Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL PEMELIHARAAN MEKANIK INDUSTRI

Aplikasi Optimal Preventive Replacement Age Model untuk Menentukan Jadwal Penggantian Komponen Dumping grate pada Mesin Ketel Uap (Dengan Studi Kasus di Pabrik Gula Rejo Agung Baru Madiun) Oleh : Wike Agustin Prima Dania, Isti Purwaningsih, dan Fajar Andy Aristiono. Jurusan Teknologi Industri Pertanian-Fak. Teknologi Pertanian-Universitas Brawijaya. Jl. Veteran Malang

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Dosen : Danar S. Wijayanto, S.T., M.Eng.

Disusun oleh: Nama NIM Prodi : Dwi Andriyana C N : K2511018 : PTM / IV

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

HASIL ANALISA
Model pemeliharaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Optimal Preventive Replacement Age, merupakan salah satu metode pemeliharaan mesin dengan tindakan pencegahan (preventive

maintenance), yaitu komponen mesin akan diganti pada saat usia sistem mencapai maksimum. Penelitian yang dilakukan oleh penulis khusus pada pemeliharaan mesin ketel uap yang digunakan di pabrik gula, dengan alasan jika mesin ketel uap mengalami gangguan maka akan berpengaruh terhadap mesin dan peralatan lain. Selain itu yang diteliti yaitu komponen dumping grate pada ketel uap karena komponen tidak dapat diperbaiki apabila mengalami kerusakan sehingga harus mengalami penggantian. Hal ini menyebabkan downtime mencapai sekitar 55.6% dari total downtime mesin ketel uap. Kondisi seperti ini akan menghambat proses produksi gula sehingga dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu penjadwalan penggantian secara berkala diperlukan untuk meminimumkan biaya. Dengan menentukan jadwal optimal dengan kriteria minimasi downtime dan maksimasi availability penggantian komponen dumping grate pada mesin ketel uap. Sesuai dengan hasil yang diperoleh peneliti bahwa tindakan pemeliharaan dengan pencegahan (preventive maintenace) akan lebih menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan daripada pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (breakdown maintenance). Pada jurnal diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan biaya penggantian komponen sesudah dilakukan penjadwalan optimal dengan penggantian komponen secara korektif yang dilakukan perusahaan terjadi penghematan sebesar 5,013%.

Sumber jurnal : http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/download/332/420 (Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 1 (April 211) hal 49-57)

Anda mungkin juga menyukai