Anda di halaman 1dari 11

Bina Darma Conference on Engineering Science

http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

PERENCANAAN PERSEDIAAN MULTI ITEM PADA CONSUMABLE


PART MESIN PACKAGING

(STUDI KASUS : PT. SINAR ALAM PERMAI)

Suprianto
Email : Suprianto.amir96@gmail.com
Dosen Pembimbing : Ch. Desi Kusmindari, S.T, M.T.
Email : desi_christofora@binadarma.ac.id
Universitas Bina Darma
Jalan Jendral Ahmad Yani No.12 Palembang

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sinar Alam Permai yaitu perusahaan yang memproduksi minyak goreng dimana
perusahaan ini memproduksi minyak goreng dengan permintaan konsumen yang selalu tinggi. Consumable Part
adalah spare part yang tidak bisa diperbaiki lagi ataupun suku cadang yang paling sering melakukan pergantian
pada mesin packaging. Adapun consumable part mesin packaging di perusahaan ini yaitu Pulling Belt, Rubber
Vertikal, Mitsuboshi Belt, Rubber Strip, Horizontal Electrode dan Vertikal Electrode yang dipesan dan dibeli dari
supplier bersamaan. Adapun permasalahan yang di teliti yaitu sistem perencanaan persediaan consumable part
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan stock. Situasi ini disebabkan belum adanya keputusan
pemesanan yang sesuai dengan titik pesan kembali ataupun re order point yang dilakukan perusahaan ini, dengan
ini membuat semua devisi masing-masing melakukan pemesanan consumable part ini dengan keputusan sendiri-
sendiri. Dan juga waktu dari pengantaran kerusakan spare part ini bersifat probabilistik. Begitupun dengan lead
time pemesanan ke supplier nya yaitu sama bersifat tidak pasti. Untuk penelitian ini akan menentukan stock yang
harus ada dipersediaan pada saat pemesanan dilaksanakan atau yang disebut re order point biasa di sebut titik
pemesan kembali dan untuk jumlah spare part yang dipesan mensesuikan kebutuhan yang digunkan supaya
meminimumkan total biaya persediaan. Sehingga untuk mengatasi perencanaan persediaan consumable part mesin
packaging ini dilakukan dengan menggunakan metode simulasi multi item dilakukan perhitungan dengan software
Microsoft Excel dikarenakan penggunaan spare part dan lead time nya bersifat tidak pasti (probabilistik) serta
pemesanan spare part dilaksanakan bersamaan untuk seluruh consumable part.

Kata Kunci : Consumable part, re order point, metode simulasi, multi item, total biaya persediaan

Abstract

This research was conducted at PT. Sinar Alam Permai is a company that produces cooking oil in which this
company produces cooking oil with high consumer demand. Consumable Parts are spare parts that cannot be
repaired anymore or the parts that make the most frequent changes to packaging machines. The consumables for
packaging machines in this company are Pulling Belt, Vertical Rubber, Mitsuboshi Belt, Rubber Strip, Horizontal
Electrode and Vertical Electrode that are ordered and purchased from the same supplier. The meticulous problem
is the consumable part inventory planning system so that it can result in stock shortages. This situation is caused
by the absence of an ordering decision that is in accordance with the re-order point or re-order point made by this
company, thereby making all the respective divisions order this consumable part with their own decisions. And
also the time of delivery of damaged parts is probabilistic. Likewise with the lead time ordering to its suppliers
that is the same is uncertain. For this research, it will determine the stock that must be available at the time the
order is carried out or the so-called re order point is usually called the reorder point and for the number of spare
parts ordered meet the needs used in order to minimize the total cost of inventory. So to overcome the planning of
consumable parts packaging machine inventory is done by using the multi item simulation method, the calculation
is performed with Microsoft Excel software because the use of spare parts and lead time is uncertain
(probabilistic) and ordering spare parts is carried out simultaneously for all consumable parts.

Keywords : Consumable parts, re order points, simulation method, multi item, total inventory costs

1
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem yang beperan dan salah satu yang
sangat penting untuk mewujudkan produktivitas
produksi yaitu pengendalian produksi dimana
pengendalian produksi disini untuk mengatur
ataupun mengarahkan suatu sistem produksi dari
produk-produk melalui proses produksi mulai
dari proses bahan mentah sampai pengiriman
barang jadi untuk memenuuhi tujuan atau
keinginan yang dicapai perusahaan untuk Sistem persediaan spare part di PT. Sinar
pelayanan ataupun kenyamanan terhadap Alam Permai mulai dari proses pemakaian,
konsumen agar semua kegiatan produksi pemesanan spare part sampai barang datang ke
maksimum dan totsl biaya persediaan produksi perusahaan dari supplier serta penyimpanan di
minimum. gudang di kontrol menggunakan sistem informasi
Menurut hasil kerja praktek Suprianto manajemen logistik. Dengan fasilitas sistem ini,,
(2017) dalam pengendalian kualitas kemasan divisi logistik belum dapat melakukan sistem
plastik pouch menggunakan statistical procces persediaan secara benar terhadap consumable
control. objek penelitian adalah PT. Sinar Alam part. Dengan ini dapat mengakibatkan petugas
Permai yang memproduksi minyak goreng. Hasil administrasi maupun logistik tidak dapat
dari minyak goreng yang diproduksi banyak melakukan penghitungan secara ber ulang-ulang
dipasarkan di seluruh daerah di Indonesia, baik di ketika akan melaksanakan pemesanan kembali.
Sumatera Selatan maupun diluar Sumatera Adapun proses pemesanan spare part di
Selatan. Dengan permintaan konsumen dari hasil perusahaan ini tidak dilakukan secara otomatis
produksi yang selalu tinggi di pasaran. Dengan ataupun secara sistem, dengan ini harus
permintaan konsumen yang selalu tinggi untuk melakukan proses control pada periode tertentu
selalu mencapai target produksi yang selalu sehingga dapat mengetahui stock spare part. Jadi
tinggi. PT. Sinar Alam Permai mengoperasikan penyebab utamanya adanya perbedaan kebijakan
mesin packaging nya selama 3 shift untuk setiap penentuan ROP ataupun titik pesan kembali
harinya bahkan terkadang masih produksi di hari antara pihak user dengan logistik dalam
libur. dengan target produksi ini menjadikan perencanaan persediaan spare part.
mesin packaging di perusahaan ini harus Menurut penelitian Rahman dkk
berproduksi terus menerus yang dapat (2012) dalam melakukan persediaan spare part
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada mesin. PT. Petrokimia Gresik untuk menangulangi
Dengan ini dapat mengakibatkan sering terjadinya kekurangan consumable part dengan
terjadinya mesin rusak dan mengharuskan menggunakan metode simulasi. Simulasi
perawatan bahkan pergantian spare part yang dipergunakan untuk perencanaan pengendalian
baru sehingga dapat meyebabkan kekurangan persediaan di karena waktu permintaan spare
stock dan bahkan juga sering melakukan part yang tidak menentu dan jumlah pemakaian
pengambilan spare part dari mesin packaging yang yang belum efisen. Pada akhir penelitian
yang lain yang sedang tidak beroperasi ataupun didapatkan nilai lot pengadaan (𝑄) dan ROP
berproduksi. ataupun titik pemesanan kembali dari hasil
Penggantian spare part pada mesin simulasi atas sistem yang sudah dilaksanakan
packaging bersifat periodik, Consumable Part perusahaan untuk spare part.
adalah spare part yang tidak bisa diperbaiki lagi Sehingga untuk mengatasi masalah sistem
ataupun suku cadang yang paling sering perencanaan persediaan spare part pada di PT.
melakukan pergantian pada mesin packaging. Sinar Alam Permai dilakukan menggunakan
kalau ketersediaan consumable part kurang dari metode simulasi multi item dengan perhitungan
stock bahkan tidak ada stock sama sekali di software Microsoft Excel mengingat kondisi
gudang, dapat mengakibatkan terhentinya proses jumlah permintaan maupun titik pesan kembali
produksi sehingga menciptakan kerugian pada consumable part di PT. Sinar Alam Permai tidak
perusahaan ini. Berikut ini merupakan data dapat diketahui dengan pasti dan bersifat tidak
kebutuhan spare part dari mesin packaging, Data menentu (probabilistik). Adapun di sini metode
kebutuhan spare part mesin ini merupakan data simulasi multi item sebagai metode yang akan
kebutuhan sapre part selama 1 tahun, yaitu data memberikan kebijakan dalam keputusan yang
sepanjang tahun 2017. Data kebutuhan spare akan diambil dari hasil penentuan skenario yang
part mesin packaging dapat dilihat pada tabel 1.1 terbaik dalam penentuan persedian spare part.
dibawah ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kita

2
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

ketahui, di sini kita dapat untuk menentukan Sabar Jaya No. 21 Desa Perajin Kacematan
rumusan masalah dalam kasus penelitian ini Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Provinsi
yaitu untuk merancang perencanaan persediaan Sumatera Selatan.
consumable part di PT. Sinar Alam Permai
supaya dapat menetukan titik pesan kembali dan 2.2 Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian
total biaya persediaan minimum. Begitu suatu penelitian dimulai biasanya
akan diikuti dengan suatu kebutuhan akan
1.3 Batasan Masalah pemecahan masalah yang berkaitan dengan
Agar penelitian ini memiliki lingkup penelitian yang dilakukan, tetapi dengan
pembahasaan yang jelas, maka diperlukan mengingat keterbatasan waktu maka penelitian
mempertimbangkan masalah dan kapasitas ini membatasi ruang lingkup permasalahan yang
penelitian. Batasan masalah penelitian ini sebagai dimaksudkan untuk menyederhanakan dan
berikut : mengarahkan penelitian.
1. Consumable part yang digunakan ialah
2.3 Objek Penelitian
penentuannya dari user dilakukan proses data Objek Penelitian di laporan Tugas akhir
pengeluaran dari gudang melalui catatan user ini adalah pada bagian sistem mesin packaging
atas hasil penggunaan spare part. kemasan minyak goreng. Dalam hal ini yaitu
2. Spare part yang diteliti pada mesin packaging pada proses perencanaan persediaan multi item
yaitu mesin maxpack adapun nama spare part
consumable part untuk dapat mengantisipasi
yang diganti yaitu pulling belt, rubber terjadinya kekurangan spare part mesin
vertikal, mitsuboshi belt dan mesin samarpan packaging pada saat terjadinya kerusakan di
adapun nama spare part yang sering diganti
proses pengemasan minyak goreng menggunakan
yaitu rubber strip, horizontal electrode,
proses simulasi. Simulasi dilakukan untuk
vertikal electrode. perencanaan persediaan consumable part karena
3. Adapun data yang dipakai ialah data periode untuk sistem permintaan spare part yang tidak
sepanjang Januari 2017 – Desember 2017,
pernah menentu dan pemakaiannya yang tidak
diantaranya data consumable part, data efisien untuk menentukan perhitungan ROP atau
pembelian spare part, data pengeluaran spare titik pemesanan kembali sesuai distribusi yang
part dari gudang, data mutasi stock gudang ditebutuhkan supaya persediaan consumable part
spare part, data lead time dari supplier, daftar di PT. Sinar Alam Permai terpenuhi dan hasil
harga beli consumable part, data biaya keseluruhan total biaya persediaan consumable
simpan dari consumable part. part minimum.
4. Pengolahan dengan menggunakan metode
simulasi multi item dilakukan dengan
2.4 Alat Penelitian
“Software Microsoft Exel” karena data yang Adapun yang di pakai dalam proses
didapat bersifat tidak menentu.
penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Laptop.
1.4 Tujuan Penelitian 2. Peralatan tulis.
Adapun tujuan yang akan di analisi 3. Calculator.
sebagai berikut : 4. Camera
1. Re order point agar total biaya persediaan
minimum.
2.5 Metode Pengumpulan Data
2. Jumlah total cost keseluruhan dari persediaan
Tahapan ini merupakan proses
consumable part mesin packaging.
pengumpulan data-data di lapangan yang
memang dibutuhkan dalam penelitian untuk
1.5 Manfaat Penelitian digunakan dalam proses selanjutnya yaitu
Adapun manfaat yang didapatkan dari pengolahan data. Dalam penelitian ini penulis
penelitian ini ialah sebagai berikut : menggunakan metode survei untuk memperoleh
1. Total biaya persediaan spare part pada informasi dan data yang ada hubungan dengan
consumable part mesin packaging di PT. penyusunan penelitian ini.
Sinar Alam Permai akan menjadi minimum. Data yang digunakan penulis dalam
2. Menjamin ketersediaan spare part pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
consumable part mesin packaging di PT. 1. Data Primer
Sinar Alam Permai. Data primer adalah data yang diperoleh
dari pengamatan dan penelitian secara langsung
II METODE PENELITIAN di lapangan. Pengumpulan data primer ini
2.1 Lokasi Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu :
Penelitian dilakukan di PT. Sinar Alam Permai a. Metode Observasi
yaitu pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) Metode observasi adalah metode yang
menjadi minyak goreng yang berlokasi di jalan dilakukan dengan suatu pengamatan
3
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

atau kegiatan yang sistematis terhadap 7. Melakukan replikasi


objek yang dituju secara langsung 8. Memilih skenario terbaik.
dengan meggunakan indera mata.
Objek yang diamati secara langsung 2.7 Diagram Metode Penelitian
dalam penelitian ini yaitu aktifitas Penelitian ini dilakukan secara bertahap.
yang terjadi di gudang produk jadi. Adapun langkah-langkah diagram metode
Data yang diperlukan adalah: penelitian dapat di lihat seperti pada Gambar 3.1
1) Proses pemilihan data
pengeluaran consumable part
dari gudang.
2) Jumlah penggunaan spare part
berdasarkan catatan user.
b. Metode Wawancara
Melakukan wawancara dan diskusi
secara langsung terhadap 4 karyawan
di PT. Sinar Alam Permai yaitu bapak
poniman, Jasi, Hadi dan Iskandar
mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan data-data yang diperlukan agar
tercapai tujuan penelitian. Data yang
diperlukan adalah :
1) Data consumable spare part
2) Data pembelian spare part
3) Data pengeluaran spare part dari
gudang
4) Data mutasi stock gudang
5) Data lead time dari supplier
6) Daftar harga beli consumable
part Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan Penelitian
7) Data biaya simpan dari
consumable part III HASIL
2. Data Sekunder 3.1 Pengumpulan Data
Data sekunder merupakan data yang tidak Pengumpulan data berdasarkan penelitian
diperoleh melalui pengamatan atau pengukuran yaitu pengukuran, pengamatan langsung dan juga
langsung terhadap objek yang diteliti. Data ini berdasarkan wawancara dengan kepala CPC di
diperolah melalui studi kepustakaan dengan cara PT. Sinar Alam Permai pada tahun 2018.
mempelajari literatur-literatur yang berhubungan
dengan perencanaan persediaan spare part mesin 3.1.1 Data Pembelian Spare Part
packaging, buku-buku referensi dan karya-karya Berikut adalah tabel data pembelian spare
ilmiah yang berhubungan dengan judul tugas part dari awal januari 2017 sampai akhir
akhir yang penulis ambil. desember 2017. Data pembelian spare part dapat
dilihat pada tabel 4.1.
2.6 Metode Pengujian Data
Data yang telah dikumpulkan, kemudian
diolah dengan metode yang digunakan adalah
metode simulasi. Berikut langkah dalam
pengolahan data.
1. Menentukan distribusi penggunaan spare
part.
2. Merancang influence diagram sebagai dasar
pembuatan model simulasi.
3. Melakukan verifikasi model agar model yang 3.1.2 Data Pengeluaran Spare Part Dari
diperiksa sesuai dengan rancangan yang Gudang
diharapkan. Berikut adalah tabel data pengeluaran
4. Melakukan validasi agar diketahui apakah spare part dari gudang dari awal januari 2017
model tersebut telah mewakili sistem yang sampai akhir desember 2017. Data pengeluaran
sudah ada. spare part dari gudang dapat dilihat pada tabel
5. Membuat skenario dan sub skenario sesuai 4.2.
dengan rancangan influence diagram.
6. Melakukan simulasi
4
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

3.1.3 Data Consumable Part


3.1.7 Data Biaya Simpan Dari Consumable
Berikut adalah tabel data consumable part
Part
dari awal januari 2017 sampai akhir desember
Berikut adalah tabel data biaya simpan
2017. Consumable Part adalah spare part yang
dari consumable part dari awal januari 2017
tidak bisa diperbaiki lagi ataupun suku cadang
sampai akhir desember 2017. Data biaya simpan
yang paling sering melakukan pergantian pada
dari consumable part dapat dilihat pada tabel 4.7.
mesin packaging. Data consumable part dapat
dilihat pada tabel 4.3.

3.2 Pengolahan Data


3.1.4 Data Mutasi Stock Gudang Spare Part 3.2.1 Menentukan Distribusi Penggunaan
Berikut adalah tabel data mutasi stock Spare Part
gudang spare part dari awal januari 2017 sampai Dalam proses simulasi, penggunaan spare
akhir desember 2017. Data mutasi stock gudang part ditentukan dari distribusi probabilitas
spare part dapat dilihat pada tabel 4.4. permintaan produksi, dimana kita melihat data
consumable part yang digunakan sepanjang
tahun 2017, sehingga diketahui berapa
penggunaan spare part per harinya. Reperensi
penggunaan spare part ini dari consumable part
Pulling Belt, Rubber Vertikal, Mitsuboshi Belt,
Rubber Strip, Horizontal Electrode dan Vertikal
Electrode. Proses pembangkitan berdasarkan pola
distribusi tahun 2017 dengan mengunakan
3.1.5 Daftar Harga Beli Consumable Part Microsoft Excel, sehingga didapat jumlah
Berikut adalah tabel daftar harga beli pemakaian spare part per item nya, seperti tabel
consumable part dari awal januari 2017 sampai di bawah ini.
akhir desember 2017. Daftar harga beli
consumable part dapat dilihat pada tabel 4.5 3.2.1.1Data Penggunaan Spare Part Pulling
Belt
Berikut adalah tabel data penggunaan
spare part pulling belt dari awal januari 2017
sampai akhir desember 2017. Data penggunaan
spare part pulling belt dapat dilihat pada tabel
4.8.

3.1.6 Data Lead Time Dari Supplier


Berikut adalah tabel data lead time dari
supplier dari awal januari 2017 sampai akhir
desember 2017. Data lead time dari supplier
dapat dilihat pada tabel 4.6.

3.2.1.2Data Penggunaan Spare Part Rubber


Vertikal
5
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

Berikut adalah tabel data penggunaan penggunaan spare part horizontal electrode dapat
spare part rubber vertikal dari awal januari 2017 dilihat pada tabel 4.12.
sampai akhir desember 2017. Data penggunaan
spare part rubber vertikal dapat dilihat pada tabel
4.9.

3.2.1.6Data Penggunaan Spare Part Vertikal


Electrode
Berikut adalah tabel data penggunaan
spare part vertikal electrode dari awal januari
2017 sampai akhir desember 2017. Data
penggunaan spare part vertikal electrode dapat
3.2.1.3Data Penggunaan Spare Part Mitsuboshi dilihat pada tabel 4.13.
Belt
Berikut adalah tabel data penggunaan
spare part mitsuboshi belt dari awal januari 2017
sampai akhir desember 2017. Data penggunaan
spare part mitsuboshi belt dapat dilihat pada
tabel 4.10.

3.2.1.4 Data Penggunaan Spare Part Rubber 3.2.2 Merancang Influence Diagram Sebagai
Strip Dasar Pembuatan Model Simulasi
Berikut adalah tabel data penggunaan Influence diagram atau diagram pengaruh
spare part rubber strip dari awal januari 2017 dibuat untuk perancangan model sehingga
sampai akhir desember 2017. Data penggunaan seluruh variabel keputusan suatu sistem
spare part rubber strip dapat dilihat pada tabel terdeskripsi jelas. Gambar 1. Menjelaskan
4.11. rancangan model pada penelitian ini.

3.2.1.5 Data Penggunaan Spare Part Horizontal


Electrode
Berikut adalah tabel data penggunaan
spare part horizontal electrode dari awal januari
2017 sampai akhir desember 2017. Data

6
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

Gambar 4.1 influence Digram Sistem Persediaan


Dengan Jumlah Pesan Berubah
Sumber : Pengolahan Data 2019

3.2.3 Membuat Skenario Dan Sub Skenario


Sesuai Dengan Rancangan Influence
Diagram
Skenario yaitu untuk menentukan
perhitungan dari suatu poses sistem dimana
sistem ini yang digunakan adalah sistem simulasi
bertujuan untuk menentukan ataupun alur dari
perencanaan persedian pemesanan yang efisien.
Pembuatan skenario dibuat dengan sesuai
kebutuhan yang terjadi di lapangan. Adapun
skenario pada penelitian ini dilihat dari gambar
dibawah ini. Simulasi item Rubber Vertikal skenario
ROP 1 item acuan dengan nilai ROP 9 item dan
titik maksimum 67 item dan titik maksimum
dilihat dari data pembelian spare part sepanjang
tahun 2017.

Contoh :
ROP = P/H x LT + 𝑆(1)
Diketahui :
P = Penggunaan Consumable part Dalam 1
Tahun
Gambar 4.2 Skenario Dan Sub Skenario Pemesanan
H = Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari
Consumable Part
LT = Lead Time
Sumber : Pengolahan Data 2019
𝑆(𝐼) = Stock rill digudang
3.2.4 Pemesanan Penyelesaian :
Pemesanan dilaksanakan sesuai dengan Di ketahui :
skenario yang telah ditentukan. Dapat diketahui P = 67 Item
pesan atau tidaknya melalui nilai ROP atau titik H = 365 Hari
pemesanan kembali, jumlah pesan dibedakan LT = 14 Hari
menjadi dua yaitu jumlah pesan berubah dan 𝑆(𝐼) = 7 Item
jumlah pesan tetap untuk jumlah pesan yang Jawab :
dipakai untuk perhitungan pemesan kali ini ROP = P/H x LT + 𝑆(1)
adalah jumlah pesanan berubah. Jumlah pesan = 67/365 x 14 + 7
tetap adalah jumlah pesan yang besarnya nilai = 9 Item
jumlah pesan tidak berubah setiap kali Jadi, untuk ROP atau titik pemesan
melakukan pemesanan. Sedangkan jumlah pesan kembali kita lakukan pada saat consumable part
berubah diperoleh dari selisih titik maksimum tersisa 9 item part.
dengan stock rill digudang. Kolom pesan atau tidak menjelaskan ada
Dari item acuan yang digunakan sebagai tidaknya pemesanan. Saat hari pertama ketika
dasar pemesanan dibagi menjadi dua, ROP stock rill di gudang kurang dari batas ROP maka
dengan Skenario 1 item acuan dan ROP dengan dilakukan pemesanan sejumlah 60 item. Jumlah
masing-masing item. pesan 60 item adalah selisih dari titik maksimum
dengan stock rill hari kemarin.
3.2.4.1 Pemesanan Skenario 1 Item Acuan Lead time kedatangan barang akan muncul
Pemesanan Pulling Belt, Rubber Vertikal, ketika ada pemesanan (pesan/tidak = 1) dan tidak
Mitsuboshi Belt, Rubber Strip, Horizontal diperbolehkan melakukan pemesanan kembali
Electrode dan Vertikal Electrode berdasar ROP ketika barang dari pemesanan periode berikutnya
item acuan Rubber Vertikal, referensi ROP ini belum datang. Kolom random lead time akan
diambil karena dari consumable part adalah memunculkan nilai dari hasil distribusi lead time
Rubber Vertikal yang memiliki frekuensi karena data masa lalu mencatat bahan lead time
pemakaian tertinggi. Skenario 1 item acuan kedatangan barang bersifat tidak periodik. Nilai
dipakai karena semua consumable part lead time akan dihitung mundur pada kolom lead
didatangkan dari supplier yang sama. time, saat pemesanan hari pertama muncul nilai
lead time 14 hari dan berakhir pada hari ke 14

7
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

tepat saat perhitungan mundur menunjukkan Horizontal Electrode dan Vertikal Electrode
angka 1. Untuk mendapatkan nilai ROP, kolom pesan,
Pemakian spare part kita lihat di tabel spare part penentuan laed time, pemakaian spare
data penggunaan spare part dalam 1 tahun part dan spare part masuk kembali, dan
berapa kali pemakaian dan hari ke berapa perhitungan biaya simpan.
pemakaian nya kita lihat perhitungan di atas
bahwa pemakain hari ke 12 yaitu 1 item spare 3.2.5 Data Rekap Pemesanan
part, jadi untuk hari selanjutnya yaitu hari ke 13 Data rekap pemesanan adalah data
akan berkurang jumlah stock riil digudang yang keseluruhan ataupun total semua data pemesanan
sebelumnya 7 setelah pemakain hari ke 12 yaitu dalam 1 tahun, dimana data rekap ini ada dua
1, jadi jumlah spare part stcok rill di gudang hari skenario perhitungan pemesanan sesuai dengan
ke 13 menjadi 6 item. tabel perhitungan pemesanan yang sudah kita
Barang masuk muncul sesuai lead time lakukan diatas yaitu pemesanan skenario ROP 1
kedatangan barang pada hari ke 15 sejumlah 60 item acuan dan pemesanan dengan skenario ROP
item. Jumlah barang masuk hari ke 15 akan masing-masing item, untuk melihat data
menambah total stock rill digudang hari ke 16, keseluruhan atapun total semua data rekap
maka stock rill di gudang hari ke 16 menjadi 66 pemesanan yang dimana di bagi dua skenario,
item. yaitu tabel data rekap pemesanan skenario ROP I
Biaya simpan dihitung dari jumlah stock item acuan dan data rekap pemesanan skenario
rill digudang dikali dengan biaya simpan per- ROP masing-masing item.
item spare part. Setiap kali pemesanan akan
menimbulkan biaya pesan yang dihitung pada 3.2.5.1 Data Rekap Pemesanan Skenario ROP
perhitungan multi item. I Item Acuan
Data rekap pemesanan skenario ROP I
item acuan adalah data keseluruhan ataupun total
Contoh : semua data pemesanan dalam 1 tahun sesuai
B𝑆(𝐼)= 𝑆(𝑖) x HB dengan perhitungan tabel pemesanan yaitu
Diketahui : pemesanan skenario ROP I item acuan Rubber
B𝑆(𝐼)= Biaya Simpan Vertikal, referensi ROP ini diambil karena dari
𝑆(𝐼) = Stock rill digudang consumable part adalah Rubber Vertikal yang
HB = Biaya Simpan Per-Item Spare Part memiliki frekuensi pemakaian tertingi.
Penyelesaian :
Tabel 4.21 Data Rekap Pemesanan Spare Part Rubber Vertikal
Di ketahui : Skenario ROP I Item Acuan
𝑆(𝐼) = 7 Item
HB = Rp.5.000
Jawab :
B𝑆(𝐼)= 𝑆(𝑖) x HB
= 7 x 5.000
= Rp.35.000
3.2.5.2Data Rekap Pemesanan Skenario ROP
3.2.4.2Pemesanan Skenario Masing Masing Masing-masing Item
Item Data rekap pemesanan skenario ROP
Pemesanan skenario masing-masing item masing-masing item adalah data keseluruhan
ini dilakukan di setiap masing-masing item spare ataupun total semua data pemesanan dalam 1
part yaitu spare part Pulling Belt, Rubber tahun sesuai dengan perhitungan tabel pemesanan
Vertikal, Mitsuboshi Belt, Rubber Strip, yaitu pemesanan skenario ROP masing-masing
Horizontal Electrode dan Vertikal Electrode item yang terdiri dari spare part Pulling Belt,
berdasar ROP yang telah ditentukan. Tabel Rubber Vertikal, Mitsuboshi Belt, Rubber Strip,
simulasi pemesanan skenario ROP masing- Horizontal Electrode, dan Vertikal Electrode.
masing item acuan, perhitungannya sama seperti
tabel pemesanan spare part dengan skenario 1 Tabel 4.22 Data Rekap Pemesanan Spare Part Skenario ROP Masing-
masing Item
item acuan yang membedakannya dimana
skenario masing-masing item di hitung semua
spare part nya di setiap masing-masing item nya.
Untuk Pemesanan Skenario masing-
masing item cara perhitungannya sama seperti
skenario I item acuan, cuma setiap item nya di
ihtung semua dari spare part Pulling Belt,
Rubber Vertikal, Mitsuboshi Belt, Rubber Strip,

8
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

nilai titik pesan kembali atau ROP dan jumlah


pesan spare part yang digunakan untuk mesin
produksi supaya total biaya persediaan minimum.
Setelah mengetahui biaya simpan dan biaya
pesan baru kita melakukan perhitungan yaitu
total biaya persediaan spare part sesuai skenario
ROP I item acuan dan ROP masing-masing item,
seperti dibawah ini.
1. Total Biaya Persediaan Skenario ROP I Item
Acuan
Diketahui :
Rumus :
TC = H + S
TC = Total Biaya Persediaan
3.2.6 Biaya Pesan H = Biaya Simpan
Biaya pesan menjadi indikasi multi item S = Biaya Pesan
pada perhitungan simulasi untuk pemesanan Penyelesaian :
spare part skenario ROP I item acuan yaitu Di ketahui :
Rubber Vertikal, dan spare part skenario ROP H = Rp.96.060.000
masing-masing item yaitu terdiri dari Pulling S = Rp.174.000.000
Belt, Rubber Vertikal, Mitsuboshi Belt, Rubber Jawab :
Strip, Horizontal Electrode, dan Vertikal TC = H + S
Electrode, dimana biaya pesan sesuai dengan = 96.060.000 + 174.000.000
harga spare part per item nya selama 1 tahun = Rp.270.060.000
sesuai dengan jumlah pesan yang dibutuhkan. Jadi total biaya persediaan spare part
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat biaya pesan skenario ROP I item acuan yaitu spare part
per item spare part selama 1 tahun sesuai dengan Rubber Vertikal dimana frekuensi pemakaian
skenario ROP I item acuan dan skenario ROP tertinggi menjadi acuan dari perhitungan skenario
masing masing item. ROP I item acuan ini yaitu berjumlah Rp.
270.060.000.
2. Total Biaya Persediaan Skenario ROP Masing-
masing Item
Diketahui :
Rumus :
TC = H + S
TC = Total Biaya Persediaan
H = Biaya Simpan
S = Biaya Pesan
Penyelesaian :
Di ketahui :
Tabel 4.23 Biaya Pesan Spare Part Skenario ROP I Item Acuan Dan H = Rp.301.130.000
Masing-masing Item S = Rp.417.820.000
Jawab :
TC = H + S
= 301.130.000 + 417.820.000
= Rp.718.950.000
Jadi total biaya persediaan spare part
skenario ROP masing-masing item yaitu spare
part Pulling Belt, Rubber Vertikal, Mitsuboshi
Belt, Rubber Strip, Horizontal Electrode dan
Vertikal Electrode dimana dari perhitungan
skenario ROP masing-masing item ini yaitu
berjumlah Rp. 718.950.000.

3.3 Analisa
3.3.1 Analisa Re Order Point
Re order point adalah titik pemesanan
3.2.7 Total Biaya Persediaan kembali sehingga kedatangan atau penerimaan
Total biaya persediaan merupakan tujuan material yang dipesan datang tepat waktu sesuai
akhir dari penelitian ini, sesudah penentuan dari material yang dibutuhkan, jadi sesuai dengan
9
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

tujuan penelitian ini adalah penentuan nilai re consumable part mengunakan metode simulasi
order point dan jumlah pesan total biaya multi item yaitu menujukan bahwa skenario ROP
persediaan yang optimal menggunakan metode I item acuan dengan jumlah pesan berubah
simulasi multi item dimana menggunakan dua sebagai skenario yang paling optimal.
skenario yaitu skenario ROP I item acuan dan
skenario ROP masing-masing item, dengan ini IV KESIMPULAN DAN SARAN
kita dapat mengetahui nilai ROP yang digunakan 4.1 Kesimpulan
pada saat penentuan jumlah pesan spare part Berdasarkan analisis dan perhitungan
yang dibutuhkan, adapun tabel 4.24 tabel nilai yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
ROP dari kedua skenario yang telah dihitung dari sebagai berikut :
perhitungan pemesanan spare part. 1. Bahwa skenario terbaik adalah skanario
pemesanan berdasarkan ROP I item acuan
Tabel 4.24 Nilai Re Order Point Spare Part dengan jumlah pesan berubah, spare part
rubber vertikal sebagai reperensi ROP ini
karena yang memiliki frekuansi pemakaian
tertinggi dimana dengan nilai ROP 9 agar
bisa dan tahu kapan kita menentukan titik
pemesanan kembali supaya mampu
meminimalkan kekurangan stock spare part
dan total biaya persediaan minimum.
2. Total biaya persediaan spare part
menggunakan metode simulasi multi item
berdasarkan skenario ROP I item acuan
sebesar Rp.270.060.000 dan sedangkan
menggunakan skenario ROP masing-masing
item sebesar Rp.718.950.000, artinya dapat
Jadi dari tabel diatas kita mengetahui Nilai disimpulkan bahwa penggunaan skenario
ROP nya dari kedua skenario perhitungan ROP I item acuan sebagai skenario tebaik dari
tersebut bahwa skanario yang pertama yaitu perhitungan total biaya persediaan ini supaya
skenario ROP I item acuan yaitu nilai ROP nya tidak menibulkan terhentinya waktu produksi
atau batas pemesanan spare part sesuai lead time pada mesin packaging agar tidak
yang dibutuhkan yaitu 9, dimana skanario ini menimbulkan kerugian pada perusahaan.
yang menjadi acuan spare part nya yaitu Rubber
Vertial karena yang memiliki frekuensi pemakain 4.2 Saran
yang tertinggi. Dan untuk skenario ROP masing- Berdasarkan hasil dari tidak lanjut
masing item nilai ROP nya yaitu Pulling Belt 9, penelitian ini, penulis mengajukan beberapa
Rubber Vertikal 9, Mitsuboshi Belt 2, Rubber saran untuk dapat memperoleh kondisi
Strip 1, Horizontal Electrode 5 dan Vertikal perencanaan pengendalian spare part mesin
Electrode 6, jadi dengan ini kita mengetahui packaging yang lebih efektif dan efisien pada
kapan melakukan titik pemesan spare part masa yang akan datang, antara lain :
kembali supaya total biaya persedian optimal. 1. Sebaiknya perusahaan melakukan
perencanaan persediaan spare part packaging
3.3.2 Analisa Total Biaya Persediaan dengan menggunakan metode simulasi multi
Dari hasil perhitungan total biaya item sehingga jumlah pemesanan dan biaya
persediaan pengolahan data consumable part persediaan yang dikeluarkan lebih optimal.
menggunakan metode simulasi multi item yaitu 2. Dengan penerapan metode simulasi multi
skenario ROP I item acuan dan skenario ROP item, maka tidak terjadi kekurangan atau
masing-masing item, maka dapat diketahui kehabisan spare part mesin packaging.
perbandingan dari nilai total biaya persediaan 3. Dengan metode simulasi multi item, biaya
dari kedua skenario ini. Dapat dilihat pada tabel investasi spare part mesin packaging
4.25. perusahaan dapat digunakan untuk keperluan
lainnya, sehingga biaya yang dikeluarkan
Tabel 4.25 Total Biaya Persediaan Cosumable Part perusahaan tidak terlalu boros.
4. Saran untuk penelitian selanjutnya, dengan
adanya hasil ataupun penyelesaian penelitian
ini supaya dapat digunakan untuk rujukan
atau pentunjuk untuk penelitian persediaan
spare part mesin packaging selanjutnya.
Jadi dari hasil uraian tabel diatas bahwa .
dari perhitungan total biaya persediaan DAFTAR RUJUKAN
10
Bina Darma Conference on Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: XXX-XXX

Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi.


Fakultas Ekonomi Universitas Universitas
Indonesia. Jakarta
Khoirunnisa, Nuriyanto. 2016. Analisa Pemgendalian
Persediaan Bahan Baku Midsole pada Industri
Sepatu Menggunakan Metode Economic Order
Quantity (Studi Kasus pada PT. BO KYUNG).
Program Studi Teknik Indutri Universita
Yudharta. Pasuruan
Ramadhan, F. 2014. Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku dengan Menggunakan Metode
Economic Order Quantity. Universitas
Hasanuddin. Makasar
Setiawan, E. 2014. Laporan Modul 3 Kelompok 21
Revisi Edi Tgl 19 Nov. Diakses dari
http://www.academia.edu/9380274. Pada
tanggal 9 Mei 2018 Pukul 10:13 WIB
Setiawan, Hayati. 2012. Pengendalian Persediaan
Barang Jadi Multi Item dengan Metode
Lagrange Multiplier. Fakultas Teknik
Universtas Wahid Hasyim. Semarang
Sridadi, B. 2009. Pemodelan dan Simulasi Sistem.
Informatika Bandung. Bandung
Sukendar, dkk. 2013. Modul Praktikum Simulasi Sistem.
Laboraturium Simulasi dan Komputer
Teknologi Industri Universitas Islam Sultan
Agung
Suryadi, Ramdhani. 2015. Sistem Pendukung
Keputusan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Wijayanto, Wigati. 2014. Perencanaan Persediaan
Multi Item Pada Consumable Part Mesin
Packaging. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Surakarta

11

Anda mungkin juga menyukai