Anda di halaman 1dari 17

PREVENTIVE MAINTENANCE

Nama Kelompok :
• Giri Sasongko 2212030025
• Putra Arif Wardhana 2212030029
• Teguh Bahaduri 2212030031
• Reni Andriani 2212030035
• Rival Abder Rasul 2212030037
• Yoga Aditia 2212030039
• Rizal Amrullah 2212030041
Pengertian
Preventive Maintenance merupakan tindakan
pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan
menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.

Tujuan preventive maintenance adalah untuk dapat


mencapai suatu tingkat pemeliharaan terhadap semua
peralatan produksi agar diperoleh suatu kualitas produk
yang optimum.
Usaha-usaha yang digunakan untuk memusatkan perhatian
pada unit-unit peralatan produksi yang dianggap rawan dan
kritis. Suatu kualifikasi terhadap unit yang rawan
didasarkan pada :
 Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan

kesehatan atau keselamatan kerja.


 
 Kerusakan dapat mempengaruhi jalannya proses produksi

dan kualitas produk.


 
 Kerusakan dapat menyebabkan proses produksi terhenti.

 Modal yang tertanam pada unit tersebut dinilai cukup


tinggi
Karakter Preventive
Maintenance yang Baik :
1. Volume yang besar akan kepingan dan penolakan
dikarenakan peralatan yang tidak dapat daindalkan.

2. Kenaikan pada biaya perbaikan peralatan karena kelalaian


ditempat, seperti pelumasan reguler/rutin,inspeksi, dan
penggantian komponen bekas.

3. Waktu operator idle ynag tinggi karena kegagalan


perangkat.

4. Pengurangan pada peralatan utama mengharapkan


kehidupan produktif karena perbaikan yang tidak
memuaskan.
Elemen Dasar Preventive
Maintenance
o Inspeksi : memeriksa secara berkala (periodic) bagian-
bagian tertentu untuk dapat dipakai dengan
membandingkan fisiknya,mesin,listrik,dan karakteristik
lain untuk standar yang pasti.

o Kalibrasi : mendeteksi dan menyesuaikan setiap


perbedaan dalam akurasi untuk material atau
parameter perbandingan untuk standar yang pasti.

o Pengujian : pengujian secara berkala (periodic) untuk


dapat menentukan pemakaian dan mendeteksi
kerusakan mesin dan listrik.
o Penyesuaian : membuat penyesuaian secara periodik
untuk unsur variabel tertentu untuk mencapai kinerja
yang optimal.

o Servicing : pelumasan secara periodik, pengisian,


pembersihan dan seterusnya bahan atau barang untuk
mencegah terjadinya kegagalan baru jadi.

o Instalasi : mengganti secara berkala batas pemakaian


barang atau siklus waktu pemakaian atau memakai untuk
mempertahankan tingkat toleransi yang ditentukan.

o Alignment : membuat perubahan salah satu barang yang


ditentukan elemen variabel untuk mencapai kinerja yang
optimal.
Langkah Penting untuk
Membangun Preventive
Maintenance :
1. Menetukan pekerjaan apa yang diperlukan.

2. Pilih pekerjaan yang akan dilaksanakan.

3. Estimasi tenaga pelaksana dan rentang waktu


pekerjaan.

4. Estimasi Kapan pelaksanaannya


Pengukuran untuk Preventive
Maintenance
Dalam Perawatan Pecegahan terdapat tiga hitungan
utama, pada umumnya disebut :

1. Mean preventive maintenance time (MPMT).

2. Median preventive maintenance time (MDPMT).

3. Maximum preventive maintenance time (MXPMT).


MPMT
MPMT adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk
melakukan tindakan perawatan pencegahan.

m : jumlah data
MPMTi : rata-rata waktu yang diperlukan untuk
melakukan tindakan pemeliharaan
f : jumlah tindakan perawatan
pencegahan suatu perangkat dalam
satu siklus mesin
MDPMT
MDPMT adalah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
50% dari semua perawatan yang dijadwalkan pada peralatan/
mesin. 
m : jumlah data
MPTMi : rata-rata waktu yang diperlukan untuk
melakukan pemeliharaan
λi : tingkat kegagalan konstan suatu
elemen

Tujuannya untuk dievaluasi, disesuaikan dengan faktor-


faktor seperti siklus, toleransi dan kegagalan interaksi, dan
bencana kegagalan yang akan menyebabkan kerusakan kinerja
barang / peralatan bahwa tindakan perawatan akan dimulai.
MXPMT
MXPMT adalah nilai dari tabel distribusi normal sesuai
dengan persentase tertentu nilai di mana MXPMT
didefinisikan (misalnya, y = 1,283 untuk persentil ke-90
dan y = 1.645 untuk persentil ke-95). Log MPMT m
adalah mean dari logaritma dari MPMT.
Preventive Maintenance Model 1

Model matematika ini dapat digunakan untuk menghitung


reability dan mean time to failure dari sebuah subjek
sistem untuk pemeliharaan periodik. Model ini mengikuti
asumsi sebagai berikut :
1. Bagian yang rusak akan diganti dengan yang baru dan
secara statistik identik dengan satu.
2. Pemeliharaan secara periodik dilakukan pada sistem
setiap y jam, mulai pada saat nol.
Preventive Maintenance Model 2
Preventive maintenance model 2 adalah semacam tindakan
untuk menentukan optimum frekuensi pemeriksaan dalam
rangka meminimalisir downtime. Downtime sendiri adalah
fungsi dari frekuensi pemeriksaan.
Penerapan model 2
Preventive Maintenance Markov Model
AVss = system steady state availability

Model ini, merupakan sebuah sistem yang dapat menggambarkan


preventive maintenance secara periodik, digunakan untuk
memprediksikan sistem yang tersedia dan sistem yang mengalami
kegagalan.
Misalnya :
 Sistem preventive maintenance, kegagalan, dan perbaikan

biaya pengiriman agar stabil


 Setelah diperbaiki, sebuah sistem dapat digunakan dengan baik
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan :
1. Kerugian waktu operasi/ produksi dapat diperkecil
jadi setiap mesin harus siap digunakan untuk
produksi, dengan sebagian mesin yang lain dilakukan
perawatan.
2. Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi.
3. Interupsi terhadap jadwal yang telah ditentukan
tidak akan terjadi/diminimalisir
Kerugian :

1. Membongkar peralatan yang mungkin rusak


2. Adanya biaya tambahan untuk preventive maintenance
3. Adanya human error, karena terlalu seringnya dilakukan
preventive maintenance

Anda mungkin juga menyukai