Anda di halaman 1dari 7

Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko

42 14 100 112 Kelas A

Manajemen Resiko

Manajemen resiko digunakan sebagai pertimbangan pada saat pengambilan keputusan jangka
panjang. Resiko adalah pasti pada setiap proyek, maka dari itu dibutuhkan suatu manajemen risiko
yang digunakan sebagai acuan antisipasi jika terdapat hal diluar kendali. Risiko Proyek menurut
Pertamina adalah suatu kejadian atau suatu kondisi yang jika terjadi memiliki pengaruh positif atau
negatif paling tidak pada salah-satu obyektif dari proyek. Risiko bisa memiliki satu atau beberapa
penyebab (cause) dan jika terjadi akan memberikan suatu atau beberapa dampak (impact). Dengan
adanya manajemen resiko, perusahaan dapat mengontrol segala resiko yang dapat terjadi. Resiko
memiliki 3 tipe :

 Strategi Bisnis
Resiko yang terjadi pada pemilihan strategi dalam proses bisnis sebuah perusahaan. Keuangan juga
menjadi perhatian pada tipe strategi bisnis, tetapi hanya sekedar sebagai penyebab resiko, bukan
menjadi fokus utama pada risk event.
 Operasional
Tipe operasional adalah resiko yang terjadi pada seluruh kegiatan operasional. Sumber resiko dapat
terjadi pada internal maupun eksternal.
 Financial
Walaupun pada dasarnya resiko tipe finansial pasti terjadi pada tipe operasional, juga memiliki
kesamaan dengan tipe strategi bisnis.

Risk Event / Communicate


Review and
Establish Identify Risk Analyze Risk Evaluate Risk and
Monitoring
Context Consultation

Gambar 1 Tahapan Manajemen Risiko

Pada Gambar 1 diatas diketahui bahwa terdapat 6 proses utama pada manajemen resiko. Tahapan-
tahapan tersebut adalah langkah yang dilakukan perusahaan, khususnya PT. Pertamina (persero)
dalam membuat manajemen resiko. Output manajemen resiko adalah sebagai pedoman dalam
antisipasi resiko.

1. Risk Identification

Identifikasi dilakukan sebagai tahap awal pada manajemen risiko. Identifikasi risiko bertujuan
menentukan risiko-risiko yang berpotensi mempengaruhi obyektif-obyektif proyek. Resiko yang akan
terjadi di-list pada tahap yang disebut Risk Event. Lalu tahap selanjutnya yaitu menentukan tipe resiko
berdasarkan resiko utama yang terjadi. Pemilihan tipe resiko bertujuan untuk memilah risiko sehingga
dapat diketahui mitigasi yang tepat.

Summary Risk Management 1


Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko
42 14 100 112 Kelas A
Tabel 1 Risk Identification

Pada Tabel 2 diatas, terdapat kolom Risk Event, yang berisikan resiko yang kemungkinan terjadi di
kemudian hari. Penentuan risk event bergantung pada proyek yang akan dijalani. Lalu ada tipe resiko
sebagai pembatas antara risk agent (pelaku) dan kejadian (event). Dengan tipe, dapat diketahui jenis
resiko sehingga pada tahap analisa dapat diketahui penyebab.

Stakeholders di luar tim proyek dapat memberikan tambahan informasi yang obyektif. Proses
identifikasi risiko merupakan syarat bagi proses analisis risiko kualitatif. Alternatif lainnya, juga dapat
menggunakan proses analisis risiko secara kuantitatif. Terdapat beberapa teknik untuk
mengidentifikasi risiko proyek :

 Kajian Informasi
Kajian informasi dilakukan dengan cara wawancara dan serta root cause analysis. Informasi dapat
dikumpulkan sehingga terbentuk / mendapat informasi mengenai risiko di sekitar lingkungan bisnis.

 Kajian Dokumen
Peninjauan dokumentasi proyek yang terstruktur, termasuk rencana, data informasi proyek
sebelumnya, kualitas rencana dan konsistensi antara rencana dengan persyaratan proyek.
Pengumpulan data menggunakan kajian dokumen merupakan fakta berdasarkan proyek sebelumnya.

 Analisa Check List


Teknik identifikasi risiko dengan membandingkan dan berdasarkan informasi historis dan
pengetahuan yang telah terakumulasi dari proyek-proyek serupa sebelumnya serta dari sumber
informasi lainnya yang berkaitan dengan proyek.

2. Risk Analyst

Analisa Resiko berguna sebagai identifikasi dari risk event. Penyebab yang dapat menjadi gejala
risiko. Gejala merupakan tanda awal terjadinya resiko yang kemungkinan dapat terjadi atau bahkan
tidak terjadi sama sekali.

Summary Risk Management 2


Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko
42 14 100 112 Kelas A

Tabel 2 Analisa Risiko yang mungkin terjadi

Faktor Positif,Internal kontrol (yang


Risk Agent Gejala Resiko
sudah ada)

a. Progres Tidak Sesuai a. Klausa denda untuk keterlambatan


a. Equipment terlambat datang
Perencanaan penyerahan

b. Ada pembayaran yang


b. Masih ada kapal charter pengganti
b. Man Power Kurang tidak terealisasi ( subcon dan
saat kapal belum diserahkan
equipment )

c. Galangan terletak di-daerah yang


c. Kecelakaan Kerja c. Terlihat kondisi un-safety
banyak tenaga kerja maritim

d. Terlihat sedikit aktivitas


d. Galangan terletak dekat dengan
d. Fasilitas dan terkontsentrasi di titik
penyuplai industri maritim
tertentu

e. Asset Galangan menjadikan


e. Masalah Keuangan kategori Bank-able
f. Galangan tersertifikasi OHSA 18001

a. Kelalaian saat produksi dan a. Ketidaksesuaian di a. Sudah ada Tech Spec yang
inspeksi inspection report disepakati

b. Tidak ada kesesuaian antara b. Permasalahan saat b. Inspektor tersetifikasi Marine


Desain dan Aktual instalasi equipment Surveyor

c. Menggunakan desainer dengan


c. Kesalahan Pemilihan Equipment
track record bagus / berpengalaman

d. Sudah ada pembatasan di Maker


List

Tabel 3 diatas adalah Tabel yang memuat pelaku resiko serta gejala yang ditimbulkannya. Risiko
sebagai nilai negatif (-) pada aktivitas bisnis perusahaan memiliki kontra yang bernama faktor positif.
Faktor positif adalah kontra dari negatif yang berarti kebalikan dari risiko atau sebagai solusi risiko.

o Analisa Dampak Kualitatif

Analisis dampak kualitatif yang efektif sangat tergantung pada pengalaman, logika yang baik, dan
penilaian yang baik.

 Menggunakan probabilitas atas terjadinya kejadian risiko dan pengaruhnya pada obyektif
proyek. (waktu, lingkup dan kualitas, HSE, reputasi)

Summary Risk Management 3


Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko
42 14 100 112 Kelas A

 Wawancara terhadap para ahli dan Pihak Terkait.


 Pentingnya evaluasi dari kualitas terhadap informasi yang tersedia pada pengukuran
seberapa pentingnya suatu risiko terhadap proyek.
Tim manajemen proyek harus melakukan Analisis Risiko Kualitatif secara periodik selama siklus
hidup proyek untuk tetap update dengan perubahan yang terjadi pada risiko-risiko proyek.

3. Risk Assesment

Assesment atau penilaian bertujuan untuk memberikan rank kepada risiko tersebut, sehingga dapat
di-prioritaskan risiko mana yang akan di-mitigasi terlebih dahulu. Identifikasi dilakukan untuk
mengetahui risiko apa yang akan dihitung berdasarkan metode pendekatan. Setelah diidentifikasi,
risiko di deskripsikan ke dalam Tabel. Lalu, estimasi dilakukan sebagai faktor penentu apakah risiko
layak dijadikan perhatian khusus atau tidak di-prioritaskan karena ancaman yang tidak begitu besar.
Tahap risk assessment dilakukan ketika tim telah mengetahui probability dan dampak nya, sehingga
dapat diketahui Risk Priority Number yang berfungsi sebagai acuan atau pengurutan tingkat risiko.
Tabel 3 Batas Toleransi Risiko

BTR 20% vessel price 20.000.000

BTR 4.000.000

Batas Batas Batas


Kategori Bawah Atas Kategori Bawah Batas Atas

1 0% < Dampak < 20% 1 0% < Probabilitas < 20%

2 20% < Dampak < 40% 2 20% < Probabilitas < 40%

3 40% < Dampak < 60% 3 40% < Probabilitas < 60%

4 60% < Dampak < 80% 4 60% < Probabilitas < 80%

5 80% < Dampak < 5 80% < Probabilitas <

Tabel 4 diatas menunjukkan batas toleransi risiko pada pembangunan kapal. Asumsi harga kapal
adalah 20.000.000 US$, sehingga bila persentase BTR direncanakan 20%, maka nilai BTR nya yaitu
4.000.000 US$. Lalu dibuat Tabel kategori berdasarkan dampak dan probabilitas nya dengan
menetapkan batas atas dan batas bawah terlebih dahulu.

Summary Risk Management 4


Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko
42 14 100 112 Kelas A

Tabel 4 Kertas Kerja Analisa Dampak dan Probabilitasnya

Kertas kerja analisa dampak diperlihatkan Tabel 5 diatas. Konten pada kertas kerja berupa risk event.
Pada kolom pertama, risiko kapal terlambat akan diperhitungkan dengan menginput harga charter
pengganti beserta hari keterlambatan nya. Dampak keterlambatan diperkiraan selama 700 hari (>2
tahun). Sehingga, kerugian secara kualitatif yaitu 4.200.000 US$, dan mengindikasikan bahwa nilai
tersebut berada diatas Batas Toleransi Risiko. Dampak yang terjadi akibat keterlambatan yaitu sebesar
21%. Probabilitas inherent adalah prediksi atau asumsi bahwa dari 10 kapal yang dibangun, semua
pembangunan akan mengalami keterlambatan sehingga kategori probabilitasnya 100%

Mitigasi yang dilakukan adalah monitoring dan kontrol berkala selama 2 hari setiap bulannya. Biaya
yang diperlukan yaitu 72.000 US$. Mitigasi akan meberikan dampak terhadap delays, sehingga pada
kasus ini direncanakan bahwa keterlambatan kapal hanya 250 hari saja. Secara kualitatif, biaya
kerugian berkurang menjadi 700.000 US$ dengan 4 kapal akan selesai dibawah 3 tahun. Kategori
probabilitas nya hanya 40% dan masuk kedalam kategori 2.

Tabel 5 Chart Dampak- Probabilitas pada risiko yang dianalisa

Summary Risk Management 5


Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko
42 14 100 112 Kelas A
DAMPAK

5 - Hampir Pasti
Terjadi

4 - Sangat
Mungkin Terjadi

3 - Bisa Terjadi

2 - Jarang Terjadi 1

1- hampir
1
mungkin terjadi
PROBABILITAS
1 - jarang 2 - Kecil 3 - Sedang 4- 5-
Besar Sangat Besar
Low Risk risk #1 before mitigation
Low to Moderate Risk
Moderate Risk risk #1 after mitigation
Moderate to High Risk
High Risk

Chart merupakan matriks yang menampilkan dampak serta probabilitas yang diklasifikasikan dalam
nilai 1 – 5 seperti ditunjukkan Tabel 6. Warna mengindikasikan tingkat risiko dari tingkat rendah ke
tingkat dimana risiko sangat tinggi. Berdasarkan kertas kerja, risiko sebelum dilakukan mitigasi,
disimbolkan titik hitam (black spot) berada pada dampak yang jarang terjadi (dampak no-2) sedangkan
probabilitasnya yaitu pada tingkat 5 atau hampir pasti terjadi. Setelah di-mitigasi terjadi perubahan
pada dampak serta probabilitas risiko yang ditandai dengan titik ungu (purple spot). Mitigasi yang
dilakukan berupa monitoring mampu memperkecil probabilitas risiko ke no-2 atau kemungkinan nya
kecil, juga dampaknya yaitu hampir mungkin tidak terjadi. Risiko yang semula berada pada kotak
oranye (moderate to high risk) bergeser ke kotak hijau muda (low risk).

4. Risk Mitigate

Mitigasi adalah perlakuan tindakan yang terjadi terhadap risiko. Setelah mengetahui nilai dampak
dan probability nya, data tersebut akan diinput kedalam risk mitigate.

Tabel 6 Mitigasi Risiko

Risk Mitigate

RESIDUE

Risk Mitigate
Biaya
Probability Dampak RPN Dampak
Mitigasi
a. Control & Monitoring Progres Engineering,
2 1 2 700.000
Procurement, Construction 72.000

b. Evaluasi Pemenuhan Sumber Daya dan


Fasilitas bulanan

Summary Risk Management 6


Zatniko Satrio Mayangkoro Manajemen Risiko
42 14 100 112 Kelas A

c. Safety Patrol

d. List aset yang Bank-able

e. Membuka komunikasi dengan prospek


financier

Berdasarkan kertas kerja, mitigasi yang yang dilakukan akan memberbani biaya sebesar 700.000 US$
seperti pada Tabel 7 diatas. Risk Priority Number lebih kecil mengindikasikan bahwa mitigasi dapat
mengurangi dampak risiko. Mitigasi yang dilakukan memberikan dampak yang tidak sebesar ketika
risiko belum di mitigasi.

Summary Risk Management 7

Anda mungkin juga menyukai