Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PROJECT

PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN KONDISI MESIN

Analisis Kerusakan dan Penjadwalan Pemeliharaan Pada

Genset (Generator Set) di Gedung Bung Hatta Universitas Negeri Jakarta

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

Muhammad Ali Husain (1520621041)

Titanio Althafian Wibowo (1520621042)

Radite Tedya Faizy (1520621047)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023
I. LATAR BELAKANG
Definisi Genset
Kebutuhan genset semakin meningkat seiring dengan kebutuhan manusia akan
energi listrik. Seiring meningkatnya kebutuhan akan genset untuk menambah daya energi
listrik untuk keperluan beberapa kegiatan atau event, seperti acara pernikahan, konser
musik, kampanye, kegiatan perayaan dan sebagainya, selain itu genset juga diperlukan
untuk keperluan emergency pada perkantoran, rumah sakit, sekolah, dan universitas apa
bila terjadi mati listrik.
Genset atau generator set terdiri dari generator dan mesin penggerak berbahan
bakar bensin atau solar yang dapat menghasilkan energi listrik. Genset merupakan suatu
alat yang dapat merubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui motor bakar
pemakaran dalam (internal combustion engine). Generator set merupakan gabungan dari
dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator sebagai perangkat
pembangkit listrik. Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau
mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan
atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator (kumparan statis) dan rotor (kumparan
berputar).
Genset dapat bekerja otomatis apabila terjadi mati listrik secara tiba-tiba. Sistem
control genset on-off secara otomatis berfungsi untuk pemidahan secara otomatis
distribusi dari PLN ke genset. Sehingga apabila daya utama PLN mati maka genset
tersebut menggantikan peranan dari PLN untuk mensuplai sumber daya listrik.
Selanjutnya apabila PLN kembali normal, maka genset akan otomatis mati. Oleh karena
kebutuhannya yang penting apalagi ketika kondisi emergency genset memerlukan
pemeliharaan agar genset menjadi terawatt, sehingga dapat bekerja seperti semestinya.
Tujuan dan Fungsi Pemeliharaan
Melalui pemeliharaan yang rutin, akan memaksimalkan kinerja genset dengan
lebih optimal sesuai dengan kebutuhan. Pemeliharaan yang baik bukan hanya akan
memberikan hasil optimal dalam hal performa dan efisiensi, tetapi juga agar genset siap
digunakan dalam kondisi apapun saat diperlukan. Pemeliharaan pada setiap jenis genset
berbeda-beda, tergantung dengan beban yang diterima oleh genset tersebut. Namun,
secara umum, pemeliharaan secara berkala penting dilakukan agar performa genset selalu
dalam keadaan optimal dan siap digunakan.
Jenis-jenis Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
kegiatan perawatan preventif biasanya telah direncanakan seperti 1 minggu sekali, 1
bulan sekali atau 1 tahun sekali. Ruang lingkup perawatan preventif adalah inspeksi,
perawatan kecil, pelumasan mesin dan penyetelan.
2. Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)
Pemeliharaan ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan
kondisi fasilitas atau alat hingga mencapai kondisi yang dapat diterima.
3. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)
Pemeliharaan ini dilakukan karena adanya hambatan yang terjadi dan
perawatan bersifat darurat sesegera mungkin.
4. Pemeliharaan Berjalan (Running Maintenance)
Pemeliharaan ini dilakukan dengan kondisi fasilitas atau peralatan sedang
beroperasi, seperti pembersihan, pemeriksaan, dan penyetelan.
5. Pemeliharaan Berhenti (Shut Down Maintenance)
Pemeliharaan ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan sedang tidak
beroperasi, pada umumnya perawatan berhenti sudah direncanakan, contohnya
pemeriksaan dan overhaul.
6. Pemeliharaan Setelah Kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pemeliharaan ini berfokus untuk memperbaiki kerusakan alat, dalam
kegiatan perbaikan ini ada beberapa hal yang harus disiapkan antara lain suku cadang,
material, alat-alat dan tenaga kerja.
7. Pemeliharaan Menyeluruh (Overhaul Maintenance)
Pemeliharaan ini meliputi pembongkaran, pembersihan, pemeriksaan,
pengukuran, perbaikan, perakitan, dan pengetesan.
Bagian-Bagian Penting dan Permasalahan Untuk Pemeliharaan
1. Bahan Bakar
Bahan bakar dengan kualitas baik penting digunakan agar tidak merusak
komponen mesin serta lebih efisien bahan bakar. Periksa secara berkala filter bahan
bakar pada genset. Filter yang kotor akan menghambat aliran bahan bakar dan
mengganggu performa genset. Ganti filter jika sudah rusak untuk memastikan bahan
bakar dapat mengalir dengan lancer dan mesin berkerja optimal.
2. Penyimpanan/Area Penempatan Genset
Tempatkan genset di lingkungan yang kering dan terlindungi dari
kelembapan. Hal ini karena kelembapan dapat merusak komponen-komponen
sensitive pada genset, seperti sistem elektronik dan koneksi listrik. Gunakan penutup
yang sesuai untuk melindungi genset dari debu, kelembapan, dan potensi kerusakan
lainnya. Menyimpan genset dengan benar akan memperpanjang masa pakai genset
dan menghindari masalh yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
3. Pembersihan Saat Sebelum dan Sesudah Pemakaian
Kebersihan genset menjadi salah satu kunci agar performa genset tetap
optimal. Sebelum dan sesudah penggunaan, luangkan waktu untuk membersihkan
debu, kotoran, minyak, dan noda lainnya di bagian luar genset. Kotoran ini bukan
hanya mengganggu secara visual, tetapi juga menghambat aliran udara yang
diperlukan untuk pendinginan yang efektif. Kebersihan genset dapat mengurangi
resiko overheating dan memastikan kinerja genset yang konsisten dalam
menghasilkan daya listrik.
4. Panaskan Genset Secara Berkala
Mesin genset memerlukan pemanasan terlebih dahulu sebelum digunakan
secara penuh. Jika mesin genset jarang dioperasikan, risiko masalah terjadi saat
dinyalakan dapat meningkat. Oleh karena itu, secara rutin panaskan genset dalam
kondisi beban ringan selama beberapa menit dan cek ulang kondisi genset. Ini
membantu menjaga komponen bergerak dan meratakan pelumas di seluruh sistem.
Pemanasan berkala ini juga memastikan mesin tetap siap dan responsif saat
diperlukan.
5. Periksa Kabel-Kabel Instrument
Kabel-kabel penghubung merupakan jalur vital aliran listrik dalam genset.
Periksa secara berkala kondisi kabel-kabel dan pastikan tidak ada yang aus, rusak,
atau terkelupas. Kabel yang rusak dapat menyebabkan gangguan dalam aliran listrik,
bahkan potensi korsleting yang berbahaya hingga genset cepat rusak.
6. Periksa Aki Genset
Aki adalah sumber daya penting untuk mulai mengoperasikan genset.
Pastikan secara teratur memeriksa kondisi aki. Cek apakah ada tanda-tanda korosi
pada terminal aki, dan perhatikan level air aki jika jenisnya memerlukan pengisian
ulang. Aki yang rusak atau melemah dapat menyebabkan genset sulit untuk
dinyalakan, bahkan dapat merusak sistem pengisian daya jika tidak diperhatikan.
7. Periksa Seluruh Indikator Genset
Panel kontrol genset dilengkapi dengan indikator dan lampu peringatan
yang memberikan informasi penting mengenai kinerja dan kondisi genset. Jika ada
lampu yang berkedip atau menyala, jangan mengabaikannya. Indikator ini
memberikan petunjuk awal mengenai masalah potensial. Lakukan tindakan perbaikan
segera agar masalah tidak makin meluas jika indikator genset mengidentifikasi ada
kendala.
8. Perhatikan Sistem Pembuangan
Sistem pembuangan adalah saluran untuk gas buang hasil pembakaran.
Pastikan saluran ini tidak ada penyumbatan, seperti kerak atau partikel lain yang
dapat menghalangi aliran. Pembuangan yang tersumbat dapat merusak performa dan
efisiensi genset. Melalui perawatan rutin, dapat memastikan gas buang dapat keluar
dengan lancar, sehingga kinerja genset menjadi lebih optimal.
9. Ganti Spare Part Genset Sesuai Waktunya
Cara merawat genset selanjutnya yaitu melakukan penggantian suku
cadang genset secara berkala. Penggantian suku cadang yang tepat waktu, seperti
filter udara dan filter oli, akan memastikan genset tetap bekerja optimal dan terhindar
dari kerusakan lebih lanjut. Jika suku cadang mengalami aus atau rusak, segera
lakukan penggantian untuk menjaga kinerja genset yang konsisten.
10. Cek Oli Mesin Genset Secara Rutin
Oli mesin genset adalah komponen penting dalam Genset. Maka dari itu,
penting untuk melakukan pemeriksaan secara teratur dan mengganti Oli Mesin
Genset jika warnanya mulai menghitam atau keruh, atau jika volume oli telah
berkurang di bawah batas normal. Gantilah oli mesin genset setiap 6 bulan atau ketika
kondisi oli tidak normal.
11. Pastikan Ada Sirkulasi Udara
Apabila Genset digunakan di dalam suatu ruangan, pastikan bahwa
ruangan tersebut memiliki ventilasi yang baik. Tujuannya adalah agar gas buang hasil
pembakaran dari Genset, yang terkandung dalam asap knalpot, bisa tersirkulasi
dengan baik. Adanya sirkulasi udara yang optimal, dapat memberikan keamanan dari
kontaminasi zat beracun, dan juga bisa mencegah mesin genset agar tidak cepat
mengalami peningkatan suhu.
12. Lakukan Pemeriksaan Distilled Water pada Baterai
Pada baterai, terdapat air suling (distilled water) yang harus isi ulang
secara berkala, umumnya setiap 2 hingga 3 tahun. Para pemilik diharuskan mengisi
ulang baterai tersebut, karena bila tidak dilakukan, hal ini dapat berdampak pada
kinerja Genset itu sendiri.

II. PERMASALAHAN
Berikut adalah kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada genset dan cara
mengatasinya.
1. Mesin Tidak Menyala
Salah satu kerusakan yang sering terjadi pada genset adalah mesin yang
tidak menyala. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa penyebab dan memiliki solusi
masing-masing sebagai berikut:
a. Pengecekan Bahan Bakar
Genset dapat berfungsi dengan normal apabila bahan bakar dapat mengalir
dengan sempurna. Namun apabila bahan bakar habis atau menggunakan bahan
bakar yang tidak berkualitas, maka mesin tidak akan hidup. Lakukan pengisisan
bahan bakar jika tidak ada bahan bakar yang tersisa di dalamnya. Atau kosongkan
tangki dari bahan bakar yang berkualitas rendah serta bagian karburatornya, lalu
isi dengan bahan bakar baru yang berkualitas tinggi.
b. Cek Ketinggian Oli
Jika volume oli yang tidak memenuhi hingga memunculkan peringatan oli
dan mesin akan langsung mati. Sehingga pastikan melakukan pengecekan volume
oli secara berkala dan lakukan pengisian oli.
c. Masalah Lainnya
Penyebab lain yang memicu mesin tidak mau menyala adalah filter bahan
bakar tersumbat, karburator tidak berfungsi, kontak tak berfungsi, dan masih
banyak lagi. Solusinya, lakukan pengecekan, perawatan atau pergantian
komponen ke dealer perawatan resmi atau terpercaya.
2. Mesin Kurang Bertenaga
Masalah selanjutnya yang sering terjadi pada genset adalah mesin yang
kurang bertenaga, penyebab dan solusinya sebagai berikut:
a. Cek Valve Clearance atau Celah Klep
Apabila dirasa mesin genset kurang bertenaga dan tidak dapat berfungsi
secara maksimal, segera cek bagian valve clearance atau celah klep. Kondisi
kedua bagian tersebut yang kotor, rusak, dan posisi celah yang tidak benar dapat
mempengaruhi kinerja genset.
b. Cek Kebersihan Bahan Bakar
Genset dapat berfungsi dengan normal apabila bahan bakar dapat mengalir
dengan sempurna. Namun apabila bahan bakar kotor atau menggunakan bahan
bakar yang tidak berkualitas, maka tenaga mesin akan berkurang. Cek filter bahan
bakar dan dibersihkan atau diganti.
3. Tidak Terdapat Daya Pada Stop Kontak Arus AC
a. Cek Pemutus Arus/Circuit Breaker
Beberapa pemilik genset kerap kali mengeluh bahwa genset tidak
mendapatkan daya dari stop kontak arus AC. Hal ini dapat disebabkan oleh daya
stop kontak yang masih dalam keadaan off. Segera lakukan pengecekan control
pemutus arah pada mesin. Biasanya daya pada stop kontak tidak dapat mengalir
sebab pemutus arus masih dalam posisi off. Solusinya hanya memutar tuas
pemutus arus ke posisi on.

III. SPESIFIKASI PERALATAN


Dalam pengoperasiannya, genset memerlukan sistem-sistem agar dapat bekerja
dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-sistem tersebut dibagi
menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan berfungsi untuk mengurangi getaran dan gesekan antara
bagian-bagian yang bergerak serta untuk membuang panas. Berikut adalah
komponen-komponen sistem pelumasan:

1. Bak minyak 12. Bearing poros-bubungan


2. Pompa pelumas 13. Sprayer atau nozzle
3. Pompa minyak pendingin penyemprot untuk
4. Pipa hisap pendinginan piston
5. Pendingin minyak pelumas 14. Piston
6. Bypass-untuk pendingin 15. Pengetuk tangkai
7. Saringan minyak pelumas 16. Tangkai penolak
8. Katup by-pass untuk saringan 17. Ayunan
9. Pipa pembagi 18. Pemadat udara (sistem
10. Bearing poros engkol (lager Turbine gas)
duduk) 19. Pipa ke pipa penyemprot
11. Bearing ujung besar (lager 20. Saluran pengembalian
putar)
2. Sistem Bahan Bakar
Berikut adalah komponen-komponen sistem bahan bakar:

1. Pompa penyemperot bahan 6. Penutup bahan bakar


bakar otomatis
2. Pompa bahan bakar 7. Injektor
3. Pompa tangan untuk bahan 8. Tanki
bakar 9. Pipa pengembalian bahan
4. Saringan bahar/bakar bakar
penyaringan pendahuluan 10. Pipa bahan bakar tekanan
5. Saringan bahan tinggi
bakar/penyaringan akhir 11. Pipa peluap

3. Sistem Pendinginan
Berikut adalah komponen-komponen sistem pendinginan:

1. Pompa air untuk pendingin mesin


2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas
4. Konstruksi Generator

1. Stator 15. Frame Cover Bottom


2. Rotor 16. Frame Cover Top
3. Exciter Rotor 17. Air Inlert Cover
4. Exciter Stator 18. Terminal Box Lid
5. N.D.E. Bracke 19. Endpanel D.E
6. Cover N.D.E 20. Endpanel N.D.E
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E 21. AVR
8. Bearing N.D.E 22. Side Panel
9. Bearing Circlip N.D.E 23. AVR Mounting Bracket
10. Engine Adaptor 24. Main Rectifier Assembly –
11. Bracket Forward
12. Coupling Disc 25. Main Rectifier Assembly –
13. Coupling Bolt Reverse
14. Foot 26. Varistor
27. Dioda Forward Polarity 34. Edging Strip
28. Dioda Reverse Polarity 35. Fan
29. Lifting Lug D.E 36. Foot Mounting Spacer
30. Lifting Lug N.D.E 37. Cap Screw
31. Frame to Endbracket 38. AVR Access Cover
Adaptor Ring 39. AVR Anti Vibration Mounting
32. Main Terminal Panel Assembly
33. Terminal Link 40. Auxiliary Terminal Assembly
IV. KRONOLOGI PERMASALAHAN

Komponen Permasalahan
Daya dan putaran mesin (Prime Tidak ada pemindahan tenaga pada generator
Power)
Tenaga kurang dari 160 kW
Tenaga lebih dari 160 kW
Putaran mesin kurang dari 1500 rpm
Putaran mesin lebih dari 1500 rpm
Tangki Bahan Bakar & Tidak ada pengukuran bahan bakar pada mesin
Bahan Bakar (Prime Power)
Pengukuran menunjukan pemakain bahan bakar
kurang dari 45,8 ltr / jam
Pengukuran menunjukan pemakain bahan bakar
lebih dari 45,8 ltr / jam
Tanki Bocor
Kualitas bahan bakar
Bahanbakar terkontaminasi dengan air
Tangki kotor
Filter Bahan Bakar Tersumbat
Kotor
Bocor
Bercampur air
Pompa Injeksi Tekanan pompa penyalur kurang dari 2,5 kg / cm2
Tekanan pompa injeksi lemah
Tekanan dan volume pompa injeksi tidak rata
Tekanan pompa injeksi tidak ada/hilang
Bentuk pengabutan tidak sempurna
Injektor Pemakaian bahan bakar boros
Asap pembuangan berwarna putih
Tekanan injector lemah
Pipa Tekanan Tinggi/Pipa Injector Pipa bocor pada ujung pipa ke injector
Ulir pengikat pipa injector rusak
Retak pada leher ujung pipa ke injector
Pipa tersumbat
Priming Pump Tekanan pompa lemah
Katup pompa rusak / aus
Hand pompa lemah
Piston pompa macet / lengket
Piston pompa aus
Piston Tidak terdeteksi pada saat beroperasi
Mesin bisa shutdown
Panas mesin melebihi dari 90°C
Tenaga mesin menurun
Mesin mengeluarkan bunyi benturan dan geser
antara piston dan dinding piston
Gaya gesek piston terlalu besar terhadap dinding
silinder
Minyak Pelumasan Tekanan minyak pelumas tidak terbaca
Lampu indicator hidup pada saat mesin hidup
Minyak pelumas berkurang saat mesin tidak ada
kebocoran
Kekentalan minyak pelumas menurun
Minyak pelumas terkontaminasi
Pelumasan Poros pompa injeksi aus
Governor mekanik panas
Pompa injeksi macet
Bearing oplak
Sistem Pendinginan Kapasitas caiaran pendingin berkurang
Radiator tersumbat
Kualitas cairan pendingin menurun
Mesin overheating
Indicator temperatur pendingin tidak dapat bekerja
Thermostat tidak ada respon
Udara Pembakaran Masuk Kapasitas udara masuk kurang dari 20,3 m3 /min
Kapasitas udara masuk lebih dari 20,3 m3 /min
Kualitas udara masuk terkontaminasi
Temperatur udara masuk lebih tinggi dari
temperatur ruang
Udara masuk terlalu dingin
Aliran Udara Kipas ke Radiator Aliran kipas tidak mencapai 604 m3 /min
Mesin mengalami overheating
Tenaga mesin menurun
Kecepatan aliran udara turun
Puli atau pendukung penggerak kipas ada yang
macet
Kipas inbalance
Gas Buang Temperatur gas buang tidak beracun
Panas gas buang tidak dimanfaat kembali
Panas gas buang tidak terukur
Panas gas buang dimanfaat kembali sebagai
pemanas air
Temperatur gas buang dibawah 502°C
Temperatur gas buang lebih dari 502°C
Warna asap gas buang normal hitam kebiru - biruan
Timer Pemajuan saat penyemprotan tidak tepat

V. ANALISA KEBUTUHAN PEMELIHARAAN


1. Metode Failure And Effect Analysis (FMEA)
Failure And Effect Analysis (FMEA) bertujuan untuk menganalisis desain
sistem dengan mempertimbangkan bermacam-macam mode kegagalan dari
komponen terhadap kehandalan sistem tersebut menggunakan Risk Priority Number
(RPN).
Hasil dari proses FMEA adalah nilai Risk Priority Number (RPN) berupa
pemeringkatan failure mode dari equipment/peralatan berdasarkan kriteria, dampak
kegagalan (severity), frekuensi kegagalan (occurrence) dan kemampuan deteksi
kegagalan (detection).

Tabel. Standar Nilai Severity, Occurrence, & Detection Rating


Berdasarkan tabel di atas maka hasil analisis FMEA Genset (Generator
Set) di Gedung Bung Hatta Universitas Negeri Jakarta adalah sebagai berikut :
Tabel. Failure And Effect Analysis (FMEA)

R
Komponen Sub Akibat
Mode Kerusakan Penyebab Kerusakan S O D P
Utama Komponen Kerusakan
N
1
Temperatur
Peningkatan suhu Regulator rusak Mesin overheat 6 6 3 0
Regulator
8
Sirkulasi cairan
Tersumbatnya Selang radiator kotor/
pendingin 6 3 5 9
Sistem selang radiator terdapat kerak
terhambat 0
Pendinginan Radiator
Mesin overheat,
Mengalami Selang radiator retak,
merusak 5 2 5 5
kebocoran rusak karena umur
komponen lain 0
Kipas Kecepatan aliran Penggerak kipas 6
Mesin overheat 5 3 4
Radiator udara melemah macet 0
Sirkulasi cairan 1
Memupuknya
Tersumbat pelumasan 4 7 5 4
kotoran
Sistem terhambat 0
Filter Oli
Pelumasan Oli kotor, 1
Mengalami
Rusak karena umur merusak 5 5 5 2
kebocoran
komponen lain 5
Sistem Accu Accu soak, lembab Berkurangnya Mesin genset 9 5 3 1
Kelistrikan dan tercium bau volume air accu tidak menyala 3
belerang dibawah level (mati) 5
minimal sehingga
menyebabkan accu
soak.
1
Filter Bahan Filter Bahan Bakar Sirkulasi bahan
Filter kotor 5 5 5 2
Bakar tersumbat bakar tersumbat
5
Resiko
kebakaran, 9
Sistem Bocor Rusak karena umur 8 4 3
boros bahan 6
Bahan Bakar
Tangki bakar
Bahan Bakar Filter mudah
Jarang dibersihkan, 2
kotor, kerja
Kotor kualitas bahan bakar 5 6 7 1
mesin tidak
rendah 0
optimal
Kotor akibat terlalu
Nyala mesin 1
Sistem Filter udara kotor banyak debu yang
Filter Udara genset tidak 6 4 5 2
Intake dan sobek terhisap dan sobek
stabil 0
pada mesin genset
Tidak stabilnya
Licin, keras dan berputarnya Terjadinya 4
Van Belt 5 2 4
pecah-pecah alternator pada mesin bunyi noise 0
Sistem genset
Penggerak Piston mengalami Bunyi mesin
banyak gesekan, berisik, kerja 6
Piston Piston aus 5 3 4
sistem pelumasan mesin kurang 0
kurang baik optimal
Keterangan:
S : Severity
O : Occurance
D : Detection

VI. REKOMENDASI PEMELIHARAAN


1. Sistem Bahan Bakar
Bahan bakar dengan kualitas baik penting digunakan agar tidak merusak
komponen mesin serta lebih efisien bahan bakar. Periksa secara berkala filter bahan
bakar pada genset. Filter yang kotor akan menghambat aliran bahan bakar dan
mengganggu performa genset. Ganti filter jika sudah rusak untuk memastikan bahan
bakar dapat mengalir dengan lancer dan mesin berkerja optimal.
2. Panaskan Genset Secara Berkala
Mesin genset memerlukan pemanasan terlebih dahulu sebelum digunakan
secara penuh. Jika mesin genset jarang dioperasikan, risiko masalah terjadi saat
dinyalakan dapat meningkat. Oleh karena itu, secara rutin panaskan genset dalam
kondisi beban ringan selama beberapa menit dan cek ulang kondisi genset. Ini
membantu menjaga komponen bergerak dan meratakan pelumas di seluruh sistem.
Pemanasan berkala ini juga memastikan mesin tetap siap dan responsif saat
diperlukan.
3. Periksa Kabel-Kabel Instrument
Kabel-kabel penghubung merupakan jalur vital aliran listrik dalam genset.
Periksa secara berkala kondisi kabel-kabel dan pastikan tidak ada yang aus, rusak,
atau terkelupas. Kabel yang rusak dapat menyebabkan gangguan dalam aliran listrik,
bahkan potensi korsleting yang berbahaya hingga genset cepat rusak.
4. Periksa Aki Genset
Aki adalah sumber daya penting untuk mulai mengoperasikan genset.
Pastikan secara teratur memeriksa kondisi aki. Cek apakah ada tanda-tanda korosi
pada terminal aki, dan perhatikan level air aki jika jenisnya memerlukan pengisian
ulang. Aki yang rusak atau melemah dapat menyebabkan genset sulit untuk
dinyalakan, bahkan dapat merusak sistem pengisian daya jika tidak diperhatikan.
5. Ganti Spare Part Genset Sesuai Waktunya
Cara merawat genset selanjutnya yaitu melakukan penggantian suku
cadang genset secara berkala. Penggantian suku cadang yang tepat waktu, seperti
filter udara dan filter oli, V-Belt, dan komponen lainnya akan memastikan genset
tetap bekerja optimal dan terhindar dari kerusakan lebih lanjut. Jika suku cadang
mengalami aus atau rusak, segera lakukan penggantian untuk menjaga kinerja genset
yang konsisten.
6. Cek Oli Mesin Genset Secara Rutin
Oli mesin genset adalah komponen penting dalam Genset. Maka dari itu,
penting untuk melakukan pemeriksaan secara teratur dan mengganti Oli Mesin
Genset jika warnanya mulai menghitam atau keruh, atau jika volume oli telah
berkurang di bawah batas normal. Gantilah oli mesin genset setiap 6 bulan atau ketika
kondisi oli tidak normal.
7. Cek Kebersihan Bahan Bakar
Genset dapat berfungsi dengan normal apabila bahan bakar dapat mengalir
dengan sempurna. Namun apabila bahan bakar kotor atau menggunakan bahan bakar
yang tidak berkualitas, maka tenaga mesin akan berkurang. Cek filter bahan bakar
dan dibersihkan atau diganti.
VII. PENJADWALAN PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan Dua Mingguan
a. Pemgecekan kapasitas air radiator
b. Pengecekan kapasitas oli mesin
c. Pengecekan konektor dan kabel accumulator battery
d. Pengecekan persediaan bahan bakar
e. Pembersihan unit genset
f. Pembersihan ruang genset
g. Running test genset selama 15 menit
2. Pemeliharaan Bulanan
a. Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan
b. Pengecekan air accumulator/battery, tambahkan air accu sampai berada pada
level antara garis Low dan Full.
c. Pengecekan V-Belt, pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak
kendor dan tidak terlalu kencang. Selain defleksi, kondisi fisik V-Belt juga dilihat,
lakukan penggantian apabila ditemukan tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan
atau pecahan.
d. Pengecekan control indicator genset, jika ditemukan adanya indicator atau
parameter yang menunjukan ketidaknormalan segera perbaiki genset agar kembali
beroperasi normal.
e. Pengecekan instalasi kabel panel DC.
3. Pemeliharaan 3 Bulanan
a. Lakukan pekerjaan pemeliharaan dua mingguan dan bulanan.
b. Pembersihan filter udara, filter udara yang terawatt bersih menjamin udara yang
masuk ke ruang bakar juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.
c. Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar, pembuangan endapan dalam
tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan
membuka kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar,
tutup kembali kran atau baud drain jika kotoran telah terbuang.
d. Pengecekan system Charging Accu, sistem pengisian accu harus selalu bekerja
normal untuk menjamin tegangan dan arus accu terjaga dalam kondisi baik
sehingga genset dapat melakukan “Start” dengan mudah. Pengecekan sistem
pengisian accu dilakukan dengan mengukur tegangan DC yang keluar, periksa
perkabelan dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu.
4. Pemeliharaan 6 Bulanan
a. Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, dan tiga bulanan.
b. Ganti oli mesin, spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat
buku petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.
c. Ganti filter oli, penggantian filter oli ini juga mempunyai tujuan utama agar
proses pelumasan mesin dapat maksimal.
5. Pemeliharaan Tahunan
a. Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan, dan enam
bulanan.
b. Ganti filter bahan bakar, untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke
ruang bakar mesin genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali
(setiap dua belas bulan). Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan
spesifikasi mesin genset.
c. Ganti filter udara, dengan mengganti filter udara diharapkan dapat menjaga
kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga pembakaran
dapat terjadi dengan sempurna.
d. Ganti air radiator, tujuannya agar proses pendinginan mesin pada radiator dapat
berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada batas-batas normal
saat genset beroperasi.
e. Pengecekan grounding, grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset
dari gangguan kelebihan arus, tegangan ataua ketidaknormalan aspek elektrikal
dari luar seperti terkena petis ataupun yang berasal dari dalam mesin genset
sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga
bisa menjadi pengaman bagi operator genset.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Genset merupakan suatu alat yang dapat merubah energi mekanik menjadi
energi listrik melalui motor bakar pemakaran dalam (internal combustion engine).
Generator set merupakan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan
generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Genset diperlukan
untuk keperluan emergency pada perkantoran, rumah sakit, sekolah, dan universitas
apa bila terjadi mati listrik.
Oleh karena kebutuhannya yang penting apalagi ketika kondisi emergency
genset memerlukan pemeliharaan agar genset menjadi terawat, sehingga dapat
bekerja seperti semestinya.Melalui pemeliharaan yang rutin, akan memaksimalkan
kinerja genset dengan lebih optimal sesuai dengan kebutuhan. Pemeliharaan yang
baik bukan hanya akan memberikan hasil optimal dalam hal performa dan efisiensi,
tetapi juga agar genset siap digunakan dalam kondisi apapun saat diperlukan.

2. Saran
Demikian makalah laporan Project Pemeliharaan dan Pemantauan Kondisi
Mesin tentang Analisis Kerusakan dan Penjadwalan Pemeliharaan Pada Genset
(Generator Set) di Gedung Bung Hatta Universitas Negeri Jakarta yang kami buat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, apabila ada saran dan kritik yang ingin
disampaikan di persilahkan karena itu akan membangun diri saya untuk menjadi lebih
baik lagi.
Apabila terdapat kesalahan dalam kata atau ketikan mohon dimaafkan,
dikarenakan kurangnya pegalaman kami, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai