Anda di halaman 1dari 8

NAMA :

STAMBUK :

REVIEW JURNAL NASIONAL


RENCANA JUDUL USULAN “ANALISIS METODE STATISTICAL QUALITY
CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BATA RINGAN
DI PT KALLA BETON”

JURNAL 1
Penerapan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dalam
Judul Meminimalisir Cacat Produk Paving Block K300 – T6 Di Pt.Ase
Gresik
Penulis dan Tahun Terbit (Vikri and Dyah, 2018)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan Teknik Mesin
Volume Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
1. Variable Independent : Statistical Quality Control (SQC)
Variabel Penelitian
2. Variabel Dependent : Cacat Produk Paving Block K300
1. Mengetahui persentase cacat produk serta penyebab terjadinya
cacat produk pada paving block K300 T-6
Tujuan Penelitian 2. Mengetahui solusi dalam mengatasi cacat produk pada paving
block K300 T-6 dengan cara mendeskripsikan tingkat
kecacatan, penyebab kecacatan produk.
Metode Penelitian Statistical Quality Control (SQC)
1. Populasi : paving block K300 T-6 yang mengalami cacat
Populasi/Sampel produk
2. Sampel sebanyak 480 pcs
1. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil
pengamatan secara langsung ke lapangan. Adapun data primer
yang dibutuhkan dalam penelitian pada PT. ASE Gresik.
Sumber Data Penelitian 2. Data sekunder yang diambil data laporan produksi harian
(LPH).
3. Studi Pustaka Informasi dicari melalui beberapa buku referensi
maupun melalui internet.
Instrument Penelitian Check sheet, Histogram, diagram pareto, dan peta kendali
1. Wawancara : teknik pengumpulan data dalam metode survey
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek
penelitian.Dalam hal ini peneliti mewawancarai manager, dan
beberapa karyawan PT. ASE Gresik.
Teknik Pengumpulan
2. Observasi : Proses pencacatan pola perilaku subyek (orang),
Data
obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya
pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang
diteliti, yaitu melakukan pengamatan langsung pada saat proses
produksi dan mencatat data-data yang didapatkan.
Analisis Data Statistical Quality Control (SQC)
Hasil Penelitian Hasil penelitian dengan sampel 480 pcs, didapatkan jumlah cacat
produk sebanyak 56 pcs dengan presentase sebesar 11,67 %.
Daritotal 11,67 %, jenis cacat A(retak) sebanyak 19 pcs (3,96
%),jenis cacat B(tampilan kering) sebanyak 24 pcs (5 %),jenis
cacat C(keropos) sebanyak 9 pcs (1,88 %),jenis cacat D(kuat tekan
kurang dari yang ditentukan) sebanyak 4 pcs (0,83 %).
Keterbatasan Penelitian Tidak ada dicantumkan di jurnal
1. Presentase jumlah cacat produk pada saat penelitian di PT.
ASE Gresik yang menggunakan sampling sebanyak 480 pcs,
didapatkan jumlah cacat produk sebanyak 56 pcs dengan
presentase sebesar 11,67 %. Daritotal 11,67 % jenis cacat
A(retak) sebanyak 19 pcs (3,96 %),jenis cacat B(tampilan
kering) sebanyak 24 pcs (5 %),jenis cacat C(keropos) sebanyak
9 pcs (1,88 %),jenis cacat D(kuat tekan kurang dari yang
ditentukan) sebanyak 4 pcs (0,83 %).
2. Usulan perbaikan yang dapat digunakandalam mengurangi
jumlah cacat produk pada paving block K300 T6 adalah :
Kesimpulan
a. Perlu adanya standart dalam perbandingan bahan baku
utama pembuat paving block (khususnya perbandingan air).
b. Tidak perlu memberi campuran bahan baku secara
berlebihan
c. Tidak terlalu banyak menumpuk paving block yang baru
diproduksi.
d. Selalu berhati - hati pada setiap proses produksi.
e. Sering melakukan pengecekan ulang terhadap
perbandingan bahan baku.
f. Briefing secara rutin disetiap awal dan akhir kerja.
1. Perusahaan perlu menggunakan pengendalian cacat produk
yang diperlukan dalam mengetahui jenis kecacatan dan
meminimalisir kecacatan produk dengan menggunakan
metodestatistik.
2. Penggunaan metode Statistical Quality Control(SQC) dianggap
yang paling tepat untuk digunakan dalam meminimalisir cacat
produksi di PT. ASE Gresik karena salah satu keuntungan
menggunakan metode SQC adalah dapat tercegah dari
Rekomendasi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam proses
produksi dan sebagai pengawas di setiap proses produksi.
Dengan demikianperusahaan dapat melakukan
pencegahanuntuk mengurangi produk cacat untukproduksi
berikutnya.
3. Perlu adanya standart dalam pemberian jumlah air pada saat
proses pencampuran bahan baku pembuatan paving block, agar
pada saat penambahan air, operator tidak mengira - ngira.
4. Quality inspektor agar selalu memantau hasilproduksi.
JURNAL 2
Penerapan metode statistical process control sebagai pengendalian
Judul
mutu bata ringan
Penulis dan Tahun Terbit (Putri and Suryanto, 2020)
Nama Jurnal Jurnal Ilmu Kependidikan
1. Variabel independent (bebas) yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu bata ringan meliputi 5M (manusia,
material, uang, mesin, dan metode)
2. Variabel Dependent (terikat) adalah nilai- nilai yang ada dalam
Variabel Penelitian
pengujian produk bata ringan seperti nilai uji tekan, nilai
penetrasi serta pandangan luar yang meliputi produk gompal,
retak, water mark, cap crack, lengket, dan dimensi yang tidak
sesuai
1. Memahami permasalahan mutu yang sering terjadi pada
produk bata ringan tebal 10 cm.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan
Tujuan Penelitian
atau kecacatan pada produk bata ringan tebal 10 cm.
3. Memahami bagaimana pemecahan masalah mutu yang
dihadapi Perusahaan untuk memproduksi bata ringan.
Menggunakan metode deskriptif kuantitatif merupakan suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Metode Penelitian suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang dengan menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis
1. Populasi mutu bata ringan yang memiliki permasalahan
Populasi/Sampel terbanyak.
2. Jumlah sampel 100 data sampel.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung melalui
pengamatan dan pencatatan langsung di perusahaan pada
pekerjaan produksi bata ringan. Dalam penelitian ini data
primer adalah data hasil pengamatan dan wawancara di
lapangan dengan persyaratan berdasarkan sistem manajemen
Sumber Data Penelitian
mutu yang telah ditetapkan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui referensi
tertentu atau literatur mengenai data kinerja perusahaan. Data
sekunder tersebut berupa dokumen perusahaan tentang elemen-
elemen yang diteliti.
Instrument Penelitian 1. Check Sheet berupa tabel yang berisikan spesifikasi produk,
tanggal pembuatan bata ringan, hasil pengujian mutu bata
ringan meliputi pandangan luar, dimensi ukuran, dan syarat
fisis (density dan kuat tekan).
2. Lembar wawancara berupa lembar yang berisi pertanyaan dan
jawaban seputar pengendalian mutu bata ringan.
3. Lembar observasi digunakan untuk menulis hasil pengamatan
setelah perbaikan.
1. Observasi yaitu suatu cara pengumpulan data dengan
pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis
Teknik Pengumpulan
terhadap obyek yang akan diteliti.
Data
2. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan.
3. Suatu metode pengumpulan data dengan menelusuri arsip.
Check Sheet, Diagram Pareto, Diagram Pencar, Standarisasi SOP,
Analisis Data
(Flow Chart), dan kesimpulan.
Gompal dan retak merupakan permasalahan mutu tertinggi pada
bata ringan dengan prosentase sebesar 1,7%. Penyebab dari
gompal dan retak ini adalah standar setting time saat produksi bata
ringan yang berbeda-beda. Sehingga langkah perbaikan yang
Hasil Penelitian diambil adalah menetapkan standar waktu setting time menjadi 3
jam 35 menit. Setelah menerapkan langkah perbaikan angka
kecacatan gompal dan retak mengalami penurunan sebesar
45,84%, yang awalnya memiliki prosentase 1,7% kemudian turun
menjadi 0,78%.
Keterbatasan Penelitian Tidak ada dicantumkan di jurnal
1. Permasalahan mutu yang sering terjadi pada produk bata
ringan tebal 10cm adalah gompal dan retak dengan jumlah
kecacatan 43.331 pcs dari 2.577.960 dengan prosentase sebesar
1,7%.
2. Faktor yang menyebabkan kerusakan atau kecacatan gompal
Kesimpulan dan retak pada produk bata ringan tebal 10cm adalah standar
setting time green cake yang berbeda- beda.
3. Pemecahan masalah mutu agar cacat gompal dan retak
berkurang ialah dengan cara menetapkan standar waktu setting
time menjadi ± 3 jam 35 menit. Setelah menerapkan perbaikan
dengan menetapkan
Rekomendasi Tidak ada dicantumkan di jurnal
JURNAL 3
Penentuan Faktor – Faktor Berpengaruh Terhadap Kualitas Kuat
Judul Tekan Bata Ringan Dengan Metode Statistical Process Control
(SPC) Dan Metode Taguchi
Penulis dan Tahun Terbit (Wicaksono and Sulistiyowati, 2017)
Nama Jurnal Prozima
Volume Vol 1, No.1, Juni 2017, 50 -58
1. Variable Independent yaitu Faktor – Faktor Berpengaruh
Terhadap Kualitas Kuat Tekan Bata Ringan
Variabel Penelitian
2. Variable Dependent yaitu Metode Statistical Process Control
(SPC) Dan Metode Taguchi
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan
Tujuan Penelitian terhadap nilai kekuatan tekan bata ringan.
1. Tahap Identifikasi Masalah
Tahap identifikasi masalah diawali dari menentukan area
penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian. Studi pustaka dan studi lapangan
dilakukan untuk mengidentifikasi masalah lebih spesifik
sehingga dapat ditentukan hipotesa penelitian
Metode Penelitian
2. Langkah - langkah Pemecahan Masalah
Secara sistematis mengenai tahapan penelitian yang dilakukan
dalam perancangan eksperimen. Tahaptahap penelitian dimulai
dari tahap identifikasi masalah, perencanaan eksperimen,
pelaksanaan, eksperimen, pengolahan data, analisa serta
kesimpulan dan saran.
Populasi mutu bata ringan yang memiliki kekuatan tekan
Populasi/Sampel maksimum yang terdapat pada produk PT. Viccon Modern
Industri.
Data Sekunder yang diperoleh dari perusahaan PT. Viccon
Sumber Data Penelitian
Modern Industri.
Instrument Penelitian 1. Check Sheet untuk memudahkan proses pengumpulan data
terutama untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering
terjadi. Tujuan utama dari penggunaan lembar periksa adalah
membantu mentabulasikan banyaknya kejadian dari suatu
masalah tertentu atau penyebab tertentu.
2. Pareto Charts (Diagram Pareto) untuk menentukan masalah
yang akan diteliti, mengidentifikasi penyebab-penyebab dari
masalah yang akan diperbandingkan. Setelah itu merencanakan
dan melaksanakan pengumpulan data. Membuat suatu
ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi kejadian
dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakan formulir
pengumpulan data atau lembar periksa.
3. Control Chart untuk memonitor dan mengevaluasi apakah
proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistika
atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan
menghasilkan perbaikan kualitas. Variabel independen
(variabel bebas / mempengaruhi)
4. Diagram Sebab Akibat yaitu untuk mencari penyebab
terjadinya masalah yang ada atau kecacatan produksi. Tentukan
item-item yang penting dari setiap faktor dan tandailah
faktorfaktor penting tertentu yang kelihatannya memiliki
pengaruh nyata terhadap karakeristik kualitas.
Teknik Pengumpulan
Observasi, dokumentasi, brainstorming, dan eksperimen.
Data
Menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) dan
Analisis Data
metode Taguchi.
Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan
bata ringan adalah jumlah semen dan jumlah gypsum. Kombinasi
level dari faktor yang menghasilkan nilai rata-rata dan variansi
kuat tekan bata ringan yang optimal adalah sama, yaitu setting
Hasil Penelitian
faktor volume air pada level 2 sebesar 150 Liter (A2), faktor
jumlah pasir silika pada level 2 sebesar 550 Kg (B2), faktor
jumalah semen pada level 3 sebesar 350 Kg (C3), serta faktor
julah gypsum pada level 3 sebesar 300 Kg (D3).
Keterbatasan Penelitian Tidak ada dicantumkan di jurnal
Hasil pengukuran kuat tekan bata ringan yaitu hasil kondisi
eksisting dengan eksperimen Tauguchi mengalami peningkatan
sebesar 4,25 - 3,50 = 0,75 N/mm2 . Kondisi eksisting dengan
kombinasi faktor – faktor yang mempengaruhi kuat tekan bata
Kesimpulan ringan adalah air 200 liter, pasir silika 500 kg, semen 200 kg dan
gypsum 250 kg menghasilkan 3,50 N/mm2 . Sedangkan
eksperimen Taguchi dengan kombinasinya adalah air 150. liter,
pasir silika 550 kg, semen 350 kg dan gypsum 300 kg
menghasilkan 4,25 N/mm2 .
Rekomendasi Tidak ada dicantumkan di jurnal
JURNAL 4
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Pendekatan
Judul
Statistical Quality Control (SQC) di PT. Samcon
Penulis dan Tahun
(Alfie Oktavia, 2021)
Terbit
Nama Jurnal Industri Inovatif-Jurnal Teknik Industri ITN Malang
Volume Vol. 11 No. 2 (2021): Inovatif Vol. 11 No. 2
1. Variable Independent : Pendekatan Statistical Quality Control
Variabel Penelitian (SCQ)
2. Variable Dependent : Pengendalian Kualitas Produk
Mengetahui tingkat kerusakan, mengidentifikasi faktor-faktor
Tujuan Penelitian
penyebab kerusakan serta merekomendasikan tindakan perbaikan.
Statistical Quality Control (SQC) yang dilakukan dengan alat
Metode Penelitian bantu statistik diantaranya: checksheet, histogram, diagram pareto,
peta kendali dan fishbone diagram.
Populasi/Sampel Produk cacat pada PT. Samcon
Sumber Data Penelitian Data Sekunder pada pada PT. Samcon
Checksheet, histogram, diagram pareto, peta kendali dan fishbone
Instrument Penelitian
diagram.
Teknik Pengumpulan
Observasi, dokumentasi, dan eksperimen
Data
Analisis Data Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)
Kerusakan produk terbanyak terjadi di departemen coating dan
didominasi oleh tiga jenis kerusakan yaitu coating NG (59,71%),
popo (11,71%) dan doriogiri (10,43%), hasil analisis peta kendali
untuk jumlah total keluar sebesar 46,7%.
Tindakan yang dilakukan untuk meminimalkan kerusakan yaitu
dengan mengadakan training and education untuk operator,
Hasil Penelitian
membuat cooling zone, memeriksa penyangga deji sebelum
digunakan, membersihkan heater dan pully secara berkala,
melakukan perawatan dan pemeriksaan bearing, menambah
fasilitas pendingin ruangan, mengganti wheel,
memeriksa powder sebelum digunakan, dan mengganti sensor
pengisian powder dengan sistem timer.
Keterbatasan Penelitian Tidak ada dicantumkan di jurnal
Kesimpulan 1. Tingkat kerusakan atau cacat produk pada PT. Samcon
berbeda-beda untuk setiap departemen. Departemen
dengan tingkat kerusakan atau cacat produk tertinggi yaitu
departemen coating. Adapun jenis NG yang terjadi di
departemen coating diantaranya yaitu coating NG, popo,
doriogiri, marking, mitnochul, imurjel, coating menonjol,
coating kotor, gigong, gipo dan coating berserabut. Setelah
dilakukan analisis, diketahui bahwa jenis NG yang
paling dominan yaitu coating NG sebesar 59,71%, popo
dengan 11,17% dan doriogiri sebesar 10,43%.
2. Faktor penyebab cacat atau deformitas produk dalam
kegiatan produksi meliputi faktor manusia (man), faktor
metode (method), faktor mesin (machine), faktor material
(material) dan faktor lingkungan (environment). Penyebab
utama terjadinya coating NG adalah karena faktor material
yaitu barang yang mudah rusak karena masih dalam
keadaan basah. Penyebab utama terjadinya popo adalah
karena faktor mesin yaitu wheel yang tidak rata dan
putaran winder wheel tidak stabil begitu juga dengan
faktor utama penyebab terjadinya doriogiri adalah
faktor mesin yaitu sensor pengisian powder yang error.
3. Usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi jenis kerus akan
coating NG adalah dengan membuat cooling zone sehingga
barang sudah kering sebelum keluar dari mesin.
Usulan tindakan perbaikan untuk mengatasi jenis kerusakan
popo yaitu dengan melakukan membuat jadwal perawatan
wheel dan winder wheel, sedangkan usulan tindakan perbaikan
untuk mengatasi jenis kerusakan doriogiri yaitu dengan
melakukan pemeriksaan terhadap powder sebelum digunakan
dan mengganti sensor pengisian powder menjadi sistem timer.
1. Perusahaan perlu menggunakan metode statistik untuk
menemukan jenis cacat produk yang sering terjadi dan
penyebabnya sehingga dapat dengan cepat mengambil
keputusan dalam pencegahan maupun penanggulangan
untuk mengurangi tingkat kerusakan yang terjadi.
Rekomendasi
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan
menggunakan alat bantu statistik, perusahaan dapat
memfokuskan pengendalian kualitas dengan melakukan
tindakan perbaikan pada jenis kerusakan yang memiliki
jumlah besar atau paling dominan dalam produksi

Anda mungkin juga menyukai