Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Dosen
Pembimbing
Ir.Bibit Sugito,M.T
i
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
Dewan Penguji
Dekan,
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
Yang menyatakan
iii
ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN OIL PUMP
SYSTEM PADA UNIT WHEEL LOADER KOMATSU WA
180-1
Abstrak
Abstract
A series of systems where oil is collected, sucked in, and then distributed to
engine components to be lubricated is called a lubrication system, which consists
of an oil pump, filter, carter, strainer, oil cooler, lubricating valve. The definition
of an oil pump is a component of the lubrication system that functions to suck oil
from the charter to all moving parts of the engine. The oil pump is driven by the
crankshaft. This process aims to determine the type of damage, the cause of the
damage and steps to repair the damaged oil pump component. The procedure for
checking the damage to the oil pump is by visually checking and disassembly of
components to find out which components are damaged. The results of the
inspection found a problem in the form of the rocker arm being dry, there was no
oil circulating, because the oil pump component was damaged so that the oil
pressure was reduced which resulted in the oil supply not rising upwards to the
rocker arm. The corrective step is to replace the damaged oil pump component
with a new one, for preventive measures to minimize greater damage by means of
regular maintenance.
1
1. PENDAHULUAN
Bengkel Prasojo Technic merupakan bengkel perbaikan yang bergerak di bidang
jasa perbaikan dan maintenance alat berat. Dalam perbaikan unit alat berat
menggunakan sarana dalam perbaikan pendukung yaitu untuk membantu proses
maintenance unit alat berat seperti tools set, compresor, genset dan peralatan
kerja yang lainnya sebagai sarana alat penunjang kebutuhan perbaikan unit yang
mengalami kerusakan dari customer. Bengkel Prasojo Technic telah beroperasi
sejak tahun 2004 dengan mengembangkan pasar di Karangnyar, Solo, Sragen,
Boyolali dan sekitarnya.
Alat berat adalah alat bantu yang memudahkan manusia untuk melakukan
pekerjaan–pekerjaan berat menjadi ringan dan efisien. Alat berat biasanya
digunakan pada pertambangan, pembangunan kota, kehutanan, kegiatan
konstruksi dan lain–lain dengan skala besar. Salah satu contohnya adalah wheel
loader. Wheel loader adalah tractor dengan roda karet yang dilengkapi dengan
sebuah perlengkapan kerja yaitu bucket yang berfungsi untuk, membawa
(carrying), dan memuat (loading). Wheel loader sangat efisien digunakan di
tempat kering, rata, dan kokoh, terutama jika dituntut agar kerusakan landasan
minimal dengan mobilitas kerja tinggi.
Dari sekian banyak pekerjaan yang dilakukan wheel loader untuk beroperasi
pada medan kerja, maka tak lepas dari sebuah trouble atau masalah yang terjadi
terutama pada sistem pelumasan yang meliputi: oil tank, oil pump, oil cooler,
intake dan outake pipe, dan filter. Pada tugas akhir ini akan membahas analisa
trouble shooting penyebab kerusakan dan pergantian komponen oil pump pada
unit wheel loader komatsu WA180-1.
2. METODE
Salah satu sistem yang mendukung kinerja dari wheel loader adalah sistem
pelumasan pada engine, Pelumasan berfungsi untuk mengurangi gesekan dan
mencegah terjadinya keausan pada komponen mesin. Type WA 180-1 merupakan
kode alat untuk wheel loader yang mempunyai arti masing-masing
2
Pelumas berfungsi mensirkulasikan oli keseluruh bagian engine untuk
melindungi gerakan komponen-komponen engine dari keausan agar umur dan
daya tahan komponen engine sesuai dengan efisiensi pemakaiannya. Pelumasan
bersifat pendingin pada pembakaran yang menimbulkan panas sehingga akan
mengakibatkan keausan pada permukaan komponen apabila tidak diturunkan
temperaturenya. Untuk melakukan ini oli mesin harus di sirkulasi di keliling
komponen-komponen agar dapat menyerap panas dan mengeluarkannya dari
mesin.
Peredaran minyak pelumas dengan membawa panas yang bersirkulasi
kesegala arah sehingga pendinginan dapat terjadi. Selain itu pada sistem
pelumasan juga dapat difungsikan sebagai pembersih dalam komponen atau yang
menempel pada permukaan komponen sehingga kotoran akan ikut bersirkulasi
kemudian terpisahkan di Oil Coller.
Pompa oli berfungsi untuk menghisap oli dari bak oli lalu menuju ke seluruh
bagian-bagian mesin yang bergerak. Penggerak pompa oli ada yang
digerakkan oleh poros engkol atau timing belt. Tekanan oli pelumasan pada
engine berkisar antara 3-6 kg/cm2 selama pengoperasian engine dalam batas normal.
Debit oli yang di suplai ke sistem berkisar antara 50–300 liter/menit. Pada umumnya
macam-macam pompa oli yang banyak digunakan sekarang ini adalah pompa oli
tipe roda gigi (gear pump) dan pompa oli tipe trochoid.
Pompa oli bekerja berdasarkan putaran poros engkol. Pompa oli melakukan
hisapan oli dari oil pan dan saringan kasar pada bak oli. Oli yang terhisap
kemudian ditekan melalui sistem pengatur tekanan dan melalui filter oli kemudian
oli melumasi komponen-komponen mesin dan kembali ke bak oli oleh gaya
gravitasinya sendiri. Begitu seterusnya sirkulasi pelumasan terjadi terus-menerus
selama sistem pelumasan dapat bekerja dengan baik.
Setelah mengetahui kerusakan yang terjadi pada oil pump, maka langkah yang di
ambil yaitu mengganti komponen oil pump yang mengalami kerusakan dan
menggantinya dengan oil pump yang baru yang sesuai standarisasi pabrik. Proses
3
ini dilakukan agar komponen oil pump dapat bekerja dengan normal kembali serta
unit wheel loader Komatsu WA 180-1 bisa di gunakan untuk beroperasional
kembali.
Gambar 1. Oil Pump bekas (kiri) dan Oil Pump baru (kanan)
Setelah komponen yang rusak diganti dengan yang baru maka akan
dilanjutkan dengan proses assembly, langkah pertama adalah memasang kembali
oil pump ke engine. Dengan cara memasangkan pada lubang bolt kemudian
kencangkan menggunakan combination wrench berukuran 14 mm. Seperti pada
gambar dibawah ini.
4
Setelah oil pump terpasang pada engine, proses selanjutnya adalah memasang
kembali oil filter, dengan cara menggunakan bantuan combination wrench
berukuran 12 mm kemudian kencangkan bolt oil filter.
5
Setelah komponen sudah terpasang semua kemudian langkah terakhir yaitu
assembly oil cooler pada engine, proses ini dilakukan dengan bantuan
combination wrench berukuran 12 mm, yaitu mengencangkan bolt berukuran 12
mm pada oil pump yang berjumlah 16 buah pada blok mesin.
6
Untuk menjaga performa oil pump pada Wheel Loader Komatsu WA180-1
selalu dalam keadaan prima dan siap bekerja, maka dapat di melalukan
pengecekan berkala dan rutin terhadap oli mesin ketika unit akan beroperasi dan
memperhatikan jadwal pergantian oli mesin agar kualitas oli tetap terjaga.
Apabila ditemukan kerusakan pada oil pump, maka pergantian komponen oil
pump harus sesuai part book dan standarisasi agar tidak menyebabkan komponen
mudah mengalami kerusakan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan disassembly komponen oil pump, maka diketahui jenis
kerusakan yang terjadi pada komponen oil pump yaitu ditemukannya kerusakan
pada bushing yang berada di dalam cylinder pump. Komponen tersebut
berhubungan langsung dengan poros drive gear dan driven gear.
Kemudian setelah diketahui jenis kerusakan pada oilpump, dapat di
simpulkan bahwa penyebab kerusakan yang terjadi pada bushingyaitu
dikarenakan gesekan secara terus menerus yang terjadi antara poros drive gear
dengan bushing sehingga menyebabkan bushing mengalami longgar dan aus.
Langkah terakhir yaitu setelah di lakukan proses disassembly dan diketahui
penyebab kerusakan komponen water pump, langkah yang di ambil untuk proses
perbaikan yaitu dengan mengganti komponen oi lpump dengan yang baru sesuai
standarisasi pabrik, kemudian setelah itu dilakukan proses assembly komponen oil
pump beserta komponen sistem pelumasan yang lain pada mesin.
4.2 Saran
Penggunaan alat keselamatan kerja seperti helm, sarung tangan, safetyshoes dan
masker kegiatan sedang di lapangan perlu diperhatikan lagi, agar dalam
melakukan pekerjaan aman sehingga terhindar dari kecelekaan kerja ataupun hal
yang tidak diinginkan.
Jam kerja dan waktu istirahat perlu diperhatikan karena stamina pekerja serta
mahasiswa magang juga terbatas mengingat jam kerja yang sangat padat.
Komunikasi antar mekanik dan mahasiswa magang harus tetap baik demi
7
kelancaran penambahan wawasan untuk mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA