Anda di halaman 1dari 8

(PEMELIHARAAN MESIN BUBUT)

Nama Penyusun : Kiky Mega Novella; Maya Sofiana ; Muhammad Sultan Al-farizi

A. Deskripsi Mesin Bubut


A.1. Pengertian
Mesin bubut adalah alat mesin yang mengeluarkan material yang tidak
diinginkan dari benda kerja yang berputar berupa chips dengan bantuan alat
yang menembus benda kerja dan dapat digerakkan jauh ke dalam benda kerja.
Mesin bubut adalah salah satu peralatan mesin yang paling serbaguna dan
banyak digunakan di seluruh dunia.

Fungsi

Fungsi utama mesin bubut adalah untuk menghilangkan logam dari suatu
pekerjaan untuk memberikan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Mesin bubut 
memiliki banyak fungsi dalam berbagai bidang, diantaranya adalah pengerjaan
logam, pemintalan logam, thermal spraying, dalam industri otomotif terutama di
poros engkol, pembubutan kayu, operasi pembubutan kaca, untuk membentuk
ulir sekrup, juga digunakan untuk pemulihan suku cadang, dan banyak lagi.

Selain itu, mesin bubut banyak digunakan di berbagai bidang industri lainnya
seperti industri Tekstil, Pembangkit energi, Pertahanan, Medis, Plastik,
Aerospace, Otomotif, dan lain sebagainya.

(Spesifikasi, Fungsi, Keterangan tambahan

A.2. Prinsip Kerja

Mesin bubut bekerja berdasarkan prinsip memutar benda kerja dan alat
pemotong tetap. Benda kerja dipegang di antara dua penyangga yang kaku dan
kuat yang disebut pusat atau di chuck atau di pelat muka yang berputar.
Bubut menghilangkan bahan yang tidak diinginkan dari benda kerja yang
berputar dalam bentuk serpihan dengan bantuan alat yang melintang di seluruh
pekerjaan dan dapat diumpankan jauh ke dalam pekerjaan.

Operasi pemotongan normal dilakukan dengan pahat potong diumpankan secara


paralel atau pada sudut kanan ke sumbu pekerjaan.

Pahat potong dapat diumpankan pada sudut yang relatif terhadap sumbu kerja
untuk kemiringan dan sudut pemesinan.

Sederhananya prinsip kerja mesin bubut membuang bagian benda kerja untuk
mendapatkan bentuk tertentu dimana benda kerja tersebut berputar dengan
kecepatan tertentu seiring dengan proses input yang dilakukan oleh suatu alat
yang bergerak sejajar sumbu rotasi dari benda kerja.

A.3. Jenis beban/gaya pada komponen Mesin Bubut

Mesin bubut dalam pengoperasiannya menerima gaya axial.

Gaya yang timbul atau Gerakan axial (searah poros) rotor dari semua rotating
eguipment (ini akibat dari kerja alat tersebut). Misal pompa, gearbox, kompresosr
dll.

B. Perawatan dan Perbaikan Mesin Bubut


B.1. Tujuan Perawatan dan Perbaikan
Agar mesin dapat berjalan secara maksimal dan produks berjalan lancar. Secara
garis besar perawatan mesin bubut meluputi perawatan pada bagian-bagian
utama pada mesin buut yang meliputi kepala tetap, kepala lepas, eretan, meja
mesin bubut dan juga perawatan pada system kelistrikan atau bagian mesin dari
mesi bubut tersebut, selain itu perawatan seperti pahat, bor, dan juga perangkat
lain yang menunjang pelaksanaan proses pembubutan juga perlu dilakukan.
B.2. Keuntungan Program Perawatan
 Dapat memperpanjang umur mesin
 Biaya perawatan dan penggantian komponen-komponen mesin dapat
terkontrol
 Dapat meminimalisir Downtime yang menghambat produksi
 Kerugian akibat kecelakaan kerja dapat diminimalisir

B.3. Jenis Perawatan (Harian/Bulanan/Semesteran/Tahunan yang diterapkan pada


komponen tersebut)
 Perawatan Harian :
1. Pengecekan atribut keselamatan
2. Menyiapkan mesin (warming up)
3. Pengecekan tangki pendingin
4. Pengecekan peralatan tambahan mesin bubut
 Perawatan Mingguan :
1. Pengecekan kepala tetap
2. Pengecekan kepala lepas
3. Pengecekan eretan
4. Pengecekan meja
5. Pengecekan kondisi pahat
6. Pengecekan spindel
 Perawatan Bulanan :
1. Pemeriksaan titik-titik pelumasan
2. Panel kelistrikan
3. Pengecekan gear
 Perawatan Tahunan : -
 Perawatan Random
1. Pengecekan kepala tetap
2. Pengecekan kepala lepas
3. Pengecekan eretan
4. Pemeriksaan titik-titik pelumasan
5. Pengecekan tangki pendingin
6. Pengecekan kondisi pahat
7. Pengecekan spindel
8. Panel kelistrikan
9. Pengecekan gear
10. Overhaul

B.4. Program Perawatan Preventif


Klasifikasi Jenis Perawatan pada Bagian Mesin Bubut

Inspeksi ( I )

 Membersihkan semua bagian mesin.bubut


 Melumasi bagian mesin bubut yang bergerak.
 Mengecek kelistrikan yang terdapat pada mesin bubut.
 Mengecek baut-baut dan komponen dari mesin bubut

Perbaikan pada kerusakan kecil (K)


 Mengencangkan baut yang kendor
 Mengganti pelumas yang kotor dengan yang pelumas baru
 Memeriksa kontak-kontak kelistrikan
 Memeriksa kepala tetap

Perbaikan pada kerusakan menengah (M)


 Memeriksa motor mesin
 Mengganti kabel-kabel yang rusak
 Memeriksa eretan pada mesin bubut

Perbaikan Kerusakan Berat (B)

Terdapat dua kerusakan yang biasanya terjadi pada mesin bubut


bagian motor utama :
1. Motor Tidak Mampu Bekerja

Terdapat 7 ( tujuh ) kemungkinan penyebab motor pembangkit mesin bubut


tidak mau bekerja:

 Motor pembangkit tidak menyala karena tegangan dari sumber tenaga yang
masuk kemotor pembangkit rendah
 Rem motor tidak berfungsi dengan baik
 Coil pada saklar terbakar
 Jika terjadi sekring pada circuit breaker putus/terbakar. maka ganti sekring
dengan yang baru dan spesifikasi sama.
 Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, sehingga harus
dilakukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan
motor pembangkit mesin bubut
 Kontak-kontak pada switch atau saklar yang tidak sempurna.
 Tidak terjadi hubungna pada kontak limit switch
 Motor cepat panas, baik karena perbedaan tegangan ataupun karena periksa
tegangan listrik yang masuk

2. Beban Motor Yang Berlebihan

Biasanya beban yang tidak sesuai kapasitas mesin, dapat menyebabkan panas
berlebihan. Sehingga harus dilakukan pengaturan ulang bebean agar sesuai
kapasitas mesin.

B.5. Langkah Kerja Perawatan


 Pengecekan Atribut Keselamatan
 Pengecekan Tanki
 Pendingin Menyiapkan Mesin (Warming up)
 Pengecekan Kondisi Pahat
 Pengecekan Kepala Tetap
 Pengecekan Spindel
 Pengecekan Kepala Lepas Panel Kelistrikan
 Pengecekan Eretan Pengecekan Gear dan Puli beserta Belt
 Pengecekan Meja Mesin Bubut
 Pengecekan Peralatan Tambahan Pada Mesin Bubut
 Pemertksaan Titik-Titik Pelumasan
 Overhoul

C. Tabel Indikasi Kerusakan

No Indikator Penyebab Langkah Perbaikan Personal


kerusakan maintenence

1 Benda kerja oling Rahang cekam blong Mengganti rahang Teknisi


(dol) terlalu kencang cekam yang
saat mengunakan baut bermasalah
pada pengunci Rutin merawat rahang
Rahang cekam mulai cekam sebelum ata
aus terlalu lama sesudah pemakaian
menggunakan dalam
jangka waktu yang lama
2 Bubut kurang Pengatur kecepatan Mengganti komponen Teknisi
halus pada mesin bubut tidak pada pengatur
bekerja dengan kecepatan putar pada
semestinya mesin bubut.
Pahat kurang tajam saat Mengasah pahat
penggunaan sebelum atau sesudah
Rusaknya pengunci pemakainan
pada rumah pahat Mengganti baut pada
rumah pahat
3 Pengeboran tidak Senter bor tidak runcing Mengganti senter bor Teknisi
center atau tidak presisi lagi dengan yang baru
karena penekanan pada
benda terlalu tinggi
pada benda yang keras
4 Hasil benda kerja Rahang cekam yang Mengganti rahang Teknisi /
oval / tidak mulai as mengakibatkan cekam dengan yang Forman
silindris kurang kuatnya baru
meenyengkram benda
kerja
5 Munculnya asap Mesin menyala terus Mengecek komponen Divisi
pada mesin bubut menerus tanpa berhenti yang bermasalah dan maintenance
Konsletnya kabel pada menggantinya
mesin bubut karena
terkelupasnya pelapis
kabel
6 Spindel kocak Kurangnya pelumasan Melakukan Divisi
yang pada spindel pelumasan secara maintenance
menyebabkan menyebabkan putaran rutin
tidak presisi kurang sempurna pada
saat penguunaan
7 Bearing kocak Ausnya bearing karena Melakukan Divisi
seringnya penggunaan penggantian pada maintenance
benda yang
bermasalah
8 Bunyi bising Kurangnya pelumasan Pengecekan secara Divisi
terlalu berlebihan pada bagian titik-titik rutin maintenance
pada mesi bubut yang membutuhkan Melakukan
pelumasan pelumasan pada titik-
Terlalu seringnya titik yang
mengguanakan mesin membutuhkan
tanpa henti pelumasan
Membatasi
penggunaan mesin
9 Panel pada mesin Konsletnya kabel pada Mengganti kabel yang Divisi
bubut tidak bagian panel bermasalah maintenance
responsif Terkelupasnya
pembungkus kabel
karena terlalu sering
penggunaan
10 Tuas kocak Konsletnya kabel pada Mengganti kabel yang Divisi
bagian panel bermasalah maintenance
Terkelupasnya
pembungkus kabel
karena terlalu sering
penggunaan
11 Pemberhentian / Kurangnya pelumasan Pengecekan secara Divisi
Pengereman pada bagian titik-titik rutin maintenance
kurang sempurna yang membutuhkan Melakukan
prlumasan pelumasan pada titik-
titik yang
membutuhkan
pelumasan

D. Kartu Perawatan Mesin

E. Simpulan
Keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus
menyangkut aspek keselamatan kerja yang terkait dengan manusia (operator/pekerja),
mesin, dan alat. Sehubungan dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus
diperhatikan instruksi-instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja.

F. Daftar Rujukan

Brositio,T.S. 2012. Analisis sistem perawatan mesin rajut bundar di PT.Triloka


bandung.Journal ilmiah preventive 12(6)32-45.

Corder,A.S. 1996. Teknik Manajeman Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga.

Dwisaputra.P.S. 2014. Perencanaan preventive maintenance pada mesin corrugating


dan mesin flexo.journal ilmiah widia teknik,13(1)14-50.

Firman. 2013. Difinisi pemeliharaan(maintenance). Diakses pada website


:http://duniaanarchy.blogspot.co.id/2013/12/definisi-pemeliharaanmaintenance.html
Handoko,H.T. 2011. Dasar-dasar manajeman produksi dan operasi. Yogyakarta :
BPFE Yogyakarta.

Malik ,A. 2013. Jenis-jenis mesin bubut. Diakses pada website:


http://doelmallik.blogspot.co.id/2013/03/mesin-dua-tak.html

Muhamad,R. 2014. Rantai Markov. Diakses pada website:


https://labindustrilanjut.files.wordpress.com/2014/11/modul-rantaimarkov.pdf

Ngadiyono,Y. 2013. Pemeliharaan mekanik industri. Edisi kesatu. Yogyakarta :


Deepublish

Sari,D. 2016. Sejarah mesin bubut dan perkembangan nya. Diakses pada website:
http://malahayati.ac.id/?p=18627

Siswaidi. 2012. Hubungan pemeliharaan dengan proses produksi. Diakses pada


websit: http://industryoleochemical.blogspot.co.id/2012/03/hubunganpemeliharaan-
dengan-proses.html

Anda mungkin juga menyukai