Anda di halaman 1dari 2

Mikael Peres Ranggen

03141003
Teknik Mesin

Resume Preventive Maintenance di PT YTL Jawa Timur

PT YTL Jawa Timur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak untuk
mengoperasikan serta maintenance pada PLTU unit 5 & 6. PLTU unit 5 & 6 dimiliki oleh Jawa
Power dengan pemegang saham 55 % Siemens SPF, 35 % Power Gen dan 15 % PT Bumi
Pertiwi. PLTU unit 5 & 6 sudah berdiri selama 18 tahun sejak tahun 1998/1999. PLTU unit 5
& 6 merupakan salah satu pembangkit milik swasta berbahan bakar batu bara dengan kapasitas
2 x 610 Megawatt.
Di PT YTL Jawa Timur unit 5 & 6 Paiton dalam melakukan kasifikasi terhadap
maintenance mesin berdasarkan efektifits, yaitu :
1. Preventive Maintenance
Sebagai pemeliharaan pencegahan yang dilakukan sebelum peralatan mengalami
kerusakan lebih alnjut, tiindakan yang dilakukan yaitu:
 Inspeksi dan adjust
 Penggantian part yang buruk kondisinya dan melakukan reparasi
 Clean
2. Corrective Maintenance
Aktivitas maintenance terhadap kerusakan yang tidak begitu membahayakan dari pihak
operasi sebagai hasil inspeksinya dan dikirimkan ke seksi maintenance dalam bentuk
job order, tindakan yang dilakukan:
 Inspeksi dan adjust
 Servis dan reparasi kecil
 Clean
3. Corrective Maintenance after Inspection
Aktivitas maintenance yang hanya dapat dilakukan oleh engineer.
4. Predictive Maintenance
Perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan
berkala. Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikator – indikaor yang terpasang pada
instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk
menambah dat dan tindakan perbaikan selanjutnya.

Salah satu alat yang penting dalam coal handling system yaitu stacker/reclaimer.
Fungsi stacker/reclaimer umumnya yaitu alat penimbunan batu bara dari shipunloader dan
pengambilan batu bara untuk plant. Stacker/reclaimer pada PT YTL Jawa Timur sudah
digunakan sejak tahun 1998 dan penggunaan stacker/reclaimer tergolong cukup lama dengan
waktu kerja hingga 18 jam per harinya. Part yang paling rawan untuk terjadi kerusakan dan
sulit untuk diperbaiki adalah bearing bucket wheel bagian dari stacker/reclaimer. Pada
department engineering material handling setiap bulannya melakukan project improvement.
Project improvement yang dilakukan pada bulan januari yaitu menghitung umur bearing
daripada bucket wheel. Sehingga project improvement ini bisa diibaratkan sebagai program
predictive maintenance oleh enginner di PT YTL Jawa Timur.
Bucket wheel mampu memuat batu bara berisi 500 L dengan berat 9150 Kg serta berat
motor 4465 Kg dan torsi motor sebesar 135 kNm. Bucket wheel memiliki kemiringan sebesar
8o. Jika dilihat diagram bucket wheel dalam mm, sebagai berikut :
Mikael Peres Ranggen
03141003
Teknik Mesin

1100 1124.2
107.8
292.6

Bucket
Motor Side Wheel

Boom Side
Bearing yang digunakan pada motor side yaitu tipe 23056 BK dengan dynamic load
rating : 1780 kN sedangan untuk boom side menggunakan tipe bearing 23036 ESK dengan
dynamic load rating: 830 kN.
Setelah dikalkulasikan dengan metode perhitungan elemen mesin II yaitu perhitungan
umur bearing. Maka, didapatkan hasil yaitu umur bearing pada motor side yaitu 43 tahun
sedangkan umur bearing pada boom side yaitu 83 tahun. Perbedaan yang besar ini dikarenakan
oleh beban yang diterima motor side lebih besar 5 kali lipat dari pada beban yang diterima
bearing boom side.
Jika dikurangi masa yang telah digunakan yaitu 18 tahun maka prediksi bearing motor
side masih dapat digunakan 25 tahun lagi yaitu hingga tahun 2042 sedangkan prediksi bearing
boom side masih dapat digunakan 65 tahun lagi yaitu hingga tahun 2082. Prediksi dapat
diperkuat dengan mengetahui pelumasan pada bearing sudah memenuhi standar dari bearing
perlukan. Aktualnya bearing motor side diberi pelumas secara berkala sebesar 2 cm3 sedangkan
standarnya hanya perlu 0.265 cm3, sehingga pelumasan ini lebih dari cukup untuk mencegah
hilangnya pelumas dari faktor lingkungan. Pada bearing boom side secara aktual diberi
pelumas secara berkala sebesar 2 cm3 sedangkan standar hanya perlu 0.123 cm3 sehingga sudah
memenuhi standar ideal.
Faktor lain yang mampu mengurangi umur bearing bisa diperhitungkan antara lain,
Ketahanan terhadap temperatur saat mesin bekerja dan tidak bekerja. Misalignment dan
ketahanan material bearing terhadap shaft.

Anda mungkin juga menyukai