BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Domas Agrointi Prima adalah salah satu perusahaan yang tergabung
dalam kelompok usaha Domba Mas yang diakuisisi oleh PT. Bakrie Sumatera
Plantations, Tbk pada tahun 2010. PT. Domas Agrointi Prima merupakan Kawasan
Berikat yang bergerak di industri oleokimia. Kegiatan yang utama yang dilakukan
di dalam Kawasan Berikat adalah kegiatan pengolahan atau memproses bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya.
mekanik putar. Pasokan tenaga listrik dapat diperoleh dari genset, atau dari
pembangkit-pembangkit listrik. Proses konversi tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik putar berdasarkan hukum Lorentz. Hukum Lorentz menyatakan, “Jika
sebatang kawat beraliran arus listrik dan berada dalam suatu medan magnet, maka
akan menghasilkan gaya/momen sebesar F.” Gaya yang dihasilkan tersebut lazim
disebut dengan gaya Lorentz. (Sutrisno 2019).
Sesuai dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul karya
akhir:
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Maintenance
Dalam Bahasa Indonesia, Pemakaian istilah maintenance sering kali diterjemahkan
sebagai perawatan atau pemeliharaan. Perawatan atau pemeliharaan (maintenance)
adalah konsep dari sebuah aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar dapat berfungsi dengan baik seperti
kondisi awalnya. Menurut Ebeling (1997) mendefinisikan perawatan sebagai
bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang mampu mengembalikan
item atau mempertahankannya pada kondisi yang selalu dapat berfungsi.
Perawatan (maintenance) juga merupakan kegiatan pendukung yang
menjamin kelangsungan mesin dan peralatan sehingga pada saat dibutuhkan dapat
dipakai sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga kegiatan perawatan
(maintenance) merupakan seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan untuk
mempertahankan unit-unit pada kondisi operasional dan aman, dan apabila terjadi
kerusakan maka dapat dikendalikan pada kondisi operasional yang handal dan
aman.
Perawatan di industri merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Dalam
menjaga berkesinambungan proses produksi pada fasilitas dan peralatan sering kali
dibutuhkan kegiatan pemeliharaan seperti pembersihan (cleaning), inspeksi
(inspection), pelumasan (oiling) serta pengadaan suku cadang (stock spare part)
dari komponen yang terdapat dalam fasilitas industri.
Perawatan (mantenance) mempunyai kaitan erat dengan tindakan pencegahan
(preventive) dan perbaikan (corrective). Kompleksnya permasaahan terkait
perawatan, sering kali perawatan didekati dengan model sistematis yang
mempresentasikan permasalahan tersebut. Dengan pendekatan ini diharapkan
pengambilan keputusan dalam permasalahan perawatan akan dapat mengurangi
proporsi pertimbangan yang subjektif.
Pemilihan kegiatan perawatan didasarkan atas sifat dari kerusakan atau
kegagalan pada peralatan, apakah bersifat terprediksi atau tidak terprediksi. Selain
5
itu, pemilihan tersebut juga didasari atas biaya yang ditanggung apabila
menerapkan salah satu jenis kegiatan perawatan. Hubungan antara berbagai bentuk
perawatan menurut Antony S. Corder (1992) ditunjukkan pada gambar 2.1.
listrik yang tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro
magnet.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak menolak dan kutub yang tidak senama akan tarik menarik.
Dengan terjadinya proses ini maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar dan magnet
yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Pada Gambar 2.2 berikut ditunjukkan
gambar konstruksi motor listrik.
Dengan adanya medan putar ini akan menyebabkan rotor berputar dengan arah
yang sama dengan fluks putar, yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 Keterpasangan
motor listrik merk MTO2.
Keausan adalah hilangnya sebagian material dari permukaan yang saling kontak
dalam gerak relatif. Jenis keausan dapat digolongkan menjadi beberapa
berdasarkan penyebabnya. Tingkat pertumbuhan keausan dapat diketahui
keausan dengan melakukan eksperimen, analitis, dan numerik. Sebagai
contohnya. Jika ingin mengetahui keausan permukaan kontak antar roda gigi,
maka dibuat benda uji yang sama dengan benda sebenarnya. Keausan dapat
dibagi menjadi tiga daerah yaitu runnung-in, steady state, dan wear-out.
Running-in adalah fenomena yang terjadi setelah awal kontak dengan gerak
relatif antara permukaan yang sama sama baru. Steady state adalah daerah
keausan di mana tingkat pertumbuhan keausannya sudah mendekati tetap
(steady). Sedangkan wear-out adalah daerah yang tingkat pertumbuhan
keausannya semakin membesar diakibatkan kelelahan dari kegagalan fatik.
(Saputra dkk., 2011).
a. Keausan Abrasif
Keausan antara dua permukaan bahan yang saling kontak dan bergerak di
antaranya dengan gaya tertentu sebagai sistem two body contact, dengan
kekerasan dan kekasaran permukaan tertentu, yang menghasilkan suatu
volume keausan. Keausan tersebut terjadi akibat material lebih keras
menggerus material lunak pada puncak-puncak asperity, maupun akibat
adanya material abrasif keras di antara kedua permukaan tersebut. Keausan
ini biasa terjadi pada Journal bearing, cam, rolling element dan cincin piston
yang ditandai dengan adanya goresan-goresan permukaan dan scoring.
b. Keausan Adhesif
c. Keausan Fatik
Keausan antara dua permukaan bahan yang saling kontak dan bergerak
diantaranya dengan gaya yang besar terjadi berulang-ulang, yang
menimbulkan lelah permukaan sehingga mengakibatkan lepasnya material
permukaan. Mekanisme ini terjadi akibat gaya dan pergeseran pada puncak
asperity permukaan berulang yang menimbulkan retak mikro dalam yang
akan terus menjalar hingga permukaan sehingga dapat terlepas sebagai debris
material. Keausan ini biasa terjadi pada mekanisme rolling contact, cam, roda
gigi, tappet valve, yang ditandai dengan adanya lubang-lubang kecil yang
kasa mata dan permukaan yang tidak rata.
14
Jadi, bantalan dengan seri 6305 berarti bantalan tersebut adalah jenis bantalan
untuk beban medium (3) dengan ukuran diameter dalam 25 mm, diameter luar mulai
dari 60 mm dan merupakan jenis Deep groove ball bearing. Digit lainnya
merupakan tambahan dari masing-masing manufaktur untuk nomor katalog.
Apabila jenis bantalan yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan
rancangannya, maka akan mengakibatkan kerusakan. Beberapa penyebab
kerusakan bantalan di antaranya adalah keretakan bantalan, keausan, pemasangan
yang tidak sesuai, pelumasan yang tidak cocok, kerusakan dalam pembuatan
komponen, diameter bola yang tidak sama. Dan getaran yang timbul tentu saja
disebabkan oleh adanya gaya kontak pada kerusakan tersebut. Pada bantalan ideal,
besarnya gaya kontak akan sama pada setiap bola dan pada setiap posisi bola. Bila
pada bantalan bola terdapat kerusakan maka besarnya gaya kontak tidak lagi
seragam.
Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik
tumbuhan maupun hewani. Bidang keahlian teknologi oleokimia merupakan salah
satu bidang keahlian yang mempunyai prospek yang baik dan penting dalam
16
teknik kimia. Pada saat ini dan pada waktu yang akan datang, produk oleokimia
diperkirakan semakin banyak berperan menggantikan produk-produk turunan
minyak bumi (petrokimia).
Pada saat ini, permintaan akan produk oleokimia semakin meningkat. Hal ini
dapat dimaklumi karena produk oleokimia mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan produk petrokimia, seperti harga, sumber yang dapat diperbaharui
dan produk yang ramah lingkungan. Pada saat ini industri oleokimia masih berbasis
kepada minyak/trigliserida sebagai bahan bakunya (Tarigan. 2019).
Minyak sawit dan minyak inti sawit adalah ester asam lemak dan gliserol yang
disebut dengan trigliserida. Trigliserida minyak sawit kaya akan asam palmitat,
oleat, linoleat, stearat, gliserol, sedangkan minyak inti sawit mengandung asam
laurat, miristat, stearat, gliserol dan sedikit palmitat.
Asam lemak dapat dibentuk dari sejumlah senyawa yang mengandung karbon
seperti asam asetat, asetal dehida, dan etanol yang merupakan hasil respirasi
tanaman. Sintesis asam lemak dilakukan dalam kondisi anaerob dengan bantuan
sejenis bakteri. Pada tahap pembentukan molekul lemak terjadi reaksi esterifikasi
gliserol dengan asam lemak.
Asam lemak tidak jenuh berbeda dalam jumlah dan posisi ikatan
rangkapnya, dan berbeda dengan asam lemak jenuh dalam bentuk molekul
17
keseluruhannya. Asam lemak tak jenuh dapat dalam bentuk cis sehingga
molekulnya akan bengkok pada ikatan rangkap, meskipun ada juga asam lemak
tidak jenuh dalam bentuk trans.
Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit, Palm Olein,
dan Minyak Inti Sawit
Asam Lemak Minyak Kelapa Minyak Inti Sawit
Sawit (persen) (persen)
Asam Laurat - 46 – 52
Asam miristat - 14 – 17
Asam oleat 39 – 45 13 – 19
alcohols. Sedangkan alkohol dengan rantai diatas C22 cenderung akan menjadi wax
alcohol dan diol yang memiliki rantai diatas C8 merupakan fatty alcohol
tersubstitusi. Bahan baku yang digunakan dalam produksi pembentukan fatty
alcohol akan mempengaruhi karakteristik fatty alcohol (primer atau sekunder,
rantai lurus atau bercabang, jenuh atau tidak jenuh), rumus bangun fatty alcohol
sendiri yaitu:
CH3-(CH2)n-CH2-OH.
Tahun 2018
Mulai
Studi
Studi Lapangan Studi Pustaka
Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Pembahasan Data.
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1. Tempat
Tempat penelitian dilakukan di PT. Domas Agrointi Prima yang terletak di
Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara.
3.1.2. Waktu
Penelitian di PT. Domas Agrointi Prima dimulai pada tanggal 01 Agustus 2020
dan penelitian berakhir pada 31 Agustus 2020.
a. Metode Wawancara
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan wawancara
atau tanya jawab secara langsung dengan karyawan atau pimpinan
perusahaan tentang Motor Listrik Merk MTO2.
b. Metode Observasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung
di lapangan terhadap objek yang akan diteliti.
3.3. Analisa Data
Dalam pengumpulan dan penyusunan data untuk pemecahan permasalahan,
diperlukan suatu cara yang dapat memenuhi hasil yang dicapai, Pengambilan data
dilakukan secara langsung dengan mempelajari dan melakukan pengamatan.
Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam mendapatkan data adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan peninjauan langsung (survei) ke lapangan untuk dapat mengenali
lingkungan tempat kerja praktek, sekaligus untuk pemilihan judul.
2. Menerima bimbingan dan pengarahan dari pimpinan dari staf PT. Domas
Agrointi Prima, Kuala Tanjung.
3. Melakukan pengenalan terhadap bagian-bagian peralatan motor listrik merk
MTO2 baik letak, sifat dan fungsinya.
4. Mengambil data-data dan analisa terhadap mesin motor listrik merk MTO2 di
PT. Domas Agrointi Prima, Kuala Tanjung.
5. Melakukan konsultasi pada operator mesin, pembimbing lapangan dan
mekanik dalam pengambilan data.
6. Mempelajari buku literatur tentang motor listrik merk MTO 2 yang ada di
pabrik dan buku-buku teori ilmiah yang membahas tentang motor listrik merk
MTO2 serta membandingkannya langsung di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Kunto. 2007. Deteksi Kerusakan Bantalan Gelinding Pada Pompa Sentrifugal
Dengan Analisa Sinyal Getaran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kuntara, Hasta, Sigit Gunawan, Sigit Budi Hartono. 2014. Penentuan Umur
Bantalan Luncur Terlumasi Berdasarkan Laju Keausan Bahan. Yogyakarta:
STTNAS Yogyakarta.
Pekerti, Adi Luhung; Handayani, Naniek Utami. Analisis Repair Policy Dan
Preventive Maintenance Pada Mesin Kds 800 Pt. Phapros. Industrial
Engineering Online Journal, 2016, 5.2.
Rachmat, Asep; Ruhama, Ade. Perancangan Dan Pembuatan Alat Uji Motor Listrik
Induksi Ac 3 Fasa Menggunakan Dinamometer Tali (Rope Brake
Dynamometer). J-Ensitec, 2014, 1.01.
Sutrisno, Henny, Dkk. 2019. Pengetahuan Motor Listrik Arus Bolak-Balik. Klaten
: Macanan Jaya Cemerlang