Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan :

Salah satu pengujian yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa serbuk
yang dihasilkan sudah sesuai dengan kriteria ketentuan. Kadar air dalam granul mempengaruhi
stabilitas dari suatu sediaan yang akan dibuat, sehingga perlu dilakukan uji kadar air pada
sediaan farmasi.Banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan air dari
suatu sediaan farmasi. Kandungan air bisa diukur dengan kehilangan berat dengan adanya
pengeringan yang dilakukan menggunakan udara panas hingga didapatkan berat konstan dari
bahan yang dikeringkan. Pada praktikum kali ini, uji kadar pada sediaan granul dilakukan
dengan dua parameter yang berbeda yaitu uji moisture content (MC) dan uji loss on drying
(LOD).

Pada pengujian dengan menggunakan LOD atau menunjukkan kadar air atau kelembaban
berdasarkan berat basah. Pengujian dengan LOD dilakukan untuk melihat bahwa kandungan air
yang berada didalam granul.Pada uji kadar air dengan metode loss on drying didapatkan kadar
air yang hilang selama pengeringan pada granul satu hingga granul tiga yaitu berturut-turut
sebesar 30%; 7,5%; 29,4%. Hal ini tidak sesuai dengan syarat pengeringan granul yang baik
menurut (Voight, 1994) dengan nilai LOD yaitu 1-2%, jika kadar LOD semakin tinggi maka
daya alir granul semakin lama (lembab) begitu juga bila kadar LOD kecil maka daya alirnya
semakin singkat (Kusumawati, 2015). Dengan begitu, dapat dilihat bahwa hasil yang didapat dari
percobaan praktikum ini lebih tinggi dari syarat yang ada, hal ini menunjukkan granul sangat
lengket atau kadar air yang ada pada granul sangat tinggi sehingga akan berpengaruh ketika
granul akan dibuat menjadi sediaan farmasi berupa tablet.

Uji kadar air dengan melihat besarnya moisture content (MC) atau kandungan lembab
didapatkan hasil yang mana semakin lama pengeringan yang dilakukan maka kadar air yang
terkandung didalam granul akan semakin sedikit. Suhu yang tinggi dan waktu pengeringan yang
lama akan mentransfer energy lebih banyak energy panas dari luar sampai ke bagian dalam
granul sehingga penguapan air dari dalam granul menjadi lebih banyak dan granul menjadi lebih
kering. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh (Lachman dkk, 1990)) kandungan air atau
moisture content yang baik berkisar antara 2-4%, sehingga pengeringan yang dilakukan pada
praktikum ini yaitu pada tiga granul yang berbeda didapatkan hasil besaran MC yaitu berturut-
turut sebesar 42,8%; 8,1%; 41,6%. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini tidak sesuai dengan
syarat atau menurut teori yang ada, dimana hasil pada praktikum ini menunjukkan nilai yang
lebih besar dari teori. Kandungan lembab di atas 5% disebabkan degradasi sediaan sangat besar,
hal ini dapat terjadi karena konsentrasi bahan pengikat terlalu kecil sehingga ukuran dan massa
jenis sediaan juga kecil (Elisabeth, 2018).

Anda mungkin juga menyukai