusakan berat adalah
sebesar 182,3%. a. Artinya pada kegiatan
pemeliharaan usulan yang kedua (P2), probabilitas
mesin dalam kondisi baik adalah sebesar 60,4%;
peluang mesin mengalami kerusakan ringan sebesar
35,8%; peluang mesin mengalami kerusakan sedang
sebesar 8,8% dan peluang mesin mengalami
kerusakan berat adalah sebesar 20,8%. b. Artinya pada
kegiatan pemeliharaan usulan yang ketiga (P3),
probabilitas mesin dalam kondisi baik adalah sebesar
59,9%; peluang mesin mengalami kerusakan ringan
sebesar 24,4%; peluang mesin mengalami kerusakan
sedang sebesar 3% dan peluang mesin mengalami
kerusakan berat adalah sebesar 12,4%. c. Artinya pada
kegiatan pemeliharaan usulan yang keempat (P4),
probabilitas mesin dalam kondisi baik adalah sebesar
57,4%; peluang mesin mengalami kerusakan ringan
sebesar 44,6%; peluang mesin mengalami kerusakan
sedang sebesar 8,8% dan peluang mesin mengalami
kerusakan berat adalah sebesar 20,8% d. Artinya pada
kegiatan pemeliharaan usulan yang keempat (P4),
probabilitas mesin dalam kondisi baik adalah sebesar
29,3%; peluang mesin mengalami kerusakan ringan
sebesar 85,8%; peluang mesin mengalami kerusakan
sedang sebesar 23,1% dan peluang mesin mengalami
kerusakan berat adalah sebesar 131,6%.
Biaya penyelenggaraan pembelajaran pencegahan
(𝐶1𝑖 ). 𝐶1𝑖 = Waktu rata-rata pemeliharaan pencegahan
x biaya down time diketahui bahwa biaya rata ˗ rata
ekspektasi mesin Boiler Feed Pump yang termurah
adalah sebesar Rp 46.200.000 / 6 bulan. Sedangkan
untuk pemeliharaan yang diusulkan berada di P3 yaitu
pemeliharaan korektif pada kondisi kerusakan berat
(status 4) serta pemeliharaan pencegahan pada kondisi
kerusakan ringan dan kondisi kerusakan sedang (status
2 dan 3).
Menghitung penghematan biaya perencanaan
pemeliharaan mesin Boiler Feed Pump dengan
menggunakan metode markov chain dapat menghemat
biaya pemeliharaan sebesar Rp 75.000.000 atau 47%
dari biaya pemeliharaan perusahaan yaitu dari Rp
156.960.000 / 6 bulan menjadi Rp 81.960.000 / 6 bulan.
Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
metode Markov Chain dapat diterapkan untuk
mengurangi biaya pemeliharaan mesin di PT. PJB
Service sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : 1.
Perencanaan penjadwalan pemeliharaan usulan mesin
Boiler Feed Pump di PT. PJB Service terletak pada
pemeliharaan usulan P3 yaitu pemeliharaan korektif
Kesimpulan
pada kondisi kerusakan berat (status 4) dan
pemeliharaan pencegahan pada kondisi kerusakan
ringan (status 2) dan kondisi kerusakan sedang
(status3). 2. Biaya penghematan pemeliharaan pada
mesin Boiler Feed Pump sebesar Rp 26.040.000 atau
36% dari biaya pemeliharaan yang dilakukan
perusahaan yaitu Rp 72.240.000 / 6 bulan menjadi Rp
46.200.000 / 6 bulan.
Kelebihan Penggunaan kata baku dan tepat.
Font size pada penulisan rumus dan perhitungan tidak
Kekurangan
teratur

2. JURNAL 2
Penerapan Metode Markov Chain Dalam Penjadwalan
Perawatan Mesin Oerlicon Untuk Mengoptimalkan
Judul
Biaya Dan Waktu Perawatan Di Pt Dirgantara
Indonesia
Jurnal Jurnal Ilmiah Indonesia
Volume Vol.7, No.4 Hal. 1413 - 1428
Tahun 2022
Penulis Aji Wahyuning Prastya dan Rendiyatna Ferdian
Reviewer Fifit widya astuti
Tanggal 11 September 2022
PT Dirgantara Indonesia adalah satu-satunya satu -
satunya perusahaan manufaktur yang memproduksi
pesawat di kawasan Asia Tenggara. Dalam proses
manufaktur pembuatan pesawat dan komponen
pesawat untuk memenuhi permintaan customer di PT
Dirgantara Indonesia ditunjang dengan berbagai mesin
yang memiliki fungsi dan tingkat ketelitian masing-
masing. Salah satu mesin tersebut ialah mesin Oerlicon
yang sering mengalami kerusakan sehingga dibutuhkan
waktu untuk perawatan yang menyebabkan terjadinya
downtime mesin atau mesin tidak dapat dipakai dalam
waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan
memberikan usulan penjadwalan perawatan mesin
Abstrak Oerlicon dengan waktu dan biaya yang lebih optimal
dengan perhitungan menggunakan metode Markov
Chain. Hasil perhitungan yang diperoleh yaitu nilai
penghematan untuk kondisi kerusakan ringan nilai
penghematan adalah sebesar Rp. 37.629.535 atau
65% dengan penghematan waktu sebesar 56,25 jam.
Untuk kondisi kerusakan sedang nilai penghematan
adalah sebesar Rp. 21.680.785 atau 37,6% dengan
penghematan waktu sebesar 32,25 jam. Untuk kondisi
kerusakan berat nilai penghematan adalah sebesar Rp.
7.725.628 atau 13,4% dengan penghematan waktu
sebesar 11,25 jam. Jadwal perawatan PM usulan yang
optimal yang diajukan yaitu setiap 1 bulan sekali per
tahun.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan
Penelitian penjadwalan perawatan mesin Oerlicon dengan waktu
dan biaya yang lebih optimal dengan perhitungan
menggunakan metode Markov Chain.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah
metode Markov Chain : 1). Melakukan pengambilan
data di bagian Planning Maintenance untuk
mendapatkan data awal kerusakan mesin Oerlicon
Metode selama periode tahun 2019 – 2021. 2). Memberikan
Penelitian klasifikasi usulan status kerusakan mesin dengan
pertimbangan data. 3). Melakukan perhitungan dengan
metode Markov Chain untuk mendapat usulan
penjadwalan perawatan mesin Oerlicon tahun 2022,
2023, 2024 dengan waktu dan biaya yang lebih optimal.
a. Penentuan Biaya Rata- Rata Perawatan Mesin a.
Biaya Rata-Rata Preventive Maintenance (PM)
Biaya rata-rata PM = Rp. 57.565.473 / 6 = Rp.
9.549.245. Jumlah PM selama tahun 2019 - 2021
adalah 6 kali. b. Biaya Rata-Rata Corrective
Maintenance (CM) Biaya rata-rata CM = Rp.
117.745.501 / 15 = Rp. Rp. 7.849.700. Jumlah CM
selama tahun 2019 - 2021 adalah 15 kali. c. Biaya
Rata-Rata Perawatan = Rp. 9.549.245 + Rp.
7.849.700 = Rp. 17.443.946
b. Biaya PM Dan CM Perusahaan a. Status Kerusakan
Hasil Penelitian
Ringan = (0,5 x Rp. 17.443.946 ) + ( 0,5 x Rp.
17.443.946 ) = Rp. 17.443.946 b. Status Kerusakan
Sedang = (0,167 x Rp. 17.443.946 ) + ( 0,833 x Rp.
17.443.946 ) = Rp. 17.443.946 c. Status Kerusakan
Berat = (1 x Rp. 17.443.946 )= Rp. 17.443.946
c. Biaya PM Dan CM Usulan a. Status Kerusakan
Ringan = (0,095 x Rp. 17.443.946 ) + ( 0,095 x Rp.
17.443.946 ) = Rp. 3.322.656 b. Status Kerusakan
Sedang = (0,057 x Rp. 17.443.946 ) + ( 0,286 x Rp.
17.443.946 ) = Rp. 5.980.781 c. Status Kerusakan
Berat = (0,476 x Rp. 17.443.946 )= Rp. 8.306.641
Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1).
Nilai penghematan optimal biaya perawatan PM mesin
Oerlicon yang diusulkan untuk tahun 2022, 2023, 2024
untuk kondisi kerusakan ringan nilai penghematan
adalah sebesar Rp. 37.629.535 atau 65%. Untuk
kondisi kerusakan sedang nilai penghematan adalah
sebesar Rp. 21.680.785 atau 37,6%. Untuk kondisi
kerusakan berat nilai penghematan adalah sebesar Rp.
7.725.628 atau 13,4% dari biaya rata-rata perawatan
pada tahun 2019, 2020,2021 sebesar Rp. 57.565.473.
2). Nilai penghematan optimal waktu perawatan PM
mesin Oerlicon yang diusulkan untuk tahun 2022, 2023,
2024 untuk kondisi kerusakan ringan sebesar 56,25
jam. Untuk kondisi kerusakan sedang sebesar 32,25
jam. Untuk kondisi kerusakan berat sebesar 11,25 jam
dari total waktu PM pada tahun 2019, 2020, 2021
sebesar 87,25 jam. 3). Berdasarkan perhitungan
metode Markov Chain diusulkan jadwal perawatan PM
adalah setiap 1 bulan sekali per tahun menggantikan
jadwal lama yaitu setiap 6 bulan sekali per tahun.
Jadwal usulan diasumsikan dengan kondisi tersedianya
operator maintenance, kemampuan/skill operator
maintenance dan part mesin.
Kelebihan Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah
pembuatan penulisan jurnal.
Setiap langkah-langkah pengolahan datanya mudah
dipahami.
Kekurangan Kekurangan pada jurnal ini tidak mencantumkan Hal.
Jurnal, tidak menjelaskan deskripsi dari table
pengolahan data, tidak terdapat sumber dari table
pengolahan data, dan tidak terdapat saran yang
diusulkan.
3. JURNAL 3
Penggunaan metode markov chain dalam penjadwalan
perawatanmesin untuk meminimalkan biaya kerusakan
Judul
mesin dan perawatan mesin mill 303 di pt. Steel pipe
industry of indonesia unit 3
Jurnal Journal Of Industrial And Systems Optimization
Volume Volume 2, Nomor 1 Hal. 11
Tahun 2019
Penulis Indra irdianto dan Suhartini.
Reviewer Fifit widya astuti
Tanggal 11 September 2022
Abstrak PT. Steel Pipe Industry Of Indonesia adalah perusahaan
pembuat pipa baja dan pipa baja lapis galvanis yang berdiri
sejak 1971 yang berlokasi di Desa Waru Gunung, Kecamatan
Karang Pilang, Kota Surabaya. PT. Steel Pipe Industry Of
Indonesia memiliki beberapa mesin dalam proses
produksinya salah satu mesin yang digunakan yaitu mesin
mill untuk membuat pipa. Penelitian ini bertujuan Untuk
meminimalkan biaya kerusakan pada mesin mill 303 dan
merencanakan perawatan mesin mill 303 sehingga dapat
mengurangi biaya pemeliharaan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Markov chain. Metode Markov
Chain dapat memprediksi atau meramalkan keadaan masa
yang akan datang hanya dengan mengetahui sifat-sifat dari
masa lampau dan perhitungan yang digunakan tidak terlalu
rumit. Sehingga dapat menjadi solusi untuk melakukan
perencanaan penjadwalan dan pemeliharaan mesin Mill
303. Hasil pengolahan yang didapat dengan menggunakan
metode markov chain Selisih biaya PM dan CM yang
diusulkan ringan adalah Rp 372,937,335 (68%). Pada kondisi
kerusakan sedang adalah Rp 307.124,864 (56%). Pada
kondisi kerusakan berat adalah Rp 471,656,042 (86%).
Pemeliharaan optimal akan didapatkan saat perusahaan
melakukan penjadwalan maintenance usulan dengan jangka
waktu 12 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi biaya
Tujuan
pemeliharaan mesin mill 303 dan penjadwalan preventive
Penelitian
maintenance.
Metode Pengolahan data dilakukan dengan metode Markov
Penelitian Chain.
status kerusakan mesin dengan status ringan, sedang dan
berat adalah Rp. 3.477.731.820 dengan demikian dapat
diartikan bahwa perusahaan setiap tahunnya mengeluarkan
total biaya preventive maintenance dan corrective
maintenance adalah sebesar Rp. 10.433.195.460.
Biaya yang akan diusulkan ke perusahaan pada status
Hasil Penelitian ringan, sedang dan berat adalah total adalah Rp.
493.593.600. Dari biaya tersebut dilihat pada status
kerusakan mesin yang sedang yang membutuhkan biaya
yang besar yaitu Rp. 241.312.393, hal ini menunjukkan
bahwa biaya preventive maintenance dan corrective
maintenance sehingga akan lebih sedikit dibandingkan
dengan status kerusakan yang lain
Kesimpulan Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan perawatan
mesin Mill 303 pada kondisi mesin dalam kerusakan sedang
dan berat membutuhkan rata-rata biaya pemeliharaan
perusahaan sebesar Rp. 548.437.272. Biaya pemeliharaan
usulan mesin Mill 303 pada kondisi kerusakan ringan adalah
Rp.175.499.992,- dengan selisih dari biaya pemeliharaan
perusahan sebesar Rp 372,937,335 (68%). Pada kondisi
kerusakan sedang adalah Rp.241.312.393,- dengan selisih
dari biaya pemeliharaan perusahan sebesar Rp 307.124,864
(56%). Pada kondisi kerusakan berat adalah Rp.76.781.215,-
dengan selisih dari biaya pemeliharaan perusahan sebesar
Rp 471,656,042 (86%). Selisih antara biaya ratarata
perawatan perusahaan dan biaya yang di usulan ke
perusahaan yang bernilai besar akan acuan untuk perusahan
dalam melakukan perawatan pada periode berikutnya. 2.
Berdasarkan hasil dari perhitungan markov chain dapat
dijadwalkan bahwa Preventive Maintenance yang diusulkan
yaitu setiap 0,4 bulan selama 1 tahun, sedangkan schedule
perawatan usulan dapat di asumsikan tersedianya spare part
pada saat dibutuhkan.
Pembahasan sangat detail dan terperinci dengan
Kelebihan
menambahkan flowchart metode kedalam jurnal
Kekurangan Tidak terdapat sumber tabel

4. JURNAL 4
Perencanaan perawatan mesin menggunakan metode
Judul
markov chain untuk meminimumkan biaya perawatan
Jurnal Jurnal Ilmiah Teknik Industri, FTI-UPNV Jatim
Hal 63-76
Tahun -
Penulis Rr.Rochmoeljati
Reviewer Fifit widya astuti
Tanggal 11 September 2022
Abstrak CV. SURYA ELECTRICAL sebagai salah satu produsen panel
listrik yang mengutamakan kepuasan customer, masih
kurang memperhatikan akan pentingnya pemeliharaan dari
mesin produksinya. Dan apabila terjadi kerusakan, CV.
SURYA ELECTRICAL harus menghentikan proses produksi
untuk sementara waktu dan kemudian melakukan perbaikan
mesin yang rusak tersebut terlebih dahulu. Dengan adanya
masalah tersebut, maka akan dilakukan perencanaan
pemeliharaan mesin produksi menggunakan metode Markov
Chain dengan harapan dapat meminimumkan biaya
perawatan. Dari hasil penelitian diperoleh penghematan tiap
mesin yang didapatkan oleh perusahaan adalah Mesin
Potong diperoleh penghematan sebesar Rp 6.190.037,- atau
55% dari biaya pemeliharaan perusahaan. Untuk Mesin
Tekuk diperoleh penghematan sebesar Rp. 2.447.442,- atau
36% dari biaya pemeliharaan perusahaan. Sedangkan Mesin
Plong diperoleh penghematan sebesar Rp 2.782.404,- atau
29.5% dari biaya pemeliharaan perusahaan.
Tujuan
Untuk meminiumkan biaya perawatan
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
Markov Chain yang digunakan untuk mempelajari perilaku
Metode suatu sistem stochastic tertentu. Proses Markov adalah
Penelitian suatu sistem stochastic yang mempunyai karakter bahwa
terjadinya suatu state pada suatu saat bergantung pada dan
hanya pada state sebelumnya.
Hasil Penelitian Penghematan dari biaya usulan perencanaan pemeliharaan
mesin yang dipilih tiap-tiap item adalah : 1. Mesin Potong
Biaya pemeliharaan awal Rp11.190.067,- Biaya
pemeliharaan usulan termurah Rp 5.000.030,- Dari
perhitungan biaya pemeliharaan awal – biaya pemeliharaan
usulan termurah diperoleh biaya sebesar Rp 6.190.037,- =
55%, artinya terdapat penghematan sebesar Rp 6.190.037,--
atau 55%.
2. Mesin Tekuk Biaya pemeliharaan awal Rp 6.701.452,-
Biaya pemeliharaan usulan termurah Rp 4.254.010,-
Dari perhitungan biaya pemeliharaan awal – biaya
pemeliharaan usulan termurah diperoleh biaya sebesar Rp
2.447.442,- = 36 %, artinya terdapat penghematan sebesar
Rp 2.447.442,- atau 36 %
3. Mesin Plong Biaya pemeliharaan awal Rp 4.868.985,-
Biaya pemeliharaan usulan termurah Rp 2.086.581,- Dari
perhitungan biaya pemeliharaan awal – biaya pemeliharaan
usulan termurah diperoleh biaya sebesar Rp 2.782.404,- = 57
%, artinya terdapat penghematan sebesar Rp 2.782.404,-
atau 57%
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan pengolahan
serta analisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan perawatan
mesin yang dapat meminimumkan biaya perawatan di CV
Surya Electrical adalah dengan melakukan pemeliharaan
perbaikan saat mesin mengalami kerusakan sedang dan
kerusakan berat, serta melakukan pemeliharaan
pencegahan saat mesin mengalami kerusakan ringan. 2.
Biaya Ekspektasi dan penghematan tiap mesin yang
didapatkan oleh perusahaan adalah: a. Mesin Potong Biaya
Kesimpulan
Ekspektasi usulan termurah pertahun adalah Rp. 5.000.030,-
sehingga diperoleh penghematan sebesar Rp 6.190.037,-
atau 55% dari biaya pemeliharaan perusahaan saat ini. b.
Mesin Tekuk Biaya Ekspektasi usulan termurah pertahun
adalah Rp. 4.254.010,- sehingga diperoleh penghematan
sebesar Rp. 2.447.442,- atau 36% dari biaya pemeliharaan
perusahaan saat ini. c. Mesin Plong Biaya Ekspektasi usulan
termurah pertahun adalah Rp. 1.437.828,- sehingga
diperoleh penghematan sebesar Rp 2.782.404,- atau 29.5%
dari biaya pemeliharaan perusahaan saat ini.
Kelebihan dari jurnal ini adalah berdasarkan dari ide dan
Kelebihan gagasan penulis yang sesuai dengan ppermasalahan yang
diteliti dalam penelitian ini
Kelemahan dari jurnal ini adalah penulis tidak menjelaskan
Kekurangan secara detail pembahasan dari tabel pengolahan data, Tidak
ada tahun terbit, penulisan pada jurnal ini masih berantakan
5. JURNAL 5
Perencanaan perawatan mesin blow molding dengan
Judul metode markov chain untuk menurunkan biaya perawatan
(studi kasus di pt. Megayaku kemasan perdana)
Jurnal Jurnal Teknik Industri
Hal 769 - 773
Tahun 2020
Diaz Rizki Ramadhan, N. Neni Triana, Dicky Suryapranatha,
Penulis
Fathurohman
Reviewer Fifit widya astuti
Tanggal 11 September 2022
Abstrak PT. Megayaku Kemasan Perdana adalah perusahaan yang
bergerak di bidang produksi jeriken. Pada mesin produksi
yang terdiri dari mesin blow molding sering mengalami
kerusakan di luar jadwal waktu perencanaan perawatan
mesin tersebut. Kerusakan mesin tersebut mengakibatkan
terhentinya proses produksi, menurunnya keefektifan mesin
dan membengkaknya biaya perawatan. Hasil pengolahan
yang didapat menggunakan metode markov chain selisih
biaya preventive maintenance dan corective maintenance
pemeliharaan usulan mesin blow molding pada kondisi
kerusakan ringan didapat Rp. 7.458.916,08 dengan selisih
77% pada kondisi sedang di dapat Rp. 871.821,32 dengan
selisih 9,1 % dan kondisi berat didapat Rp. 6.587.094,72
dengan selisih 68%. Selisih antara biaya rata-rata perawatan
perusahaan dan biaya yang di usulkan ke perusahaan yang
bernilai besar agar menjadi acuan untuk perusahaan dalam
melakukan perawatan, berdasarkan hasil penjadwalan
preventive maintenance yang di usulkan yaitu setiap 2 bulan
selama 1 tahun perawatan.
Tujuan Tujuan penelitian ini dengan Metode rantai Markov
Penelitian diharapkan dapat meminimalkan biaya perawatan
Metode
Metode markov chain
Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan biaya pemeliharaan preventif
dan pemeliharaan korektif perusahaan, serta rekomendasi
mengenai pengurangan biaya, perubahan tersebut dapat di
lihat pada gambar 3. Hasi pengolahan yang di dapat
menggunakan metode Markov Chain selisih biaya PM dan
CM pemeliharaan usulan mesin Blow Molding pada kondisi
kerusakan ringan biaya perusahaan sebesar Rp.
9.686.904,00,- dan biaya usulan Rp. 2.227.987,92,- dengan
Hasil Penelitian selisih Rp. 7.458.916,08 (77%) pada kondis sedang didapat
biaya perusahaan sebesar Rp. 9.590.034,96,- dan biaya
usulan Rp. 8.718.213,6,- dengan selisih Rp. 871.821,32
(9,1%) dan kondisi berat didapat biaya perusahaan sebesar
Rp. 9.686.904,00,- dan biaya usulan Rp. 3.099.809,28,-
dengan selisih Rp. 6.587.094,72 (68%). Hasil penjadwalan
preventive maintenance yang di usulkan yaitu setiap 2 bulan
selama 1 tahun perawatan jadi perusahaan melakukan 6 kali
perawatan mesin blow molding
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah diselesaikan serta
pengolahan dan analisis sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : 1. Kondisi kegagalan mesin
blow moulding PT. Megayaku Prime Packaging masih belum
ditanggapi dengan serius. Jika mesin mengalami kerusakan
maka akan diperbaiki, dan rencana perawatan mesin belum
direncanakan. Kegiatan produksi akan tetap berjalan. Jika
tidak sesuai dengan sistem perawatan dan perawatan mesin
yang rutin maka akan menimbulkan kerusakan yang tidak
terduga. Sesuatu akan terjadi. Dengan menggunakan
metode rantai Markov, kami dapat menjadwal ulang hasil
setiap 2 bulan untuk pemeliharaan selama 1 tahun. 2. Dari
hasil penelitian dan wawancara faktor – faktor yang
mempengaruhi kerusakan mesin blow molding kurangnya
perawatan secara rutin jika mesin baru rusak, tindakan
perbaikan akan dimulai dan apa bila part yang sebenarnya
kurang layak terkadang masih di gunakan di perusahaan. 3.
Hasi pengolahan yang di dapat menggunakan metode
markov chain selisih biaya PM dan CM pemeliharaan usulan
mesin blow molding pada kondisi kerusakan ringan di dapat
Rp. 7.458.916,08 dengan selisih 77% pada kondis sedang di
dapat Rp. 871.821,32 dengan selisih 9,1 % dan kondisi berat
di dapat Rp. 6.587.094,72 dengan selisih 68%. Rata-rata
biaya pemeliharaan perusahaan cukup berbeda dengan
rekomendasi yang dapat dijadikan acuan untuk tahap
pemeliharaan perusahaan selanjutnya.
Kelebihan Menggunakan kata yang mudah dimengerti
Kekurangan jurnal ini ada pada bagian hasil dan
Kekuragan
pembahasan yang kurang jelas dalam pengolahan data
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
1. JURNAL 1
Machine Maintenance Design using Markov Chain Method
Judul
to Reduce Maintenance Costs
Jurnal Jurnal Internasional pendidikan sains, dan rekayasa
Volume Vol. 4 No.1 Hal 6-25
Tahun 2021
Akhmad Syakhroni, Rizka Fajar Adi Darmawan, Novi
Penulis
Marlyana.
Reviewer Fifit widya astuti
Tanggal 11 September 2022
Abstrak PT. XYZ adalah perusahaan yang berfokus pada konstruksi
dengan ready mix produk beton (cor). Masalah yang
dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa jadwal tidak cocok
untuk kegiatan perawatan mesin sehingga masih
mengakibatkan tingginya biaya perawatan yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Dengan menggunakan metode rantai
markov dapat merencanakan waktu pemeliharaan untuk
mengurangi waktu henti sehingga meminimalisir biaya
perawatan. Hasil yang diperoleh dari proposal untuk
perusahaan untuk proposal I dibutuhkan 49,78 jam = 50 jam
dengan biaya Rp.
16.984.605, penghematan biaya sebesar Rp. 73.545.395
(81,24%). Jadwalkan untuk masing-masing mesin seperti
wheel loader setiap 14.009 jam, mesin batching plant setiap
16.604 jam, mesin pengaduk truk setiap 19.168 jam.
Menjadwalkan proposal kedua akan memakan waktu 26,62
jam = 27 jam dengan biaya Rp. 9.080.664,- penghematan
biaya sebesar Rp. 81.449.336 (89,97%). Jadwalkan untuk
setiap mesin seperti wheel loader setiap 7.490 jam, mesin
batching plant setiap 8.877 jam, mesin truk pengaduk setiap
10.248 jam. Dilihat dari hasilnya diperoleh, rekomendasi
yang diberikan adalah P3 (pemeliharaan korektif pada status
4 dan pemeliharaan preventif pada status 2, 3).
Tujuan penelitian ini agar dapat merencanakan waktu
Tujuan
pemeliharaan untuk mengurangi waktu henti mesin
Penelitian
sehingga meminimalisir biaya perawatan
Metode
Metode markov chain
Penelitian
Hasil Penelitian a. Mesin Wheel Loader
Biaya pemeliharaan korektif = waktu pemeliharaan korektif
× biaya waktu henti korektif = 74,67 jam/ tahun X Rp.
295.500,00 = Rp. 22.064.000
Biaya pemeliharaan preventif = waktu pemeliharaan
preventif × biaya downtime preventif = 10,25 jam/ tahun X
Rp. 294.341,46 = Rp. 3.017.000
Biaya perawatan perusahaan = Biaya pemeliharaan korektif
+ Biaya pemeliharaan preventif = Rp. 22.064.000 + Rp.
3.017.000 = Rp. 25.081.000
b. Mesin Batching Plant
Biaya pemeliharaan korektif = waktu pemeliharaan korektif
× biaya waktu henti korektif = 88,5 jam/ tahun X Rp.
236.316,38 = Rp. 20.914.000
Biaya pemeliharaan preventif = waktu pemeliharaan
preventif × biaya downtime preventif = 11,25 jam/tahun X
Rp. 185.955,56 = Rp. 2.092.000
Biaya perawatan perusahaan = Biaya pemeliharaan korektif
+ Biaya pemeliharaan preventif = Rp. 20.914.000 + Rp.
2.092.000 = Rp. 23.006.000
c. Mesin Pengaduk Truk
Biaya perawatan korektif = waktu perawatan korektif ×
biaya downtime korektif = 102,17 jam / tahun X Rp.
399.187,63 = Rp. 40.785.000
Biaya pemeliharaan preventif = waktu pemeliharaan
preventif × biaya downtime preventif = 15,5 jam/ tahun X
Rp. 106.967,74 = Rp. 1.658.000
Biaya perawatan perusahaan = Biaya perawatan korektif +
Biaya pemeliharaan preventif = Rp. 40.785.000 + Rp.
1.658.000 = Rp. 42.443.000
Total biaya perawatan 3 mesin yang dikeluarkan oleh
perusahaan selama bulan Desember 2018 - November 2019
adalah Rp. 25.081.000 + Rp. 23.006.000 + Rp. 42.443.000 =
Rp. 90.530.000.
Dari perhitungan, biaya rata-rata ekspektasi terendah
terletak pada pemeliharaan yang diusulkan P3
(pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan
preventif pada status 2, 3) sebesar Rp 3.889.375 Untuk
mesin batching plant dan truk pengaduk, perhitungannya
menggunakan rumus yang sama dengan wheel loader mesin
sehingga hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Total
biaya proposal pemeliharaan II = mesin wheel loader +
mesin batching plant + mesin pengaduk truk= Rp 3.889.375
+ Rp 2.928.200 + Rp 2.263.089 = Rp 9.080.664
Dari perhitungan tersebut, terlihat total biaya perawatan
perusahaan sebesar Rp 9.080.664
Perencanaan penjadwalan perawatan mesin menggunaka
markov chain selama 1 tahun membutuhkan 50 jam dan
biaya perawatan Rp. 16.984.605
Perencanaan jadwal perawatan untuk mesin wheel loader
dilakukan setiap jam 14.09.
Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian adalah
sebagai berikut:
Untuk proposal I akan memakan waktu 49,78 jam = 50 jam
dan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 16.984.605.
Setiap proses perawatan seperti wheel loader setiap
14.00843742 jam = 14.009 jam, batching plant mesin setiap
16,60375061 jam = 16,604 jam, mesin pengaduk truk setiap
19,16842033 jam = 19.168 jam. Untuk proposal kedua
penjadwalan memakan waktu 26,62 jam = 27 jam dan
anggaran yang dikeluarkan adalah Rp. 9.080.664. Proses
perawatan untuk setiap mesin seperti wheel loader setiap
7.489483177 jam = 7.490 jam, mesin batching plant setiap
8.877043676 jam = 8.877 jam, mesin pengaduk truk setiap
10,24822093 jam = 10,248 jam.
Kebijakan yang diterapkan dalam proposal I adalah
pemeliharaan korektif pada status 4 (kerusakan besar).
Untuk masing-masing mesin, seperti wheel loader, biaya
perawatan rp 5.516.000, biaya mesin batching plant Rp
5.228.500 dan perawatan mesin pengaduk truk seharga Rp
6.240.105. Ada 4 kebijakan yang diterapkan dalam proposal
II, yaitu:
P1 (Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan
preventif pada status 3)
P2 (Pemeliharaan korektif pada status 3, 4 dan pemeliharaan
preventif pada status 2)
P3 (Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan
preventif pada status 2, 3)
P4 (Pemeliharaan korektif pada status 3 dan 4)
Dari 4 kebijakan tersebut, biaya perawatan yang diharapkan
untuk setiap mesin akan dihasilkan. Pemuat roda ekspektasi
perawatan mesin untuk P1 = Rp 4.188.527, P2 = Rp
6.741.735, P3 = Rp 3.889.375, P4 = Rp 7.369.376. Ekspektasi
perawatan mesin batching plant untuk P1 = Rp. 5.556.944,
P2 = Rp. 5.107.332, P3 = Rp. 2.928.200, P4 = Rp. 7.633.610.
Harapan perawatan mesin mixer truk untuk P1 = Rp
5.361.747, P2 = Rp 5.533.505, P3 = Rp 2.263.089, P4 = Rp
8.483.280. Dari 4 kebijakan yang dipilih adalah kebijakan
yang memiliki biaya pemeliharaan terendah yang diharapkan
untuk diusulkan dalam perusahaan, yaitu P3.
Penghematan yang dihasilkan setelah menghitung biaya
perawatan yang diharapkan jika dibandingkan dengan
perusahaan
biaya adalah sebagai berikut:
Biaya pemeliharaan yang diharapkan untuk proposal I adalah
Rp. 16.984.605 jika dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 90.530.000 maka
penghematan biaya sebesar Rp. 73.545.395 (81,24%)
Perkiraan biaya perawatan untuk proposal II sebesar Rp.
9.080.664 jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan sebesar Rp. 90.530.000 maka
penghematan biaya sebesar Rp. 81.449.336 (89,97%).
Jeleihan pada jurnal ini memberikan hasil yang sangat jelas
Kelebihan karena terdapat tabel serta tata cara perhitugan yang
mudah dipahami.
Kekuragan Kekurangan jurnal ini tidak menjelaskan deskripsi tabel

Anda mungkin juga menyukai