RINGKASAN SKRIPSI
Oleh:
RIZA APRIAWAN
NIM. 0311033021 103
ABSTRAK
Stasiun Giling memegang peranan penting di dalam proses produksi gula di PG.
Kebon Agung. Proses ini merupakan tahap awal untuk mendapatkan nira dari tebu
dengan cara dicacah dan digiling. Permasalahan yang terjadi di Stasiun Giling biasanya
diakibatkan oleh kerusakan pada bagian mesin gilingan, yaitu komponen Scraper Plate.
Komponen tersebut berfungsi untuk membersihkan ampas yang melekat pada alur rol
gilingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan interval penggantian komponen
Scraper Plate yang optimal sehingga dapat meminimalkan biaya penggantian komponen
Scraper Plate. Metode yang digunakan untuk mencari interval penggantian yang paling
optimal adalah dengan menggunakan kurva trade off. Solusi optimal dari penjadwalan
penggantian komponen Scraper Plate diperoleh pada interval penggantian 99 hari.
Besarnya biaya total penggantian adalah Rp493.010.076,00 per musim giling, dengan
biaya penggantian sebesar Rp253.525.885,00 dan biaya operasional sebesar
Rp239.484.191,00. sebenarnya dapat menghemat biaya total penggantian sebesar Rp
148.745.874,00 atau terjadi penghematan sekitar 23%.
Kata Kunci : Scraper Plate, Replacement, Biaya total penggantian.
ABSTRACT
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses produksi gula pada PG Kebon Agung terdiri dari 6 stasiun produksi,
yaitu terdiri dari Stasiun Penggilingan, Stasiun Pemurnian, Stasiun Penguapan,
Stasiun Masakan, Stasiun Putaran dan Stasiun Pengemasan. Stasiun yang
memegang peranan penting di dalam proses produksi tersebut adalah Stasiun
Giling, yang merupakan proses pada tahap awal untuk mendapatkan nira dari tebu
Permasalahan yang terjadi pada Stasiun Giling biasanya diakibatkan oleh
kerusakan pada bagian mesin giling, yaitu komponen Scraper Plate. Kerusakan
pada komponen Scraper Plate dapat disebabkan masuknya benda asing pada
proses sebelumnya atau kondisi komponen yang sudah aus sehingga rentang
kerusakannya fluktuatif atau tidak menentu. Komponen ini merupakan komponen
yang berfungsi untuk membersihkan ampas yang melekat pada alur rol giling.
Berdasarkan survey pendahuluan, keseluruhan downtime yang terjadi di Stasiun
Giling, 21 % disebabkan oleh komponen Scraper Plate. Tindakan penggantian
komponen dilaksanakan apabila terjadi kerusakan atau kelainan pada mesin, untuk
mengoptimalkan fungsi mesin dan peralatan. Upaya yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kondisi di atas adalah melakukan tindakan perawatan yang tepat agar
mesin mesin tersebut dapat bekerja dengan baik. Salah satu kegiatan perawatan
yang dapat dilakukan adalah melakukan penjadwalan penggantian (replacement)
secara berkala terhadap mesin atau fasilitas produksi tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan diketahui bahwa pada
periode giling 2005, 2006 dan 2007 telah terjadi penggantian komponen Scraper
Plate pada mesin giling dengan interval penggantian yang tidak sama berkisar
antara satu bulan hingga lima bulan sekali. Hal ini menunjukkan belum terdapat
jadwal penggantian yang optimal pada komponen Scraper Plate. Dengan
menentukan penggantian yang optimal selama periode tertentu dapat dibuat
jadwal penggantian yang tepat agar jumlah perawatan perbaikan dapat ditekan
sehingga mengurangi biaya downtime dan optimasi biaya perawatan dapat
tercapai.
1.2 Perumusan Masalah
Mengingat pentingnya perencanaan perawatan mesin atau peralatan
produksi di PG. Kebon Agung maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
bagaimana menentukan jadwal penggantian yang optimal selama periode tertentu.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mengetahui biaya operasional dan biaya
penggantian sesudah adanya penjadwalan penggantian, serta mendapatkan
interval penggantian (replacement) yang optimal untuk komponen Scraper plate
pada mesin giling di PG. Kebon Agung Malang.
II METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PG. Kebon Agung Malang, Jalan Raya Kebon
Agung pada bulan Januari- Februari 2008. Pengolahan data penelitian dilakukan
di Laboratorium Manajemen dan Sistem Industri, Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
2.2 Prosedur Penelitian
2.2.1 Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan dilakukan dengan datang langsung ke perusahaan yang
akan dijadikan obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang bisa diangkat menjadi tema atau topik permasalahan.
2.2.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah menguji hubungan sebab akibat dan mencari
penyimpangan penyimpangan dari kondisi normal dengan cara yang sistematik.
Berdasarkan survey pendahuluan diketahui ada permasalahan pada sistem
perawatan komponen Scraper Plate pada mesin giling terutama masalah jadwal
penggantian komponen Scraper Plate. Sistem penggantian komponen saat ini
cenderung sistem penggantian setelah terjadinya kerusakan pada komponen
(failure replacement). Sistem penggantian yang tidak terencana dengan baik
tersebut menyebabkan adanya breakdown dan biaya operasional mesin yang
meningkat. Hal ini dirasa kurang baik sehingga perlu diketahui interval
penggantian yang optimal agar didapatkan frekuensi penggantian yang tepat bagi
perusahaan.
Pada penelitian ini dapat diusulkan sistem perawatan penggantian komponen
Scraper Plate. Penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate diharapkan
dapat menekan downtime karena kegagalan suatu peralatan. Adanya pengurangan
downtime diharapkan dapat meminimalkan total biaya perawatan.
2.2.3 Pendefinisian Sistem Penggantian Komponen Scraper plate
Pada tahapan ini ditentukan elemen yang menyusun sistem penjadwalan
penggantian komponen serta hubungan antar elemen dalam sistem tersebut.
Sistem yang dimodelkan adalah sistem penggantian komponen Scraper Plate.
Kerusakan yang terjadi pada komponen Scraper Plate ini akan berpengaruh
langsung terhadap mesin giling, karena kerusakan yang dialami komponen
Scraper Plate berdampak pada naiknya biaya operasional mesin. Tidak
berfungsinya mesin giling tersebut dapat mengakibatkan terhentinya proses
produksi selama jangka waktu tertentu. Hal tersebut dapat terjadi karena mesin
giling berfungsi untuk mendapatkan nira dari bahan baku tebu, sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya proses produksi secara keseluruhan.
Dari permasalahan di atas maka perlu didapatkan periode penggantian yang
optimal dengan memperhatikan elemen elemen yang terdapat di dalam sistem
penggantian komponen.
B ia y a P e n g g a n tia n
Biaya
B ia y a to ta l
B ia y a O p e r a s io n a l M e s in
T = 2 2 5 h a ri
F r e k u e n s i p e n g g a n tia n
S u rv e y
tr
tr
Fn
S u rv e y
c (t ) dt
tr
Com + Cg
tr
1 tr
c (t )dt + C
t r 0
tr
0
c (t ) dt x Fn)
C = ( n x Cg ) + (
tr
0
c (t ) dt x Fn)
2.3 Parameterisasi
1. Menggambarkan satu siklus perencanaan penggantian.
Operation time
225 hari
2. Menentukan biaya per penggantian pada musim giling (Cg).
3. Menentukan biaya operasional mesin per unit waktu (hari) (c(t)).
4. Menentukan fungsi biaya operasional mesin per unit waktu (rupiah)
terhadap waktu. Data biaya operasional mesin per unit waktu Com(t) yang
dinotasikan:
c (t ) dt.
tr
Tahun 2006
Tahun 2007
55
101
165
194
27
60
169
204
56
197
55
46
64
29
27
33
109
35
56
141
10
Jumlah (Rp)
Biaya Teknisi
Biaya Pengadaan Komponen
Biaya Kehilangan Kesempatan Untuk Menjual
Total Biaya per Penggantian
47.910,00
11.001.000,00
188.150.000,00
199.198.910,00
11
1.100.000
Biaya O perasional
1.080.000
1.060.000
1.040.000
Series1
1.020.000
Expon. (Series1)
1.000.000
980.000
0,001x
y = 1053730,439e
960.000
940.000
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61
Waktu (hari)
1.600.000.000
1.400.000.000
1.200.000.000
Biaya Operasional
1.000.000.000
Biaya Penggantian
800.000.000
Biaya Total
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0
0
12
Frekuensi
penggantian (kali)
1
3
11
12
41
43
51
53
80
81
97
99
105
108
225
75
20,45454545
18,75
5,487804878
5,23255814
4,411764706
4,245283019
2,8125
2,777777778
2,319587629
2,272727273
2,142857143
2,083333333
Biaya operasional
(Rp)
260.941.775
261.229.075
215.535.772
197.574.457
266.768.702
267.064.571
278.928.646
268.403.036
272.617.549
272.769.744
244.422.009
239.484.191
276.456.374
285.385.327
Biaya penggantian
(Rp)
44.819.754.750
14.740.719.340
3.875.324.249
3.535.780.653
893.965.840
843.120.968
679.619.811
646.456.840
361.048.024
354.131.396
262.860.417
253.525.885
227.655.897
215.798.819
1 tr
0,001 (t)
) dt + C g
(1053730 ,439 e
tr 0
12
30
56
72
81
95
99
100
103
106
109
10.537.304
35.353.224
63.223.826
86.849.290
98.197.107
105.373.044
105.373.044
122.525.742
126.413.799
130.314.708
136.984.957
Dari hasil perhitungan biaya interval penggantian atau biaya per unit
waktu didapatkan interval penggantian paling optimal pada interval 99 hari
dengan biaya interval penggantian sebesar Rp3.076.484,00, sedangkan pada
13
2008
243.358.130
239.484.191
398.397.820
253.525.885
Selisih
% Penghematan
641.755.950
493.010.076
148.745.874
23
14
4.1 Kesimpulan
1.Solusi optimal dari penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate
diperoleh pada interval penggantian 99 hari. Besarnya biaya total penggantian
adalah Rp493.010.076,00 per musim giling, dengan biaya penggantian sebesar
Rp253.525.885,00 dan biaya operasional sebesar Rp239.484.191,00.
2.Usulan penjadwalan penggantian jika dibandingkan dengan corrective
maintenance yang dilakukan perusahaan pada musim giling 2007, sebenarnya
dapat menghemat biaya total penggantian sebesar Rp 148.745.874,00 atau
terjadi penghematan sekitar 23%.
4.2 Saran
1.Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan preventive
maintenance yaitu dengan penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate
secara rutin atau terjadwal, dan melakukan kontrol bahan baku pada proses
kerja pendahuluan sehingga komponen mesin gilingan lebih tahan lama dan
proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien.
2.Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk melakukan penjadwalan
komponen Scraper Plate didasarkan pada biaya operasional yang cenderung
meningkat seiring kerusakan komponen. Untuk itu dapat dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai preventive replacement dengan cara meminimumkan
total biaya harapan (expected cost) penggantian per satuan waktu apabila umur
teknis dari komponen tersebut diketahui
15
DAFTAR PUSTAKA
Anggono, W., Julianingsih, dan Linawati. 2005. Preventive Maintenance
System Dengan Modularity Design Sebagai Solusi Penurunan Biaya
Maintainance (Studi Kasus di Perusahaan Tepung Ikan
http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial/indo5070107.pdf. Tanggal akses
30 Agustus 2007.
Hafifi, U. 2004. Estimasi Periode Perawatan Preventif Mesin Press sebagai
Usaha Meminimalkan Biaya Perawatan. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin.
Universitas Brawijaya. Malang.
Jardine, A. K. S. 1973. Maintenance, Replacement and Reliability. Pitman
Publishing. Birmingham.
Pranata, R. A. Penentuan Jadwal Penggantian Optimal Komponen Airlock
HIJ Pada Mesin Pneumatic Conveying (Studi Kasus di PT. ISM
Bogasari).http://www.digilib.brawijaya.ac.id/newknowledge//Journals/10
81/050701743.pdf. Tanggal akses 30 Agustus 2007.
Setiawan, W. 2007. Optimasi Penjadwalan Perawatan Pada Mesin Giling
dengan Analisa Keandalan (Studi Kasus di PG Kebon Agung
Malang).http://www.digilib.brawijaya.ac.id/newknowledge//Data/21/51/1
12/1081/050701754.pdf. Tanggal akses 29 Agustus 2007.
Suharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. PT Rineka Cipta.
Wahjudi, D. dan Amelia. 2000. Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan
Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem. Jurnal Teknik Mesin
Universitas Kristen Petra Vol. 2, No. 1. hal. 50 61.
16
17