Anda di halaman 1dari 13

Laporan Diskusi Engine Maintenance dan

Pelumasan Permesinan
Teknik Reparasi Permesinan

By :
Josua Joel Jireh D. 4214100
Alief Jaisyul Usrah 4214100
Zatniko Satrio Mayangkoro 4214100112

Department of Marine Engineering


Faculty of Marine Technology
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2016/2017

0
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan industri modern dan kapal saat beroperasi melibatkan penggunaan permesinan
dalam kegiatan produksi dan saat kapal beroperasi.Permesinan bekerja dengan kurun waktu
tertentu.Saat beroperasi terdapat faktor yang dapat mempengaruhi kinerja mesin :

1. Kualitas bahan bakar yang baik (jumlah campuran udara dan bahan bakar sesuai)
2. Kompresi yang baik (gas harus dapat di kompresi tanpa ada kebocoran)
3. Pengapian yang baik (harus menghasilkan api yang besar dan saat penyalaan yg tepat

Untuk menjaga kualitas bahan bakar,kompresi yang baik serta menjaga temperatur
pembakaran yang tepat perlu dilakukan monitoring dan perawatan.Perawatan adalah semua
aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas permesinan agar tetap
berada pada kondisi yang baik sehingga saat beroperasi mencapai top performance mesin
Setiap permesinan diperlukan lubrikasi atau pelumasan.Pelumasan dapat diartikan
sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak
langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak.Saat akan dilakukan pelumasan
perlu diperhatikan faktor peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap
lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pelumasan.Tujuan
dilakukan pelumasan yaitu mencegah kerusakan pada komponen mesin.
1.2 Rumusan Masalah :
1. Apakah definisi dan tujuan perawatan permesinan?
2. Bagaimana melakukan perawatan yang baik?
3. Jelaskan komponen- komponen utama yang tidak bergerak pada diesel engine dan
apa fungsi dari komponen- komponen diesel engine!
4. Jelaskan running parts dari diesel engine serta jelaskan fungsi dari fungsi running
parts!
5. Apa tujuan dari lubricating system pada diesel engine?
6. Apa properties utama pada lubrication dan bagaimana lubrication distandartkan?
7. Apa yang anda ketahui tentang preventive and breakdown maintenanace?
8. Apakah yang dimaksud dengan topoverhaul? Apa saja yang dilakukan pada saat
topoverhaul?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi dan tujuan dari perawatan permesinan.
2. Mengetahui dan memahami cara melakukan perawatan yang baik.
3. Mengetahui dan memahami komponen- komponen utama diesel engine dan
fungsinya.

1
4. Mengetahui dan memahami running parts dari diesel engine beserta fungsinya.
5. Mengetahui dan memahami tujuan dari sistem lubrikasi pada diesel engine.
6. Mengetahui dan memahami properties lubrikasi dan standarisasi lubrikasi
7. Mengetahui dan memahami tentang preventive dan breakdown maintenance.
8. Mengetahui dan memahami definisi topoverhaul dan kegiatan yang dilakukan saat
topoverhaul.

2
BAB 2
HASIL DISKUSI

1. Definisi dan Tujuan Perawatan Permesinan

Perawatan/maintenance adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk


mempertahankan/mengembalikan kondisi mesin agar tetap berada pada kondisi yang
dapat diterima sehingga tidak menggangu produksi.

Secara umum tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah menjaga kondisi dan atau
untuk memperbaiki mesin agar dapat berfungsi sesuai tujuan usaha (Pemeliharaan
Mekanik Industri,2010).

Tujuan dari perawatan permesinan industri adalah:


Memperpanjang usia kegunaan asset
Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi
darurat.
Mendapat hasil maksimal saat beroperasi
Menjamin keselamatan semua orang yang berada dan menggunakkan
sarana/permesinan tersebut
Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut
Menghindari Kerugian material maupun personel akibat kerusakan dapat
dihindari sedini mungkin

Adapun tujuan perawatan permesinan kapal :


Mengoptimalkan daya dan hasil material sesuai fungsi dan manfaatnya.
Mencegah terjadinya kerusakan berat serta mendadak
Mencegah turunya efisiensi
Mengurangi pengangguran waktu yang berarti menambah hari - hari kerja
kapal
Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan saat kapal dok tahunan
Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik agar mempunyai tanggung
jawab kerja

2. Melakukan perawatan yang baik

Sebelum melakukan perawatan,hal yang perlu direncanakan adalah :


Melakukan observasi terhadap permesinan,yaitu melihat komponen yang
dirasa perlu dilakukan perawatan
Mengumpulkan data komponen yang akan dirawat
Menentukan tolak ukur perawatan
Membuat jadwal terencana
Membuat prosedur atau langkah-langkah perawatan

3
Setelah membuat rencana,prosedur dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek
sesuai spesifikasi mesin. Data atau berkas saat dilakukan perawatan dikumpulkan
sebagai referensi perawatan selanjutnya.

Gambar 1. Bagan yang menunjukkan sistem perawatan

Pada gambar 1. Diperlihatkan perawatan terdiri dari 2 jenis,planned


maintenance dan perawatan tidak terncana.Hal yang membedakan adalah jika
perawatn tidak direncanakan adalah perawatn yang dilakukan saat mesin mengalami
kendala,perawatan atau perbaikan langsung dipraktikan.Sedangkan perawatan yang
direncanakan adalah perawatan yang sudah dijadwalkan / annually.

Variasi penyiapan rencana perawatan tergantung pada aplikasi dan desain sistem
pemeliharaan, format dan langkah-langkah. Langkah kunci dalam penyusunan rencana
pemeliharaan adalah:
o Siapkan inventarisasi aset
Mengidentifikasi ciri-ciri fisik (misalnya, luas, bahan, dll) dari seluruh
aktivitas (misalnya, mesin, gedung, dll) yang memerlukan perawatan
o Mengidentifikasi kegiatan dan tugas pemeliharaan - mendefinisikan jenis tugas
pemeliharaan (aktivitas) yang akan dilakukan pada setiap aset dan pekerjaan,
serta apa yang harus dilakukan atas setiap aktivitas tersebut, misalnya :
o Kegiatan : Preventive Maintenance
o Pekerjaan yang harus dilakukan : Periksa mesin atas tandatanda
kebocoran oli yang disebabkan oleh kebocoran seal. Periksa dari
kebocoran oli, seal pecah atau hilang. Memperbaiki atau mengganti
yang diperlukan.

4
o Memeriksa adanya tetesan oli;
o Identifikasi frekuensi tugas
Menentukan seberapa sering aktivitas harus dilakukan (frekuensi pelayanan),
ini adalah penting terutama dalam jenis preventive maintenance. emergency atau
jenis reactive maintenance yang tidak bisa ditebak, tetapi dengan preventive
maintenance yang baik, frekuensi situasi darurat yang terjadi mungkin berkurang;
o Perkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
Tugas yang menunjukkan berapa lama masing-masing harus mengambil untuk
menyelesaikan;
o Mengembangkan jadwal kerja tahunan
Merencanakan kapan waktu pekerjaan pemeliharaan sepanjang tahun yang
harus dilakukan;
o Menyiapkan dan mengeluarkan perintah kerja
Mengidentifikasi apa, kapan, dimana dan oleh siapa pekerjaan pemeliharaan
yang harus dilakukan,
o Menentukan Anggaran - menentukan biaya untuk semua kegiatan
pemeliharaan untuk menghitung jam kerja, bahan, peralatan, dan biaya
kontrak.
o Catatan dan pelaporan mencatat apa yang dilakukan dan akan dilakukan
untuk kegiatan maintenance, merangkum dan membuat laporan. Catatan
berfungsi sebagai bahan analisis apa yang baik dan apa perlu untuk ditindak
lanjuti berdasarkan temuan.
(Pemeliharaan Mesin Industri,2010)

3. Komponen utama Diesel Engine yang tidak bergerak dan fungsinya

Bedplate

Gambar 2. Bedplate
Fondasi utama dari permesinan adalah bedplate,sehingga bedplate harus mampu
menopang beban permesinan.Saat kondisi hog dan sag,bedplate ikut terpengaruhi
karena menempel pada konstruksi kapal,maka dari itu bedplate harus memiliki
sifat fleksible.

Frame

5
Bagian frame berfungsi sebagai tempat atau kerangka utama dari komponen utama
permesinan
Cylinder Block
Cylinder block adalah tempat piston bergerak naik dan turun untuk menghasilkan
tenaga dan juga mensupport cylinder liners dan crankshaft.
Cylinder Head
Fungsi cylinder head adalah sebagai penutup yang dari cylinder block atau sebagai
cover
Cylinder Liner
Bagian ini merupakan bore pada piston dan difungsikan agar mudah untuk
diganti saat perawatan.Material penyusun haruslah tahan panas ekstrim saat
pembakaran terjadi.
(Presentasi Teknik Reparasi Permesinan,2015)

4. Running Parts pada Diesel Engine dan Fungsinya

Piston

Piston

Connecting
rod

Saat bahan bakar terbakar dikamar mesin, tekanan gas hasil


pembakaran menekan piston yang kemudian diteruskan ke crankshaft melalui
connecting door.Dengan kata lain,piston merupakan aktuator yang merubah
fluida menjadi energi mekanik.

Crosshead
Bagian ini menghubungkan piston ke connecting rod.Selaij itu,crosshead
berfungsi mencegah connection rod bergerak ke arah samping.

Connecting Rod
Batang yang meneruskan tenaga dorong piston ke crankshaft.Terletak diantara
crosshead dan crankshaft.

6
Crankshaft
Piston bergerak menggerakan crankshaft melalui connecting rod.Dengan kata
lain merubah gerak naik-turun piston menjadi gerak putar

Camshaft
Membuka/menutup katup sesuai waktu yang telah ditentukan

Bearings
Bearing berfunsgi sebagai penguat antara connecting rod ke crankshaft.
(Presentasi Teknik Reparasi Permesinan,2015)

5. Tujuan dari Lubricating System pada Diesel Engine

Adapun fungsi pelumasan secara umum sebagai berikut :

Memperkecil gesekan
Mencegah keausan
Mencegah kelengketan (adhesi) logam dengan logam
Mencegah korosi
Membuang panas yang timbul akibat gesekan
Membantu mendistribusikan beban poros pada bantalan

Menurut Sukirno (2006) Fungsi dan tujuan pelumasan yaitu :


Pencegahan Korosi
Peranan pelumas dalam mencegah korosi , pertama saat mesin idle, pelumas
berfungsi sebagai preservative.Pada saat mesin bekerja pelumas melapisi
bagian mesin dengan lapisan pelindung yang mengandung aditif untuk
menetralkan bahan korosif. Kemampuan pelumas mengendalikan korosi
tergantung pada ketebalan lapisan fluida dan komposisi kimianya.
Heat Removal
Saat permesinan beroperasi,ruang bakar akan mengalami peningkatan
temperatur yang tinggi.Sehingga perlu suatu sistem agar panas ekstrim dapat
diredam .Jadi,Oli pelumas membawa panas ketika engine bekerja dan menuju
ke cooler oil pan
Lubricate
Mengurangi friction dengan membuat film tipis diantara moving parts
Seal
Pelumasan yang terdapat pada ruang bakar merupakan seal agar ruang bakar
selalu kedap

6. Properties utama lubricating dan standarisasi oli pelumasan

Properties utama pada lubrication:


Viscosity
o Viskositas adalah ukuran dari resistensi fluida untuk mengalir. Pelumas
dengan viskositas yang rendah akan lebih mudah mengalir namun

7
mudah pula melepaskan diri dari permukaan yang dilindunginya.
Sebaliknya, pelumas dengan viskositas yang lebih tinggi akan lebih
sukar mengalir dan lebih melekat dengan permukaan yang
dilindunginya.
o Viskositas dalam suatu pelumas dapat berubah ketika temperatur
berubah. Ketika temperatur menurun, viskositas pelumas akan
meningkat. Sebaliknya ketika temperatur meningkat, viskositas
pelumas akan merendah.
Alkalinity
o Alkalinitas pada pelumas mengindikasikan kemampuan pelumas untuk
menetralisasi asam dan ditentukan oleh bahan alkali yang terkandung
dalam pelumas tersebut. Netralisasi asam ini bertujuan mencegah
keausan yang terjadi akibat kondisi asam dan korosi. Alkalinitas
ditunjukkan dengan TBN (Total Base Number).
Anti-foaming property
o Foaming atau terciptanya busa dalam pelumasan adalah salah satu
faktor yang dapat mengurangi kemampuan pelumas untuk melubrikasi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pelumas untuk memiliki properti
ini. Dengan properti anti-foaming yang baik, pelumas tidak akan
berbusa dengan mudah dan akan memiliki kemampuan untuk
mereduksi busa yang ada dengan lebih cepat.
Detergency
o Dalam melaksanakan fungsinya, pelumas terekspos dengan banyak
materi yang dapat menimbulkan endapan. Endapan yang ada dapat
mengurangi umur pelumas, dan lebih jauh, dapat merusak mesin yang
dilubrikasi. Properti deterjensi menjadi penting karena dengan
keberadaannya, terbentuknya endapan dapat diminimalisasi.
Anti-wear property
o Anti-Wear Property adalah properti yang mengindikasikan kemampuan
pelumas untuk melindungi permukaan yang saling bergesekan dari
keausan, terutama ketika lapisan hidrodinamis yang ada mulai tergores
dan habis.
Oxidation stability
o Oksidasi pelumas dapat menyebabkan terbentuknya endapan seperti
lumpur yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan viskositas.
Selain itu, oksidasi juga dapat membentuk asam organik yang mudah
larut dan menyebabkan korosi pada permukaan mesin. Keberadaan
properti stabilitas oksidasi atau Oxidation Stability berfungsi untuk
memastikan hal di atas tidak terjadi. Dengan kata lain, agar pelumas
dapat melindung dengan baik, tingkat stabilitas oksidasi yang tinggi
harus dimiliki.
Anti-rust property
o Anti-Rust Property atau properti anti karat adalah properti yang
melindungi permukaan terlubrikasi dari bahaya pengaratan.
Corrosion inhibition

8
o Corrosion Inhibition Property atau properti pengambat korosi adalah
properti yang menunjukkan kemampuan pelumas untuk bertahan dari
serangan kimiawi seperti oleh air atau kontaminan tertentu yang pada
akhirnya dapat menyebabkan korosi.
Extreme pressure property
o Pelumas dengan Extreme Pressure Property memiliki kemampuan
untuk melindungi mesin dari keausan dan kerusakan akibat beban kerja
yang jauh lebih besar daripada yang mampu dilindungi pelumas biasa.
Properti ini sangat penting dan wajib dimiliki pelumas untuk beberapa
jenis aplikasi seperti misalnya aplikasi pada gearbox.
Emulsibility & demulsibility
o Emulsibility atau emulsibilitas adalah kemampuan fluida-non-air untuk
membentuk emulsi dengan air. Sedangkan demulsibility atau
demulsibilitas adalah kemampuan fluida yang tidak dapat larut dalam
air untuk memisahkan diri dari air, yang mungkin saja bisa bercampur
dan membentuk emulsi. Tergantung pemakaian, beberapa pelumas
mungkin membutuhkan properti emulsibilitas yang baik seperti
misalnya pada aplikasimetal cutting atau metalworking. Sedangkan
beberapa lainnya seperti pelumas turbin, pelumas dengan properti
demulsibilitas yang lebih baik lebih diperlukan.
Pour point
o Pour Point atau titik beku adalah titik suhu terendah dimana pelumas
masih dapat mengalir.
Tackiness
o Tackiness atau kerekatan adalah properti yang mengindikasikan
kemampuan pelumas untuk tetap merekat pada permukaan yang
dilindungi, tentunya tanpa meninggalkan noda.

Standarisasi oli pelumasan :


1. Klasifikasi Kualitas / API (American Petroleum Institute)
adalah sistim klasifikasi yang menimbang sampai dimana tingkat kondisi
berkendaraan dimana oli dapat bertahan.
a. Untuk Mesin Bensin
Tanda klasifikasi menggunakan huruf, yaitu SA sampai SH. Huruf
kedua (A,B,C,D,E;F,G,H) menunjukkan tingkatan, semakin tinggi
tingkatan berarti oli tersebut lebih baik untuk segala kondisi.
b. Untuk Mesin Diesel
Tanda klasifikasi menggunakan huruf CA sampai CF. Huruf C
menunjukkan standar untuk mesin diesel. Sedangkan huruf kedua (A,
B, C, D, E, F) rnenunjukkan tingkatan, semakin tinggi tingkatan berarti
oli tersebut baik untuk segala kondisi berkendaraan.
2. Klasifikasi Kekentalan / SAE (Society Automotive Engineers)
a. Tingkatan Tunggal (Single Grade)
Mempunyai kisaran suhu yang sempit, hanya efektif digunakan untuk
satu musim saja.
Diperlihatkan satu nomor SAE saja, contoh: SAE l0W, SAE 40 dan
lain-lain.

9
b. Tingkatan Ganda (Multigrade)
Mempunyai kisaran suhu yang lebih luas, dapat dipakai pada semua
musim.
Membantu penghematan dalam penggunaan bahan bakar.
Diperlihatkan dua nomor SAE, contoh: SAE 5W-50. SAE 15W-50
dan lain-lain.

7. Apakah yang Anda Ketahui tentang Preventive dan Breakdown Maintenance?


Preventive Maintenance
Perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya problem atau kendala saat mesin
beroperasi.preventive maintenance biasanya berupa servis secara terjadwal /
annualy.

Program preventif dapat dibagi 3 (tiga) macam:


a. Time driven: program pemeliharaan terjadwal, yaitu dimana
komponen diganti berdasarkan waktu atau jarak tempuh
pemakaian. Sistem ini banyak digunakan perusahaan yang
menggunakan mesin dengan komponen yang tidak terlalu
mahal.
b. Predictive: pengukuran untuk mendeteksi timbulnya degradasi
sistem (turunnya fungsi), sehingga diperlukan mencari
penyebab gangguan untuk dihilangkan atau dikontrol sebelum
segala sesuatunya membawa dampak penurunan fungsi
komponen secara signifikan.
c. Proactive: perbaikan mesin didasarkan hasil studi kelayakan
mesin. Sistem ini banyak diaplikasikan pada industri yang
menggunakan mesin-mesin dengan komponen yang berharga
mahal.
(Pemeliharaan Mesin Industri,2010)

Breakdown Maintenance: perawatan yang dilakukan setelah problem terjadi

10
8. Top-Overhaul

Perbaikan bagian atas / topoverhaul maintenance adalah perbaikan atau repair


yang meliputi bagian . atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala
silinder (Cylinder head) atau seluruh bagian I komponen yang melengkapi Kepala
Silinder harus dilakukan pembersihan, pemeriksaan dan penggantian material baru
bila diperlukan.
Langkah ini adalah tahapan pertama dan perbaikan untuk pemberihan,
pemeriksaan, pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian
atau material mesin di overhauTop Overhaul dilaksanakan pada saat motor Diesel
yang sudah bekerja selama antara 2.000 - 4.000 Jam (Running Hours), yaitu meliputi
pemeriksaan, perawatan dan perbaikan.

Adapun yang dilakukan adalah:


Penggantian Packing Cylinder Head Dan Komponen Seal Serta Washer
Valve Clerance
Pengecekan Injector Dan Nozzle
Penggantial Filter (Fuel Dan Oli)
Pembersihan Air Clearance
Pengecekan Kabel-Kabel Elektrik
Pengecekan Sirkulasi Air/Pendingin Mesin
Pengecekan Panel Dan Indicator
Penggantian Oli Dan Water Coolant
Pengecekan Turbo
(Perawatan dan Perbaikan Mesin,2014)

BAB 3
KESIMPULAN

Dari hasil diskusi yang telah kami lakukan maka didapatkan kesimpulan:
1. Perawatan/pemeliharaan didefinisikan suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan
dalam rangka mempertahankan/mengembalikan suatu mesin pada kondisi yang dapat
diterima
2. Dalam melakukan perawatan yang baik ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti
melakukan peninjauan, perubahan dalam sistem, dan melakukan pergantian part dari
permesinan
3. Berbagai komponen utama pada diesel engine seperti piston, cylinder, crankshaft, dan valve
4. Running part pada mesin adalah komponen ataupun kompartemen yang bekerja dengan
dinamis atau disebut juga moving part
5. Salah satu tujuan melakukan lubrication adalah untuk keperluan perawatan mesin
6. Komponen komponen utama pada lubrication terdapat berbagai macam, antara lain
pompa, filter, valve maupun indicator
7. Perawatan dibagi menjadi 2 macam secara umum yaitu preventive dan breakdown

11
8. Top OverHoul adalah tahapan pertama dan perbaikan untuk pemberihan, pemeriksaan,
pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian atau material
mesin di overhaul.

BIBLIOGRAPHY

Crovse H. William.1980.Automatic Mechanic.Fakultas Teknik Mesin Universitas Tridinanti :


Palembang.
Ngadiyono,Yatin.2010.Pemeliharaan Mekanik Industri.Universitas Negeri
Yogyakarta:Yogyakarta
Sukirno.2013.Lecture Note:Pelumasan dan Teknologi Pelumasan.Departemen Teknik Kimia
FT-UI :Jakarta
Perawatan dan Perbaikan Mesin.2014.BP3IP : Jakarta
Power Point Teknik Reparasi Permesinan Minggu ke-3 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Power Point Teknik Reparasi Permesinan Minggu ke-5 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

12

Anda mungkin juga menyukai