MODUL I
MANAJEMEN DATA
OLEH :
KELOMPOK XIV
2022
BAB I
PENDAHULUAN
telah diolah tersebut. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa statitika selalu
berhubungan dengan angka dan data yang bersifat numerik. Bukan hanya
2
3
sekumpulan data.
1. Alat tulis
2. Kalkulator
3. Lembar kerja
4. Jangka sorong
5. Kelereng
7. IPK
pengamatan.
7. Buat kesimpulan.
1. Ambil sebuah baut dan mur dalam wadah yang berisi 100 baut dan
mur.
3. Lihat dan kemudian catat diameter baut dan mur pada kertas
pengamatan.
7. Buat kesimpulan.
3. Gabungkan tiap data IPK dari tiap kelompok yang ada pada tiap kelas,
5. Buat kesimpulan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Istilah statistik berasal dari kata “Status” (bahasa Yunani yang berarti
“State” = Negara). Istilah ini mula – mula diartikan sebagai kumpulan data
angka kelahiran, kematian dsb. Selain itu ada beberapa defenisi tentang
statistik yaitu statistic adalah ilmu dan seni – atau teknik – untuk
yaitu cara – cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan,
statistic juga diberi pengertian sebagai “ilmu statistic”. Ilmu statistik adalah
saja ; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi
disebut statistik. Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistic
dan statistics. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistic
mempunyai arti “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel, sedangkan
5
6
dan statistika yang pertama bisa dilihat dari pengertian kedua istilah
tersebut. Menurut KBBI statistik adalah angka – angka atau catatan yang
informasi yang berkaitan dengan masalah tertentu. Data atau angka pada
1. Populasi
unit analisis, dan dapat berupa orang – orang, institusi – institusi, benda –
benda dst (Djarwanto, 1994 : 420). Pengertian lain tentang populasi yaitu
populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu
atau individu di dalam suatu area tertentu baik bersifat nyata maupun
kaidah yang valid, dan sesuai aturan, paling tidak memenuhi kaidah
yang perlu dipahami agar karakter sampel yang diambi tidak bias
individu atau objek dari populasi yang juga biasa disebut sebagai sensus.
dicatat.
2. Sampel
suatu populasi berisi elemen elemen, maka jika diambil suatu contoh/
sampel dari populasi maka hanya akan diambil sebagian kecil dari
populasi. Secara umum sampel adalah sebagian dari populasi itu sendiri.
nantinya seperti ; keterbatasan data, tenaga dan waktu. Maka dalam hal
ini perlunya menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dan
Oleh karena itu sampel yang didapatkan dari populasi memang harus
yang diambil dapat juga diartikan sebagai suatu himpunan bagian dari
mengenai karakter yang dimiliki populasi yang diduga atau diestimasi dari
sampel yang kita ambil harus memenuhi syarat tertentu yang bersifat
mutlak. Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi maka bisa jadi sampel yang
antara ssebab dan akibat. Bahwa data merupakan bentuk dasar dari sebuah
Jadi data, dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan
deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Gordon B.Davis
1. Data Kualitatif
yaitu :
11
a. Tanggal lahir
b. Olahraga favorit
2. Data Kuantitatif
datanya, yaitu :
a. Data Nominal
jawa dan 500 orang suku sunda dan lain – lain. Jadi, data
b. Data Kontinu
12
dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi mejadi
c. Data Ordinal
peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data ini, bila
d. Data Interval
interval.
e. Data Ratio
berarti tidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ked lam
interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat
orang yang tinggal, jumlah air (misal 1,7 liter), berat (dlam gram,
kilogram dan ton), waktu (dalam detik, menit, jam, hari atau tahun),
diperoleh capres A.
2.3.2 Informasi
data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa
mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas – kelas
interval dan kategori tertentu (Hasibuan dkk, 2009). Manfaat penyajian data
data sehingga menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dipahami sebagai
mudah untuk dibaca dan dipahami sebagai bahan informasi. Tabel distribusi
frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak,
efektif dan efisien serta kurang komunikatif. Beberapa bagian yang harus
Dimana :
log = logaritma
a. Batas Kelas Bawah (Lower Class Limits), yaitu nilai atau angka
b. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits), yaitu nilai atau angka yang
Adalah jarak antara tepi kelas atas dengan tepi kelas bawah.
tertentu.
data terkecil.
frekuensi.
frekuensi. Jika semua data dalam populasi dapat dikumpulkan lalu dibuat
maka kurva ini dapat menjelaskan sifat – sifat karakteristik populasi. Kurva
ini merupakan model populasi yang akan ikut menjelaskan ciri – ciri populasi.
Dalam praktek, mode populasi ini biasanya didekati oleh atau diturunkan
dari kurva frekuensi yang diperoleh dari sampel reprenetatif yang diambil
dari populasi. Untuk keperluang teori dan metode yang lebih lanjut, metode
ini cukup luas dan mencakup sejumlah profesi yang tidak bersentuhan
ringkas dan kompleks meskipun ukuran numerik bagi likasi dan varian
terdapat dua cara penyajian data, yaitu dengan tabel (tabel atau daftar
Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya
berbentuk kolom dan jalur yang ada di dalamnya dimuat angka yang
hal yang bisa berbentuk kategori (misalnya rusak, baik, cerah dan
diskrit dan data kontinu. Data – data yang diperoleh dari hasil
data – data yang diperoleh dari hasil mengukut termasuk dalam data
kontinu.
sebagainya.
1. Kelas adalah penggolongan data yang dibatasi oleh nilai terendah dan
2. Interval kelas adalah lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan
Contoh :
3. Batas kelas (class limit) nilai batas tiap kelas dalam sebuah distribusi
4. Batas kelas bawah (lower class limit) adalah angka pada kolom kelas
5. Batas kelas atas (upper class limit) adalah angka pada kolom kellas yang
yang benar – benar dimiliki oleh distribusi frekuensi terebut, yaitu batas
koma.
Contoh :
6. Lebar Kelas
7. Mid point (titik tengah) rata – rata dari kedua batas kelasnya/kelas
kuantitatif.
9. Modus
dalam suatu kelompok data memiliki satu nilai modus disebut unimodal.
Sedangkan, suatu data yang memiliki dua nilai modus disebut bimodal.
Sementara itu, data yang di dalamnya terdapat lebih dari dua nilai modus
Suatu data disebut unimodal apabila hanya memiliki satu nilai modus,
berikut contohnya:
75, 60, 55, 70, 50, 60, 65, 60, 52, 60, 85, 65, 75, 40, 80, 45, 90
angka yang paling sering muncul. Data tersebut hanya memiliki satu nilai
70, 65, 60, 70, 70, 60, 85, 50, 80, 75, 55, 75, 85, 80, 75, 50, 85, 90, 60,
Dari data tersebut terdapat tiga nilai terbanyak yaitu 70, 75, dan 85
10. Kuartil
menjadi empat (4) bagian yang sama. Ada tiga Kuartil yaitu kuartil
atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi kedalam
Jadi di sini akan kita jumpai tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama (K1),
Kuartilnya yaitu Kuartil 1 (Q1), Kuartil 2 (Q2) dan Kuartil 3 (Q3). Berikut
Qk = kuartik ke k
i = interval kelas
N = banyaknya observasi
11. Persentil
membagi kelompok data menjadi seratus bagian yang sama rata. Jadi,
…………………………………………………………...(2.5)
= persentil ke-i
n = banyaknya data
………………………………………...(2.6)
= persentil ke-i
p = panjang kelas
26
n = banyak data
12. Desil
kelompok data menjadi sepuluh bagian yang sama rata. Pada desil,
bagian yang sama. Setiap bagian mewakili 1/10 atau 10% dari kelompok
data. Desil ke-5 atau D5 adalah median dari kumpulan data yang dibagi
…………………………………………………………..(2.7)
= desil ke-i
n = banyaknya data
…………………………………….......(2.8)
= desil ke-i
p = panjang kelas
n = banyak data
1. Histogram
panjang adalah lebar dari kelas interval sehingga antara persegi panjang
2. Polygon Frekuensi
tempatkan titik di tengah sisi lebar dari setiap persegi panjang. Kemudian,
yang kita sebut dengan polygon frekuensi. Untuk data berkelompok, kita
harus mencari titik tengah setiap kelas dan tentukan posisinya pada garis
3. Ogive
cara menepatkan titik – titik limit kelas bawah pada sumbu horizontal dan
Penyajian data statistik adalah suatu bentuk penataan data statistik agar
data statistik lebih mudah dipandang dan mudah dipahami oleh pengguna
judul tabel, judul kolom, judul baris, sel – sel tabel dan sumber data.
a. Tabel baris kolom, adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom.
Jenis tabel baris kolom yaitu tabel satu, dua dan tiga arah.
bentuk baris, kolom dan total. Data yang terdiri dari dua variabel,
dengan variabel yang satu terdiri dari b kategori dan lainnya terdiri
gambar visual. Oleh karena itu penyajian data menggunakan grafik akan
melalui kata-kata.
Ada banyak jenis penyajian data dalam bentuk grafik. Berikut contoh
a. Grafik Batang
batang terdiri dari dua bagian yaitu grafik batang tunggal (single bar
chart) dan grafik batang ganda(multiple bar chart). Grafik batang lebih
b. Grafik Garis
c. Grafik Lingkaran
d. Scatter Plot
Scatter plot adalah kumpulan data yang terdiri atas dua variabel
apakah linier atau non linier atau tidak berhubungan sama sekali.
3.1 Pendahuluan
1. Latar belakang
agar kita dapat mengetahui dan lebih memahami fungsi dari ilmu statistik
2. Tujuan percobaan
tersebut.
berikut:
1. Alat tulis
3. Lembar kerja
4. Jangka sorong
5. Kelereng
32
33
7. IPK
4. Langkah percobaan
Tinjauan pustaka pada laporan ini berisi tentang materi manajemen data
yang didapat dari hasil referensi buku-buku mengenai manajemen data dan
pencarian di internet.
dan mur, IPK Mahasiswa dari berbagai Fakultas dan Jurusan di Universitas
Muslim Indonesia.
3.7 Penutup
A. Menghitung Kelereng
Mulai
Latar Belakang
Mengambil Kelereng
Mengukur Kelereng
Pengolahan Data
1. Urutkan data terbesar keterkecil
2. Distribusi frekwensi
3. Nilai rata-rata sampel
4. Varians sampel
5. Simpangan baku sampel
6. Median
7. Modus
8. Kuartil, Desil, Persentil
9. Histogram dan Poligon Sampel
Selesai
Mulai
Menyiapkan wadah
Pengolahan Data
1. Urutkan data terbesar keterkecil
2. Distribusi frekwensi
3. Nilai rata-rata sampel
4. Varians sampel
5. Simpangan baku sampel
6. Median
7. Modus
8. Kuartil, Desil, Persentil
9. Histogram dan Poligon Sampel
Selesai
C. Menghitung IPK
Mulai
Pengolahan Data
1. Urutkan data terbesar keterkecil
2. Distribusi frekwensi
3. Nilai rata-rata sampel
4. Varians sampel
5. Simpangan baku sampel
6. Median
7. Modus
8. Kuartil, Desil, Persentil
9. Histogram dan Poligon Sampel
Selesai
Hasil Pengukuran
Sampel Baut dan
Kelereng Ipk
Mur
1 1,14 3,77 3,70
2 1,37 2,80 3,72
3 1,38 2,91 3,76
4 1,26 3,34 3,49
5 1,26 3,59 2,45
6 1,15 4,99 3,80
7 1,26 5,26 3,59
8 1,13 4,94 3,64
9 1,26 4,98 3,71
10 1,19 4,66 3,61
11 1,16 4,73 3,80
12 1,13 3,25 3,74
13 1,37 4,37 3,71
14 1,28 5,17 3,76
15 1,21 4,18 3,50
16 1,13 5,15 3,45
17 1,12 4,17 3,47
18 1,14 4,14 3,20
19 1,17 3,72 3,12
20 1,21 2,89 3,36
21 1,22 3,54 3,40
22 1,15 3,72 3,52
23 1,17 4,12 3,41
24 1,25 5,12 3,38
25 1,32 4,32 3,25
26 1,37 5,26 3,25
27 1,26 4,27 3,70
28 1,27 3,72 3,67
29 1,21 2,40 3,26
30 1,18 3,72 3,21
38
39
a. Range
= 1,38 – 1,11
= 0,27
b. Banyak Kelas
Ci = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 Log 40
= 6,28
=6
c. Panjang Kelas
R
P =
Ci
0, 27
=
6
= 0,05
Titik
Selang Frekue Batas
No Turus Tengah fxi xi2 fxi2
Kelas nsi Kelas
(xi)
-1,10 1,105
IIIII IIIII
1 1,11-1,15 13 1,13 14,69 1,28 215,80
IIIII IIIII III
1,155
1,205
1,255
1,305
41
1,355
1,405
-1,10 0
1 1,11-1,15 13 0,26
13 0,26
2 1,16-1,20 8 0,16
21 0,42
3 1,21-1,25 9 0,18
30 0,60
4 1,26-1,30 9 0,18
39 0,78
5 1,31-1,35 3 0,06
42 0,84
6 1,36-1,40 8 0,16
50 1,00
50 1,00
Sumber: data pengolahan (2022)
2. Nilai Rata-Rata
k
fXi 61 ,75
x=∑ = = 1,24
i=1 fi 50
3. Varians Sampel
42
S = N ∑ fxi −¿ ¿ ¿
2 2
i=1
31.084 , 44
=
2450
= 12,69
4. Simpangan Baku
S = √ S2
= √ 12 ,69
= 3 , 56
5. Median (Me)
1
n−F
Me = Bb + P ( 2 )
f
(
( −21 )
)
50
= 1,105 + 0,05 2
9
= 1,105 + 0,02
= 1,14
6. Modus ( Mo )
b1
Mo = Bb + P ( )
b1 +b2
43
= 1,105 + 6 ( 13+5
13
)
= 1,105 + 6 (0,72)
= 1,105 + 4,32
= 5,43
7. Kuartil
a. Kuartil 1
1. n /4−F
K 1= Bb + P ( )
f
( )
1 x 50
−0
= 1,105 + 0,05 4
13
= 1,105 + 0,048
= 1,15
b. Kuartil 2
2. n /4−F
K 2= Bb + P ( )
f
2 x 50
−21
= 1,105 + 0,05 ( 4 )
9
= 1,105 + 0,022
= 1,13
c. Kuartil 3
3 .n /4−F
K 3= Bb + P ( )
f
3 x 50
−30
= 1,105 + 0,05 ( 4 )
9
44
= 1,105 + 0,041
= 1,15
8. Desil
a. Desil 1
1. n /10−F
D1= Bb + P ( )
f
1 x 50
−0
= 1,105 + 0,05 ( 10 )
13
= 1,105 + 0,019
= 1,12
b. Desil 5
5 .n /10−F
D5= 1,105 + P ( )
f
( )
5 x 50
−21
= 1,105 + 0,05 10
9
= 1,105 + 0,022
= 1,13
c. Desil 9
9 . n/10−F
D9= Bb + P ( )
f
9 x 50
−42
= 1,105 + 0,05 ( 10 )
8
45
= 1,105 + 0,019
= 1,13
9. Persentil
a. Persentil 10
i. n/100−F
P10= Bb + P ( )
f
10 x 50
−0
= 1,105 + 0,05 ( 100 )
13
= 1,105 + 0,019
= 1,12
b. Persentil 50
¿/100−F
P20 = Bb + P ( )
f
( )
50 x 50
−21
= 1,105 + 0,05 100
9
= 1,105 + 0,022
= 1,13
c. Persentil 90
¿/100−F
P30 = Bb + P ( )
f
46
90 x 50
−42
= 1,105 + 0,05 ( 100 )
8
= 1,105 + 0,019
= 1,12
HISTOGRAM KELERENG
14
No. Frekwensi Batas Kelas
12 1 13 1,16
10 2 8 1,21
3 9 1,26
8
4 9 1,31
6 5 3 1,36
6 8 1,41
4
Jumlah 50 7,71
2
0
1.16 1.21 1.26 1.31 1.36 1.41
10. Histogram
11. Poligon
POLIGON KELERENG
14
12
10
FREKUENSI
8
6
4
2
0
1.13 1.18 1.23 1.28 1.33 1.38
TITIK TENGAH
1 13 1,13
2 8 1,18
3 9 1,23
4 9 1,28
5 3 1,33
6 8 1,38
Jumlah 50 7,53
Sumber : data pengolahan ( 2022)
48
a. Range
= 5,26 – 2,20
= 3,06
b. Banyak Kelas
Ci = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 Log 40
= 6,28
=6
c. Panjang Kelas
49
R
P=
Ci
3 ,06
=
6
= 0,51
Titik
Selang Batas
No Turus Frekuensi Tengah fxi xi2 fxi2
Kelas Kelas
(xi)
-2,19 2,195
2,715
3,235
3,755
4,275
4,795
5,315
190,6
Jumlah 50 50 22,60 89,60 3184,30
0
Sumber : data pengolahan ( 2022 )
4 0,08
2 2,72-3,23 11 0,22
15 0,30
3 3,24-3,75 12 0,24
27 0,54
4 3,76-4,27 8 0,16
35 0,70
5 4,28-4,79 4 0,08
39 0,78
6 4,80-5,31 11 0,22
50 1,00
5,32-
Jumlah 50 1,00
Sumber : data pengolahan ( 2022 )
2. Nilai Rata-Rata
k
fiXi 190 ,60
x=∑ ¿ ¿ 3,81
i=1 fi 50
3. Varians Sampel
K
S = N ∑ fxi ¿ ¿ ¿
2 2–
i=1
159.215 – 36.328 , 36
=
50 (49)
122.886 ,64
=
2.450
= 50 , 16
S = √ S2
= √ 50 ,16
= 50 , 6
5. Median (Me)
51
1
n−F
Me = Bb + P ( 2 )
f
= 3,24 + 0,51
( ( 502 −15)
4
)
= 3,24 + 0,51 (1,13)
= 3,24 + 0,576
= 3,82
6. Modus (Mo)
b1
Mo = Bb + P ( )
b1 +b2
= 3,24 + 0,046
= 3,29
7. Kuartil
a. Kuartil 1
1. n /4−F
K 1= Bb + P ( )
f
( )
1 x 50
−4
= 3,24 + 0,51 4
11
= 3,24 + 0,393
= 3,63
b. Kuartil 2
52
2. n /4−F
K 2= Bb + P ( )
f
2 x 50
−11
= 3,24 + 0,51 ( 4 )
12
= 3,24 + 0,597
= 3,84
c. Kuartil 3
3 .n /4−F
K 3= Bb + P ( )
f
3 x 50
−35
= 3,24 + 0,51 ( 4 )
4
= 3,24 + 0,321
= 3,56
8. Desil
a. Desil 1
1. n /10−F
D1= Bb + P ( )
f
1 x 50
−4
= 3,24 + 0,51 ( 10 )
11
= 3,24 + 0,046
= 3,29
b. Desil 5
5 .n /10−F
D5= Bb + P ( )
f
53
( )
5 x 50
−15
= 3,24 + 0,51 10
12
= 3,24 + 0,423
= 3,66
c. Desil 9
3 .n /10−F
D9= Bb + P ( )
f
9 x 50
−39
= 3,24 + 0,51 ( 10 )
11
= 3,24 + 0,143
= 3,38
9. Persentil
a. Persentil 10
i. n/100−F
P10= Bb + P ( )
f
10 x 50
−0
= 3,24 + 0,51 ( 100 )
4
= 3,24 + 0,638
= 3,89
b. Persentil 50
¿/100−F
P50= Bb + P ( )
f
54
( )
50 x 50
−15
= 3,24 + 0,51 100
12
= 3,24 + 0,423
= 3,66
c. Persentil 90
¿/100−F
P90= Bb + P ( )
f
90 x 50
−39
= 3,24 + 0,51 ( 100 )
11
= 3,24 + 0,281
= 3,52
10. Histogram
1 4 2,72
2 11 3,24
3 12 3,76
4 8 4,28
5 4 4,80
6 11 5,32
55
Jumlah 50 24,12
12
10
0
2.72 3.24 3.76 4.28 4.8 5.32
8
6
4
2
0
2.46 2.98 3.5 4.02 4.54 5.06
TITIK TENGAH
11. Poligon
56
1. Distribusi Frekwensi
a. Range
= 3,80 – 2,45
= 1,35
b. Banyak Kelas
Ci = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 Log 40
57
= 6,28
=6
c. Panjang Kelas
R
P =
Ci
1,3 5
=
6
= 0,23
Titik
Selang Batas
No Turus Frekuensi Tengah fxi xi2 fxi2
Kelas Kelas
(xi)
-2,44 2,445
2,685
2,925
3,165
3,405
3,645
3,885
Frek
Frekuensi Frek Komulatif Komulatif-
No. Selang Kelas Frekuensi
Relatif Relatf
58
- 2,44 0
2 2,69 - 2,92 0 0
1 0,02
3,89
50 1,00\
Sumber : data pengolahan ( 2022 )
2. Nilai Rata-Rata
k
fiXi 173 ,14
x=∑ = = 3,46
i=1 fi 50
3. Varians Sampel
K
S = N ∑ fxi ¿ ¿ ¿
2 2–
i=1
= 50 x 8810 , 46 – ¿ ¿
440.523 – 29.977 , 46
=
50(49)
410.545 , 54
=
2450
= 167,59
S = √ S2
59
= √ 167 , 59
= 12 , 94
5. Median (Me)
1
n−F
Me = Bb + P ( 2 )
f
( (−21 )
)
50
= 3,17 + 0,23 2
13
= 3,17 + 0,071
= 3,24
6. Modus (Mo)
b1
Mo = Bb + P ( )
b1 +b2
= 3,17 + 0,016
= 3,19
7. Kuartil
a. Kuartil 1
1. n /4−F
K 1= Bb + P ( )
f
( )
1 x 50
−4
= 3,17 + 0,23 4
13
= 3,17 + 0,880
60
= 3,68
b. Kuartil 2
2. n /4−F
K 2= Bb + P ( )
f
2 x 50
−21
= 3,17 + 0,23 ( 4 )
13
= 3,17 + 0,071
= 3,24
c. Kuartil 3
3 .n /4−F
K 3= Bb + P ( )
f
3 x 50
−21
= 3,17 + 0,23 4
( )
13
= 3,17 + 0,292
= 3,46
8. Desil
a. Desil 1
1. n /10−F
D1= Bb + P ( )
f
1 x 50
−4
= 3,17 + 0,23 ( 10 )
17
= 3,17 + 0,013
= 3,18
61
b. Desil 5
5 .n /10−F
D5= Bb + P ( )
f
( )
5 x 50
−21
= 3,17 + 0,23 10
16
= 3,17 + 0,058
= 3,23
c. Desil 9
9 . n/10−F
D9= Bb + P ( )
f
9 x 50
−21
= 3,17+ 0,23 ( 10 )
13
= 3,17 + 0,196
= 3,37
9. Persentil
a. Persentil 10
i. n/100−F
P10= Bb + P ( )
f
10 x 50
−4
= 3,17 + 0,23 ( 100 )
13
= 3,17 + 0,018
= 3,19
b. Persetil 50
62
¿/100−F
P20 = Bb + P ( )
f
( )
50 x 50
−21
= 3,17 + 0,23 100
13
= 3,17 + 0,071
= 3,24
c. Persetil 90
¿/100−F
P90 = Bb + P ( )
f
90 x 50
−37
= 3,17 + 0,23 ( 100 )
13
= 3,17 + 0,143
= 3,31
10. Histogram
HISTOGRAM IPK
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
2.69 2.93 3.17 3.41 3.65 3.89
11. Poligon
1 1 2,57
2 0 2,8
3 3 3,05
4 17 3,29
5 16 3,53
6 13 3,77
Jumlah 50 19,01
64
POLIGON IPK
15
FREKUENSI
10
5
0
2.57 2.8 3.05 3.29 3.53 3.77
TITIK TENGAH
BAB V
kemudian diambil datanya secara random, adapun data yang diambil pada
setiap obyek terdiri dari 50 data. Obyek percobaan tersebut terdiri dari:
1. Kelereng
3. IPK
Yang kemudian diambil datanya secara random, Adapun Analisa yang telah
65
66
5.2 Pembahasan
seluruh data yang kami peroleh (61,58) dibagi total data yang ada (50).
Nilai varian sample = 12,69. Nilai median yang diperoleh = 1,14. Nilai
1,15. Kuartil 2 = 1,13. Kuartil 3 = 1,12. Nilai desil masing masing, Desil 1
seluruh data yang kami peroleh (190,59) dibagi total data yang ada (50).
Nilai varian sample = 50,16 Nilai median yang diperoleh = 3,82. Nilai
3,63. Kuartil 2 = 3,84. Kuartil 3 = 3,56. Nilai desil masing masing Desil 1 =
seluruh data yang kami peroleh (172,11) dibagi total data yang ada (50).
Nilai varian sample = 167,59 Nilai median yang diperoleh = 3,24. Nilai
3,68. Kuartil 2 = 3,24. Kuartil 3 = 3,46. Nilai desil masing masing Desil 1 =
5.1 Kesimpulan
sekumpulan data.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Laboratorium
Saran kami untuk Laboratorium agar kiranya menambahkan alat-
Kami menyarankan agar kiranya materi dari lab statistika ini dapat
67