2)
3)
terdiri atas dua bagian : yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2
atau 3 baut.ikat dan dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila.
1)
2)
Eretan (support) adalah bagian mesin yang berfungsi sebagai penghantar pahat
bubut sepanjang alas mesin, ada 3 jenis eretan :
1. Ertan bawah , eretan ini berjalan sepanjang alas mesin
2. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin
3. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat
berputar kenan dan kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya
pada saat mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat
digerakan secara manual dan otomatis.
Spare Part
Ketersediaan suku cadang atau biasa disebut spare part sangat menentukan
keberhasilan perencanaan perawatan pada mesin bubut. Dibawah ini adalah contoh
spare part yang merupakan komponen dari mesin bubut.
a.
b.
Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang
benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus.
Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan
menggunakan bor senter. Lubang ini di maksudkan sebagai tempat atau dudukan
kepala senter. Penggunaan senter ini dimaksudkan untuk menjaga atau menahan
benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga..
c.
Collet
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu
menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut
mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda
kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk
mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam
menjepitnya harus digunakan collet
d.
Penyangga
Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga
benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda kerja
agar tidak melentur pada saat dibubut, sehinggakelurusan benda kerja bisa tetap
terjaga. Ada dua jenis penyangga yang dapat digunakan, yaitu penyangga tetap (stead
rest) dan penyangga jalan(follow rest). Kedua jenis penyangga tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut.
e.
Pahat Bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut. Pahat
ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam-logam
tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga
pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut, ujung pahat harus selalu
mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat
akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat
bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahatalur,
pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat
dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang
arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah
pemakannnya dari kiri ke kanan.
C. Perawatan Mesin Bubut
Perawatan adalah Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk
menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya
guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga
modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara
ekonomis.
Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan
dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang
berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana
prasarana tersebut.
Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan
yang baik, agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi
dilakukan secara umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut
biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusus
harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan
terhadap peralatan atau mesin.
Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksama. prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
1.
Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2.
3.
4.
5.
6.
Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,
berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik
pembuat mesin.
Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:
Motor tidak mampu bekerja
Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:
Tegangan
dari
sumber
tenaga
yang
masuk
kemotor
pembangkit
Perbedaan tegangan
Periksa tegangan listrik yang masuk
1.
2.
3.
4.
5.
Tidak senter
Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
1.
2.
Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion
gear.usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi
pinion yang baru
3.
Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau
penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
4.
5.
6.
7.
8.
Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan
pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut
pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.
D. Pelumasan Pada Mesin Bubut
Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan
oleh pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan
meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesin.pelumasan harus sesuai dengan
petunjuk yang diberikan baik mengenai cara pelumasan,waktu pelumasan dan jenis
minyak pelumas yang digunakan.
Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan
secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya
diperbanyak.juga
mesin-mesin
yang
dioperasikan
kadang-kadang
melebihi
kemampuanya harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara
berkesinambungan.untuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka
pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama. Beberapa kerusakan
yang terjadi pada bidang-bidang luncur ataupun pada bidang luncur lingkaran
bantalan disebabkan karena bidang tersebut tidak cukup pelumasan. Pada bidangbidang yang selalu bergesekan, cepat atau lambat disitu pasti akan timbul panas dan
apabila panas yang timbul tersebut tidak dikurangi selama dalam pemakaian, maka
lama kelamaan bidang-bidang itu akan memuai. Kalau sudah terjadi pemuaian seperti
ini, gerakan dari kedua bidang luncur yang bergesekan akan mengalami kesulitan
dalam meluncur dan bergerak. Tetapi karena gerakan-gerakan tersebut didukung oleh
tenaga mesin, mau tidak mau bidang yang sudah memuai tersebut tetap bergerak atau
meluncur walaupun gerakan tersebut agak sulit dan berat. Hal ini bisa dirasakan
dengan jalan menggerakan bidang-bidang luncur tersebut dengan tangan, akan lebih
jelas lagi perbedaannya bila pada kedua bidang yang bergesekan tersebut diberi
pelumas.
Biasanya keausan ini timbul pada bidang-bidang yang selalu bergesekan dan
yang diatasnya bekerja suatu gaya. Gaya-gaya yang timbul disini kecuali dari
beratnya material yang meluncur itu juga gaya yang timbul akibat terjadinya
pemotongan benda kerja oleh pahat atau cutter. Sebagai contoh misal yang terjadi
pada pekerjaan pembubutan. Keausan yang sering terjadi pada mesin bubut ini adalah
pada bednya, karena bed itu berfungsi untuk menumpu dan meluncurkan carriage.
Sedangkan carriage ini selalu menumpu dan membawa alat potong (pahat bubut).
Maka mau tidak mau bed tersebut akan menderita gaya yang dobel yaitu gaya berat
dari carriage dan gaya potong dari pahat. Dengan demikian untuk mengurangi
keausan yang terjadi karena adanya gaya-gaya itu tadi, maka diusahakan antara kedua
permukaan yang bergesekan tersebut diberi pelumasan, supaya permukaan tidak
terjadi kontak langsung.
1. Fungsi Pelumasan
Alasan utama mengapa mesin perkakas harus dilumasi adalah:
a. Menghindari keausan
b. Mengurangi geseran atau kontak langsung antara dua permukaan/bidang yang
bergesekan.
2.
3.
Temperatur dimana pelumas tak dapat tumpah (Pour Point) pada suatu test
khusus.
4.
Temperatur dimana pelumas dapat terbakar (Fire Point) pada suatu test
khusus.
5.
6.
Tetapi pada pasaran yang paling populer dan perlu diketahui untuk menentukan
kualitas pelumas adalah:
1.
2.
Untuk melumasi roda gigi pada mesin perkakas biasanya dipakai pelumas yang
mempunyai nilai kekentalan yang tingg. Roda gigi disini terutama yang menderita
beban berat dan putaran yang sedang, untuk roda gigi dengan putaran tinggi dan
beban yang tidak terlalu berat biasanya dipakai nilai kekentalan yang rendah. Ada 3
macam pelumas roda gigi yang banyak terdapat dipasaran yaitu:
a. Gear mineral oil, minyak pelumas yang mempunyai nilai kekentalan yang
rendah
b. Gear extreme pressure (Gear EP), pelumas roda gigi yang mengandung lead,
jadi mempunyai sifat rekat tinggi dan baik untuk roda gigi yang memerlukan
tekanan tinggi
c. Gear multipurpose oil, pelumas yang mempunyai range penggunaan yang
luas, dapat dipakai untuk roda gigi yang memerlukan gear EP.
2. Minyak Gemuk (Grease)
Grease adalah campuran minyak pelumas dengan sabun, jadi disamping
sifatnya sebagai pelumas, grease juga berfungsi membersihkan segala kotoran
(terutama debu, pasir dan lainnya). Grease tersebut berbentuk pasta (semi fluid) yang
secara umum dapat diklasifikasikan dalam 2 kelas yaitu:
a.
b.
Cara-cara yang sering dipakai untuk melumaskan oli ke dalam mesin-mesin perkakas
adalah dengan menggunakan:
a.
b.
c.
d.
Bed Bubut
2. Eretan (Carriage)
Eretan
terdiri
atas
eretan
memanjang
(longitudinal
carriage)
yang
eretan
Tail stock
4. Penjepit Pahat (Tools Post )
Penjepit
pahat
digunakan
untuk
menjepit
atau
memegang
pahat,
yang bentuknya ada beberapa macam di antaranya seperti ditunjukkan pada Gambar.
Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus sehingga
dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapa tdipasang dan
disetel sekaligus. Untuk penjepit pahat menggunakan teknik pelumasan eles atau
siram dengan alat kuas atau semprotan oli.
Tool post
5. Eretan Atas
Eretan atas berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus
berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur,
tirus, champer (pingul), dan lain-lain yang ketelitiannya bias mencapai 0,01 mm.
Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara
manual. Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360,
biasanya digunakan untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan
menggunakan eretan atas. Teknik pelumasan yang digunakan adalah oli tetes, karena
bagian yang akan dilumasi terbilang sempit dan berada dibagian luar yang sering
terkena kontak dengan operator maka pelumasan yang sesuai adalah tetes.
Eretan atas
6. EretanLintang
Eretan lintang berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau
arah kedepan atau kebelakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja.
Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang
langkah gerakan maju atau mundurnya pahat. Gerakan eretan maju mundur ini akan
menimbulkan gesekan antara dudukan dan bagian eretan yang dapat bergerak
sehingga membutuhkan pelumasan. Pada bagian ini juga rawan terjadinya kotor
bahkan bagian yang bergesekan tadi dapat rusak (terkikis) akibat adanya geram yang
menyelip diantara bantalan dan eretan. Maka dari itu pada bagian ini juga dibutuhkan
pelumasan dengan teknik oli tetes dengan viskositas rendah, oli yang di alirkan
melalui selah-selah diharapkan mampu melumasi bagian eretan dan membersihkan
geram.
7.
gigi yang berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan
mengatur kecepatannya sebelum diteruskan ke spindel. Pada pergerakan roda gigi
tersebut terjadi gesekan antara gigi yang menimbulkan panas dan aus pada
permukaannya. Teknik pelumasan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah
pelumasan celup dengan pelumas oli yang dimasukkan de dalam kotak gear box
melalui lubang yang sudah ditentuka, banyaknya oli yang dimasukkan adalah ketika
semua bagian gear (roda gigi) tercelup oleh oli. Oli ini berfungsi untuk menyerap
panas akibat gesekan gigi gear yang terus menerus bahkan dengan kecepatan tinggi
sesuai setting motor penggerak. Selain itu oli juga berfungsi untuk mengurangi
gesekan antara gigi-gigi pada roba gigi hal ini bertujua unutk mempertahankan
keawetan mesin.
Gear box
8. Roda gigi transmisi (Pengubah kecepatan putar)
roda gigi transmisi adalah susunan roda gigi yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan pemakanan. Susunan roda gogo yang saling terkait tersebut menimbulkan
gerak dan gesekan antar roda gigi yang menyebabkan keausan dan cepat panas. Roda
gigi pada transmisi disusun secara vertical sehingga pelumasan yang cocok adalah
teknik pelumasah dengan mengoleskan grace pada roda gigi yang saling
bersinggungan dengan tujuan mengurasi keausan.
Lead Screw
adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi unutk menggerakkan atau
lead screw
11. Poros kecepatan (Feed shaft)
Adalah bagian mesin bubut yang digunakan untuk mengatur kecepatan
pemakanan pada mesin bubut. Pelumasan yang digunakan adalah grace karena
bagian yang dilumasi berada di luar dan gerakannya berputar hal ini bertujuan
agar pelumas tidak hanya lewat tapi juga dapat menempel.
Ba gi an-Bagi an
Pelumasan
Dil umasi
Lintasan
bed
Eretan
T i a p
H a r i
Yang Pelaksanaan
Pelumasan
Minggu
lintang
Dipakai
di
Oil gun dengan pelumas
atas
Lintasan
pada 3
carriage
Roda
gigi
4 mesin
kali
memanjang
Spindle kepala lepas dan batang
ulirnya
Box
Yang
Luncur
feeding
Bantalan untuk gerakan melintang maupun
Tiap
Alat
gear
apron
Roda
feeding
Lead
screw
grease
pada 5
kali
mesin
gigi
dan 3
shaft
Roda
gigi
kali
pengganti
P o r o s
grease
A p r o n
Roda gigi perubah kecepatan beserta porosTiap
jam
5 0 0 porosnya
Ba nt ala n
te ta p
pada
ke pa la kali
8 mesin
Grease gun dan bearing
grease