Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MOHAMMAD IRSYAD

NIM : 2143005
PROGRAM STUDI : S1 FISIOTERAPI
TUGAS : FARMAKOLOGI

1. Sebutkan penggolongan obat tradisional menurut perundang - undangan ?

Penggolongan Obat Tradisional


Selain obat yang berbasis kimia modern, juga dikenal obat yang berasal dari alam,
yang biasannya dikenal sebagai obat tradisional. Obat tradisional indonesia semula
hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan
fitofarmaka. Dengan semakin berkembangnnya teknologi, telah diciptakan peralatan
berteknologi tinggi yang membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun
industri farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Tetatpi pembuatan
sediaan yang lebih praktis ini belum diiringi dengan perkembangan penelitian sampai
dengan uji klinik.
Saat ini obat tradisional dikelompokan menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan
fitifarmaka :
1. Jamu ( Emperical Based Herbal Medicine )
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang
menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada
umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan. Bentuk jamu
tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup denga
bukti empiris. Jamu telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh
tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat
secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.

2. Obat Herbal Terstandar ( Scientific Based Herbal Medicine )


Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyairan bahan alam
yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal,
ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun
keterampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju,
jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilimiah berupa
penelitian-penelitian pre-klinik seperti standar kandungan bahan berkhasiat,
standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional
yang higienis, dan uji toksisitas aku maupun krosnis.

3. Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)


Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan
dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang
dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik
akan lebih meyakinan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal
disarana pelayanan kesehatan. masyarakat juga bisa didorong untuk
menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara
ilmiah.

Perundang-Undangan Yang Mengatur Obat Tradisional


Dalam undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pengaturan
mengenai obat tradisional sudah cukup diatur meskipun tidak secara keseluruhan.
Pasal 17 Undang -undang Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa Pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitasi
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai