Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545

Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Rajut dengan Metode Preventive


dan Breakdown untuk Meminimumkan Biaya Pemeliharaan Mesin
Rajut di PT X
Analysis of Knitting Machine Maintenance System With Preventive and Breakdown
Method For Minimizing Cost Of Maintenance In Pt X
1Siti Ismi Fauziah
1
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
E-mail: 1sitiismifauziah11@gmail.com

Abstract. PT X is one of the companies in Indonesia that is enganged in the textile industry. The purpose of
this research is to find out the maintenance of machine system that carried out by PT X this time and do the
analysis or calculating about the estimation of maintenance cost with preventive maintenance method and
breakdown maintenance method to minimizing the cost of knitting machine maintenance in PT X based on
the data of quantity of machine, cost of maintenance, and the damage quantity of knitting machine on 2017.
This research is using case study method with descriptive quantitative type of research. The results of the
research shows that at this time PT X is doing maintenance system with preventive maintenance method and
breakdown maintenance and based on the calculation about the estimation of maintenance cost with
preventive maintenance method and breakdown method showing that breakdown maintenance method is
better than preventive maintenance method whereas by doing maintenance using breakdown method can
produce the cheaper cost better than using preventive maintenance method and the results is Rp 1.340.691
(Rp 20.998.460 – Rp 19.657.769) or 6,38% under the cost of preventive maintenance.
Keywords: Maintenance, Machine, Preventive, Breakdown.

Abstrak. PT X merupakan salah satu perusahaan yang ada di Indonesia yang bergerak di bidang industri
tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemeliharaan mesin rajut yang dilakukan
oleh X saat ini dan melakukan analisis atau perhitungan mengenai perkiraan biaya pemeliharaan dengan
menggunakan metode pemeliharaan preventive dan metode pemeliharaan breakdown untuk meminimumkan
biaya pemeliharaan mesin rajut di PT X berdasarkan data jumlah mesin, biaya pemeliharaan, dan jumlah
kerusakan mesin rajut pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan
jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat ini PT X melakukan
sistem pemeliharaan dengan menggunakan metode pemeliharaan preventive dan pemeliharaan breakdown
dan berdasarkan perhitungan mengenai perkiraan biaya pemeliharaan dengan menggunakan metode
pemeliharaan preventive dan breakdown menunjukkan bahwa metode pemeliharaan breakdown lebih baik
dari metode pemeliharaan preventive dimana dengan melakukan pemeliharaan menggunakan metode
pemeliharaan breakdown dapat menghasilkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan melakukan
pemeliharaan dengan menggunakan metode pemeliharaan preventive yaitu sebesar Rp. 1.340.691 (Rp.
20.998.460 – Rp. 19.657.769) atau sebesar 6,38% dibawah biaya pemeliharaan preventive.
Kata Kunci: Pemeliharaan, Mesin, Preventive, Breakdown

A. Pendahuluan industri tekstil adalah PT X. Dalam


proses produksinya, PT X mempunyai 5
Seiring dengan perkembangan
industri tekstil pada saat ini membuat jenis mesin utama antara lain yaitu
para pelaku bisnis yang bergerak di mesin rajut bundar, mesin raschel
(mesin rajut datar), mesin dyeing, dan
bidang industri tekstil berlomba-lomba
untuk memberikan yang terbaik pada mesin finishing. Diantara jenis mesin
produknya agar produknya dapat tersebut, yang mempunyai kuantitas
bertahan di era persaingan yang ketat dan yang menghasilkan output yang
pada saat ini. Salah satu perusahaan di paling banyak adalah mesin rajut
bundar. Mesin rajut bundar mempunyai
Indonesia yang bergerak di bidang
berbagai macam merek, jenis, serta
434
Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Rajut dengan Metode Preventive… | 435

ukuran dan yang paling sering mesin dalam kelompok, biaya


digunakan oleh perusahaan dalam pemeliharaan, dan jumlah kerusakan
kegiatan produksinya yaitu mesin rajut mesin pada periode tertentu untuk dapat
bundar merek Terrot dengan jenis memenimumkan biaya pemeliharaan
mesin Single Jersey 4 Track ukuran 34 mesin yang dikeluarkan oleh
inch sebanyak 18 mesin. Maka dari itu, perusahaan pada saat ini.
penulis hanya akan fokus terhadap
mesin rajut bundar merek Terrot jenis B. Landasan Teori
Single Jersey 4 Track ukuran 34 inch.
Untuk dapat bersaing di era persaingan Pemeliharaan merupakan salah
yang ketat pada saat ini, perusahaan satu dari 10 keputusan manajemen
harus mampu menjaga dan membuat operasi strategis dimana dalam
kualitas produk dengan baik. manajemen operasional pemeliharaan
Salah satu faktor yang dapat merupakan hal yang sangat penting
mempengaruhi kualitas dari sebuah dilakukan untuk memelihara atau
produk yaitu mesin. Mesin merupakan menjaga mesin dan peralatan atau
alat yang dapat mempermudah fasilitas yang digunakan dalam proses
pekerjaan manusia. Maka dari itu, produksi agar selalu siap pakai sehingga
kehadiran mesin sangatlah berguna dapat menghasilkan output yang
khususnya pada industri tekstil, dimana diharapkan.
mesin dapat membantu perusahaan Menurut Assauri (2008: 134)
untuk dapat melakukan proses atau pemeliharaan merupakan kegiatan atau
kegiatan produksinya. Dengan aktivitas yang dilakukan untuk
demikian, untuk dapat memperlancar memelihara fasilitas atau peralatan
proses produksi dan dapat pabrik dan mengadakan perbaikan yang
menghasilkan output yang sesuai diperlukan untuk mencapai keadaan
dengan apa yang diharapkan dengan operasi produksi yang memuaskan.
standar yang telah ditentukan, maka Sedangkan menurut Harsanto (2013:
perusahaan harus mampu memelihara 107) menjelaskan bahwa pemeliharaan
mesin dan peralatan atau fasilitas yang merupakan serangkaian kegiatan atau
digunakan untuk proses produksinya, aktivitas dalam rangka menjaga fasilitas
sehingga dengan begitu kualitas dari atau peralatan agar fasilitas atau
suatu produk dapat terjaga dengan baik. peralatan tersebut senantiasa dalam
Pada saat ini perusahaan keadaan siap pakai dan menurut
menerapkan sistem pemeliharaan Tampubolon (2004: 247) menjelaskan
preventive dan pemeliharaan bahwa pemeliharaan merupakan semua
breakdown. Untuk dapat mengetahui aktivitas yang dilakukan termasuk di
sistem pemeliharaan mana yang lebih dalamnya menjaga sistem peralatan dan
baik diterapkan oleh perusahaan mesin agar dapat melaksanakan
terhadap mesin rajut bundar merek pesanan pekerjaan.
Terrot jenis Single Jersey 4 Track Berdasarkan pengertian
ukuran 34 inch maka perlu dilakukan pemeliharaan dari berbagai pakar di
analisis atau perhitungan untuk atas, dapat disimpulkan bahwa
memperkirakan biaya pemeliharaan pemeliharaan adalah aktivitas atau
yang dikeluarkan jika perusahaan kegiatan yang dilakukan untuk
memilih menerapkan atau memilih memelihara dan mengadakan perbaikan
kebijakan pemeliharaan preventive yang diperlukan pada mesin dan
atau breakdown atau mungkin peralatan atau fasilitas produksi agar
keduanya berdasarkan data jumlah senantiasa selalu dalam keadaan siap
pakai dan dapat melaksanakan pesanan
Manajemen
436 | Siti Ismi Fauziah

pekerjaan dengan baik sehingga Dimana :


terdapat suatu keadaan operasi produksi Cb = Ncb = Total biaya
yang diharapkan serta memuaskan. breakdown,
Pemeliharaan dapat dibedakan N = Jumlah mesin dalam
menjadi 2 macam yaitu pemeliharaan kelompok
preventive dan pemeliharaan cb = Biaya breakdown per mesin
breakdown. Pemeliharaan preventive E(n) = ∑n npn = Jumlah periode
merupakan aktivitas pemeliharaan yang yang diharapkan antara
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan
kerusakan yang tidak terduga dan 1/E(n) = Jumlah kerusakan yang
menemukan suatu kondisi atau keadaan diharapkan per periode
yang dapat menimbulkan kerusakan n = Jangka waktu (time period)
terhadap fasilitas produksi pada waktu pn = Probabilitas kerusakan pada
digunakan dalam proses produksi periode n
sedangkan pemeliharaan breakdown Berdasarkan rumus di atas, jika
merupakan aktivitas pemeliharaan yang hasil dari perhitungan biaya
dilakukan terhadap fasilitas produksi pemeliharaan yang diperkirakan per
setelah terjadinya kerusakan atau periode dengan menggunakan metode
kelainan pada fasilitas produksi tersebut pemeliharaan preventive lebih kecil
sehingga tidak dapat berfungsi dengan dibandingkan dengan hasil perhitungan
baik sebagaimana mestinya (Assauri, dengan menggunakan metode
2008: 135 dan 136). pemeliharaan breakdown maka
Rumus untuk menghitung biaya pemeliharaan preventive lebih
pemeliharaan yang diperkirakan per ekonomis untuk diterapkan, namun
periode dengan menggunakan metode sebaliknya jika hasil perhitungan biaya
pemeliharaan preventive (Tersine, pemeliharaan yang diperkirakan dengan
1985: 714) adalah sebagai berikut: menggunakan metode pemeliharaan
breakdown lebih kecil dibandingkan
TC = dengan hasil perhitungan dengan
menggunakan metode pemeliharaan
Dimana : preventive maka pemeliharaan
Bn = N (p1 + p2 + . . . + pn) + B1pn breakdown lebih ekonomis untuk
– 1 + B2pn – 2 + . . . + Bn – 1p1, diterapkan dalam melakukan sistem
Cp = Biaya dari pemeliharaan pemeliharaan.
preventive
n = Periode waktu antara
C. Hasil Penelitian dan
pemeliharaan preventive Pembahasan
Bn = Jumlah kerusakan yang
diperkirakan pada periode n Berdasarkan data yang
cb = Biaya breakdown per mesin diperoleh dari PT X, dari 18 mesin rajut
Sedangkan rumus untuk bundar merek Terrot dengan jenis
menghitung biaya pemeliharaan yang Single Jersey 4 Track ukuran 34 inch,
diperkirakan per periode dengan rata-rata biaya pemeliharaan preventive
menggunakan metode pemeliharaan yang dikeluarkan oleh perusahaan
breakdown (Tersine, 1985: 713) adalah adalah sebesar Rp. 5.125.147 per mesin,
sebagai berikut: sedangkan rata-rata biaya pemeliharaan
breakdown yang dikeluarkan oleh
Tc = ( )
perusahaan adalah sebesar Rp.
8.601.366 per mesin dan rata-rata biaya
pemeliharaan untuk 18 mesin rajut
Volume 5, No. 1, Tahun 2019
Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Rajut dengan Metode Preventive… | 437

bundar merek Terrot dengan jenis pemeliharaan yang diperkirakan per


Single Jersey 4 Track ukuran 34 inch periode menggunakan metode
adalah sebesar Rp. 20.589.770 per pemeliharaan preventive adalah
bulan. Berikut di bawah ini hasil dari menghitung probabilitas kerusakan
perhitungan biaya pemeliharaan yang mesin pada periode satu tahun terakhir
diperkirakan dengan menggunakan yaitu tahun 2017 dengan rumus sebagai
metode pemeliharaan preventive dan berikut:
metode pemeliharaan breakdown.
1. Metode Pemeliharaan Preventive Pn = × 100%
Langkah pertama untuk
melakukan perhitungan biaya
Tabel 1. Probabilitas Kerusakan Mesin

Jumlah Probabilitas
No Bulan Perhitungan
Kerusakan Kerusakan (Pn)
0
1 Januari 0 24 0
1
2 Februari 1 24 0,042
5
3 Maret 5 24 0,208
0
4 April 0 24 0
2
5 Mei 2 24 0,083
1
6 Juni 1 24 0,042
0
7 Juli 0 24 0
0
8 Agustus 0 24 0
5
9 September 5 24 0,208
3
10 Oktober 3 24 0,125
3
11 November 3 24 0,125
4
12 Desember 4 24 0,167
Total 24 1
Sumber: Data diolah tahun 2018

Manajemen
438 | Siti Ismi Fauziah

Tabel 2. Biaya Alternatif untuk Pemeliharaan Preventive Pada Setiap Interval

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Periode Jumlah Jumlah Biaya Biaya Total biaya
(bulan) kerusakan rata-rata kerusakan pemeliharaan yang
pemeliharaan yang kerusakan (breakdown) preventive yang diharapkan
preventive diperkirakan per bulan yang diperkirakan per per bulan
(n) dalam n diperkirakan bulan untuk
(Bn/n)
bulan (Bn) per bulan × . . . pemeliharaan
( )
(Bn/n X Rp. dan perbaikan
8.601.366) (5+6)
1 0 0 0 92.252.650 92.252.650
2 0,76 0,38 3.251.316,35 46.126.325 49.377.641,35
3 4,50 1,50 12.902.049 30.750.883,30 43.652.932,30
4 4,53 1,13 9.745.347,68 23.063.162,50 32.808.510,18
5 6,34 1,27 10.906.532,09 18.450.530 29.357.062,09
6 7,88 1,31 11.290.726,44 15.375.441,70 26.666.168,13
7 8,02 1,15 9.857.165,44 13.178.950,01 23.036.115,45
8 8,81 1,10 9.466.878,45 11.531.581,25 20.998.459,70
9 13,03 1,45 12.456.689,38 10.250.294,43 22.706.983,82
10 15,50 1,55 13.331.257,16 9.225.265 22.556.522,16
11 18,45 1,68 14.426.836,61 8.386.604,55 22.813.441,16
12 23,39 1,95 16.764.779,11 7.687.720,80 24.452.499,92
Sumber: Data diolah tahun 2018

Berdasarkan Tabel 1. di atas, Setelah menghitung Bn baru kemudian


terlihat bahwa probabilitas kerusakan dapat menghitung biaya pemeliharaan
mesin rajut bundar merek Terrot jenis yang diperkirakan per periode dengan
Single Jersey 4 Track ukuran 34 inch menggunakan metode pemeliharaan
pada tahun 2017 berfluktuatif setiap preventive dengan rumus sebagai
bulannya. Setelah mengetahui berikut:
probabilitas kerusakan mesin di atas,
kemudian langkah selanjutnya yaitu TC =
menghitung jumlah kerusakan mesin
yang diperkirakan pada periode n (Bn) Berikut di bawah ini tabel dari hasil
dengan rumus sebagai berikut: biaya pemeliharaan yang
diperkirakan per periode dengan
Bn = N (p1 + p2 + . . . + pn) + B1pn – 1 menggunakan metode pemeliharaan
+ B2pn – 2 + . . . + Bn – 1p1, preventive.
Dimana
Berdasarkan tabel 2. di atas,
N = Jumlah mesin dalam
terlihat bahwa hasil perhitungan biaya
kelompok
pemeliharaan yang diperkirakan per
P = Probabilitas mesin rusak
periode (bulan) dengan menggunakan
dalam periode n
metode pemeliharaan preventive adalah

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Rajut dengan Metode Preventive… | 439

sebesar Rp. 20.998.459,7 per bulan Breakdo Rp. 19.


dengan melakukan pemeliharaan wn 657.769
preventive setiap 8 bulan sebagai
interval optimalnya karena biaya pada Sumber: Data diolah Tahun 2018
bulan tersebut menghasilkan biaya Berdasarkan Tabel 1. di atas,
terendah. terlihat bahwa terdapat perbandingan
hasil perhitungan biaya pemeliharaan
2. Metode Pemeliharaan Breakdown yang diperkirakan dengan
Biaya pemeliharaan yang menggunakan metode pemeliharaan
diperkirakan per periode (bulan) dengan preventive dan breakdown. Dimana
menggunakan metode pemeliharaan hasil perhitungan biaya pemeliharaan
breakdown didapat dari hasil biaya preventive yaitu sebesar Rp.
pemeliharaan breakdown dibagi dengan 20.998.459,7 per bulan dengan
jumlah periode yang diharapkan antara melakukan pemeliharaan preventive
kerusakan. Berikut di bawah ini setiap 8 bulan sebagai interval
perhitungan perkiraan biaya bulanan optimalnya karena biaya pada bulan
breakdown: tersebut menghasilkan biaya terendah
sedangkan hasil perhitungan perkiraan
biaya pemeliharaan breakdown per
Tc = ( ) periode (bulan) adalah sebesar Rp.
19.657.769 per bulan. Maka dari itu,
=
Rp. 154.824.590 berdasarkan hasil perhitungan dan
1(0) + 2(0,042) + 3(0,208) + 4(0) + 5(0,083) + 6(0,042)
analisis di atas, maka kebijaksanaan
( ) ( ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , )
yang paling baik adalah melaksanakan
. . . pemeliharaan breakdown, karena
= = Rp.
, dengan mengunakan metode
19.657.769 per bulan pemeliharaan breakdown dapat
menghasilkan biaya yang lebih murah
Berdasarkan hasil perhitungan atau rendah dibandingkan dengan
di atas, dapat disimpulkan bahwa jika melakukan pemeliharaan dengan
perusahaan memilih kebijaksanaan menggunakan metode preventive,
pemeliharaan breakdown maka dimana perusahaan dapat menghemat
perkiraan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.340.690 per bulan (Rp.
adalah sebesar Rp. 19.657.769 per 20.998.459, 7 – Rp. 19.657.769) atau
bulan. sebesar 6,38% dibawah biaya
Tabel 3. Perbandingan Hasil pemeliharaan preventive. Berikut di
Perhitungan Biaya Pemeliharaan yang bawah ini tabel perbandingan biaya
Diperkirakan per Periode dengan pemeliharaan yang dikeluarkan oleh
Menggunakan Metode Pemeliharaan perusahaan dengan biaya pemeliharaan
Preventive dan Breakdown yang diperkirakan jika menggunakan
metode pemeliharaan breakdown.
Metode Biaya Tabel 4. Perbandingan Hasil Biaya
Efisi
Pemelih Pemelih Selisih Pemeliharaan yang Dikeluarkan
ensi
araan araan Perusahaan dengan Hasil Perhitungan
Biaya Pemeliharaan yang Diperkirakan
Rp. Rp. per Periode dengan Menggunakan
Preventi 6,
20.998. 1.340.69 Metode Pemeliharaan Breakdown
ve 38%
459,7 0,704

Manajemen
440 | Siti Ismi Fauziah

Biaya Per proses produksi, melakukan pelumasan


Pemeliharaan Efisiensi terhadap mesin, dan melakukan service
Bulan
secara berkala serta PT X juga
Pemeliharaan melakukan sistem pemeliharaan
yang breakdown dimana perusahaan
Rp.
Dilakukan melakukan kegiatan atau aktivitas
20.589.770 pemeliharaan terhadap mesin setelah
oleh
Perusahaan 4, 53 % terjadinya kerusakan.
Berdasarkan hasil perhitungan
Pemeliharaan biaya pemeliharaan yang diperkirakan
Rp. dengan menggunakan metode
Metode
19.657.769 pemeliharaan preventive dan
Breakdown
breakdown, maka didapatkan hasil
Sumber: Data diolah tahun 2018 untuk biaya pemeliharaan dengan
Berdasarkan tabel 2. di atas, menggunakan metode pemeliharaan
tabel tersebut menunjukkan bahwa preventive adalah sebesar Rp.
dengan melakukan pemeliharaan 20.998.459,7 per bulan dengan
menggunakan sistem pemeliharaan melakukan pemeliharaan preventive
breakdown dapat menghasilkan setiap 8 bulan sebagai interval
efisiensi sebanyak 4,53 % dari biaya optimalnya sedangkan biaya
pemeliharaan yang dilakukan oleh pemeliharaan dengan menggunakan
perusahaan saat ini, dimana perusahaan metode pemeliharaan breakdown
dapat menghemat sebesar Rp. 932.001 adalah sebesar Rp. 19.657.769 per
per bulan. Namun, pada praktik di bulan. Hasil perhitungan tersebut
lapangan, pemeliharaan preventive menunjukkan bahwa kebijaksanaan
maupun pemeliharaan breakdown harus yang paling baik adalah melakukan
sama-sama dilakukan sesuai dengan pemeliharaan breakdown karena
kadar atau ukurannya masing-masing perusahaan dapat menghemat biaya
agar terciptanya keadaan produksi pemeliharaan sebesar Rp. 1.340.690 per
sesuai dengan apa yang diharapkan bulan atau 6,38% di bawah biaya
sehingga tidak merugikan pihak pemeliharaan preventive dan
perusahaan baik dari segi waktu menghasilkan efisiensi sebesar 4,53%
maupun biaya. per bulan dari biaya pemeliharaan yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Angka
D. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa sistem
pemeliharaan yang dilakukan oleh
Berdasarkan penelitian yang perusahaan pada saat ini sudah sangat
dilakukan penulis, maka berikut di baik.
bawah ini merupakan kesimpulan dari
hasil penelitian yang penulis lakukan di Daftar Pustaka
PT X mengenai sistem pemeliharaan
mesin rajut bundar merek Terrot dengan Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen
jenis Single Jersey 4 Track ukuran 34 Produksi dan Operasi. Jakarta:
inch antara lain: LPFEUI
PT X saat ini melakukan Dilworth, James B. 1996. Operations
kegiatan pemeliharaan mesin dengan Management. New York:
menggunakan sistem pemeliharaan McGraw Hill
preventive yang meliputi kegiatan Handoko, Hani. 2011. Dasar – Dasar
pengecekan dan pembersihan mesin Manajemen Produksi dan
sebelum dan sesudah digunakan untuk Operasi. Yogyakarta: BPFE
Volume 5, No. 1, Tahun 2019
Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Rajut dengan Metode Preventive… | 441

Harsanto, Budi. 2013. Dasar Ilmu


Manajemen Operasi. Bandung:
Unpad Press
Heizer, Jay dan Barry Render. 2015.
Manajemen Operasi:
Manajemen Keberlangsungan
dan Rantai Pasokan. Jakarta:
Salemba Empat
Kurniawan, Fajar. 2013. Manajemen
Perawatan Industri: Teknik dan
Aplikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Ma’arif, M Syamsul dan Hendri
Tanjung. 2003. Manajemen
Operasi. Jakarta: Grasindo
Tampubolon, Manahan P. 2004.
Manajemen Operasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Tersine, Richard J. 1985. Production /
Operations Management:
Concepts, Structure, and
Analysis. New York: North
Holland

Manajemen

Anda mungkin juga menyukai