Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM CAKRAM

3.1 Teori Dasar


3.1.1 Definisi Perawatan
a. Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing dipasaran.
Produk yang dibuat industri harus mempunyai kualitas baik, harga pantas,
diproduksi dan didistribusikan ke konsumen dalam waktu yang cepat. Oleh
karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja
setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan
penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur
dan terencana. Ada beberapa tentang perawatan, antara lain :
b. Menurut Hoffmann (1967 : 273), perawatan seringkali dikaitkan dengan
reparasi mesin dan peralatan yang mengalami kerusakan, tetapi tujuan
perawatan yang paling prinsip adalah untuk mempertahankan mesin dan
peralatan dapat beroperasi dengan baik dan mencegah terjadinya kerusakan.

3.1.2 Tujuan Perawatan


Dalam usaha untuk terus menggunakan fasilitas tersebut supaya kontinuitas
produksi dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan
perawatan yang meliputi kegiatan pengecekan, pelumasan (lubrication) dan
perbaikan atas kerusakan-kerusakan yang ada serta penyesuaian/penggantian
spare part atau komponen yang terdapat pada fasilitas tersebut. Fasilitas yang
dimaksud untuk dilakukan perawatan menurut Halpern (1983 : 332) dalam artian
sempit yaitu untuk memperbaiki keandalan (reliability) dari aset fisik di industri
seperti:
a. Mesin-mesin produksi.
b. Peralatan mesin pengangkat/alat angkut.
c. Perangkat Komputer.
d. Bangunan.

12
e. Generator.
Tanpa perawatan fasilitas yang bersangkutan akan melemah secara
bertahap sehingga tidak lagi memiliki kemampuan kerja secara ekonomis maupun
teknis. Pada akhirnya sebagai aset perusahaan fasilitas yang bersangkutan
menjadi aset yang memiliki biaya ekonomis yang tinggi. Semua kegiatan ini
merupakan tugas dari bagian maintenance.
Kegiatan perawatan/maintenance yang efektif memiliki beberapa tujuan,
yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Untuk menjamin kesiapan operasional seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
c. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana
tersebut.
d. Untuk menekan failure sekecil mungkin.
e. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset.

Menurut Hardy and Krajewsky, maintenance membutuhkan :


1 Pemeliharan terhadap keandalan (reliability) dari suatu sistem
produksi.
2 Selalu memaksimalkan keuntungan atau meminimasi ongkos dengan
menggunakan dua tipe kebijaksanaan yang penting yaitu :
a) Mereduksi frekuensi kerusakan
b) Mereduksi macam / ragam kerusakan

13
Secara umum pengertian sistem perawatan terbagi menjadi beberapa jenis
sistem perawatan, dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Maintenance

Planned Unplanned

Preventive Breakdown Corrective


Maintenance Maintenance Maintenance

Time Based Condition Based


Maintenance Maintenance

Tabel 3.1 Klasifikasi jenis perawatan

3.1.3 Planned Maintenance


Merupakan suatu tindakan atau kegiatan perawatan yang pelaksanaannya
telah direncanakan terlebih dahulu. Perawatan pencegahan adalah perawatan yang
dilakukan sebelum peralatan mengalami kerusakan. Perawatan pencegahan ini
bertujuan untuk mengurangi kemungkinan keruasakan seminimal mungkin. Pada
perawatan ini yaitu:
a. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan sebelum
suatu peralatan mengalami kerusakan. Perawatan pencegahan ini bertujuan
untuk mengurangi kemungkinan kerusakan hingga seminimal mungkin.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan, penggantian terencana dapat
dilaksanakan, bahkan dengan melakukan penggantian tehadap beberapa
komponen tertentu dari peralatan sebelum komponen-komponen tersebut
mengalami kerusakan agar dapat menjamin fungsi dari peralatan tersebut.

14
b. Time Based Maintenance (Perawatan yang terjadwal)
Dimana komponen tertentu diganti dalam interval waktu tertentu
apabila mengalami keausan.
c. Condition Based Maintenance (Perawatan Berdasarkan Kondisi)
Dalam konsep ini keputusan untuk mengganti komponen atau tidak
diambil setelah melakukan studi tentang kerusakan dari suatu komponen.

3.1.4 Unplanned Maintenance


Merupakan suatu tindakan atau kegiatan perawatan yang pelaksanaannya
tidak terencana. Perawatan ini dibagi atas:
a) Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah suatu jenis perawatan yang dilakukan
setelah terjadi kerusakan. Sistem perawatan ini tidak melakukan kegiatan
perawatan apapun sebelum kerusakan terjadi.
b) Corrective Maintenance
Perawatan ini hanya dilakukan setelah terjadi kerusakan. Hal ini
tidak menjadi masalah bila distribusi kerusakan mesin atau komponen
pada mesin sudah diketahui, sehingga dapat diusahakan adanya
komponen cadangan dan dapat menggantinya segera setelah terjadi
kerusakan. Namun hal ini akan menjadi masalah bila kerusakan yang
terjadi tidak diketahui sebelumnya.

3.2 Sistem Kerja


Rem berfungsi untuk memperlambat jalannya mobil. Langkah awal proses
pengereman adalah menginjak pedal rem. Pedal rem berfungsi untuk menekan
pusrod, piston dan mendorong pegas dengan bersamaan. Setelah itu minyak
rem akan menuju ke dalam selang hidrolik, didalam selang hidrolik terdapat
minyak rem yang cukup tinggi dan akan mendorong brake caliper piston
dengan kekuatan yang sama besarnya untuk menjepit brake disk/rotor yang
akan terjadi pengereman pada mobil yang kita kemudikan. Mobil tersebut
akan mengalami perlambatan sehingga mobil tersebut akan berhenti.

15
tekanan yang cukup tinggi sehingga master cylinder bisa mendorong piston
bersamaan yang terjadi pada dics brake.

Gambar 3.1 Cara kerja rem


Sumber : https://willycar.com/sistem-dan-jenis-jenis-rem-pada-mobil/26/05/2014
Disc brake merupakan sistem pengereman yang cara kerjanya memanfaatkan
komponen tambahan berupa kampas rem sebagai penjepit piringan yang akan
dijepit oleh dua buah kampas rem untuk memperlambat putaran kendaraan. Maka
mobil tersebut akan mengalami perlambatan putaran yang akan mengakibktan
mobil itu berhenti.

3.3 Komponen-komponen
3.3.1 Spesifikasi cakram pada Mobil Ertiga Tipe GL
1. Disc Brake / piringan
2. Kampas rem
3. Caliver tem
4. Pedal/tuas rem
5. Master silinder

16
6. Reservoir
7. Selang hidrolik
8. Booster rem
1. Disc brake
Fungsi disc brake adalah tipe tromol dan tipe cakram. Pada sistem rem
cakram memiliki prinsip menghentikan putaran roda dengan menjepit
piringan rem.
2. Kampas rem
Fungsi kampas rem adalah sistem rem pada kendaraan fungsinya untuk
memperkecil laju kendaraan saat berjalan. Pada prinsipnya sistem rem
menggunakan perubahan energi gerak menjadi panas melalui gaya gesek
yang diperoleh dari kampas rem dan piringan. Dilakukan pengecekan per
20.000 km jika ketebalan kampas rem diantara 2,5 mm – 3 mm.
3. Brake caliper
Fungsi brake caliper adalah sebuah komponen aktuator hidrolik yang
berfungsi mengubah energi hidrolik menjadi energi gerak berupa gerakan
piston.
4. Pedal/ tuas rem
Pedal/tuas rem untuk memberikan perlambatan dari pergerakan mobil kita
saat itu. Perlambatan ini tergantung kebutuhan, bisa untuk sekedar mengubah
kecepatan menjadi lebih lambat, atau bahkan sampai memberhentikan sama
sekali pergerakan mobil kita.
5. Master silinder
Master silinder terdapat pada tipe rem hidrolik. Pada master silinder
terdapat reservoir tank yang berfungsi untuk menampung cairan rem pada
kendaraan. Baik pada rem hidrolik tipe tromol maupun cakram tetap
menggunakan master silinder pada sistem remnya. Master silinder sendiri
berfungsi untuk menaikkan tekanan pada saat pedal diinjak oleh pengemudi,
yang nantinya tekanan dari pedal akan dirubah menjadi tekanan hidrolik pada
master silinder yang kemudian digunakan untuk menekan piston pada kaliver

17
atau silinder roda yang terdapat pada tiap-tiap roda. Master silinder rem
terletak setelah pedal. Dilakukan pengecekan jika km per 20.000.
6. Reservoir
Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolik adalah untuk menyimpan
cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur
tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menimbulkan
rem blong. Masuk angin adalah istilah dimana ada udara masuk kedalam
sistem hidrolik. Karena udara ini biasa dikompresi maka ketika tekanan fluida
meningkat, itu tidak menggerakan bagian ujung. Akibatnya saat rem ditekan
tidak mempunyai tekanan. Minyak rem harus diganti, idealnya penggantian
dilakukan per 20.000 s/d 30.000 km sekali.
7. Selang Hidrolik
Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya
fluida atau minyak rem yang memiliki tekanan. Karena tekanan fluida
hidrolik ini bisa cukup tinggi, maka selang hidrolik ini dibuat dari bahan
khusus.
Advertisement biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada
pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak dapat
ditekuk. Hal ini membuktikan bahwa tekanan fluida didalam selang bisa
cukup tinggi ketika rem beroperasi.
8. Booster Rem
Memanfaatkan fluida untuk melakukan transfer energi. Sistem ini akan
memungkinkan seluruh rem aktif dalam satu kontrol pedal, sehingga gaya
penekananpun akan berlangsung berat adalah sebuah komponen berbentuk
loyang yang berada dibelakang pedal rem yang memiliki fungsi untuk
meringankan tenaga pengereman.

3.4 Teknis Perawatan.


Adapun teknis perawatan dan perbaikan yang dilakukan pada sistem rem
cakram Suzuki Ertiga Tipe GL yaitu mengacu pada Preventive maintenance (time

18
based maintenanace dan condition based maintenance) dan corrective
maintenance.

3.4.1 Perawatan
1. Pembersihan
Salah satu perawatan sederhana pada rem cakram adalah dengan
pembersihan kampas rem. Pembersihan ini menggunakan amplas
betujuan agar kampas rem tidak sumbat karena dapat mempengaruhi
volume minyak rem yang mengalir, sehingga proses pengereman tidak
bisa optimal.

Gambar: 3.2 Pengamplasan pada kampas rem.


Penyumbatan ini terjadi akibat penumpukan debu terlalu banyak sehingga
kinerja rem tidak optimal. Karena kampas rem bagian dalam menjepit
piringan cakram tidak bisa bekerja dengan optimal. Karena debu yang
masuk ke dalam kampas rem terlalu banyak, akan tetapi debu dan kotoran
tersebut hanya menempel pada kampas rem saja, maka dari itu kampas
rem harus sentiasa dibersihkan agar proses pengereman tetap optimal,
berikut pembersihan rem cakram menggunakan brake and parts cleaner.

Gambar 3.3 Pembersihan kampas.

19
Tujuan pembersihan ini agar debu dan kotoran yang menempel pada
kampas rem bisa terbuang dari kampas, bila pembersihan ini tidak
dilakukan, maka sistem rem cakram tidak akan berfungsi dengan optimal.
2. Pengecekan
Fungsi pengecekan pada rem cakram adalah untuk mengetahui
kerusakan pada komponen kampas rem, sehingga bisa dilakukan
perawatan khusus pada komponen tersebut.
Komponen yang perlu dilakukan pengecekan adalah sebagai berikut :
a) Disc Brake / Piringan
b) Kampas Rem
c) Caliper Rem
d) Pedal/Tuas Rem
e) Master silinder
f) reservoir
g) Selang Hidrolik
h) Boster Rem
Dimana penjelasan masing-masing komponen tersebut diterangkan di bawah ini.
a) Disc Brake / Piringan
Komponen pertama, adalah piringan rem atau disc brake. Fungsi
piringan adalah sebagai media penekanan oleh kampas rem untuk
menimbulkan efek braking. Disc brake berbahan baja karena komponen
ini harus menahan panas yang dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat
proses pengereman.
b) Kampas Rem
Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang berfungsi
menekan piringan rem saat proses pengereman diaplikasikan. Untuk
menghasilkan pengereman yang optimal, brake pad harus memiliki gaya
gesek yang besar dan dapat pula menahan panas. maka gesekan yang
dihasilkan bisa lebih besar dengan panas yang wajar dan pastinya lebih
ramah lingkungan.

20
c) Caliver Rem
Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida
menjadi gerakan mekanis yang akan menekan brake pad.
Singkatnya,tekanan hidrolik yang masuk ke kaliver akan diubah menjadi
gerakan mekanis untuk menjepit brake pad.
d) Pedal / Tuas Rem
Pedal atau tuas rem adalah komponen yang bertugas sebagai media
untuk mengaktifkan sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas
sederhana. Dimana ketika tuas atau pedal yang memiliki lengan yang lebih
panjang maka akan lebih mudah untuk menekan benda dengan gaya yang
besar. Pedal atau tuas rem didesain seperti tuas sederhana untuk
memperoleh gaya penekanan yang besar dengan aksi yang kecil. Sehingga
daya pengereman diharapkan juga dapat maksimal.
e) Master Selinder
Master silinder akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi
tekanan hidrolik. Master silinder memiliki komponen piston yang
terhubung dengan pedal rem. Piston ini akan menekan fluida berdasarkan
hukum pascal.
f) Reservoir
Reservoir adalah komponen yang berfungsi menampung fluida atau
minyak rem cadangan. Tabung reservoir terletak menyatu dengan master
silinder. didalam tabung ini biasanya memiliki sebuah sensor untuk
mendeteksi level volume minyak rem. Sehingga saat sistem rem
mengalami kekurangan fluida, akan ada informasi terkait di multi info
display.
g) Selang Hidrolik
Selang hidrolik menjadi komponen yang akan mendistribusikan fluida
rem ke setiap sistem. Tekanan didalam sistem rem beragam. Sehingga
selang ini juga harus dapat menahan tekanan yang beragam itu. Umumnya,
selang hidrolik terbuat dari baja dengan harapan tidak terjadi kebocoran
fluida pada sistem pengereman.

21
h) Boster Rem
Booster rem fungsinya sebagai assist yang akan meringankan
penekanan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman. Booster rem
akan melipat gandakan energi pengereman yang diaplikasikan oleh
pengguna.
3. Pelumasan
Pelumasan adalah metode yang digunakan untuk mengurangi gesekan,
keausan dan panas dari bagian mesin yang bergerak relatif satu terhadap
lainnya. Pelumas adalah zat yang bila dimasukkan diantara permukaan
yang bergerak, dan melumasi permukaan tersebut.

Gambar 3.4 Pelumasan

4. Memeriksa jumlah minyak rem


Pemeriksaan sistem rem cakram secara visual yang pertama adalah
memeriksa ketinggian dari cairan rem (minyak rem) yang ada di dalam
reservoir pada master silinder serta memeriksa sistem hidrolik rem dari
kemungkinan terjadinya kebocoran. Apabila cairan rem berkurang dari
batas minimal (low) maka periksa apakah terjadi kebocoran pada sistem,
lakukan perbaikan apabila terjadi kebocoran lalu baru tambahkan cairan
rem pada reservoir.

22
Gambar 3.4 Pemeriksaan minyak rem
a. Tutup tabung minyak rem
Tutup minyak rem ini harus di cek, yaitu dengan cara melepas
dan memasang kembali kemudian di cek apakah terdapat kelonggaran
serta endapan dari minyak master rem atau kotoran di sekitar tutup
rem karena komponen ini berfungsi untuk mencegah air masuk
kedalam tank minyak rem, apabila minyak rem tercampur maka fungsi
rem tidak bekerja dengan baik.

Gambar 3.5 Tutup minyak rem


b. Brake Fluid Tester
Brake fluid tester adalah perangkat elektronik yang dirancang
khusus untuk menghitung kadar air dalam minyak rem hidrolik.
Sebuah tester minyak rem bekerja dengan melewatkan arus listrik
kecil melalui cairan rem untuk mengukur perlawanan. Alat sangat
mudah untuk membaca dan menampilkan hasil yang dapat
menunjukkan apakah minyak rem perlu diganti.

23
Gambar 3.6 Brake fluid tester
Sumber : https://digital-meter-indonesia.com/brake-fluid-tester-penghitung-kadar-air-dalam-
minyak-rem-hidrolik/

24
c. Selang hidrolik

Gambar 3.7 Selang hidrolik


Selang hidrolik ini harus di cek, yaitu apakah terjadi pecah atau
kebocoran pada selang ini, karena selang ini sering terjadi semburan
hawa panas saat mesin dijalankan, akibatnya selang yang bahan karet
ini akan menjadi melar, selang hidrolik ini berfungsi untuk mengalir
kan master rem dari tabung minyak rem ke kampas rem.
d. Saluran Buang Master Rem

Gambar 3.8 Saluran buang Master Rem


Saluran buang master rem ini harus di cek, apakah terjadi kerusakan
atau terdapat karat yang menempel, pada saat membuka baut, mesin
harus dalam keadaan mati. Apabila baut dibuka dalam keadaan mesin
hidup akan membahayakan dalam penegerjaan, cairan master rem
yang bertekanan akan menyembur keluar.

25
a. Reservoir
Kapasitas master rem dapat dilihat pada tangki cadangan
(reservoir tank). Permukaan media master rem harus berada diantara
garis low dan full dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah master
rem, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis
full, karena komponen ini berfungsi untuk menampung master rem
saat rem cakram bekerja.

Gambar 3.9 Reservoir

3.4.2 Perbaikan
1. Perbaikan rem
Kerusakan yang sering terjadi pada rem adalah muncul suara berdecik,
dan cara memperbaikinya adalah sebagai berikut :
a) Pastikan mobil sudah dimatikan.
b) Buka ban Mobil Ertiga.

26
Gambar 3.10 Melepas ban
c) Setelah itu lepas caliper dari dudukan dan baut pengikat.

Gambar 3.11 Melepas caliver

27
d) Setelah semua terlepas angkat kampas rem.

Gambar 3.12 Melepas kampas rem


e) Mebersihkan kampas rem dengan menyemprotnya dengan Brake and
parts cleaner.

Gambar 3.13 Menyemprot dengan brake and parts cleaner

2. Mengidentifikasi Kerusakan pada rem cakram


Tujuan mengidentifikasi kerusakan rem ini adalah untuk mengetahui ciri-
ciri dan menganalisa kerusakan rem.
Adapun ciri-ciri dan analisa kerusakan rem cakram adalah sebagai berikut.
1. Muncul suara berdecit.
2. Rem bergetar.
3. Rem keras saat diinjak.

28
4. Rem tidak pakem dan mengganjal.
5. Rem menjadi lebih dalam.

3. Analisa kerusakan pada Rem Cakram


1. Muncul suara berdecit salah satu kerusakan yang sering terjadi dalam
rem cakram adalah muncul suara berdecit ketika proses pengereman.
Karena kamas rem yang sudah habis.
2. Rem yang bergetar. Kondisi rem yang bergetar naik turun ini juga
menjadi salah satu penyebab setir mobil bergetar.karena kampas rem
yang sudah rusak atau pecah.
3. Rem keras saat diinjak. Kerusakan pada rem cakram lainnya dapat terjadi
saat rem keras ketika diinjak. Kerusakan ini biasanya disebabkan karena
minyak rem yang berkuran
4. Rem tidak pakem dan mengganjal. Kerusakan yang terjadi pada rem
cakram dapat mempengaruhi kekuatan pada rem ketika melakukan
pengereman. Hal yang paling sering terjadi adalah rem menjadi tidak
pakem dan terasa mengganjal.
5. Rem menjadi lebih dalam hal ini disebabkan kerusakan pada master rem
dan sistem pengereman. Yaitu terjadi kebocoran pada selang rem.

3.5 Peralatan Pendukung Proses


Peralatan pendukung servis sebagai berikut:
1. Workshop (bengkel)
Workshop (bengkel) berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
pengerjaan servis unit atau komponen pada mesin.
2. Servis Tools
Alat servis digunakan untuk membersihkan, membuka dan memasang
komponen-komponen rem.
Alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

29
a. Combination wrench
Kunci ini memiliki kepala ring pada salah satu ujungnya dan
kepala openend pada ujung lainnya yang digunakan untuk membuka
mur dan baut.

Gambar 3.14 Combination wrench


b. Obeng minus
Obeng minus atau biasa disebut obeng gepeng digunakan untuk
memutar sekrup atau baut yang beralur minus atau biasa juga
digunakan untuk membuka celah-celah permukaan yang renggang.

Gambar 3.15 Obeng minus besar


c. Isolatip
Isolatip ini digunakan untuk membalut baut caliver agar tidak terjadi
kelonggaran.

30
Gambar 3.16 Isolatip
d. Amplas
Amplas ini digunakan untuk membersihkan kampas rem atau mengamplas
kampas rem.

Gambar 3.17 Amplas.

e. Kunci ring
Kunci ring digunakan untuk membuka dan mengencangkan baut cliver.

Gambar 3.18 Kunci ring

31

Anda mungkin juga menyukai