1
Januari 2016
ISSN : 2085 – 1669
e-ISSN : 2460 – 0288
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek
Email : jurnalteknologi@ftumj.ac.id
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A
Kusnadi1*, Taryana2
1, 2
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo, Teluk Jambe Timur, Karawang, Jawa Barat 41361
*
Email : tikuk.kusnadi@yahoo.com
ABSTRAK
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur perakitan sepeda motor, visinya menjadi
perusahaan yang leading di bidang tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung di
perusahaan, untuk perawatan mesin Gas Engine perusahaan telah menerapkan kegiatan maintenance dengan
konsep Planned Maintenance dan Unplanned maintenance, Tingkat kepentingan perawatan untuk mesin Gas
Engine ini sangat tinggi mengingat bahwa Gas Engine merupakan sumber pasokan listrik untuk menunjang
kegiatan produksi sehari-hari. Kerusakan komponen terbesar ada pada komponen Prechamber Gas Valve, hal
tersebut dikarenakan tidak adanya perlakuan perawatan khusus terhadap komponen tersebut karena beberapa
faktor, sementara komponen tersebut sangat berpengaruh pada kondisi mesin, yang bisa mengancam stop line
produksi. Model matematis metode Age Based Replacement adalah metode yang tepat dalam memecahkan
masalah tersebut, dimana dengan metode ini akan didapat interval waktu optimum untuk melakukan pergantian
part prechamber gas valve untuk meningkatkan kinerja mesin. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh
interval penggantian komponen mesin Gas Engine (Prechamber Gas Valve) yang optimum adalah 6.547 jam
dengan unit cost sebesar Rp. 1.316 per Jam
Kata kunci: Rencana Pemeliharaan, Unplanned Maintenance, prechamber Gas Valve, Gas Engine,
Penggantian Metode Umur Berdasarkan
ABSTRACT
PT. XYZ is a company engaged in manufacturing motorcycle assembly, vision of becoming the leading company
in this field. Based on interviews and direct observation in the company, for machinery maintenance Gas
Engine companies have implemented maintenance activities with the concept of Planned Maintenance and
Unplanned maintenance, level of importance of maintenance for machinery Gas Engine is very high considering
that the Gas Engine is a source of power supply to support production activities day -day. Damage was biggest
component in the component prechamber Gas Valve, it is because there is no special maintenance treatment of
those components due to several factors, while the component is very influential on the condition of the engine,
which could threaten the production line stop. The mathematical model Age Based Replacement method is the
correct method to solve the problem, which will be obtained by this method is the optimum time interval to make
the turn part prechamber gas valve to improve engine performance. Based on calculations, the replacement
interval of engine components Gas Engine (prechamber Gas Valve) optimum is 6547 hours with the unit cost of
Rp. 1,316 per Hour
Keywords : Planned Maintenance, Unplanned Maintenance, Prechamber Gas Valve, Gas Engine, Metode Age
Based Replacement
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya
persaingan pada bidang manufaktur, maka
perusahaan harus melakukan perbaikan secara
continuous untuk menjaga kestabilan Kerusakan
perusahaan dalam mencapai visinya. Salah satu Terbanyak saat ini
46
Tujuan pemecahan masalah adalah untuk terjadinya kegagalan atau kerusakan pada
meminimumkan terjadinya breakdown mesin sebuah sistem atau komponen, dimana
Gas Engine di PT. XYZ, Dengan cara : sebelumnya sudah dilakukan perencanaan
1. Menerapkan model matematik untuk dengan pengawasan yang sistematik, deteksi,
menentukan interval waktu preventive dan koreksi, agar sistem atau komponen
maintenance yang optimum untuk komponen tersebut dapat mempertahankan kapabilitas
mesin Gas Engine (Prechamber Gas Valve). fungsionalnya. Beberapa tujuan dari preventive
2. Mencari solusi model sesuai distribusi maintenance adalah mendeteksi lebih awal
kerapatan probabilitas dari interval waktu terjadinya kegagalan/kerusakan,
preventive maintenance pada sistem yang meminimalisasi terjadinya kegagalan dan
diamati. meminimalkan kegagalan produk yang
disebabkan oleh kerusakan sistem.
TINJAUAN PUSTAKA Ada empat faktor dasar dalam memutuskan
Perawatan (Maintenance) penerapan preventive maintenance:
Perawatan adalah sebuah operasi atau 1. Mencegah terjadinya kegagalan.
aktivitas yang harus dilakukan secara berkala 2. Mendeteksi kegagalan.
dengan tujuan untuk melakukan pergantian 3. Mengungkap kegagalan tersembunyi
kerusakan peralatan dengan resources yang ada. (hidden failure).
Perawatan juga ditujukan untuk 4. Tidak melakukan apapun karena lebih
mengembalikan suatu sistem pada kondisinya efektif daripada dilakukan pergantian.
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, Dengan mengidentifikasi keempat
memperpanjang usia kegunaan mesin, dan faktor dalam melaksanakan preventive
menekan failure sekecil mungkin. Manajemen maintenance, terdapat empat kategori dalam
perawatan dapat digunakan untuk membuat mengspesifikasikan preventive maintenance.
sebuah kebijakan mengenai aktivitas Keempat ketegori tersebut adalah sebagai
perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan berikut:
pengendalian manajemen ke dalam sebuah 1. Time-Directed (TD) adalah perawatan
program perawatan. Pada umumnya, semakin yang diarahkan secara langsung pada
tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah pencegahan kegagalan atau kerusakan
sistem, kebutuhan akan manajemen dan 2. Condition-Directed (CD) adalah
pengendalian di perawatan menjadi semakin perawatan yang diarahkan pada deteksi
penting. Berikut adalah sembilan pendekatan kegagalan atau gejala-gejala kerusakan.
untuk membuat sebuah program perawatan 3. Failure-Finding (FF) adalah perawatan
yang efektif: yang diarahkan pada penemuan kegagalan
1. Mengidentifikasi kekurangan eksisting. tersembunyi.
2. Membuat tujuan akhir dari program. 4. Run-to-Failure (RTF) adalah perawatan
3. Menetapkan skala prioritas. yang didasarkan pada pertimbangan untuk
4. Menetapkan parameter untuk pengukuran menjalankan komponen hingga rusak
performansi. karena pilihan lain tidak memungkinkan
5. Menetapkan rencana jangka pendek dan atau tidak menguntungkan dari segi
juga jangka panjang. ekonomi.
6. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-
bagian yang terkait. 2. Predictive Maintenance
7. Implementasi perencanaan. Predictive maintenance didefinisikan sebagai
8. Laporan berkala. pengukuran yang dapat mendeteksi degradasi
9. Pemeriksaan kemajuan secara rutin. sistem, sehingga penyebabnya dapat
10. dieliminasi atau dikendalikan tergantung pada
Adapun klasifikasi dari perawatan mesin kondisi fisik komponen. Hasilnya menjadi
adalah: indikasi kapabilitas fungsi sekarang dan masa
depan.
1. Preventive Maintenance Pada dasarnya, predictive maintenance berbeda
Preventive Maintenance adalah salah satu dengan preventive maintenance dengan
komponen penting dalam aktivitas perawatan berdasarkan kebutuhan perawatan pada kondisi
(maintenance). Preventive maintenance adalah actual mesin dari pada jadwal yang telah
aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum ditentukan. Dapat dikatakan bahwa preventive
47
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
48
Berikut ini adalah beberapa keuntungan penting mesin Gas Engine (Prechamber Gas Valve),
dari program perawatan preventive yang dikumpulkan dengan mencatat tanggal
dilaksanakan dengan baik diantaranya : dilakukan penggantian sampai memperoleh
a. Waktu terhentinya produksi menjadi jumlah interval sebanyak 100 buah dari 20 Pcs
berkurang. Prechamber Gas Valve. Data-data lainnya yang
b. Berkurangnya pembayaran kerja lembur berhubungan dengan model yang akan
bagi tenaga perawatan. diterapkan diperkirakan sesuai dengan
c. Berkurangnya waktu untuk menunggu parameter yang diperlukan. Pengumpulan data
peralatan yang dibutuhkan. dilakukan dengan cara observasi langsung,
d. Berkurangnya pengeluaran biaya untuk sedangkan pengolahan data berisikan
perbaikan. perhitungan dengan menggunakan metode Age
e. Penggantian suku cadang yang Replacement.
direncanakan dapat dihemat Pengumpulan data diantaranya:
kebutuhannya, sehingga suku cadang 1. Sistem Kerja Mesin
selalu tersedia di gudang setiap waktu. Sistem kerja mesin berupa sitematik
f. Keselamatan kerja operator lebih tinggi penggunaan mesin sebagai pemasok
karena berkurangnya kerusakan. aliran listrik.
2. Karakteristik Sistem Perawatan
Pekerjaan perawatan harus dilakukan Karakteristik sistem perawatan ini
berdasarkan pertimbangan dari berbagai faktor merupakan penjelasan sistem perawatan
yang aman dan menguntungkan. Berikut ini yang ada saat ini pada mesin Gas Engine.
adalah suatu contoh prosedur yang dapat 3. Pemilihan Sistem Kritis
dipakai untuk melakukan perawatan pada Pemilihan komponen kritis yaitu
mesin. komponen mesin yang memiliki frekuensi
Perawatan harian dapat dilakukan oleh kerusakan tertinggi yaitu komponen masin
operatornya sendiri. Sebelum mulai bekerja Prechamber Gas Valve.
pada mesin, terlebih dahulu operator 4. Data Kerusakan Komponen Mesin
melakukan pembersihan dan pelumasan Terpilih
terhadap mesin yang akan dipakainya. Untuk Data kerusakan komponen mesin terpilih
pelaksanaan ini, industri mengeluarkan pada tahun 2011-2015.
instruksi yang ditujukan kepada para operator 5. Pemilihan Komponen Kritis
untuk melakukan perawatan mesin. Instruksi ini Komponen kritis dipilih dengan
harus ditaati dengan sungguh-sungguh. menggunakan analisis pareto. Komponen-
Sedangkan pelaksanaan perawatan periodiknya, komponen yang terpilih yaitu komponen
bisa ditangani oleh tenaga perawatan yang yang memiliki efek atau dampak mesin
sudah dilatih secara khusus untuk tugas mati tiba-tiba
tersebut. Periode waktu perawatan ini perlu 6. Data Waktu Antar Kerusakan Komponen
ditentukan berdasarkan pengalaman terdahulu Kritis
untuk mempercepat keterangannya. Dalam hal Data waktu antar kerusakan komponen
ini instruksi pengoperasian mesin harus diikuti kritis diuraikan berdasarkan tanggal
dengan benar oleh operator. Adanya kejadian kerusakan komponen kritis dan running
yang tidak normal atau kelainan-kelainan yang hours mesin
timbul pada mesin dengan segera dilaporkan 7. Data Ongkos Penggantian Kerusakan dan
kepada tenaga perawatan agar gangguan dapat Pencegahan
cepat diatasi. Tindakan perbaikan harus segera Ongkos yang dikeluarkan diantaranya
dilakukan, jangan sampai menunda waktu. Ongkos Komponen Pengganti, Ongkos
Operator, Keuntungan yang hilang.
METODE PENELITIAN 8. Uji Distribusi Waktu Antar Kerusakan
Jenis Penelitian Uji distribusi waktu antar kerusakan
Jenis penelitian pada tugas akhir ini adalah dengan menggunakan uji Goodness Of Fit.
action research, karena penelitian ini hanya 9. Perhitungan Parameter Distribusi Waktu
dilakuka n sampai pengajuan usulan sistem Antar Kerusakan
perawatan dan belum diaplikasikan pada Perhitungan parameter distribusi seuai
perusahaan. Pengumpulan data primer yaitu dengan hasil uji Godness of Fit.
data interval waktu penggantian komponen
49
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
10. Perhitungan model matematis untuk Jumlah Kelas k = 1 + 3,3 Log 100
optimum preventive maintenance. k = 7,6
k=7
Rentangan/Range = Max-Min
= 1667
50
= time-to-failure cumulative kerja ditambah dengan biaya ongkos sparepart.
Diperkirakan mencapai Rp8.370.000.00,-
SehinggaCp = Rp. 8.370.000.00,- per siklus.
distribution =
Biaya pemeliharaan breakdown adalah biaya
= failure rate function resiko terjadi mati listrik total ketika dilakukan
= Jumlah kegagalan (failure) pada perbaikan mesin terhadap komponen
interval ( 0, ), N( adalah variabel Prechamber Gas Valve , akibat mesin mati
random. mendadak, biaya tersebut diperkirakan Rp.
16.448.500.00,-
= Jumlah kegagalan yg diharapkan Sehingga Cf = Rp. 16.448.500.00,- per siklus.
(expected) pada interval ( 0, ) Estimasi Biaya Breakdown dan Biaya Preventive
Ongkos Preventive adalah jumlah dari
Total Cp Rp 8.370.000,00
(4.1)
karena,
Total expected cost per cycle adalah ongkos
preventive maintenance ditambah ongkos
= = 7274,2
breakdown:
=
Maka:
f(t)
(4.2)
adalah probabilitas peralatan/sistem =
tetap beroperasi sampai waktu
Expected cycle length atau panjang siklus
(waktu) yang diharapkan adalah expected
length dari pemeliharaan preventive plus
F(t) =
expected length dari failure cycle.
Expected cycle length = + [1
- .................................................(4.3)
Biaya pemeliharaan preventive untuk persamaan 4.1 s/d 4.5 maka bisa
penggantian Prechamber Gas Valve adalah dihitung untuk setiap juga dengan bantuan
ongkos yang terdiri dari biaya Operator/tenaga tabel distribusi normal baku , dari hasil
51
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
52