Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan serta
memperesentasikan suatu data. Pemodelan statistika telah banyak digunakan
diberbagai bidang ilmu, seperti ilmu kedokteran, teknik, manajemen, industri,
bisnis, ekonomi dan hampir semua bidang yang mencakup pengetahuan manusia.
Model yang paling dasar dan banyak digunakan adalah distribusi peluang,
yang berhubungan dengan nilai dari variabel pokok dalam menentukan peluang
suatu kejadian. Untuk mengkaji hubungan suatu distribusi dengan distribusi
lainnya berdasarkan fungsi pembangkit momen yang dibentuk, diperlukan
konsep-konsep dan teori yang mendukung dari ilmu statistika. Konsep-konsep
ataupun metode yang dapat digunakan untuk melakukan pendekatan dari dua
distribusi ialah dengan menyamakan fungsi pembangkit momennya, fungsi
komulatif distribusi, dan yang terakhir dengan teori dalil limit pusat. Dalam
penelitian ini yang akan digunakan adalah metode pendekatan melihat nilai fungsi
pembangkit momennya karena memiliki bentuk yang sederhana sehingga lebih
efisien dalam mengkaji kasus khusus suatu distribusi.
Masih banyak lagi pengertian tentang statistika yang tentunya masih
belum kita ketahui, melihat dari itu semua, maka diperlukannya suat penelitian
yang membahas pengertian statistika tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistika
Ada banyak mengenai pengertian dari statistika, karena memang pertama
kali statistika di gunakan hanya untuk menghitung jumlah penduduk pada waktu
zaman kerajaan, kemudian berkembang untuk mendata orang yang sakit dan terus
berkembang.
Secara etimologi kata “statistik“berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris)atau
kata staat (belanda ),dan yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan menjadi
negara. Dalam kamus bahasa inggris akan kita jumpai kata statistikssebagai “ilmu
statistik“. Kata statistik diartikan sebagai “ukuran yang diperolehkan atau berasal
dari sample,”yaitu sebagai lawan dari kata “parameter”yang berarti”ukuranyang
diperoleh atau berasal dari populasi .”
Pengertian statistika deskriptif adalah statistika yang meliputi kegiatan-
kegiatan pengumpulan, penyajian, penyederhanaan atau penganalisisan, dan
penentuan ukuran-ukuran khusus dari suatu data tanpa penarikan kesimpulan.
Sedangkan, pengertian statistika inferensi adalah ilmu mengenai penarikan
kesimpulan dan pengambilan keputusan tentang makna statistik yang telah
dihitung.
Pengertian statistik adalah hasil-hasil pengolahan dan analisis data.
Statistik dapat berupa mean, modus, median, dan sebagainya. Statistik dapat
digunakan untuk menyatakan kesimpulan data berbentuk bilangan yang disusun
dalam bentuk tabel atau diagram yang menggambarkan karakteristik data.

B. Mengapa Belajar Statistika


Pada era globalisasi ini, hampir semua bidang tidak terlepas dengan
menggunakan angka, data dan fakta, hal ini menunjukkan bahwa pelajaran
statistika sangat dibutuhkan. Statistika berfungsi sebagai sarana mengembangkan
cara berpikir secara logis, lebih dari itu statistika mengembangkan berpikir secara
ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulkan dan
membuat keputusan yang diteliti dan meyakinkan. Baik disadari atau tidak,
statistika merupakan bagian esensial dari latihan profesional dan menjadi landasan
dari kegiagan-kegiatan penelitian.
Belajar statistika banyak yang menganggap sulit dan rumit oleh sebagian
orang yang tidak mengerti asal mulanya, padahal belajar statistika itu sangat
mudah apalagi mempunyai dasar matematika yang baik, bahkan tahu hitungan
sedikitpun akan merasa mudah dan tidak mengalami kesukaran asalkan tekun dan
rutin mengerjakan contoh-contoh persoalan statistika.
Melihat dari itu semua, maka belajar statistika sangatlah diperlukan, dan
didalam belajar statistika itu pertama harus mengetahui apa tujuannya, bagaiman
manfaat dan kegunaannya, kedua bagaimana gagasan mahasiswa untuk
memunculkan atau menerapkan dalam kenyataan yang ada, ketiga usaha apa yang
dilaksanakan mahasiswa untuk mewujudkan gagasan atau ide-ide yang ada dalam
pikirannya, kempat setelah terkoordinasi antara gagasan dan usahanya tersebut
diciptakan dalam karya nyata, kelima gagasan, usaha, dan rasa cipta karsa tidak
akan terwujud dengan sukses apabila tidak didukung dengan modal berupa uang
untuk mengejawantahkan kesemuanya itu. Kalau keleluruhan ini sudah terbentuk
dan terpenuhi dengan jelas, maka belajar statistika sangatlah mudah.

C. Populasi dan Sempel


populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi atau biasa disebut juga penelitian sensus. Populasi
juga merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
pandanganya bukan saja merupakan jumlah orang tetapi juga merupakan karakter
atau sifat yang dimiliki oleh obyek yang diteliti.
Contoh

Ketika kita melakukan penelitian di lembaga X, maka


lembaga X merupakan populasi. Lembaga X yang didalamnya
terdiri dari sejumlah orang, maka populasi dalam pengertian ini
adalah jumlah.
Sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Pengambilan sampel yang tidak reprensentatif (tidak mewakili), ibarat
orang buta menggambarkan keadaan gajah. Satu orang buta memegang telinga
gajah, maka ia bilang bahwa gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang kaki
gajah, maka ia bilang bahwa gajah itu seperti bambu yang besar. Orang ketiga
memegang badan gajah yang besar, kemudian ia bilang bahwa gajah itu seperti
tembok. Begitulah pengambilan sampel yang tidak representatif akan
menggambarkan sesuatu itu salah, karena kesimpulannya terputus-putus, tidak
utuh.

D. Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak
dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".
Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara
apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu
variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Data  juga bisa diartikan sejumlah informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka
(golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti, baik, buruk, tinggi, rendah
dan sebagainya. Dalam menarik suatu kesimpulan atau membuat sutu keputusan
seorang peneliti memerlukan data yang benar. Apabila data yang salah digunakan
untuk membuat keputusan, keputusan yang dihasilakan menjadi tidak tepat atau
dengan istilah yang lain data yang salah akan menyesatakan, begitu halnya dengan
data statistic pendidikan.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data
kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat
dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini
dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau
perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data yang
baik harus memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:
  Objektif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan keadaan
sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah penelitian, jumlah lulusan SLTP yang
melanjutkan ke SLTA 60%, data yang akan diperoleh harus 60%.
  Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permaslahan yang akan
diteliti. Misalnya  kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan barang
menurun maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulakan adalah mutu
barang, daya beli, pesaing, barang lain  yang sejenis, harga barang, biaya
advertensi, dll.
  Sesuai zaman (Up to Date)
Data tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya perkembangan
waktu dan teknologi ,emeybabkan suatu kejadian dapta mengalami perubahan
dengan cepat.
  Representetif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian smapel harus memiliki atau
menggambarka keadaa populasinya.Misalnya kita ingin mengetahui minat baca
masyarata yang haru diteliti siswa.SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa, dan
umumnya.
  Dapat dipercaya
Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang tepat.Misalnya
data tentang harga sayur diambil dari tukang sayau, data tentang pencari diambil
dari Depnaker, dan sebagainya.
Statistik dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para
pemakai (seperti peserta didik, mahasiswa, peneliti, dll) apabila banyak para
menunjang kelancaran tugas para “petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai
dalam kegiatan evaluasi, statistic menjadi alat bantu untuk menganalisis dan
menyimpulakn data hasil evaluasi. Sebagai contoh, ketika para guru mengevaluasi
ketercapaian hasil pendidikan, biasaynya data yang terkumpul berbentuk data
kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif.
 Macam-macam data
Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat
diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.

 Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.


1. Menurut Sifatnya,
a.   Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya
penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, harga daging naik, dan
sebagainya atau data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh 1:
  Harga emas hari ini, mengalami kenaikan.
  Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “x” rusak.

b.   Data Kuantitatif


Data kuantitatif ialah data yang berbentuk bilangan (angka).
Contoh 2:

  Luas bangunan hotel itu 5700  .


  Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
 Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu, :
c. Data Diskrit
adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang.Data yang diperoleh tidak mungkin berbentuk pecahan.
Contoh 3:
         Banyaknya kursi yang ada di ruangan ini ada 75 buah
         Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110   orang
d. Data Kontinu
adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.Pada data ini, angka-
angkanya merupakan deretan angka yang sambung menyambung.
Contoh 4:
         Panjang benda itu adalah 15 cm.
          Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah 130km

2.  Menurut Cara Memperolehnya


Dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a.   Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta
diperoleh langsung oleh objeknya atau bersumber dari tangan pertama (first hand
data).
Contoh 5.
Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui  jumlah
penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas-petugasnya untuk
mendatangi secara langsung rumah tangga-rumah tangga yang ada di Indonesia.
.
b.  Data Sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan
dan diolah oleh pihak lainatau bersumber dari tangan kedua(scond hand
data).Biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Contoh 6:
Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di
sebuah kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperolehnya
di BPS.

3. Menurut cara menyusun angka.


Ditinjau dari segi cara menyusun angkanya data statistik dapat dibagi
menjadi tiga macam,yaitu:
a.  Data nominal, ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan
atas pengolongan atau klasifikasi tertentu..
Contoh :
Data statistik tentang jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri dalam
tahun ajaran 1984/1985, dilihat dari segi tingkat kelas dan jenis kelaminnya,
seperti terterah pada tabel di bawah ini,

Kelas Jenis kelamin Jumlah


pria Wanita
III 50 34 84
II 48 44 92
I 72 52 124
jumlah 170 130 300

b.   Data ordinal, juga disebut data urutan, yaitu data statistik yang cara
menyusun angkanya berdasarkan urutannya.
Contoh :
Misalkan dari sejumlah 5 orang finalis dalam lomba baca puisi diperoleh
skor hasil penilaian dewan juri, sebagaimana tertera pada tabel. Angka 1,2,3,4,5
yang tercantum pada kolom terakhir kita sebut data ordinal ( urutan 1 = juara
pertama, urutan 2 = juara kedua, dst. )
Nomor urut Nomor Nama Skor Urutan
undian kedudukan
1 031 451 4
2 115 497 2
3 083 427 5
4 024 568 1
5 056 485 3

c.  Data interval, ialah data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara
hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.

4. Menurut bentuk angkanya,
Ditinjau dari segi angkanya,data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a.   Data tunggal,
ialah data statistik yang masing-masing angka merupakan satu unit,
dengan kata lain data tungal adalah data statistik yang angka-angkanya tidak
dikelompok-kelompokan.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10 orang siswa :
78, 80, 87, 68, 79, 85, 83, 91, 84, 76

Nilai tersebut angkanya merupakan satu unit, masing-masing angka tersebut


berdiri sendiri dan tidak dikelompokan
b.   Data kelompokan
 ialah data statistik yang tiap-tiap unit terdiri dari kelompok angka.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10 siswa, tetapi angkanya dikelompokkan misalnya
:
Nilai
95-91
90-86
85-81
80-76

5.  Menurut waktu pengumpulannya,
Ditinjau dari segi waktu pengumpulannya data statistik dapat dibedakan
menjadi dua golongan,yaitu:
a.  Data seketika,
ialah data statistik yang mencerminkan keadaan pada suaktu waktu (at a
poin of time).

Contoh :
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA tahun ajaran
2011/2012 ( hanya 1 tahun ajaran saja ).

b.  Data urutan waktu,


data statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan suatu hal,
dari satu waktu kewaktu lain secara berurutan.
Contoh :
 Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA tahun ajaran
2004/2005 sampai dengan tahun 2012/2013.
E. Jenis Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau
tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur
sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala pengukuran paling sederhana. skala
yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual atau
kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau
kode tertentu, selain itu angka yang diberikan kepada obyek hanya
mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukan tingkatan.
2. Skala Ordinal
Skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga
menyatakan peringkat kategori tersebut (Septyanto : 2008). hasil
pengukuran skala ini dapat menggambarkan posisi atau peringkat tetapi
tidak mnegukur jarak antar peringkat.
Tingkat pendidikan atau kekayaan, dalam pengukuran yang
mengelompakan status sosial, hasil pengukuran tidak dapat memberikan
informasi mengenai perbedaan antara status sosial (tinggi ke rendah,
rendah ke sedang dan tinggi ke sedang) belum tentu sama.
a. Tingkat keparahan penyakit
b. Tingkat kesembuhan
c. Derajat keganasan kanker
3. Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi
atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah
satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari
objek yang diukur. Sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Skala interval bisa dikatakan tingkatan skala ini berada diatas skala
ordinal dan nominal. Selanjutnya skala ini tidak mempunyai nilai nol
mutlak sehingga tidak dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor
dari rasio tertentu.
4. Skala Rasio (Skala Nisbah)
Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu
sifat yaitu memebrikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang
diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran  yang ditujukan pada
hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak
tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya
dibanding skala-skala dibawahanya).
F. Tipe Skala Pengukuran
Dari ke empat jenis skala, ternyata skala interval lah yang sering di
gunakan untuk mengukur fenomena/gejala social. Para ahli sosiologi
membedakan dua tipe skala menurut fenmena social yang di ukur yaitu :
a. Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila dan kepribadian
1. Skala sikap
2. Skala moral
3. Test karakter
4. Skala partisipasi social
b. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan
social.
1. Skala untuk mengukur status social ekonomi
2. Lembaga-lembaga social kemasyarakatan
3. Kondisi kerumahtanggaaan

G. Sumber Metode dan Instrumen Pengumpulan Data


Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu Pengambilan data yang dihimpun
langsung oleh peneliti disebut sumber data primer, sedangkan apabila melalui
tangan kedua disebut sumber data sekunder
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik)
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian(tes), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau
gabungan tegantung dari masalah yang dihadapi.Instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tesebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya
(Suharsimi Arikunto, 1995:134). Selanjutnya instrumen yang diartikan sebagai
alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda. Contohnya:
angket (questionnaire),daftar cocok (checklist), skala (scala), pedoman wawancara
(interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau panduan
pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian (soal tes
atau tes [test] inventori[inventory]) dan sebagainya.

H. Penyajian Data
Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari
sampel, untuk keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur,
disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara
penyajian data yang sering dipakai ialah: tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
Fungsi penyajian data yaitu untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan dan
untuk mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

I. Langkah-Langkah Pengolahan Data


Dalam proses pengolahan data (pengolahan data statistik), ada beberapa
langkah ilmiah yang perlu dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data.
Dari beberapa referensi tentang metode penelitian ilmiah, ada langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam proses pengolahan data antara lain adalah:
1. Editing
2. Mengkode data atau kodefikasi data
3. Membuat tabulasi data.
Berikut adalah penjelasan singkat untuk ketiga langkah-langkah dalam
pengolahan data.
a. Editing
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Apa
itu editing? Editing disini dapat dikatakan sebagai memanipulasi data
sehingga menjadi lebih baik sesuai harapan peneliti.
Catatan peneliti harus sempurna dalam pengertian bahwa semua
kolom atau pertanyaan harus terjawab atau terisi. Jangan ada satu pun dari
jawaban dibiarkan kosong. Peneliti harus bisa mengenal dan mengetahui
data yang kosong, apakah responden tidak mau menjawab, atau
pertanyaanya yang kurang dipahami responden. Dalam mengedit data, hal-
hal di atas harus diperjelas, dan jangan sampai ada satupun pertanyaan
ataupun pernyataan atau catatan yang kosong tidak terjawab. Jawaban atau
catatan yang kosong harus disempurnakan dalam mengedit data.
b. Mengkode Data atau Kodefikasi
Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau
panjang, ataupun hanya “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan
pengolahan, maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian
kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan
data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah menaruh
angka pada tiap jawaban.
1. Kode dan Jenis Pertanyaan/Pernyataan. Pemberian kode dapat
dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan, jawaban, atau pernyataan.
Dalam hal ini dapat dibedakan atas Jawaban yang berupa
angka, Jawaban dari pertanyaan tertutup, Jawaban dari pertanyaan
semiterbuka, Jawaban pertanyaan terbuka, dan Jawaban pertanyaan
kombinasi.
2. Tempat Kode. Kode dapat dibuat pada IBM coding sheet, pada kartu
tabulasi ataupun pada daftar pertanyaan itu sendiri. Jika data ingin
diolah dengan komputer, maka kode harus dibuat pada coding sheet.
c. Membuat Tabulasi data
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data.
Membuat tabulasi tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel-tabel,
dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam
berbagai kategori. Tabel terdiri dari kolom dan baris (jajar). Tabel yang
sederhana mempunyai 4 bagian penting. Ke empat bagian penting itu
antara lain :
1. Nomor dan judul tabel
2. Stub
3. Box head
4. Body (badan).
Nomor atau judul tabel terletak di bagian paling atas dari tabel.
Judul harus jelas, lengkap, sesuai dengan isi tabel dan tidak terlalu
panjang. Isi tabel harus menyatakan; apa, dimana, dan bagaimana dari hal-
hal yang dinyatakan dalam tabel. Stub adalah bagian paling kiri dari tabel,
termasuk kepala kolom, tetapi tidak termasuk jajar (baris) total. Dalam
stub, terdapat keterangan-keterangan yang menjelaskan secara terperinci
tentang hal-hal dan gambaran yang terdapat pada tiap kolom badan tabel
(body). Body (badan tabel) terdiri atas kolom-kolom yang berisi angka-
angka.
Dalam pengolahan data, ada tiga jenis tabel yang sering digunakan,
antara lain:
1. Tabel induk (master tabel)
2. Tabel teks (text tabel)
3. Tabel frekuensi
4. Tabel induk
Tabel induk  adalah tabel yang berisi semua data yang tersedia
secara terperinci. Tabel ini biasa dibuat untuk melihat kategori data secara
keseluruhan. Tabel teks adalah tabel yang telah diringkaskan untuk suatu
keperluan tertentu. Tabel ini biasanya diletakkan dalam teks keterangan
yang dibuat. Tabel frekuensi adalah tabel yang menyajikan berapa kali
sesuatu hal terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah ini, dapat kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa statistic digunakan sebagai metode untuk pengumpulan data yang
bertujuan untuk penarikan suatu keputusan. Statistika itu sendiri merupakan ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasikan serta memperesentasikan suatu data.
Pemodelan statistika telah banyak digunakan diberbagai bidang ilmu, seperti ilmu
kedokteran, teknik, manajemen, industri, bisnis, ekonomi dan hampir semua
bidang yang mencakup pengetahuan manusia.
B. Saran dan Harapan
Dari makalah diatas harapan kami agar makalah ini dapat dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin dan bisa menunjang nilai mata kuliah kami di bidang
statistika. Tak lepas dari itu pula kami berharap adanya saran dari dosen
pembimbing maupun dosen, kiranya ada penyusunan kata yang kurang berkenan
mohon di koreksi dan di ingatkan.

Anda mungkin juga menyukai