TINJAUAN PUSTAKA
Kiln memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam dimana
pada lapisan luar dilapisi dengan baja st 400 sedangkan pada lapisan dalam
menggunakan bata tahan api jenis CAST-15ES yang berfungsi sebagai isolasi
untuk menahan panas yang terjadi pada saat proses pembakaran terjadi untuk
menahan.
Panas yang dihasilkan didalam tungku kiln tidak serta merta berimbas
keluar dikarena pada dinding kiln dilapisi oleh bata tahan api yang mampu
menahan panas yang sangat tinggi hingga 1600 0C sehingga lingkungan yang
disekitar kiln tidak terlalu panas pada saat kita berada disekitar area kiln. Di dalam
proses pembakaran pada kiln menggunakan bahan bakar Idustrial Diesel Oil
(IDO) dan batubara yang menjadi bahan bakar utama dalam proses pembakaran
dengan kapasitas 15,40 ton per-jam untuk membakar material yang ada didalam
kiln, sedangkan untuk IDO digunakan sebagai bahan bakar pemantik awal pada
saat kiln hendak dinyalakan setelah shut down. Pada dasarnya mengapa batu bara
yang digunakan sebagai bahan bakarnya karena biaya prosuksi nya lebih murah
sehingga dapat mengurangi cos dibandingkan menggunakan bahan bakar IDO.
2.2 Konstruksi Rotary Klin
Umpan kiln dari preheater akan masuk melalui inlet chamber. Tenaga
gerak dari motor dan main gear menyebabkan kiln berputar. Perputaran pada kiln
diatur oleh girth gear yang berfungsi sebagai pengaman dan mengurangi beban
main gear. Karena pengaruh kemiringan dan gaya putar kiln, maka umpan kiln
akan bergerak perlahan disepanjang kiln.
Dari arah yang berlawanan gas panas hasil pembakaran batu bara
dihembuskan oleh burner, sehingga terjadi kontak panas dan perpindahan panas
antara umpan kiln dengan gas panas. Pembakaran akan terus berlangsung sampai
terbentuk klinkerdan akan keluar menuju klinker cooler. Selama proses
pembakaran, materal akan melewati 3 zone dalam kiln dengan range suhu yang
berbeda-beda sehingga dalam kiln akan terjadi reaksi kimia pembentukan
senyawa penyususn semen.
2.4 Bagian-bagian Dari Kiln
Adalah bagian dari Rotary Kiln. Berfungsi untuk pengatur atau penghantar
dari motor ke rotary kiln
Merupakan penggerak utama Klin yang berada didalam gear box. Cara
kerjanya adalah dengan menggunakan sistem roda gigi. Roda gigi tersebut
dipasang pada Sheel Klin dan berfungsi sebagai penggerak dari Klin. Arus
listrik yang memutar motor penggerak diteruskan ke transmisi roda gigi
pinion yang berhubungan langsung dengan girt gear Klin
Roller adalah bagian dari Kiln yang berfungsi sebagai dudukan Kiln yang
digunakan untuk memutar kiln.
Trush Roller berfungsi sebagai Stopper ( Penahan ) Klin untuk maju dan
mundur.
Tyre atau live ring merupakan alat yang dipasang pada sheel Klin dan
berputar bersama dengan Klin berfungsi sebagai media penumpu Klin dengan
supporting Roller.
Seal Klin Inlet dan Lamela Seal outlet sama- sama berfungsi untu mecegah
air atau udara luar masuk ke dalam Klin .
2.4.8 Burner
Ada beberapa bentuk perawatan yang dilakukan pada saat mesin sedang
beroperasi maupun pada saat berhenti, Maintenance atau perawatan dapat
dibagi dalam beberapa bagian, antara lain :
a) Pemeriksaan (inspection)
Perkerjaan yang dilakukan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-
kelainan yang terjadi pada mesin yang beroperasi, seperti timbulnya suara
yang tidak normal, getaran dan kebocoran pelumas.
b) Pembersihan (cleaning)
Membersihkan mesin dari segala jenis kotoran yang menempel.
c) Penyetelan (adjustment)
Melakukan penyetelan untuk mengembalikan kondisi mesin pada kondisi
semestinya apabila diketahui ada kelainan.
d) Perbaikan (repair)
Perbaikan mesin secara teliti tanpa menggantikan komponen atau spare
part
e) Pergantian (replacement)
Pergantian komponen atau spare part secara periodic sesuai dengan umur
pemakaian.
f) Pelumasan (lubricant)
Diberikan kepada komponen-komponen mesin yang mengalami gesekan
selama beroperasi agar dapat berjalan dengan baik dan tahan lama. Dalam
memberikan pelumasan sangat diperhatikan jenis, jumlah, bagian yang
dilumasi dan waktu kerja pemberian pelumasan.
b. Predictive maintenance
Predictive maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk
mengantipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive
maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada
komponen tertentu pada mesin dengan cara trend perilaku mesin atau
peralatan kerja. Berbeda dengan periodic maintenance yang dilakukan
berdasarkan waktu (Time Based), Predictive maintenance lebih
menitikberatkan pada kondisi mesin (Condition Based).