Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ...

(AHMAD, DKK)

PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN PADA MATA PAHAT


MESIN GILING DAN PENGGANTIAN MATA GERINDA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE MAINTENANCE

Ahmad [1]; Wilson Kosasih[1]; Budi Wijoyo[2]


1
Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri, Universitas Tarumanagara, Jakarta
2
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Universitas Tarumanagara, Jakarta
E-mail: ahmadmanbas01@yahoo.com

ABSTRACT

CV. KAP is a manufacturing company engaged in the manufacture of grinding plastic pellets and plastic pellets .
CV.KAP experiencing congestion problems in high intensity milling machine due to lack of maintenance actions
for the machine. Milling machine owned by CV.KAP have six crushing machine with the same characteristics
(brand and size ) . dull is caused by a crushing machine chisel eye on the crushing machine for continuous use.
CV.KAP has a way of handling it is by means of grinding on the eye prior to the replacement chisel eye at the
end of its useful life . Therefore, research should be conducted to determine when the grinding process on each
of the milling machine using a calculation Preventive Maintenance . Then to maintain smooth the process for
each eye chisel grinding rollers are done also determine when to do the replacement eyes for each grinding
machine grinding using Preventive Replacement calculations. Schedule of preventive maintenance for crushing
machine every four days and schedule for replacement preventive every 33 days. Benefit if use the preventive
maintenance is Rp 153.070 monthly.

Keywords: replacement, maintenance, crushing machine

ABSTRAK

CV. KAP merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan biji plastik dan penggilingan
biji plastik. CV.KAP mengalami permasalahan pada tingginya intensitas kemacetan mesin giling diakibatkan
tidak adanya tindakan pemeliharaan untuk mesin tersebut. Mesin giling yang dimiliki CV.KAP berjumlah enam
mesin dengan karakteristik yang sama (merek dan ukuran). Kemacetan mesin giling ini diakibatkan oleh
menumpulnya mata pahat pada mesin giling tersebut karena terus menerus digunakan. CV. KAP memiliki cara
penanganan hal ini dengan cara melakukan penggerindaan pada mata pahat tersebut sebelum dilakukan
penggantian mata pahat pada akhir masa pakainya. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menentukan
kapan sebaiknya dilakukan proses penggerindaan pada setiap mesin giling tersebut dengan menggunakan
perhitungan Preventive Maintenance. Kemudian untuk menjaga kelancaran pada proses penggerindaan untuk
setiap mata pahat mesin giling tersebut dilakukan pula penentuan kapan sebaiknya dilakukannya penggantian
mata gerinda untuk setiap mesin gerinda dengan menggunakan perhitungan Preventive Replacement. Dengan
jadwal penggerindaan setiap empat hari sekali, dan jadwal penggantian mata gerinda setiap mesin rata-rata 33
hari sekali. Penghematan jika menerapkan perawatan preventif sebesar Rp 153.070 per bulan.

Kata Kunci: penggantian, perawatan, mesin giling

PENDAHULUAN pula beberapa jenis plastik lain serta


menyediakan jasa penggilingan untuk
CV. KAP adalah sebuah perusahaan beberapa jenis plastik. Dalam produksinya
produksi biji plastik yang berasal dari CV. KAP mengalami permasalahan berupa
plastik sisa proses pencetakan dashboard kemacetan pada mesin giling nya yang
kendaraan bermotor yang berbahan plastik disebabkan oleh beberapa faktor.
Acrylonitrile Butadine Styrene (ABS) serta Kemacetan mesin giling pada CV.
dari produk-produk berbahan plastik KAP disebabkan oleh menempelnya produk
lainnya. Selain plastik jenis ABS terdapat pada sela-sela mata pahat, menyangkutnya
pula plastik jenis lainnya yaitu bahan baku dengan mata pahat, dan putaran
Polypropylene (PP) dan Polystyrene (PS). mesin yang terganggu karena produk sulit
Selain memproduksi biji plastik terdapat dihancurkan oleh mata pahat. Ketiga faktor

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201473


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

ini disebabkan oleh menumpulnya mata 4. Membantu dalam menciptakan kondisi


pahat akibat dari penggunaan terus- kerja yang aman, baik untuk bagian
menerus. Oleh karena itu dilakukan operasi maupun personel perawatan
penelitian untuk menangani permasalahan lainnya dengan menetapkan dan menjaga
tersebut. standar perawatan yang benar.
Penelitian ini bertujuan untuk 5. Meningkatkan keterampilan para
mendapatkan jadwal penggerindaan yang pengawas dan para operator perawatan
tepat dan kemudian diterapkan dengan melalui latihan.
membandingkan biaya dan manfaat yang
diberikan. Kemudian untuk menjaga agar KEGIATAN MANAJEMEN
proses penggerindaan berkala ini tidak PEMELIHARAAN
terganggu dihitung pula penjadwalan untuk Perusahaan membutuhkan suatu
penggantian mata gerinda untuk mesin sistem yang memiliki kemampuan untuk
gerinda pada CV. KAP. mendukung dan mempersatukan berbagai
Manfaat yang diberikan dari tujuan ke dalam suatu tujuan bersama yang
penelitian ini adalah memperoleh pada akhirnya tujuan tersebut adalah
penggerindaan berkala untuk menjaga memperoleh laba. Pemeliharaan merupakan
performa mesin giling, kemudian topik yang penting dan menerima anggaran
menghitung penggantian berkala untuk yang sama besar dengan biaya operasi.
mata gerinda agar proses penggerindaan Pada saat ini konsep pemeliharaan dan
tidak terganggu serta stok yang dibutuhkan operasi tidak berdiri sendiri, dan lebih
untuk mata gerinda dalam beberapa waktu. dikenal dengan istilah O&M (operation and
Selain itu dapat ditunjukan hasil maintenance). Operasi dan pemeliharaan
perhitungan perbandingan biaya terhadap harus dikoordinasikan, pemeliharaan hanya
metode penggerindaan saat ini dengan merupakan pendukung dari operasi akan
penggerindaan dengan Preventive tetapi jika pemeliharaan tidak baik maka
Maintenance. pengoperasian akan gagal atau kurang
berhasil. Dalam manajemen pemeliharaan
TINJAUAN PUSTAKA dilaksanakan kegiatan mengikuti ketentuan
pabrik pembuat, data sejarah identifikasi
Tujuan Manajemen Perawatan Industri dan diagnosa kerusakan mesin/peralatan
Beberapa tujuan dari program yang sejenis dan data komissioning tes pada
manajemen perawatan industri adalah untuk awal operasi. Kegiatan pemeliharaan yang
menunjang aktivitas dalam bidang dilaksanakan tersebut meliputi
perawatan, yaitu [1]: perawatan/pemeriksaan, perbaikan,
1. Memperpanjang waktu pengoperasian penggantian dan pengujian yang bertujuan
fasilitas industri yang digunakan diantaranya untuk mempertahankan
semaksimal mungkin, dengan biaya kemampuan kerja peralatan dan
perawatan yang seminimal mungkin dan menghilangkan/mengurangi resiko
adanya proteksi yang aman dari investasi kerusakan mendadak yang akan
modal. mengurangi kerugian secara ekonomis [2].
2. Menyediakan modal biaya tertentu dan
informasi-informasi lainnya yang dapat SISTEMATIKA KEGIATAN
menunjang penuh dalam bidang PEMELIHARAAN
perawatan. Kegiatan pemeliharaan peralatan,
3. Menentukan metode evaluasi prestasi dapat dibagi dalam beberapa model
kerja yang dapat berguna untuk pemeliharaan yaitu [3]:
manajemen secara umum dan bagi 1. Pemeliharaan terprogram: Suatu
pengawas perawatan khususnya. kegiatan pemeliharaan yang
diprogramkan dan merupakan salah satu

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201474


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

kegiatan institusi/perusahaan yang dalam pemeliharaan tak terprogram


dilakukan dengan pemikiran umumnya adalah pemeliharaan darurat,
berorientasi ke masa depan, seperti kerusakan mesin yang tiba-tiba pada
pengendalian dan pendataan sesuai saat kegiatan produksi berlangsung, maka
dengan rencana yang telah ditetapkan mesin yang rusak tersebut harus segera
sebelumnya. Termasuk didalamnya diperbaiki untuk menghindari kerugiaan
adalah: yang lebih besar karena berhentinya
- Pemeliharaan pencegahan produksi.
(perawatan): Suatu kegiatan Dalam keberhasilan pelaksanaan
pemeliharaan yang dilaksanakan pemeliharaan, diukur berdasarkan
secara terencana dan periodik dalam sedikitnya frekuensi dan lama waktu time
bentuk penjadwalan (time schedule), down (fasilitas tidak berfungsi). Jadi down
tujuannya untuk mengurangi time peralatan karena kerusakan harus
kemungkinan kerusakan, gangguan dihindarkan sedapat mungkin, melalui
dan menjaga fasilitas dalam kondisi pemeliharaan perawatan (preventive) yang
standar. Kegiatan pencegahan ini ada terprogram. Ada beberapa macam
yang harus dilakukan harian seperti pemeliharaan yang sering dilakukan oleh
mencatat suhu mesin-mesin yang perusahaan dalam rangka melakukan
berputar, kegiatan mingguan seperti perawatan mesin-mesin yang dimilikinya,
pemantauan tereminasi sambungan antara lain [4]:
kabel pada peralatan listrik, kegiatan 1. Sistem pemeliharaan sesudah rusak
bulanan seperti mengganti minyak (breakdown maintenance) Tujuan
trafo serta kegiatan pencegahan pemakaian metode ini adalah untuk
tahunan seperti diantaranya mendapatkan penghematan waktu dan
melakukan pengecatan pada biaya dan perbaikan dilakukan pada
peralatan yang ada. keadaan yang benar-benar perlu. Pada
pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja
- Pemeliharaan perbaikan: Suatu pemeliharaan hanya akan bekerja setelah
kegiatan pemeliharaan membawa terjadi kerusakan pada mesin atau
fasilitas ke kondisi standar semula peralatan. Jika kita memakai sistim ini
melalui perbaikan dari keadaan rusak kerusakan mesin atau equipment akan
sebelumnya. Kegiatan ini dapat terjadi berkali-kali dan frekuensi
dilakukan dalam pemeliharaan kerusakannya hampir sama saja setiap
terprogram maupun pemeliharaan tak tahunnya. Artinya beberapa mesin atau
terprogram. Contoh kegiatan equipment pada pabrik tersebut ada yang
pemeliharaan perbaikan terprogram sering diperbaiki. Pada pabrik yang
adalah kegiatan Minor/mayor beroperasi secara terus menerus,
maintenance, yaitu kegiatan dianjurkan untuk menyediakan cadangan
perbaikan yang bersifat kecil/besar mesin (stand by machine) bagi mesin-
namun hal ini sesuai dengan mesin yang vital. Sebagai tambahan,
rekomendasi pabrik pembuat yang sistim ini untuk pembongkaran mesin-
tercantum dalam manual instruction mesin pabrik tahunan tidak dipakai
(petunjuk pabrik) untuk operasional karena pada saat dilakukannya
mesin tersebut. penyetelan dan perbaikan mesin, unit-
unit mesin cadanganlah yang dipakai.
2. Pemeliharaan tak terprogram
Suatu kegiatan pemeliharaan akibat 2. Sistem Pemeliharaan Rutin (preventive
terjadinya kerusakan diluar perencanaan maintenance) Tipe pemeriksaan dan
atau di luar dugaan, dan tidak termasuk perbaikan preventive ini dibuat dengan
dalam anggaran biaya. Yang termasuk mempertimbangkan ketersediaan tenaga

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201475


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

kerja, suku cadang, bahan untuk keuntungan yang diinginkan, maka perlu
perbaikan dan faktor-faktor lainnya. dipikirkan konsep baru yang lain.
Biaya perbaikan dan lamanya Dewasa ini pola pemeliharaan prediktif
mesin/peralatan tidak beroperasi dapat dianggap lebih efektif dan efisien jika
diminimalkan dibandingkan dengan jam operasi pada peralatan tersebut
perbaikan mesin yang sama tetapi masih dalam petunjuk pabrikan, jika jam
dilakukan setelah mesin itu rusak total. operasi sudah terpenuhi maka peralatan
Sistim pemeliharaan mesin meliputi harus diganti. Jika pergantian peralatan
rencana inspeksi dan perbaikan secara yang jam operasinya telah terpenuhi
periodik. Biaya pembuatan atau modal tidak dilakukan, dikhawatirkan
awal dapat dikurangi bila bagian kerusakan yang lebih parah akan terjadi
pemeliharaan dapat memberikan dan menimbulkan kerugian yang lebih
informasi-informasi yang baik tentang besar.
masalah-masalah servis mesin/peralatan,
pemasangan unit-unit cadangan dapat Perawatan Preventif
dibuat optimal. Selanjutnya dilakukan Perawatan preventif adalah suatu
standarisasi jenis mesin dan suplier dan pengamatan secara sistematik disertai
juga meningkatkan mutu barang tanpa analisis teknis-ekonomis untuk menjamin
menambah biaya hingga modal dapat berfungsinya suatu peralatan produksi dan
dihemat dan juga biaya-biaya memperpanjang umur peralatan yang
pemeliharaan selanjutnya. bersangkutan. Reparasi mesin setelah rusak
sering bukan merupakan kebijakan
3. Sistim Pemeliharaan Ulang (corrective pemeliharaan yang paling baik karena
maintenance). Hal yang dilakukan dalam pemeliharaan yang “baik” adalah mecegah
kegiatan pemeliharaan ulang umumnya kerusakaan. Biaya pemeliharaan terbesar
terjadi pada peralatan atau mesin yang biasanya bukan biaya reparasi, bahkan bila
telah lama beroperasi, misalnya setelah hal itu dilakukan dengan kerja lembur.
beberapa tahun pemeliharaan rutin Lebih sering unsur biaya pokok adalah
dilaksanakan di pabrik, dari data biaya “berhenti untuk reparasi”. Kerusakan-
inspeksi yang telah dilakukan akan kerusakan, walaupun reparasi dilakukan
diketahui umur serta biaya dari masing- secara cepat, akan menghentikan produksi.
masing peralatan, kemudian dapat Para karyawan dan mesin-mesin
ditentukan prioritas unit yang harus mengganggur, produksi hilang dan
segera diperbaiki. Ini akan menjadikan pesanan-pesanan tertunda. Pekerjaan-
prosedur perbaikan yang baik untuk pekerjaan reparasi kerusakan hampir selalu
dapat meminimalkan waktu yang dipakai lebih mahal dibanding pekerjaan reparasi
untuk pekerjaan pemeliharaan rutin. preventif. [5]
Umumnya jika proses pemeliharaan Penentuan kebijakan perawatan
ulang telah berjalan baik, maka tidak apakah itu menggunakan perawatan
diperlukan mesin atau peralatan pencegahan ataupun melakukan perbaikan
cadangan karena kondisi masing-masing ketika mesin mengalami masalah saja
mesin/peralatan sudah lebih terjamin. merupakan tanggung jawab seorang
manajer perawatan dalam suatu industri
4. Sistem Pemeliharaan Produktif (orang yang bertanggung jawab dalam
Dari beberapa sistem pemeliharaan yang perawatan fasilitas). Perbandingan dalam
telah diuraikan di atas, dapat segi biaya dan kerugian yang ditimbulkan
disimpulkan bahwa makin tinggi dari pemilihan kebijakan perawatan ini
efisiensi makin tinggi pula keuntungan sangat berpengaruh kepada kemajuan suatu
yang akan diperoleh, maka bila efisiensi industri.
yang tinggi tersebut belum memberi

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201476


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

Kebijakan perbaikan dipilih dengan Kemudian dengan beberapa program


cara membandingkan kebijakan perawatan perawatan preventif yang dimasukan
melalui reparasi kerusakan dan kebijakan kedalam perhitungan akan diperloleh biaya
perawatan preventif. Biaya persatuan waktu terkecil di antara program-program
kebijakan perawatan reparasi kerusakan perawatan preventif lainnya, kemudian
(TCr) dapat ditentukan secara sederhana biaya terkecil tersebut dijadikan program
melalui pembagian biaya reparasi semua pilihan untuk jumlah persatuan waktu
mesin (N) dengan jumlah satuan waktu antara tiap perawatan yang termurah.
yang diperkirakan antara kerusakan- Setelah itu lakukan perbandingan
kerusakan, atau [6] biaya antara kebijakan reparasi kerusakan
dengan biaya perawatan preventif, dan
𝑁𝐶2
𝑇𝐶𝑟 ∶ 𝑗 ......................................(1) lakukan analisa untuk pemilihan kebijakan
∑𝑖=1 𝑖.𝑃𝑗 yang tepat untuk kasus pemilihan kebijakan
perawatan fasilitas tersebut [7].
Keterangan :
i : Satuan waktu setelah pemeliharaan METODE PENELITIAN
Pj : Probabilitas terjadinya kerusakan
Kebijakan pemeliharaan preventif Metode penelitian yang digunakan
harus dipandang dari enam sub-sub dapat dilihat pada Flowchart pada Gambar
kebijakan, diaman setiap sub kebijakan 1. Pemilihan kebijakan perawatan yang
berhubnungan dengan jumlah satuan waktu digunakan dilakukan dengan cara
antar operasi-operasi pemeliharaan. Ini penentuan biaya kebijakan reparasi
berarti, kita harus menentukan biaya kerusakan, kemudian menentukan biaya
program pemeliharaan yang meliputi kebijakan perawatan preventif. Sebelum itu
pemeliharaan per satuan waktu tersebut. data histori penggerindaan dijadikan
Untuk melakukannya, pertama kali harus probabilitas sesuai dengan interval waktu
menghitung jumlah kerusakan total setiap antar tiap kerusakan, data history digunakan
alternatif. hanya pada satu data histori penggerindaan
Persamaan untuk penghitungan karena setiap mesin memiliki karakteristik
jumlah kerusakan yang diperkirakan (Bn), yang sama, kemudian data probabilitas
dimana nilai “n” adalah kebijakan untuk tersebut dijadikan data untuk perhitungan
jumlah periode yang akan berlalu antar biaya kebijakan perawatan perhitungan
penyetelan-penyetelan prefentif, adalah: perawatan.
𝐵𝑛 = 𝑁. ∑𝑛𝑖 𝑃𝑛 + 𝐵 (𝑛 − 1). 𝑃1 + Untuk penggantian mata gerinda data
𝐵(𝑛 − 2). 𝑃2 + 𝐵(𝑛 − 3). 𝑃3 + ⋯ + histori penggantian mata gerinda dilakukan
𝐵1𝑃(𝑛 − 1) .........................................(2) analisis distribusi yang sesuai data tersebut
dengan menggunakan program komputer
Keterangan : MINITAB 17. Kemudian ditentukan
N : Jumlah mesin dalam kelompok probabilitas kumulatif dan nilai keandalan.
Pn : Probabilitas mesin rusak dalam Kemudian ditentukan jadwal optimal untuk
periode n penggantian mata gerinda tersebut.

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201477


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

Mulai

Survei Perusahaan Studi Pustaka

Identifikasi Masalah

-Produksi Pertahun
Penentuan Rumusan
-Hari Kerja
Masalah dan Batasan
-Harga Mata pahat
Masalah
-Harga Mata Gerinda
-Biaya Simpan
-Waktu
Penentuan Tujuan
Penggerindaan
Penelitian
-Waktu Penggantian
mata gerinda

Pengumpulan Data

Penentuan Waktu Penentuan Waktu


Penentuan Biaya
Perawatan Mata Penggantian Mata
Perawatan
Pahat Gerinda

Analisa hasil

Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 1 Flowchart Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Probabilitas Penggerindaan Mesin


Probabilitas
Penggerindaan Frekuensi
Penentuan probailitas proses Penggerindaan
Per-M hari (i) Penggerindaan
Pi
penggerindaan dengan menggunakan data
4 3 0,024590164
histori penggerindaan. Data yang digunakan
adalah data history penggerindaan mesin 5 19 0,155737705
giling pada CV. KAP. Frekwensi dan 6 23 0,18852459
Probabilitas penggerindaan dapat dilihat 7 40 0,327868852
pada Tabel 1. 8 34 0,278688525
9 3 0,024590164
Setelah data probabilitas diperoleh,
dilakukan perhitungan biaya kebijakan
reparasi kerusakan dengan cara menghitung
waktu kerusakan rata-rata dilakukannya
proses penggerindaan.

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201478


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

∑ 𝑖. 𝑃𝑗 ∶ 4(0,024590164) + 5(0,155737705) + ⋯ + 9(0,024590164)


𝑖=1
𝑗

∑ 𝑖. 𝑃𝑗 = 6,754098
𝑖=1
Sehingga diperloleh biaya kebijakan
Diperoleh data waktu kerusakan rata- reparasi kerusakan sebesar Rp 88.834,95.
rata dilakukannya proses penggerindaan Kemudian dilakukan perhitungan biaya
sebesar 6,745098 hari. Kemudian kebijakan perawatan preventif dengan biaya
menghitung biaya kebijakan reparasi tambahan untuk pelaksanaan kebijakan
kerusakan dengan biaya reparasi kerusakan perawatan preventif sebesar Rp. 25000.
Rp. 100.000/proses penggerindaan. Hasil Perhitungan biaya kebijakan
perawatan prefentif dapat dilihat pada Tabel
𝑁 𝑥 𝑅𝑝 100.000 2.
𝑇𝐶𝑟 =
6,754098

Tabel 2. Perhitungan Biaya Kebijakan Perawatan Preventif


Jumlah
Biaya Biaya
Peng-
Jumlah Rata- Penggerindaan Pemeliharaan
Peng- Probabilitas gerindaan Biaya Sub Kebijakan
Rata Peng- yang Preventif Yang
gerindaan Peng- Yang Pemeliharaan per-
gerindaan per- diperkirakan per- Diperkirakan per-
Per-M hari gerindaan Diperkira- hari Total Yang
M hari hari hari
(i) (Pi) kan Per-M Diperlukan (Rp)
[B(n)/i] [B(n)/i] (1/i)x25.000
Hari
x100.000 (Rp) X N (Rp)
B(n)
4 0,02459 0,147541 0,036885 3.688,52 37.500,00 41.188,52
5 0,155738 1,085595 0,217119 21.711,91 30.000,00 51.711,91
6 0,188525 2,262787 0,377131 37.713,12 25.000,00 62.713,12
7 0,327869 4,432853 0,633265 63.326,48 21.428,57 84.755,05
8 0,278689 6,5669 0,820863 82.086,26 18.750,00 100.836,26
9 0,02459 7,675485 0,852832 85.283,17 16.666,67 101.949,84
Sehingga diperoleh biaya
pemeliharaan dengan kebijakan preventif
Grafik Biaya Kebijakan termurah pada penggerindaan per-4 hari,
Preventif Terhadap Waktu dengan biaya yang diperlukan sebersar Rp
Rp120.000,00 41.188,52. Lalu dilakukan perbandingan
biaya antar kebijakan dihitung dengan biaya
Biaya Kebijakan Preventif

Rp100.000,00 yang dikeluarkan oleh CV.KAP perbulan


Rp80.000,00 dapat dilihat pada Tabel 3 .
Untuk menjaga kelancaran perawatan
Rp60.000,00 preventif, ditentukan pula interval waktu
penggantian mata gerinda untuk mesin
Rp40.000,00
gerinda permesin dengan metode perawatan
Rp20.000,00 preventif dengan penentuan distribusi dari
setiap data penggantian mata gerinda per
Rp0,00 mesin kemudian dibandingkan. Kemudian
4 5 6 7 8 9
mencari nilai minimasi Downtime “D(tp)”.
Penggerindaan Per M hari

Gambar 2. Grafik Biaya Kebijakan


Terhadap Waktu

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201479


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

Tabel 3. Perbandingan Biaya Kebijakan


Kebijakan Reparasi Kerusakan Kebijakan Perawatan Preventif
Rata-Rata penggerindaan per 6,75 hari penggerindaan per 4 hari
Dalam satu bulan kerja terdapat 4,441 kali Dalam satu bulan kerja terdapat 7,5 kali
penggerindaan penggerindaan
Biaya penggerindaan dalam satu bulan Biaya penggerindaan dalam satu bulan
Rp. 444.100 Rp 750.000
Biaya tambahan 25000 (per-hari), biaya
Tidak ada Biaya tambahan
tambahan perbulan Rp 750.000
Rata-rata produksi perhari 1,2 ton = 1200 kg,
Produksi dialihkan ke mesin lain atau
dengan keuntungan per kg sebesar Rp 350,
produksi di undur ke hari berikutnya, tanpa
jadi biaya yang hilang perproses
ada biaya kehilangan karena adanya
penggerindaan sebesar Rp 420.000; Biaya
antisipasi kemacetan mesin
kehilangan perbulan sebesar Rp 1.865.220
Total Biaya = Rp 444.100 + Rp 1.865.220 Total Biaya = Rp 750.000 + Rp 750.000
Rp2.309.320 Rp 1.500.000

Tabel 4. Uji Anderson Darling Pada Setiap Data


Mesin1 Mesin 3 Mesin 5
Distribusi AD Distribusi AD Distribusi AD
Weibull 0,976 Weibull 1,726 Weibull 1,883
Eksponensial 12,818 Eksponensial 10,066 Eksponensial 11,843
Normal 0,923 Normal 1,414 Normal 1,622
Lognormal 0,954 Lognormal 2,232 Lognormal 1,692
Mesin 2 Mesin 4 Mesin 6
Distribusi AD Distribusi AD Distribusi AD
Weibull 2,178 Weibull 1,978 Weibull 0,897
Eksponensial 10,215 Eksponensial 11,431 Eksponensial 9,385
Normal 1,885 Normal 1,766 Normal 0,807
Lognormal 1,924 Lognormal 2,364 Lognormal 0,874

Setelah uji distribusi dilakukan “F(tp)” dan nilai keandalan “R(tp)” [9].
perhitungan minimasi Downtime dengan Maka diperoleh data pada Tabel 5.
menghitung nilai probabilitas kumulatif

Tabel 5. Perhitungan Minimasi Downtime Mesin 1


Mesin 1 Mesin 1
tp R(tp) F(tp) D(tp) tp R(tp) F(tp) D(tp)
27 0,984996 0,015004 0,1115 34 0,894332 0,105668 0,105874
28 0,979325 0,020675 0,110231 35 0,868619 0,131381 0,105882
29 0,971924 0,028076 0,109081 36 0,838886 0,161114 0,106166
30 0,963262 0,036738 0,108032 37 0,805083 0,194917 0,106749
31 0,94949 0,05051 0,107256 38 0,764209 0,235791 0,107826
32 0,934467 0,065533 0,106586 39 0,722367 0,277634 0,109101
33 0,916027 0,083973 0,106125 40 0,677204 0,322796 0,110739

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201480


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

Kemudian dilakukan perhitungan sebesar Rp 10.000. Biaya simpan dikenakan


serupa untuk setiap mesin dengan hasil 12,1%/tahun dari harga per-unit mata
interval waktu penggantian mata gerinda gerinda, diperoleh dari bunga pinjaman
untuk tiap mesin sebagai berikut: bank BNI untuk pinjaman ritel untuk
Desember 2013. Hasil perhitungan dapat
Tabel 6. Data Interval Penggantian Mata dilihat pada Tabel 8.
Gerinda
Interval Waktu Penggantian Tabel 8. Perhitungan Jumlah Pembelian
Mesin
(hari) Ekonomis Mata Gerinda
1 34 Jumlah
EOQ
2 30 Skenario Pembelian TCR (Rp)
(Pcs)
(pcs)
3 32 1 <25 32,43 341.430,69
4 31 2 25 – 50 35,27 367.702,56
5 32 3 >50 36,26 376.924,70
6 37
Rata- KESIMPULAN
32,67
Rata
Pemeliharaan preventif untuk mesin
Setelah memperoleh interval giling dilakukan per-4 hari, jadi
penggantian, maka dapat diperloleh penggerindaan dilakukan per-4 hari sekali.
kebutuhan tahunan untuk mata gerinda Perbandingan biaya kebijakan preventif dan
yang dapat dilihat pada Tabel 7. biaya kebijakan reparasi kerusakan per
bulan adalah Rp 2.156.250 berbanding Rp
Tabel 7. Data kebutuhan Tahunan Mata 2.309.320, dengan penghematan perbulan
Gerinda sebesar Rp 809.320 / mesin jika
Interval Waktu Kebutuha Pembulatan menggunakan kebijakan perawatan
Me Penggantian n Kebutuhan
sin Mata Pertahun Pertahun preventif.
Gerinda(hari) (Unit) (Unit) Untuk menjaga kelancaran
1 34 10,74 11 kebijakan preventif dihitung pula interval
2 30 12,17 13 penggantian mata gerinda untuk setiap
mesin dengan rata-rata penggantian mata
3 32 11,41 12
gerinda untuk mesin gerinda pada tiap
4 31 11,77 12 mesin giling 32,67 hari atau 8,167 kali
5 32 11,41 12 penggerindaan, sehingga dilakukan
6 37 9,86 10 pembulatan untuk interval waktu
Jumlah 70 penggerindaan 8-9 kali pemakaian
dilakukan penggantian mata gerinda dan
Kemudian dilakukan perhitungan jumlah pembelian ekonomis mata gerinda
untuk menentukan jumlah pembelian adalah 33 buah mata gerinda sekali
ekonomis untuk setiap mata gerindanya. pembelian.
Dengan ketentuan Harga mata gerinda Rp
11.000/unit untuk pembelian kurang dari 25 DAFTAR PUSTAKA
unit, untuk pembelian 25-50 unit sebesar
Rp 9300/unit sedangkan untuk pembelian [1] Lockyer, Keith, Alan Muhlemann, dan
lebih dari 50 unit sebesar Rp 8800/unit. John Oakland, Manajemen Produksi
Harga pemesanan diperoleh dari harga dan Operasi, PT. Elex Media
bahan bakar sepeda motor yang digunakan Komputindo, Kelompok Gramedia,
untuk membeli mata gerinda tersebut, untuk Jakarta. 1990.
satu kali pembelian dibutuhkan biaya [2] Ebeling, Charles E., An Introduction

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201481


PENENTUAN JADWAL PENGGERINDAAN ... (AHMAD, DKK)

to Reliability and Maintainability


Engineering, The McGraw-Hill
Company, Singapore. 1997.
[3] Asyari Daryus,” Manajemen
Pemeliharaan Mesin”, Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Darma Persada, Jakarta. 2007.
[4] Supandi, Manajemen Perawatan
Industri, Ganesa Exact, Bandung.
1999.
[5] Handoko, Hani K, Dasar-Dasar
Manajemen Produksi dan Operasi,
BFFE, Yogyakarta. 1999.
[6] Reksohariprodjo, Sukanto., Indriyo
Gitosudarmo, Manajemen Produksi
Edisi 4, BPFE, Yogyakarta. 1986.
[7] Dania, Agustin Prima; Isti
Purwaningsih; Fajar Andy Aristiono.
Aplikasi Optimal Preventive
Replacement Age Model Untuk
Menentukan Jadwal Penggantian
Komponen Dumping Grate Pada
Mesin Ketel Uap. Jurnal Teknologi
Pertanian. Vol. 12. No. 1 (2011): 49-
57.
[8] Tanurahardja, Octa Wendy; Dian
Retno Sari Dewi; Anastasia Lidya
Maukar. Penjadwalan Preventive
Maintenance Di PT. Wahana Lentera
Jaya. Jurnal Widya Teknik. Vol. 8.
No. 1 (2009): 86-96
[9] Supandi, Manajemen Perawatan
Industri, Ganesa Exact, Bandung.
1999.

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10. NO. 2 JULI 201482

Anda mungkin juga menyukai