Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM II DIFEREANSIASI SEL (GAMETOGENESIS)

Riswidianti (K1A018071)
Tanggal Percobaan : 24/05/19
Biologi Lanjutan
PS Farmasi Fakultas Kedokteran UNRAM
ABSTRAK mengakibatkan sel-sel tersebut tidak dapat
Praktikum kali ini bertujuan untuk berdiferensiasi dengan baik. Kerusakan pada
mengamati struktur sel reproduksi hewan jantan sperma mengakibatkan kemandulan yang akan
dan betina secara mikroskopis, mengidentifikasi berefek ketika pembuahan. Sehingga melalui
sel-sel reproduksi hewan jantan dan betina yang praktikum ini dilakukan agar dapat mengetahui
mengalami difersensiasi serta menganalisis proses struktur sel reproduksi hewan jantan dan betina
gametogenesis pada hewan jantan. Sampel yang secara mikroskopis, mengidentifikasikan sel-sel
digunakan pada praktikum ini adalah preparat reproduksi jantan dan betina yang mengalami
tubulus semeniferus testis dan preparat ovarium diferensiasi, menganalisis proses gametogenesis
yang sudah disediakan dilaboratoruum. pada hewan.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati
bentuk, warna, penyusun sel, serta sel yang KAJIAN TEORI
mengalami diferensiasi pada preparat ttubulus Berkembangbiak merupakan salah satu
seminiferus dengan perbesaran 400x dan preparat ciri dari makhluk hidup yaitu dengan melakukan
ovarium dengan perbesaran 100x dibawah reproduksi. Reproduksi pada mamalia termasuk
mikroskop cahaya. Selanjutnya setelah preparat kedalam reproduksi seksual yaitu dihasilkannya
diamati dibawah mikroskop, hasilnya dicatat, suatu keturunan melalui peleburan gamet
digambar serta dianalisis. Hasil dari praktikum ini haploid(fertilisasi) untuk membentuk zigot (telur
didapatkan bentuk dari preparat tubulus yang dibuahi), yang diploid. Tujuan utama
semenifirus lebih bulat dibandingkan preparat melakukan reproduksi pada makhluk hidup, salah
ovarium. Dapat diamati struktur tubulus satunya adalah melestarikan jenisnya agar tidsk
semeniferus yang terdiri atas spermatogoniunm, punah. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam
spermatosit primer, spermatosit sekunder, tubuh, yaitu yang pada vertebrata dibedakan
sepermatid dan spermatozoa sedangkan Pada menjadi sistem reproduksi jantan dan sistem
preparat ovarium dapat dilihat folikel-folikel yang reproduksi betina.salah satu yang termasuk dari
ada. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat sistem reproduksi jantan dan betina adalah
disimpulkan bahwa, proses spermatogenesis gametogenesis atau proses pembentukan sel-sel
dimulai dari spermatogonium, spermatosit primer, gamet pada gonad. Gametogenesis merupakan
spermatosit sekunder, sepermatid hingga proses pembentukan, pembelahan dan
spermatozoa. Pada proses oogenesisi dimulai dari pematangan sel-sel gamet menjadi sel gamet
oogonium, oosit primer, oosit sekunder, ootid, yang siap berperan dalam proses
kemudian ovum. reproduksi(Sumarmin, 2016).
Kata Kunci : Gametogenesis, Spermatozoa, Meiosis adalah pembelahan sel yang
Ovarium. terjadi pada sel germinativum untuk menghasilkan
gamet pria dan wanita yaitu masing-masing
PENDAHULUAN sperma dan sel telur.Meiosis memerlukan dua
Gametogenesis merupakan proses pembelahan sel yaitu meiosis I dan meisis II
pembentukan sel gamet (sel kelamin) jantan untukmengurangi jumlah kromosom menjadi
maupun sel gamet betina yang terjadi melalui jumlah haploid 23. Sel-sel germanitivum priadan
pembelahan meosis. Peristiwa gametogenesis ini wanita (spermatosit dan oosit primer) pada awal
terjadi pada organ reproduksi hewan dan meiosis I mereplikasi DNA nyasehingga sel benih
tumbuhan. Gametogenesis meliputi mengandung dua kali lipat dari jumlah DNA yang
spermatogenesis (pembentukan spermatozoa atau normal dantiap-tiap dari 46 kromosomnya
sperma) dan oogenesis (pembentukan ovum). digandakan menjadi sister kromatid Selama
Proses gametogenesis tersebut harus benar-benar meiosis I oosit primer menghasilkan empat sel
dipahami oleh seorang farmasis, sehingga dapat anak, masing-masingdengan 22 kromosom plus 1
mengetahui gangguan yang terjadi selama proses kromosom x . Namun hanya satu dari sel anak
pembentukan gamet. Gangguan tersebut ini berkembangn menjadi gamet dewasa (oosit), ti
ga sisanya (badan polar) hanyamendapat sedikit sekunder akan membelah menjadi dau sel, yaitu
sitoplasma dan mengalami degenerasi pada satusel berukuran normal yang disebut ootid dan s
perkembanganselanjutnya. Demikian juga satu atu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar
spermatosit primer menghasilkan empat sel sekunder. Badan kutub tersebut bergabujg dengan
anak,dua dengan 22 kromosom plus satu badan kutub sekunderlainnya yang berasal dari
kromoso x dan 22 kromosom plus saukromosom y pembelahan sebelumnya sehingga ditemukan dua
dan keempat sel tersebut berkembang menjadi badankutub sekunder. Ootid mengalami
gamet matang. (Karlinah , 2015). perkembangan lebih jauh menjadi ovum matang
Pada pria , sel benih primordial tetap ,sedangkan ketiga badan kutub mengalami
berada pada stadium embrionalnya, didalam degenerasi (hancur) (Anonim, 2017).
jaringan testis, dikelilingi dengan sel-sel Oogenesis berbeda dari spermatogenesis
penunjang, sampai saat sesuadah lahir dan dalam tiga hal penting. Pertama, selama
menjelang pubertas. Diferensiasi lanjutan dari sel pembelahan miosis oogenesis, sitokinesis bersifat
benih primordial dan penunjangnya baru mulai tidak sama (unequal), dengan hampir semua
pada masa pubertas. Pada masa pubertas, sel sitoplasma dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu
penunjang berkembang menjadi sel-sel oosit sekunder. Sel besar tersebut dapat terus
subsentrakular sertoli untuk nutrisi gamet. Sel berkembang menjadi ovum; produk lain miosis,
benih primordial berkembang menjadi yaitu sel yang lebih kecil yang disebut badan polar
spermagonium, yang kemudian menjadi (polar body) akan mengalami degenerasi. Hal
spermatosit primer. Spermatosit primer ini tersebut berbeda dari spermatogenesis, ketika
kemudian mengadakan mitosis untuk keempat produk miosis I dan II berkembang
memperbanyak diri terus-menerus. Selanjutnya, menjadi sperma yang dewasa. Kedua, sementara
hasil akhir pembelahan tersebut menjalani proses sel-sel asal sperma berkembang terus membelah
meosis pertama menjadi spermatosit sekunder. melalui mitosis sepanjang hidup laki-laki, hal ini
Setelah itu, spermatosit sekunder menjalani proses tidak berlaku bagi oogenesis pada betina. Saat
meosis kedua menjadi spermatid. Perkembangan lahir, ovarium telah mengandung semua sel yang
selanjutnya dari spermatid menjadi sel sperma akan berkembang menjadi telur. Ketiga, oogenesis
dewasa disebut sebagai spermatogenesis. Pada mempunyai periode “istirahat” yang panjang,
proses spermatogenesis, terjadi beberapa proses berlawanan dengan spermatogenesis yang
proses penting diantaranya yaitu (1). Badan dan menghasilkan sperma dewasa dari sel prekursor
inti sel spermatid menjadi “kepala” sperma. (2). dalam urutan yang tidak berhenti (Campbell,
Sebagian besar sitoplasma luruh diabsorpsi. (3). 2010).
Terjadi juga pembentukan leher, lempeng tengah,
dan ekor. (4). Kepala sperma diliputi akrosom. METODOLOGI
Hasil akhir proses ini adalah sel-sel sperma Alat :
dewasa, yaitu spermatozoa (Yulaikhah, 2009). Alat yang digunakan pada praktikum kali ini
Oogenesis merupakan awal dari proses adalah Mikroskop, Lembar pengamatan dan alat
ovulasi. Oogenesis adalah proses pembentukan tulis.
ovum di dalam ovarium dan didalam Bahan:
ovarium terdapat oogonium atau sel indung telur. Bahan-bahan yang digunakan pada prsktikum ini
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal berupa Preparat Tubulus Smeniferus Testi dan
sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal : Preparat Ovarium
oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia Metode
dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam 1. Pengamatan Tubulus Smeniferus Testis
ovari fetus perempuan. Pada ketiga usiafetus , a. Disiapkan preparat tubulus smeniferus
semua oogonia yang bersifat bersifat diploid telah testis.
selesai dibentuk dan siapmemasuki tahap b. Diamati pada mikroskop.
pembelahan. Semula oogonia membelah secara c. Diperhatikan bentuk, warna, dan sel-sel
mitosis menghasilkan oosit primer. Pada penyusunannya serta sel-sel yang
perkembangan fetus selanjutnya, semua mengalami deferensiasi.
oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hana d. Dicatat, digambar dan dianalisis hasil
sampai taham atau fase profase. Pada tahap pengamatan.
selanjutnya, oosit sekunder akan mengalami 2. Pengamatan Ovarium
pembelahan meiosisII. Pada saat itu , oosit a. Disiapkan preparat ovarium.
b. Diamati pada mikroskop. spermatogenesis (pembentukan sperma) dan
c. Diperhatikan bentuk warna, dan sel-sel oogenesis (pembentukan ovum).
penyusunannya serta sel-sel yang 1. Pengamatan Preparat Tubulus Seminiferus
mengalami deferensiasi. Testis
d. Dicatat, digambar dan dianalisis hasil Percobaan pertama yaitu diamati preparat
pengamatan. tubulus seminiferus testis. Diamati bentuk, warna,
sel penyusun serta sel yang mengalami
HASIL DAN PEMBAHASA diferensiasi dari preparat testis tersebut.
Didapatkan struktur dari preparat tersebut
7 menggunakan bantuan dari mikroskop cahaya
dengan perbesaran total 400x. Dapat dilihat pada
6
7
1 gambar no.1 adalah spermatogonium yang
merupakan sel induk sperma yang menjadi tahap
4 awal dari proses spermatogenesis. Gambar nomor
3
2 menunjukan spermatosit primer. Gambar
2 nomor 3 menunjukkan spermatosit sekunder.
5 Gambar nomor 4 menunjukan spermatid. Gambar
nomor 5 menunjukkan spermatozoa atau yang
Gambar 1. Bagian tubulusseminiferus testis biasa disebut sperma dewasa. Gambar nomor 6
(1)Spermatogonium. (2) Spermatosit Primer. (3) menunjukkan lumen, yang berisi spermatozoa.
Spermatosit sekunder. (4) Spermatid. (5) Gambar 7 menunjukan sel leydig yang berfungsi
Spermatozoa. (6) Lumen. (7) Sel leydig. mengeluarkaan hormon testosteron.
Pada spermatogenesis, spermatogonium
akan membelah secara mitosis dan berdiferensiasi
menjadi spermatosit primer, spermatosit primer
akan mengalami meiosis I berdiferensiasi menjadi
6 spermatosit sekunder, spermatosit sekunder akan
3 mengalami meiosis II berdiferensiasi menjadi
4 spermatid, kemudian spermatid brdiferensiasi
1 menjadi spermatozoa. Hal ini sesuai dengan teori
5
yang dikemukakan oleh Yulaikhah (2009) dalam
bukunya Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Sel
2
benih primordial pria tetap berada pada stadium
Gambar 2. Bagian Ovarium (1) Oosit Primer. (2) embrionalnya, dijaringan testis, sampai menjelang
Oosit Sekunder. (3) Folikel Primer. (4) Folikel pubertas. Diferensiasi lanjutan dari sel benih
Sekunder. (5) Folikel de graaf. (6) Antrum. primordial akan mulai aktif pada masa pubertas.
Sel benih primordial menjadi spermatogenium,
Praktikum kali ini yaitu mengamati proses yang kemudian menjadi spermatosit primer,
gametogenesis pada sel reproduksi hewan jantan spermatosit primer ini kemudian mengadakan
dan reproduksi hewan betina di bawah mikroskop mitosis untuk memperbanyak diri terus menerus.
cahaya. Menurut Sumarmin (2016) dalam Selanjutnya , hasil akhir pembelahan tersebut
bukunya yang berjudul perkembangan hewan, menjalani proses meiosis pertama menjadi
gametogenesis adalah proses pembentukan gamet spermatosit sekunder . setelah itu , spermatosit
atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet sekunder menjalani proses meiosis ke dua menjadi
jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan spermatid. Perkembangan selanjutnya dari
gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. spermatid menjadi sel sperma deswasa
Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu (spermatozoa) disebut sebagai proses
mitosis dan meosis. Mitosis yaitu pembelahan dari spermatogenesis. Karena terjadi pemisahaan
satu sel induk menjadi dua sel anakan tetapi tidak pasangan kromosom, suatu sperma akan
terjadi reduksi kromosom, sedangkan pembelahan mengandung kromosom separuh dari induknya
meosis yaitu pembelahan sel dari satu sel induk (44+XY). Keseluruhan proses spermatogenesis
menjadi dua sel anakan dengan adanya reduksi normal pada pria memerlukan waktu 60-70 hari.
kromosom. Gametogenesis meliputi Setelah terbentuk sempurna, spermatozoa masuk
ke dalam rongga tubulus smeniferus, kemudian
akibat kontraksi dinding tubulus spermatozoa dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.
terdorong ke arah epididimis. Semula oogonia membelah secara mitosisi
Pada proses spermatogenesis berlangsung menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan
mulai dinding tepi sampai ke lumen tubulu fetus selanjutnya, semua oosit
seminiferus. Hal ini dapat dilihat pada gambar primer membelah secara meiosis, tetapi hanya
preparat yang ada bahwa spermatogonium berada sampai fase profase. Pada tahap selanjutnya,
pada dinding tepi pada gambar preparat tersebut, oosit sekunder akan mengalami pembelahan
kemudian semakin dalam akan ditemukan sel meiosisII. Pada saat itu , oosit sekunder akan
spermatosit primer, spermatosit sekunder, membelah menjadi dau sel, yaitu satu
spermatid, dan spermatozoa. Adapun perbedaaan sel berukuran normal yang disebut ootid dan satu
yang akan tampak pada spermatosit primer, lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar
sekunder dan spermatid, dapat dilihat dari struktur sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan
spermatosit primer merupakan sel yang mudah badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari
diamati karena memiliki kromatid tebal, pembelahan sebelumnya sehingga ditemukan dua
memendek dan ukuran relatif lebih besar badan kutub sekunder. Ootid mengalami
dibandingkan sel yang lain. Sedangkan pada perkembangan lebih jauh menjadi ovum matang
spermatid membran inti sudah mulai menghilang ,sedangkan ketiga badan kutub mengalami
dan memiliki ukuran yaang lebih kecil. degenerasi (hancur).
Spermatogenesis berlangsung di dalam Oogonium bersifat diploid dengan 46
testis, tepatnya pada dinding tubulus seminiferus. kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium
Proses tersebut berlangsung mulai dari dinding akan memperbanyak diri dengan cara mitosis
tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus. Ukuran membentukoosit primer. kemudian oosit primer
preparat Tubulus Seminiferus Testis berukuran mengalami meiosis I , yang akan menghasilkan
lebuih bulat dari pada preparat ovarium yang oosit sekunder dan badan polar I (polosit primer).
memiliki bentuk agak oval atau lonjong. Selanjutnya oosit sekunder meneruskan tahap
meiosis II dan menghasilkan satu sel besar yang
2. Pengamatan Preparat Ovarium disebut ootid dan satu sel yang lebih kecil badan
Percobaan kedua yaitu preparat ovarium polar kedua ( polosit sekunder). Badan polar
diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pertama juga membelah menjadi dua badan polar
perbesaran 100x. Dapat dilihat pada gambar kedua, akhirnya ada 3 badan polar dan satu ootid
ovarium tersebut Pada gambar nomor 1 yang akan tumbuh menjadi ovum dan oogenesis
menunjukkan oosit primer, yang terlihat masih setiap satu oogonium.
belum jelas dan berukuran kecil. Gambar nomor 2
menunjukan oosit sekunder, terlihat seperti KESIMPULAN
bulatan kecil. Gambar nomor 3 menunjukan Berdasarkan dari pengamatan yang telah
folikel primer, folikel primer yang menyelimuti dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
oosit primer. Gambar nomor 4 menunjukan 1. Struktur sel reproduksi jantan yang dapat
Folikel sekunder terlihat lebih besar dibandingkan terlihat pada pengamatan terdiri atas
oosit sekunder. Gambar nomor 5 menunjukkan spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit
Folikel de graaf yang berada di luar folikel sekunder, spermatid, dan spermatozoa. Sedangkan
sekunder. Gambar nomor 6 menunjukan antrum struktur sel reproduksi betina yang terlihat yaitu
yang terlihat seperti bulatan kecil. oosit primer, oosit sekunder, folikel primer,
Oogenesis merupakan proses folikel sekunder, folikel de graaf, dan antrum.
pembentukan sel telur (ovum) pada wanita, yang 2. Sel reproduksi jantan spermatogonium
terjadi di dalam ovarium ( induk telur). Menurut membelah secara mitosis dan berdiferensiasi
sumarmin (2016) dalam bukunya perkembangan menjadi spermatosit primer, spermatosit primer
hewan bahwa didalam ovarium terdapat akan mengalami meiosis I berdiferensiasi menjadi
oogonium atausel indung telur. Oogenesis dimulai spermatosit sekunder, spermatosit sekunder akan
dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang mengalami meiosis II berdiferensiasi menjadi
disebut oogonia ( tunggal : oogonium). spermatid, kemudian spermatid brdiferensiasi
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak menjadi spermatozoa. Sedangkan pada betina
di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus oogonium mengalami proses mitosis
perempuan. Pada ketiga usia fetus , semua berdiferensiasi menjadi oosit primer, oosit primer
oogonia yang bersifat diploid telah selesai mengalami meiosis I berdiferensiasi menjadi oosit
sekunder, oosit sekunder mengalami meiosis II
berdiferendiasi menjadi satu sel besar yang
disebut oosit sekunder dan satu sel kecil disebut
badan polar I, oosit sekunder meneruskan tahap
meiosis II kemudian berdiferensiasi menjadi ootid
dan badan polarII, ootid berdiferensiasi menjadi
ovum
3. Proses gametogenesis terdiri atas dua tipe yaitu
spermatogenesis dan oogenesis. Dimana
spermatogenesis (pada hewan jantan) berlangsung
pada testis dan hasilnya adalah sperma, sedangkan
oogenesis (pada hewan betina) berlangsung pada
ovarium dan hasilnya adalah ovum.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchel. 2010. Biologi
Edisi 5 Jilid 2. Erlangga :Jakarta.p,
.https://www.academia.edu/36721582/Laporan_Pr
atikum_Gametogenesis.
Karlinah, N.2015. Bahan Ajar Embriologi
Manusia. Deepublish : Yogyakarta.p. 5 &
8).
Sumarmin, .2016. Perkembangan Hewan.
Kencana:Jakarta. p.11.
Yulaikhah, L.2009.Seri Asuhan Kebidanan
Kehamilan.EGC : Jakarta.p.25-26).

Anda mungkin juga menyukai