Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MAINTENANCE

YAMAHA V-IXION 150 CC

OLEH

ABDUL ROHIM

15321005

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Tujuan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah.................................................................... 2

1.4 Metode Penulisan .................................................................. 3

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Maintenance ........................................................ 4

2.2 Macam-Macam Maintenance ................................................ 5

2.3 Jenis Perawatan ..................................................................... 7

2.4 Faktor-Faktor Pemeliharaan Strategi Perawatan ................... 8

2.5 Pengertian Umum Pelumasan ............................................... 8

2.6 Fungsi Pelumasan ................................................................. 9

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Perawatan Terhadap Komponen Motor ................................ 10

3.2 Pergantian Oli YAMAHA V-IXION 150 CC ....................... 14

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ........................................................................... 15

4.2 Saran ...................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di


Indonesia. Dalam penggunaannya sepeda motor tidak lepas dari perawatan
rutin dan penggantian suku cadangnya yang biasanya dilakukan di bengkel.
Dewasa ini persaingan bisnis di bidang penjualan jasa semakin ketat karena
semakin banyaknya bisnis yang bergerak di bidang yang sama termasuk bisnis
bengkel sepeda motor yang tidak hanya menyediakan suku cadang motor tetapi
juga menawarkan jasa untuk perbaikan sepeda motor.

Dengan makin ketatnya persaingan itu maka diperlukan suatu cara atau
strategi dalam bisnis jasa bengkel sepeda motor ini agar mampu bersaing
dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya. Salah satu
cara pemberian pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan adalah dengan
mengolah data servis dan maintenance kendaraan bermotor pelanggan yang
masuk ke bengkel dan menganalisanya, sehingga mampu menentukan
secara otomatis kapan seorang pelanggan motor tersebut harus servis
kembali dengan berdasarkan data servis motor yang disimpan dan berdasarkan
kebiasaan dari pelanggan tersebut. informasi ini dibuat dengan harapan semua
masalah dapat ditangani secara efisien dan mempunyai kendali mutu yang
baik, serta optimal dalam biaya dan waktu .

1
1.2 Tujuan Masalah

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata

kuliah maintenance di Jurusan Teknik Mesin.

Tujuan penulisan antara lain:

1. Mengetahui jenis-jenis maintenance.

2. Mengetahui pentingnya maintenance.

3. Mengetahui keuntungan dilakukan proses maintenance pada sepeda

motor.

1.3 Batasan Masalah

Penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Melakukan pergantian oli.

2. Melakukan perawatan terhadap komponen motor.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode yang

digunakan, antara lain:

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap kendaraan yang

akan dilakukan perawatan.

2
1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah sebagai

berikut:

1. Bab 1 Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar latar belakang, tujuan, batasan masalah

dan metode penulisan.

2. Bab 2 Landasan Teori

Berisi tentang landasan teori yang menerangkan tentang pengertian

macam-macam maintenance, jenis - jenis perawatan, faktor-faktor

pemeliharaan strategi perawatan, pengertian umum dan fungsi pelumasan.

3. Bab 3 Metode Laporan

Berisi tentang komponen-komponen yang harus dimaintenance dan

langkah pergantian oli YAMAHA V-IXION 150 CC.

4. Bab 4 Kesimpulan dan Saran

Berisikan tentang kesimpulan dan saran.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Maintenance

Maintenance adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja

terhadap suatu kendaraan/fasilitas agar dapat bekerja dengan lancar, efektif,

efisien dan aman. Setiap kendaraan yang mendapatkan proses maintenance

biasanya umur pakainya jauh lebih lama dibandingkan dengan kendaraan

yang tidak mendapatkan proses maintenance. Dari segi biaya, kendaraan

yang mengalami maintenance tergolong lebih mahal akibat perlunya

perlakuan khusus yang diberikan. Maintenance pada kendaraan bemotor

dapat dilakukan pada pemiliknya sendiri apabila mempunyai keterampilan

tersebut. Karena memerlukan biaya untuk proses maintenance biasanya para

konsumen kendaraan malas untuk melakukan perawatan pada kendaraannya

sendiri. Hal itu yang banyak menyebabkan kendaraan tidak berfungsi secara

optimal.

Dari segi biaya, konsumen sebenarnya akan mengalami kerugian jika tidak

pernah melakukan perawatan pada kendraannya, itu disebabkan karena

proses maintenance akan beralih ke pergantian sparepart. Satu contoh, untuk

melakukan maintenance pada rantai dapat dilakukan pelumasan dan

penyetelan jika tidak dilakukan proses ini maka dalam jangka waktu yang

tidak lama rantai akan rusak/putus. Biaya untuk maintenance akan lebih

murah jika dibandingkan dengan pergantian sparepart.

4
2.2 Macam-Macam Maintenance

Macam-macam maintenance terbagi menjadi empat, yaitu :

A. Reactive Maintenance

Disini tidak menekankan pada pemeliharaan pada kendraan, tetapi

melakukan pergantian apabila kendaraan tersebut sudah mengalami

kerusakan. Selama kendaraan masih dapat beroperasi tidak akan

dilakukan perawatan untuk jenis ini. Salah satu contoh apabila seling gas

pada motor putus baru dilakukan pergantian agar motor dapat berfungsi

sebagaimana mestinya.

Kekurangan : biaya pemeliharaan rendah dan tidak memerlukan staff.

Kelebihan : Meningkatkan biaya pemeliharaan karena alat tidak bekerja

tanpa direncanakan dan ada kemungkinan kerusakan berikutnya.

B. Preventive Maintenance

Jenis perawatan yang dilakukan pada saat yang telah ditentukan atau

berkala. Biasanya mempunyai jadwal yang jelas untuk melakukan suatu

perawatan. Perawatan dilakukan sebelum terjadi kerusakan.

Kelebihan :

1. Meningkatkan siklus hidup peralatan/mesin.

2. Mengurangi kerusakan atau kegagalan peralatan/mesin.

3. Sangat efektif biaya untuk proses yang capital intensif.

4. Penghematan energi.

5
Kekurangan :

1. Kerusakan masih dapat terjadi.

2. Memerlukan banyak staff perawatan.

3. Masih melaksanakan perawatan yang tidak perlu.

C. Predictive Maintenance

Usaha perawatan dengan cara mengevaluasi kondisi dengan memonitor

peralatan/mesin secara periodik.

Kelebihan :

1. Meningkatkan umur peralatan.

2. Bisa melakukan tindakan pencegahan.

3. Mengurangi waktu downtime.

4. Mengurangi waktu downtime.

Kekurangan :

1. Membutuhkan biaya investasi untuk peralatan monitoring.

2. Biaya training staff pemeliharaan tinggi.

3. Hasil tidak dapat dilihat dengan cepat.

6
2.3 Jenis Perawatan

Secara umum ditinjau dari pelaksanaan pekerjaan perawatan, dibagi menjadi

dua yaitu :

1. Perawatan yang direncanakan (planned maintenance)

Jenis perawatan ini termasuk yang paling efisien pada setiap

peralatan/mesin untuk menjamin performanya. Perawatan dilakukan

secara berkala dan korektif untuk menjamin suatu peralatan/mesin.

Dalam jenis perawatan ini jarang terjadi kerusakan suatu peralatan/mesin

diluar dugaan karena semua peralatan/mesin mendapatkan maintenance

baik itu per hari maupun per bulan dan seterusnya.

Berikut keuntungan dari perawatan yang terencana :

1. Kesiapan fasilitas industri lebih besar.

2. Pelayanan yang sederhana dan teratur.

3. Pengelolaan dan pelayanan dapat menjaga kesinambungan hasil

industri.

4. Pemanfaatan tenaga kerja lebih besar dan aktif.

5. Adanya perhatian yang penuh untuk mengelola semua sarana

dalam melayani semua program perawatan.

2. Perawatan tak terencana (unplanned maintenance)

Jenis perawatan ini termasuk kedalam keadaan darurat. Perawatan

dilakukan pada saat peralatan/mesin menglami kerusakan. Jadi biaya

dalam suatu perawatan yang dilakukan terkadang cukup besar jika

dibandingkan dengan perawatan yang terencana.

7
2.4 Faktor-Faktor Pemeliharaan Strategi Perawatan

Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi pemeliharaan strategi perawatan

yaitu :

1. Umur peralatan mesin.

2. Tingkat kapasitas pemakaian mesin.

3. Kesiapan suku cadang.

4. Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat.

5. Situasi pasar.

6. Kesiapan dana.

2.5 Pengertian Umum Pelumasan

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua

mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh kendaraan tergantung

pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar

pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di

sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat

leadakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap

peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan

kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:

1. Menyerap dan memindahkan panas.

2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak

bocor dari ruang pembakaran.

3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang

bergerak.

8
2.6 Fungsi Pelumasan

Adapun fungsi pelumasan pada kendaraan adalah :

A. Mengurangi Gesekan

Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen

yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang

lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga,

menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna

mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli

pelumas (oil film).

B. Sebagai Peredam

Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin yang

menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan

yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan

menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara

bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin

lebih halus.

C. Sebagai Anti Karat

Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga

mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun

air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

Bagian bagian yang penting dari motor Yamaha v-ixion yang

memerlukan pelumas adalah:

1. As roda.

2. Rantai, kabel seling gas dan kopling.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perawatan Terhadap Komponen Motor

Pada prinsipnya semua komponen motor sudah memiliki batas pemakaian

yang sudah ditetapkan, tetapi dalam aktualnya, komponen tersebut harus

mendapatkan perawatan agar dapat tetap beroperasi dengan baik. Berikut

sebagian komponen yang harus dilakukan perawatan :

A. Saringan udara (Bahan Kertas)

Saringan udara digunakan untuk menyaring udara dari luar. Udara hasil

penyaringan itu kemudian dicampur dengan bensin di injector. Jika

saringan udara ini kotor maka bensin menjadi boros. Hal itu dikarenakan

udara yang masuk melalui saringan udara terhambat oleh debu/kotoran.

Gambar 3.1 Saringan Udara

10
Sebaiknya dilakukan pergantin berkala setiap 20.000 km. Jika kendaraan

sering dipakai di daerah yang berdebu, pembersihan saringan udara harus

sering dilakukan.

Cara membuka saringan udara adalah longgarkan sekrup yang terdapat

pada tutup saringan udara (4 buah).

Cara mambersihkan cukup dengan ketuk-ketukkan saringan dengan

lembut sehingga kotoran dapat terlepas dan semprot menggunakan udara

dari kompresor,jika sudah tidak memungkinkan untuk dibersihkan segera

ganti saringan udara tersebut.

B. Busi

Pada komponen ini berfungsi memercikkan api ke dalam ruang

pembakaran, jadi apabila kondisi busi tidak bekerja dengan baik performa

kendaraan menjadi tidak optimal. Jarak elektroda mempengaruhi

percikkan api yang keluar, sebaiknya atur jarak elektroda yang standar

menjadi 80mm.

Gambar 3.2 Busi

11
Lakukan pergantian setiap 15.000 km. Berikut kondisi busi yang sering

kita temui :

1. Busi normal

Ciri-cirinya adalah bagian bawah elektroda atas terlihat datar, dan

bagian bawah terlihat bersih. Elektroda berwarna keabu-abuan karena

pengaruh pembakaran.

2. Busi penuh sisa pembakaran oli

Kondisi ini mengindikasikan bahwa ring piston tidak dapat menutup

ruang silinder secara sempurna sehingga oli masih bisa masuk ke

ruang bakar. Ciri-cirinya adalah elektroda berwarna hitam dan basah.

C. Rantai

Rantai adalah media yang digunakan sebagai penghubung antara mesin

dengan roda penggerak pada motor Yamaha v-ixion 150cc. Rantai perlu

diperhatikan karena sifatnya yang mudah kotor, longgar, dan sebagainya.

Cara yang dilakukan untuk mengencangkan rantai yaitu :

1. Longgarkan dahulu mur as roda menggunakan kunci ring 17 dan 22.

2. Kencangkan mur adjuster nut sesuai yang diinginkan (penyetel

rantai).

3. Atur kelonggaran rantai maksimal 10 mm.

4. Pastikan roda belakang balance pada sumbu.

5. Sesuaikan tanda skala yang ada di bagian kanan dan kiri sasis motor.

6. Kencangkan kembali baut 17 dan 22 pada as roda.

12
Gambar 3.2 Rantai

D. Kampas Rem Depan

Fungsi rem adalah untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan

sepeda motor. Bahan kampas rem bahan utamanya terbuat dari asbes

yang rentan terhadap debu. Jika rem tersebut sudah mengalami suara

yang berdesis, proses kerja pengereman tidak akan bekerja dengan baik.

Itu diakibatkan oleh debu/kotoran yang menempel pada kampas rem.Cara

melakukan perawatannya cukup dengan menyemprotkan udara pada

kampas rem agar debu tidak lagi menempel pada kampas.

Gambar 3.3 Kampas Rem Depan

13
3.2 Pergantian Oli Pada Yamaha v-ixion 150 cc

Oli mesin pada kendaraan harus sering kita perhatikan kekentalan dan

volumenya. Sebaiknya pergantian oli dilakukan setiap 3.000 km. Karena

salah satu pengaruh kendaraan dapat berfungsi dengan baik adalah dengan

kualitas oli yang ada pada kendaraan tersebut. Berikut cara pergantian oli :

1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata.

2. Pastikan mesin kendaraan pada keadaan mati.

3. Buka penutup oli atas .

4. Letakkan wadah penampung oli di bawah mesin.

5. Bukalah baut oli bawah menggunakan kunci 19 ring.

6. Ambil saringan oli,per dan baut yang ikut jatuh setelah baut bawah

dilepas.

7. Sambil menunggu oli terkuras,bersihkan baut,per dan saringan oli dengan

semprotan kompresor gar lebih bersih.

8. Setelah oli benar-benar terkuras, pasang baut oli bawah beserta saingan

dan per nya.

9. Tuangkan oli yang baru ke lubang pemasukan di atas menggunakan

corong plastik.

10. Masukkan oli sesuai kapasitas kendaraan.

11. Tutup kembali penutup oli atas.

14
BAB IV

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Kendaraan yang rutin mengganti oli dan melakukan perawatan yang lainnya

akan berdampak baik pada kualitas mesin tersebut. Keuntungan melakukan

perawatan adalah memperpanjang umur pakai suatu komponen.

Berikut hasil dari kesimpulan :

1. Pergantian oli sebaiknya dilakukan setiap 3.000 km.

2. Pergantian busi dilakukan setiap 15.000 km.

3. Pergantian saringan udara dilakukan setiap 20.000 km.

2.2 Saran

Dari hasil praktik pergantian oli yang sudah dilakukan, penulis memberikan

saran agar dalam pemilihan oli harus diperhatikan juga kekentalannya dan

untuk ditingkatkan lagi maintenance pada komponen-komponen yang

lainnya.

15

Anda mungkin juga menyukai