12
e. Generator.
Tanpa perawatan fasilitas yang bersangkutan akan melemah secara
bertahap sehingga tidak lagi memiliki kemampuan kerja secara ekonomis maupun
teknis. Pada akhirnya sebagai aset perusahaan fasilitas yang bersangkutan
menjadi aset yang memiliki biaya ekonomis yang tinggi. Semua kegiatan ini
merupakan tugas dari bagian maintenance.
Kegiatan perawatan/maintenance yang efektif memiliki beberapa tujuan,
yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Untuk menjamin kesiapan operasional seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
c. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana
tersebut.
d. Untuk menekan failure sekecil mungkin.
e. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset.
13
Secara umum pengertian sistem perawatan terbagi menjadi beberapa jenis
sistem perawatan, dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Maintenance
Planned Unplanned
14
b. Time Based Maintenance (Perawatan yang terjadwal)
Dimana komponen tertentu diganti dalam interval waktu tertentu
apabila mengalami keausan.
c. Condition Based Maintenance (Perawatan Berdasarkan Kondisi)
Dalam konsep ini keputusan untuk mengganti komponen atau tidak
diambil setelah melakukan studi tentang kerusakan dari suatu komponen.
15
tekanan yang cukup tinggi sehingga master cylinder bisa mendorong piston
bersamaan yang terjadi pada dics brake.
3.3 Komponen-komponen
3.3.1 Spesifikasi cakram pada Mobil Ertiga Tipe GL
1. Disc Brake / piringan
2. Kampas rem
3. Caliver tem
4. Pedal/tuas rem
5. Master silinder
16
6. Reservoir
7. Selang hidrolik
8. Booster rem
1. Disc brake
Fungsi disc brake adalah tipe tromol dan tipe cakram. Pada sistem rem
cakram memiliki prinsip menghentikan putaran roda dengan menjepit
piringan rem.
2. Kampas rem
Fungsi kampas rem adalah sistem rem pada kendaraan fungsinya untuk
memperkecil laju kendaraan saat berjalan. Pada prinsipnya sistem rem
menggunakan perubahan energi gerak menjadi panas melalui gaya gesek
yang diperoleh dari kampas rem dan piringan. Dilakukan pengecekan per
20.000 km jika ketebalan kampas rem diantara 2,5 mm – 3 mm.
3. Brake caliper
Fungsi brake caliper adalah sebuah komponen aktuator hidrolik yang
berfungsi mengubah energi hidrolik menjadi energi gerak berupa gerakan
piston.
4. Pedal/ tuas rem
Pedal/tuas rem untuk memberikan perlambatan dari pergerakan mobil kita
saat itu. Perlambatan ini tergantung kebutuhan, bisa untuk sekedar mengubah
kecepatan menjadi lebih lambat, atau bahkan sampai memberhentikan sama
sekali pergerakan mobil kita.
5. Master silinder
Master silinder terdapat pada tipe rem hidrolik. Pada master silinder
terdapat reservoir tank yang berfungsi untuk menampung cairan rem pada
kendaraan. Baik pada rem hidrolik tipe tromol maupun cakram tetap
menggunakan master silinder pada sistem remnya. Master silinder sendiri
berfungsi untuk menaikkan tekanan pada saat pedal diinjak oleh pengemudi,
yang nantinya tekanan dari pedal akan dirubah menjadi tekanan hidrolik pada
master silinder yang kemudian digunakan untuk menekan piston pada kaliver
17
atau silinder roda yang terdapat pada tiap-tiap roda. Master silinder rem
terletak setelah pedal. Dilakukan pengecekan jika km per 20.000.
6. Reservoir
Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolik adalah untuk menyimpan
cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur
tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menimbulkan
rem blong. Masuk angin adalah istilah dimana ada udara masuk kedalam
sistem hidrolik. Karena udara ini biasa dikompresi maka ketika tekanan fluida
meningkat, itu tidak menggerakan bagian ujung. Akibatnya saat rem ditekan
tidak mempunyai tekanan. Minyak rem harus diganti, idealnya penggantian
dilakukan per 20.000 s/d 30.000 km sekali.
7. Selang Hidrolik
Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya
fluida atau minyak rem yang memiliki tekanan. Karena tekanan fluida
hidrolik ini bisa cukup tinggi, maka selang hidrolik ini dibuat dari bahan
khusus.
Advertisement biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada
pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak dapat
ditekuk. Hal ini membuktikan bahwa tekanan fluida didalam selang bisa
cukup tinggi ketika rem beroperasi.
8. Booster Rem
Memanfaatkan fluida untuk melakukan transfer energi. Sistem ini akan
memungkinkan seluruh rem aktif dalam satu kontrol pedal, sehingga gaya
penekananpun akan berlangsung berat adalah sebuah komponen berbentuk
loyang yang berada dibelakang pedal rem yang memiliki fungsi untuk
meringankan tenaga pengereman.
18
based maintenanace dan condition based maintenance) dan corrective
maintenance.
3.4.1 Perawatan
1. Pembersihan
Salah satu perawatan sederhana pada rem cakram adalah dengan
pembersihan kampas rem. Pembersihan ini menggunakan amplas
betujuan agar kampas rem tidak sumbat karena dapat mempengaruhi
volume minyak rem yang mengalir, sehingga proses pengereman tidak
bisa optimal.
19
Tujuan pembersihan ini agar debu dan kotoran yang menempel pada
kampas rem bisa terbuang dari kampas, bila pembersihan ini tidak
dilakukan, maka sistem rem cakram tidak akan berfungsi dengan optimal.
2. Pengecekan
Fungsi pengecekan pada rem cakram adalah untuk mengetahui
kerusakan pada komponen kampas rem, sehingga bisa dilakukan
perawatan khusus pada komponen tersebut.
Komponen yang perlu dilakukan pengecekan adalah sebagai berikut :
a) Disc Brake / Piringan
b) Kampas Rem
c) Caliper Rem
d) Pedal/Tuas Rem
e) Master silinder
f) reservoir
g) Selang Hidrolik
h) Boster Rem
Dimana penjelasan masing-masing komponen tersebut diterangkan di bawah ini.
a) Disc Brake / Piringan
Komponen pertama, adalah piringan rem atau disc brake. Fungsi
piringan adalah sebagai media penekanan oleh kampas rem untuk
menimbulkan efek braking. Disc brake berbahan baja karena komponen
ini harus menahan panas yang dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat
proses pengereman.
b) Kampas Rem
Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang berfungsi
menekan piringan rem saat proses pengereman diaplikasikan. Untuk
menghasilkan pengereman yang optimal, brake pad harus memiliki gaya
gesek yang besar dan dapat pula menahan panas. maka gesekan yang
dihasilkan bisa lebih besar dengan panas yang wajar dan pastinya lebih
ramah lingkungan.
20
c) Caliver Rem
Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida
menjadi gerakan mekanis yang akan menekan brake pad.
Singkatnya,tekanan hidrolik yang masuk ke kaliver akan diubah menjadi
gerakan mekanis untuk menjepit brake pad.
d) Pedal / Tuas Rem
Pedal atau tuas rem adalah komponen yang bertugas sebagai media
untuk mengaktifkan sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas
sederhana. Dimana ketika tuas atau pedal yang memiliki lengan yang lebih
panjang maka akan lebih mudah untuk menekan benda dengan gaya yang
besar. Pedal atau tuas rem didesain seperti tuas sederhana untuk
memperoleh gaya penekanan yang besar dengan aksi yang kecil. Sehingga
daya pengereman diharapkan juga dapat maksimal.
e) Master Selinder
Master silinder akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi
tekanan hidrolik. Master silinder memiliki komponen piston yang
terhubung dengan pedal rem. Piston ini akan menekan fluida berdasarkan
hukum pascal.
f) Reservoir
Reservoir adalah komponen yang berfungsi menampung fluida atau
minyak rem cadangan. Tabung reservoir terletak menyatu dengan master
silinder. didalam tabung ini biasanya memiliki sebuah sensor untuk
mendeteksi level volume minyak rem. Sehingga saat sistem rem
mengalami kekurangan fluida, akan ada informasi terkait di multi info
display.
g) Selang Hidrolik
Selang hidrolik menjadi komponen yang akan mendistribusikan fluida
rem ke setiap sistem. Tekanan didalam sistem rem beragam. Sehingga
selang ini juga harus dapat menahan tekanan yang beragam itu. Umumnya,
selang hidrolik terbuat dari baja dengan harapan tidak terjadi kebocoran
fluida pada sistem pengereman.
21
h) Boster Rem
Booster rem fungsinya sebagai assist yang akan meringankan
penekanan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman. Booster rem
akan melipat gandakan energi pengereman yang diaplikasikan oleh
pengguna.
3. Pelumasan
Pelumasan adalah metode yang digunakan untuk mengurangi gesekan,
keausan dan panas dari bagian mesin yang bergerak relatif satu terhadap
lainnya. Pelumas adalah zat yang bila dimasukkan diantara permukaan
yang bergerak, dan melumasi permukaan tersebut.
22
Gambar 3.4 Pemeriksaan minyak rem
a. Tutup tabung minyak rem
Tutup minyak rem ini harus di cek, yaitu dengan cara melepas
dan memasang kembali kemudian di cek apakah terdapat kelonggaran
serta endapan dari minyak master rem atau kotoran di sekitar tutup
rem karena komponen ini berfungsi untuk mencegah air masuk
kedalam tank minyak rem, apabila minyak rem tercampur maka fungsi
rem tidak bekerja dengan baik.
23
Gambar 3.6 Brake fluid tester
Sumber : https://digital-meter-indonesia.com/brake-fluid-tester-penghitung-kadar-air-dalam-
minyak-rem-hidrolik/
24
c. Selang hidrolik
25
a. Reservoir
Kapasitas master rem dapat dilihat pada tangki cadangan
(reservoir tank). Permukaan media master rem harus berada diantara
garis low dan full dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah master
rem, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis
full, karena komponen ini berfungsi untuk menampung master rem
saat rem cakram bekerja.
3.4.2 Perbaikan
1. Perbaikan rem
Kerusakan yang sering terjadi pada rem adalah muncul suara berdecik,
dan cara memperbaikinya adalah sebagai berikut :
a) Pastikan mobil sudah dimatikan.
b) Buka ban Mobil Ertiga.
26
Gambar 3.10 Melepas ban
c) Setelah itu lepas caliper dari dudukan dan baut pengikat.
27
d) Setelah semua terlepas angkat kampas rem.
28
4. Rem tidak pakem dan mengganjal.
5. Rem menjadi lebih dalam.
29
a. Combination wrench
Kunci ini memiliki kepala ring pada salah satu ujungnya dan
kepala openend pada ujung lainnya yang digunakan untuk membuka
mur dan baut.
30
Gambar 3.16 Isolatip
d. Amplas
Amplas ini digunakan untuk membersihkan kampas rem atau mengamplas
kampas rem.
e. Kunci ring
Kunci ring digunakan untuk membuka dan mengencangkan baut cliver.
31