BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi Pemeliharaan
Pengertian pemeliharaan atau perawatan ( maintenance ) adalah suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang
atau memperbaikinya, sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima ( Corder,
hal 1 ). Pengertian lain dari pemeliharaan adalah kegiatan menjaga fasilitas
fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan atau pemyesuaian
yang diperlukan agar tercapai suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
dan sesuai dengan yang direncanakan ( ssauri, hal !! ). "edangkan
manajemen perawatan ( maintenance management ) adalah pengorganisasian
perawatan untuk memberikan pandangan umum mengenai perawatan fasilitas
produksi. ( "upandi, hal 1# )
$ndustri tidak hanya harus memproduksi barang yang dapat dijual
namun juga harus dapat menandingi persaingan pasar dengan membuat produk
yang berkualitas dengan harga yang pantas dan diserahkan kepada konsumen
dalam waktu yang tepat. %ntuk mewujudkan hal tersebut antara lain
menerapkan proses proses baru, mengadakan ino&asi produk baru dan
menemukan metode baru. 'al ini merupakan tantangan untuk bagian
pemeliharaan agar dapat terus berkembang dan mendukung kesiapan serta
keandalan pabrik.
2.1.2 Tujuan Pemeliharaan
(egiatan pemeliharaan peralatan dan fasilitas mesin tentu memiliki
tujuan.)ujuan tujuan tersebut adalah * ( Corder, hal + , ssauri hal !- )
1. .emperpanjang usia kegunaan aset.
/. .enjamin ketersediaan peralatan dan kesiapan operasional perlengkapan
serta peralatan yang dipasang untuk kegiatan produksi.
+. .embantu mengurangi pemakaian atau penyimpangan diluar batas serta
menjaga modal yang ditanamkan selama waktu yang ditentukan.
0. .enekan tingkat biaya perawatan serendah mungkin dengan melaksanakan
kegiatan perawatan secara efektif dan efisien.
#. .emenuhi kebutuhan produk dan rencana produksi tepat waktu.
1. .eningkatkan ketrampilan para super&isor dan operator melalui kegiatan
pelatihan yang diadakan.
2. .eningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
2.1.3 enis ! enis Pera"atan
)erdapat beberapa jenis perawatan ( pemeliharaan ) yaitu * ( ssauri, hal !- )
. Perawat a n )erencana ( Planned Maintenance )
dalah perawatan yang dilakukan secara terorganisasi dan sesuai
dengan rencana perawatan yang telah dibuat sebelumnya. Perawatan ini
dibedakan menjadi dua yaitu *
1. Perawatan Pencegahan ( Preventive Maintenance )
dalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya kerusakan kerusakan yang tidak terduga dan
menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi
mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
3engan demikian semua fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan
pencegahan akan terjamin kelancaran kerjanya dan akan selalu diusahakan
dalam kondisi yang siap setiap saat. 4erdasarkan hal tersebut maka
memungkinkan pembuatan suatu rencana jadwal perawatan dan rencana
produksi yang lebih tepat dan efektif dalam menghadapi fasilitas fasilitas
produksi yang termasuk kedalam golongan critical unit. "ebuah fasilitas
atau peralatan produksi akan termasuk dalam golongan critical unit
apabila*
(erusakan fasilitas atau peralatan produksi akan membahayakan
keselamatan atau kesehatan para pekerja.
(erusakan fasilitas akan mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan.
(erusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi.
.odal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar atau
mahal.
/. Perawatan perbaikan ( Corrective Maintenance )
5aitu kegiatan perawatan yang dilakukan setelah sistem mengalami
kerusakan atau tidak dapat berfungsi lagi dengan baik. (egiatan perawatan
ini sering juga disebut sebagai kegiatan reparasi 6 perbaikan ( Repair
Maintenance ), yang biasanya terjadi karena kegiatan perawatan pencegahan
tidak dilakukan sama sekali. "ecara sepintas, biaya perawatan perbaikan
akan lebih kecil daripada mengadakan perawatan pencegahan. 'al ini benar
selama kerusakan tidak terjadi pada saat fasilitas 6 peralatan produksi sedang
dioperasikan, karena apabila kerusakan terjadi saat operasi berlangsung
maka selain biaya perbaikan kerusakan, perlu juga diperhitungkan biaya
penundaan produksi. (erusakan tersebut juga akan memberikan andil
terhadap umur peralatan dalam jangka waktu yang panjang. 7leh karena itu,
perawatan pencegahan dianggap lebih menguntungkan daripada hanya
melaksanakan perawatan perbaikan saja.
4. Perawatan )ak )erencana ( Unplanned Maintenance )
Perawatan tak terencana adalah bentuk perawatan darurat yang dapat
didefinisikan sebagai perawatan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah
akibat yang lebih serius, seperti hilangnya waktu untuk berproduksi, kerusakan
besar pada peralatan dan biaya biaya perbaikan yang lebih mahal.
2.1.# $%nse& ! $%nse& Pemeliharaan
2.1.#.1 $%nse& $ean'alan ( Reliability )
dalah probabilitas suatu komponen atau sistem akan beroperasi
sesuai dengan fungsi yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu
ketika digunakan dalam kondisi operasional tertentu. (eandalan juga
berarti kemampuan suatu peralatan untuk bertahan dan tetap
beroperasi sampai batas waktu tertentu. ( 8belling, hal # )
2.1.#.2 $%nse& $etera"atan ( Maintainability )
dalah probabilitas suatu komponen atau sistem yang rusak akan
diperbaiki atau dipulihan kembali pada kondisi yang telah ditentukan
selama periode waktu tertentu dimana dilakukan perawatan sesuai
dengan prosedur yang seharusnya. (eterawatan suatu peralatan dapat
didefinisikan sebagai probabilitas peralatan tersebut untuk bisa
diperbaiki pada kondisi tertentu dalam periode waktu tertentu.
( 8belling, hal 1 )
2.1.#.3 $%nse& $eterse'iaan ( Availability )
(etersediaan ( availability ) adalah probabilitas suatu komponen
atau sistem menunjukan kemampuan yang diharapkan pada suatu
waktu tertentu ketika dioperasikan dalam kondisi operasional tertentu.
(etersedaiaan juga dapat diinterpretasikan sebagai persentase waktu
operasional sebuah komponen atau sistem selama inter&al waktu
tertentu.
(etersediaan berbeda dengan keandalan, dimana ketersediaan
adalah probabilitas komponen berada dalam kondisi tidak mengalami
kerusakan meskipun sebelumnya komponen tersebut telah mengalami
kerusakan dan diperbaiki atau dipulihkan kembali pada kondisi operasi
9ormalnya. 7leh karena itu, ketersediaan sistem tidak pernah lebih
kecil daripada kendalan sistem. (etersediaan mengandung dua
komponen utama yaitu keandalan ( reliability ) dan keterawatan
( maintainability ). )ingkat keandalan yang rendah dapat diimbangi
dengan usaha peningkatan perawatan sehingga tingkat kecepatan aksi
perawatan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan sistem. "eperti
halnya pada keandalan dan keterawatan, ketersediaan merupakan
probabilitas sehingga teori probabilitas dapat digunakan untuk
menghitung nilai ketersediaan. ( 8belling hal 1 , hal /#0 )
2.1.* $%nse& Preventive Maintenance
(onsep Preventive Maintenance pertama kali diterapkan di :epang
pada tahun 1-21. (onsep ini mencakup semua hal yang berhubungan dengan
maintenance dengan segala implementasinya di lapangan. (onsep ini
mengikutsertakan pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam
kegiatan maintenance tersebut. 3engan demikian maka diharapkan terjadi
kerjasama yang baik antara bagian maintenance dan bagian produksi.
Preventive Maintenance dapat diartikan sebagai suatu pengamatan
secara sistematis disertai analisis ekonomik untuk menjamin berfungsinya
suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang
bersangkutan.
)iga dasar utama dalam maintenance adalah *
1. .embersihkan ( cleaning )
Pekerjaan pertama yang paling mendasar adalah membersihkan peralatan 6
mesin dari debu maupun kotoran kotoran lain yang dianggap tidak perlu.
3ebu tersebut akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap
air yang berada di udara. Pekerjaan membersihkan akan sangat baik
apabila dilaksanakan secara periodik dan dengan disiplin tinggi dengan
menyesuaikan dinamika operasi mesin 6 peralatan bersangkutan.
/. .emeriksa ( inspection )
Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian bagian dari mesin yang
dianggap perlu. Pemeriksaan terhadap unit instalasi mesin perlu dilakukan
secara teratur mengikuti suatu pola jadwal yang sudah diatur.
+. .emperbaiki ( repair )
Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan
kerusakan pada bagian unit instalasi mesin sedemikian rupa sehingga
kondisi unit instalasi tersebut dapat mencapai standard semula dengan
usaha dan biaya yang wajar.
2.1.+ ,un-si $erusakan
(arakteristik kerusakan setiap peralatan akan mempengaruhi bentuk
kedekatan yang digunakan dalam menguji kesesuaian dan menghitung
parameter fungsi 3istribusi kerusakan. (eputusan yang berhubungan dengan
penentuan kebijakan perawatan seperti kebijakan perawatan pencegahan
memerlukan informasi tentang selang waktu suatu peralatan akan mengalami
kerusakan lagi. Pada umumnya saat terjadinya perubahan kondisi peralatan dari
baik menjadi rusak tidak dapat diketahui dengan pasti namun dapat diketahui
probabilitas terjadinya perubahan tersebut. ( :ardine, hal 1+ )
(arakteristik kerusakan dari setiap peralatan pada umumnya tidak sama
terutama jika dioperasikan dalam kondisi lingkungan yang berbeda. "uatu
peralatan yang memiliki karakteristik dan dioperasikan dalam kondisi yang
sama juga mingkin akan memberikan nilai selang waktu antar kerusakan yang
berlainan. ( :ardine, hal 1# )
1. ;ungsi (epadatan Probabilitas ( Probability Density Function )
4ila < menyatakan &ariabel acak kontinyu (continuous random
variable) sebagai waktu kerusakan dari sistem (peralatan) dari jumlah
kerusakan6kegagalan pada suatu waktu, dan mempunyai fungsi distribusi f
<
yang kontinyu di setiap titik sumbu nyata f
<
dikatakan fungsi kepadatan
peluang (probability density function) dari &ariabel <. 4ila < dapat bernilai
nyata ( x 0 ) pada interval waktu t, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut *
f
X
(t)
=
untuk t =
sehingga,
f
x
(t )dt
=
/. ;ungsi 3istribusi (umulatif ( Cumulative Distribution Function )
;ungsi distribusi kumulatif merupakan fungsi yang menggambarkan
probabilitas terjadinya kerusakan sebelum waktu t. Probabilitas suatu sistem
atau peralatan mengalami kegagalan dalam beroperasi sebelum waktu t,
yang merupakan fungsi dari waktu yang secara matematis dapat dinyatakan
sebagai* ( :ardine , hal 12 )
t
F (t ) =
f (t )
dt
=
untuk t 0
3i mana * ;(t) adalah fungsi distribusi kumulatif
f(t) adalah fungsi kepadatan peluang
jika t maka ;(t) > 1
+. ;ungsi (eandalan ( Reliability )
"aat menentukan keandalan ( reliability ) suatu peralatan, hal penting
yang harus diperhatikan adalah spesifikasi fungsi yang diharapkan dari
peralatan tersebut. (eandalan harus diterjemahkan dalam satuan fungsi
waktu. ;ungsi keandalan merupakan probabilitas suatu peralatan dapat
beroperasi dengan baik tanpa mengalami kerusakan dalam periode waktu
tertentu, misalnya t. ;ungsi keandalan dinyatakan sebagai ?(t) dan
didefinisikan sebagai berikut *
? (t) >
M""F = #(" ) =
t. f (t)dt
=
f (t ) =
dF (t )
=
dR(t)
dt dt
sehingga,
M""F =
=
dR(t)
dt
tdt
M""F = tR(t )
=
+
R(t )dt
=
M""F =
R(t )dt
=
2.1.0 Nilai Ten-ah 'ari Distri/usi Per/aikan ( Mean Time To Repair )
9ilai tengah dari distribusi perbaikan atau .))? adalah &ariabel acak
saat kegiatan perbaikan yang memiliki akibat pada waktu perbaikan berikutnya.
n
x
i
y
i
x
i
.
y
i
b
=
i =1 i =1 i =1
/
n
n
n
x
/
x
i =1 i =1
n n
y
i
x
i
a =
i
=1
n
b
i
=1
n
@(
)
Parameter * I > e
3imana * ti > data kerusakan ke i
i > 1, /, +, ...., n
n > jumlah data kerusakan
;(ti) dihitung dengan menggunakan pendekatan median rank
;ungsi kerusakan distribusi &eibull adalah * ( 8belling, hal #! )
;ungsi kepadatan probabilitas
f ( t ) =
t
1
F (t ) = 1
e
;ungsi keandalan
t
R(t ) = e
!
i
J
i
;ungsi laju kerusakan
t
1
(t) =
( x) = ( x 1).( x 1)
3i mana *
( x) adalah fungsi gamma
+. 3istribusi 'ormal
4entuk distribusi 'ormal menyerupai lonceng sehingga memiliki nilai
simetris terhadap nilai rataan dengan dua parameter bentuk yaitu K ( nilai
tengah ) dan L ( standar de&iasi ). Parameter K ( nilai tengah ) memiliki
sembarang nilai, positif maupun negatif. "edangkan parameter L ( standar
de&iasi ) selalu memiliki nilai positif ( 8belling, hal 1- ).
3istribusi 'ormal dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil ( least
s*uare method ) yaitu * ( 8belling, hal +2= )
E <i > ti
E yi > Mi > N
@1
F;
(
ti
)G
E ;(ti) >
(
i @ =.+
)
6
(
n H =.0
)
n
n
n
n
x
i
y
i
x
i
.
y
i
b
=
i =1 i =1 i =1
/
n
n
n
x
/
x
i =1 i =1
n n
y
i
x
i
a
=
i
=1
n
b
i =1
n
a
E Parameter * K > @
b
1
dan L >
b
3imana * ti > data kerusakan ke i
i > 1, /, +, ...., n
n > jumlah data kerusakan
Mi > nilai dari tabel distribusi 'ormal
;(ti) dihitung dengan menggunakan pendekatan median ran$
;ungsi kerusakan distribusi 'ormal adalah * ( 8belling, hal 1- )
;ungsi kepadatan probabilitas
1
f ( t ) >
(
t @ K
)
/
e
/ L
/
L / O
;ungsi distribusi kumulatif
;(t) > N
(
t@K
)
;ungsi keandalan
i
( )
L
i
? (t) > 1 @ N
(
t @K
)
;ungsi laju kerusakan
f (t)
B(t) >
L
9ilai rata rata distribusi #$sponensial
.)); > K
./ 3istribusi (ognormal
3istribusi lognormal memiliki dua parameter yaitu parameter bentuk ( s )
dan parameter lokasi (t
med
) . "eperti distribusi eibull, distribusi lognormal
memiliki bentuk yang ber&ariasi. 5ang sering terjadi, biasanya data yang dapat
didekati dengan distribusi &eibull juga bisa didekati dengan distribusi (ognormal
( 8belling, hal 2+ ). 3istribusi lognormal dilakukan dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil ( least s*uare method ) yaitu * ( 8belling, hal +21 )
E <i > ln ti
E yi > Mi > N
@1
F;
(
ti
)G
E ;(ti) >
(
i @ =.+
)
6
(
n H =.0
)
n
n
n
n
x
i
y
i
x
i
.
y
i
b
=
i =1 i =1 i =1
/
n
n
n
x
/
x
i =1
i =1
L
1 @ N
(
t @K
i i
n n
y
i
x
i
a
=
i
=1
n
b
i =1
n
Parameter * s =
1
b
dan t
med
= e
"( a#s)
3imana * ti > data kerusakan ke i
i > 1, /, +, ...., n
n > jumlah data kerusakan
Mi > nilai dari tabel distribusi 'ormal
;(ti) dihitung dengan menggunakan pendekatan median ran$
;ungsi kerusakan distribusi (ognormal adalah * ( 8belling, hal 2# )
;ungsi kepadatan probabilitas
1
f ( t ) >
1
(
t
)
/
e
s.t / O
/ s
/ ln
t
med
;ungsi distribusi kumulatif
;(t) > N
(
1
ln
t
t
med
;ungsi keandalan
? (t) > 1 @ N(
1
ln
t
t
med
;ungsi laju kerusakan
B(t) >
f (t)
1 @ N
(
1
ln
t
t
med
s
s
s
)
)
)
9ilai rata rata distribusi #$sponensial
s
/
.)); > t
med
e
2.1.12 Index of Fit
%kuran korelasi linear antara dua peubah yang paling banyak
digunakan adalah koefisien korelasi. !ndex of Fit atau koefisien korelasi ( r )
menunjukkan hubungan linear yang kuat antara dua peubah acak Pi dan 5i.
Pada distribusi kerusakan, nilai dari Pi dan 5i adalah *
3istribusi #$sponensial
Pi > ln ti
5i >
ln1
1 @ ;(ti)
3istribusi &eibull
Pi > ln ti
ln 1
1@;(ti)
3istribusi 'ormal
Pi > ti
5i > 9ilai normalitas dari ;(ti)
3istribusi (ognormal
Pi > ln ti
5i > ln
( )
5i > 9ilai normalitas dari ;(ti)
3imana * ti > data "ime to Failure ( untuk .)); )
ti > data dontime kerusakan ( untuk .))? )
"emakin besar nilai r menandakan bahwa hubungan linear antara Pi
dan 5i semakin baik. 9ilai r > = berarti antara Pi dan 5i tidak ada hubungan
linear namun bukan berarti tidak ada hubungan sama sekali ( Dalpole, hal
+2= ). 4eberapa kriteria bisa digunakan untuk mengidentifikasi !ndex of Fit.
3iantaranya adalah memilih !ndex of Fit terbaik yaitu yang terbesar, untuk
menentukan jenis distribusi suatu data ( 8belling, hal 0=! ).
n
n
n
n
x
i
y
i
x
i
y
i
r =
i =1
n
n
i
=1
i =1
n
n
n
x
/
x
n
y
/
y
i
i =1 i =1
i
i
i =1 i =1
i
R(t ) = e<p
R(" )
n
= e<p
n
"
R(t nt ) = e<p
t
nt"
Rm(t ) = R(" )
n
T R(t nt )
3imana *
? (t) > (eandalan sebelum dilakukan preventive maintenance ( saat ini ).
?())
n
> Probabilitas keandalan dengan n kali preventive maintenance/
?(t@n)) > Probabilitas keandalan untuk waktu (t@n)) dari tindakan
preventive maintenance yang terakhir.
?m (t) > Probabilitas keandalan setelah diterapkannya preventive
maintenance/