Anda di halaman 1dari 5

BAB II

UJI MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK

1. PENDAHULUAN

Simplisia merupakan hasil proses sederhana dari herba tanaman obat yang banyak
digunakan sebagai bahan baku industri obat. Simplisia dalam arti lain adalah bahan alam yang
telah dikeringkan dan digunakan untuk pengobatan serta belum mengalami pengolahan.
Simplisia umumnya dibagi menjadi 3 golongan yaitu sebagai berikut:

1. Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat
tanaman atau gabungan antara ketiganya. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman
dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/
diisolasi dari tanamannya

2. Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni

3. Simplisia pelikan atau mineral

Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni

(Gunawan & Mulyadi, 2004).


2. HASIL PENGAMATAN MAKROSKOPIK

1. Jahe (ZINGIBERIS RHIZOMA)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Khas Aromatik
Warna Putih Tulang
Rasa Pedas, Kemudian Diikuti Rasa Pahit

2. Bangle (ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Khas Aromatik
Warna Agak Kekuningan
Rasa Pahit Dan Panas Dilidah, Pedas

3. Temulawak (CURCUMAE RHIZOMA)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Khas Aromatik
Warna Kuning Keorenan
Rasa Pahit, Kemudian Diikuti Rasa Pedas

4. Lengkuas (LANGUATIS RHIZOMA)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Khas Aromatik
Warna Merah Muda
Rasa Pedas

5. Kencur (KAEMPFERIAE RHIZOMA)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Khas Aromatik
Warna Putih
Rasa Pedas Diikuti Pahit

6. Kunyit (CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Khas Aromatik
Warna Kuning Keorenan
Rasa Kelat agak pahit
7. Daun Insulin (Tithonia diversifolia)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Tidak Berbau
Warna Hijau
Rasa Pahit

8. Daun Alpukat (Persea Americana)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Tidak Berbau
Warna Agak Hijau
Rasa Pahit

9. Daun Belimbing (AVERRHOA BILIMBI)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Sepat
Warna Hijau
Rasa Pahit

10. Daun Salam (POLYANTHI FOLIUM)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Segar
Warna Hijau
Rasa Pahit

11. Daun Serunai (PLUCHEACEA FOLIUM)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Bau Khas
Warna Hijau
Rasa Pahit

12. Daun Beluntas ()

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Kelat
Warna Hijau
Rasa Pahit
13. Daun Mangkokan (Polyscias scutellaria)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Bedak Dingin
Warna Hijau Tua
Rasa Kelat

14. Daun Sirih (PIPERIS FOLIUM)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Bau Khas
Warna Hijau
Rasa Pedas

15. Daun Jambu Biji (PSIDII FOLIUM)

Uji Organoleptis Hasil Pengamatan


Bau Tidak Berbau
Warna Hijau
Rasa Kelat

3. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini yaitu tentang uji pendahuluan, makroskopik dan mikroskopik. Tujuan
praktikum ini yaitu untuk memahami dan melakukan uji pendahuluan komponen kimia bahan
alam serta pemeriksaan secara makroskopik dan mikroskopik. Simplisia merupakan hasil proses
sederhana dari herba tanaman obat yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat.
Simplisia dalam arti lain adalah bahan alam yang telah dikeringkan dan digunakan untuk
pengobatan serta belum mengalami proses pengolahan (Depkes RI, 1979).

Tahapan-tahapan pembuatan simplisia secara garis besar yaitu.

1. Pemgumpulan bahan baku Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda
tergantung pada bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen, dan lingkungan
tempat tumbuh

2. Sortasi basah Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran dari bahan
simplisia

3. Pencucian Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang
melekat pada bahan simplisia. Pencucuian dilakukan dengan air bersih yang mengalir
4. Perajangan Perajangan dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
penggilingan

5. Pengeringan Tujuan pengeringan yaitu untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak
hingga waktu lama

6. Sortasi kering Sortasi kering dilakukan untuk memisahkan benda-benda asing yang masih
melekat pada simplisia kering

7. Penegepakan dan penyimpanan Simplisia dapat rusak dan berubah mutunya karena faktor luar
dan dalam, antara lain seperti cahaya, oksigen, reaksi kimia intern, serangga atau kapang dan
pengotor lainnya

(Soegiharjo, 2013)

Anda mungkin juga menyukai