Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

ACARA II

RISWIDIANTI (K1A018071)

Hasil Pengamatan
1. Kayu Manis (Cinnamomi Burmannii Cortex)

- Nama Latin : Cinnamomi Burmannii


- Bagian Tanaman yang Digunakan : Kulit
- Morfologi
 Bentuk : panjang dengan patahan tak beraturan, tebal, pipih
 Tekstur luar : Kasar
 Panjang : 5,9 cm

- Uji Organoleptis
 Bau : Khas
 Rasa : Sedikit Manis
 Warna :coklat
2. Ketumbar (Coriandri Sativi Fructus)

- Nama Latin : Coriandri Sativi Fructus


- Bagian Tanaman yang Digunakan : Buah
- Morfologi
 Bentuk : bulat
 Tekstur luar : sedikit kasar
 Panjang : 0,5 cm

- Uji Organoleptis
 Bau : Khas
 Rasa : lama kelamaan agak pedas
 Warna : Putih kekuningan
3. Pala (Myristicae Fragransis Semen)

- Nama Latin : Myristicae Fragransis semen


- Bagian Tanaman yang Digunakan : Biji
- Morfologi
 Bentuk : lonjong atau ovale
 Tekstur luar : kasar
 Panjang : 2,2 cm

- Uji Organoleptis
 Bau : khas
 Rasa : agak pahit
 Warna : coklat muda
4. Lada ( Piperis Nigri Fructus)
- Nama Latin : Piperis Nigri Fructus
- Bagian Tanaman yang Digunakan : Buah
- Morfologi
 Bentuk : bulat berujung tajam
 Tekstur : agak kasar
 Panjang : 0,5 cm

- Uji Organoleptis
 Bau : pedas khas
 Rasa : sangat pedas
 Warna : putih kecoklatan

5. Umbi Lapis Bawang Putih ( Allii sativi Bulbus)

- Nama Latin : Allii sativi Bulbus


- Bagian Tanaman yang Digunakan : Umbi lapis bawang putih
- Morfologi
 Bentuk : Oval , ujung runcing
 Tekstur : halus
 Panjang : 1,4 cm
- Uji Organoleptis
 Bau : khas
 Rasa : agak pahit dan pedas
 Warna : putih keunguan

Perbandingan hasil pengamatan dengan Farmakope Herbal :


1. kayu Manis (Cinnamomi Burmannii Cortex)
kayu manis yang diamati dari segi morfologi memiliki ukuran yang berbeda dengan
yang ada di farmakope herbal, sedangkan pada uji organoleptis terdapat perbedaan
pada warna, dimana kayu manis hasil pengamatan berwrna coklat sedangkan pada
farmakope herbal berwarna coklat kekuningan.
2. Ketumbar (Coriandri Sativi Fructus)
Ketumbar yang diamati dari segi morfologi memiliki ukuran yang berbeda dengan
yang ada di farmakope herbal, sedangkan pada uji organoleptis terdapat perbedaan
pada warna, dimana ketumbar hasil pengamatan berwrna putih kekuningan
sedangkan pada farmakope herbal berwarna kuning kecoklatan atau cokelat
keunguan.
3. Pala (Myristicae Fragransis Semen)
Pala yang diamati dari segi morfologi memiliki perbedaan baik pada bentuk, tekstur
luar dan ukuran, dimana pala hasil pengamatan memiliki bentuk yang lonjong atau
ovale dan tekstur luar yang agak kasar sedangakn pala pada farmakope herbal
memiliki bentuk yang bulat atau bulat telur dengan tekstur luar yang beralur
dangkal, sedangkan pada uji organoleptis tidak terdapat perbedaan diantara
keduanya.
4. Lada ( Piperis Nigri Fructus)
Lada yang diamati dari segi morfologi memiliki ukuran yang berbeda dengan yang
ada di farmakope herbal, sedangkan pada uji organoleptis terdapat perbedaan pada
warna dan bau , dimana ketumbar hasil pengamatan berwrna putih kecoklatan dan
berbau pedas khas sedangkan pada farmakope herbal berwarna cokelat kelabu
sampai hitam kecoklatan dan berbau aromatik.
5. Umbi Lapis Bawang Putih ( Allii sativi Bulbus)
Umbi Lapis Bawang Putih yang diamati dari segi morfologi memiliki ukuran yang
berbeda dengan yang ada di farmakope herbal, sedangkan pada uji organoleptis
tidak terdapat perbedaan diantara keduanya.
Kesimpulan :
Berdsarkan Hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa haksel yang diamati dari tanaman
berupa uji organoleptis(bau, warna dan rasa) dan morfologi (Bentuk, tekstur luar dan
panjang), Haksle dari tanaman yang diamati memiliki perbedaan dengan haksel yang ada
di farmakope herbal yaitu pada kayu manis , ketumbar dan lada memiliki perbedaan dari
segi ukuran dan warna, pada pala memiliki perbedaan dari segi bentuk, tekstrur luar dan
ukuran, dan pada umbi lapis bawang putih memiliki perbedaan dari segi ukuran.
Daftar Pustaka :
Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2017. Farmakope Herbal Indonesia
Edisi II. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai