2018
BAB V
SISTEM UTILITAS
1. Oven Tester
Alat ini digunakan untuk menghilangkan kadar air yang
terkandung dalam slurry, sehingga slurry akan memadat dan
kemudian dihancurkan untuk uji brightness.
2. pH Meter
pH meter digunakan untuk menguji pH dari slurry.
3. Neraca
Alat ini digunakan untuk menimbang berat sample
yang akan diuji particle size dan brightness.
5. Viskometer
Alat ini digunakan untuk mengecek viskositas
sample slurry.
6. Mastersizer
Mastersizer digunakan untuk mengecek ukuran
dan distribusi ukuran partikel sample.
7. Residu Screen
Alat ini digunakan untuk melihat jumlah kotoran
yang masuk dalam slurry.
5.2 Laboratorium
5.2.1 Quality Control (QC)
1. pH
Merupakan angka yang menunjukkan keadaan suatu zat
atau larutan tersebut bersifat basa atau asam. Checking
point terdapat pada slurry di final tank dan final screen.
2. TS (Total Solid)
Angka yang menyatakan jumlah kandungan solid yang ada
didalam suatu zat atau larutan dan dinyatakan dalam %.
Checking point pada slurry.
3. Viscositas
Angka yang menunjukkan kekentalan suatu zat
atau larutan. Checking point pada slurry .
7. Tingkat Abrasivitas
Potensi abrasi dari bahan pengisi dipengaruhi oleh struktur
partikel (bentuk kristalnya) dan sifat fisik dari bahan pengisi
(kehalusan dan kekasaran). Semakin halus bahan pengisi,
maka tingkat abrasinya semakin rendah. Adanya
kontaminan pengotor seperti silica juga dapat menyebabkan
abrasi. Pada CaCO3 plant cek abrasivitas dilakukan apabila
ada permintaan dari paper machine (PM). Checking point
pada slurry.
8. Moisture
Kadar air yang terkandung di dalam batu kapur. Batu kapur
diambil dari truck yang datang kemudian di oven selama ±
1 jam kemudian ditimbang. Material bahan baku yang akan
digunakan tidak boleh mengandung banyak air karena akan
mempengaruhi produksi. Checking point pada batu kapur.
9. Kualitas Grinding Media
Pengujian grinding media pada grinding tester untuk
melihat hasil dari kualitas grinding media tersebut. Cara
mengetahuinya adalah dengan melihat air campuran
grinding media yang telah di grinding selama 5 jam.
Semakin bening airnya maka hasilnya akan semakin baik.
Apabila air yang dihasilkan keruh atau berubah warna
maka akan mempengaruhi nilai brightness dan dapat
dijadikan sebagai parameter loss grinding media. Checking
point pada grinding media.
Sludge hasil dari belt press dapat dimanfaatkan menjadi batako dan
tatakan telur. Selain itu, sludge juga bisa dibakar didalam incinerator
untuk menghasilkan steam yang berfungsi sebagai penggerak turbin.