Anda di halaman 1dari 6

ACARA I

PENGENALAN ALAT SPEKTROFOTOMETER UV-VIS, KALIBRASI


DAN PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM

DISUSUN OLEH

KELOMPOK :7

NAMA : 1) BAIQ RIDHO AMALIA (K1A018015)

2) GINA TASYA RIZKA H. (K1A018033)

3) NABILA PUTRI KUSUMA C. D. (K1A018055)

4) RISWIDIANTI (K1A018071)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
PENGENALAN ALAT SPEKTROFOTOMETER UV-VIS, KALIBRASI DAN
PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM

A. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari, tanggal : Senin, 28 September 2020
2. Pukul : 13.00-16.40 WITA.

B. TEMPAT PELAKSANAAN
C. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip kerja alat spektrofotometer UV-Visible.
2. Mahasiswa mengetahui cara mengkalibrasi alat spektrofotometer UV-Visible.
3. Mahasiswa mengetahui cara menentukan nilai λ maks (panjang gelombang
maksimum) sebagai parameter penting dalam analisa spektrofotometri UV-Visible.

D. DASAR TEORI

Spektrofotometri UV-Vis adalah gabungan dari spektrofotometri UV dan visible


atau cahaya tampak. Jadi, spektrofotometri UV-vis menggunakan dua sumber cahaya,
yaitu sumber cahaya UV dan visible (cahaya tampak). Spektrum UV-Vis merupakan
korelasi antara absorbansi (ordinat) dan panjang gelombang (absis). Absorpsi sinar UV
dan sinar tampak terjadi karena adanya eksitasi elektron-elektron. penyerapan energi UV
(ultraviolet) dan sinar tampak dibagi menjadi 3 proses, yaitu penyerapan oleh transisi
elektron ikatan dan elektron anti ikatan; penyerapan oleh transisi elektron dari orbital d
dan orbital f dari molekul kompleks; dan penyerapan oleh perpindahan muatan
(Sastrohamidjojo, H. 2018. Dasar-dasar Spektroskopi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press).

Spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk menganalisa aspek kualitatif


dan kuantitatif. Menurut Farmakope Indonesia, suatu kadar senyawa obat dapat
ditetapkan dengan menggunakan metode analisis spektrofotometri UV-Vis. Untuk
pengukuran daerah sinar UV dan sinar tampak digunakan suatu sistem optik yang
mampu menghasilkan cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 200-800 nm.
Adapun instrumen dari alat spektrofotometer UV-Vis adalah sumber lampu,
monokromator, dan optik-optik. Alat ini menggunakan dua sumber lampu, yaitu lampu
deuterium yang digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang 190-350 nm,
kemudian untuk daerah sinar tampak digunakan lampu tungsten pada panjang gelombang
antara 350-900 nm. Monokromator digunakan untuk mendispersikan sinar ke dalam
komponen-komponen panjang gelombang yang kemudian dipilih oleh celah (slit).
Sedangkan, optik dapat didesain utnuk memecah sumber sinar sehingga melewati dua
kompartemen (Gandjar, I.G., dan Abdul, R. 2018. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Sebelum melakukan analisis menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis,


tentunya perlu dilakukan kalibrasi alat. Kalibrasi merupakan proses pengecekan dan
pengaturan akurasi alat ukur yang dibandingkan dengan standar ukur. Tujuan dari
dilakukannya kalibrasi adalah untuk memastikan pengukuran yang dilakukan telah
akurat. Kalibrasi skala absorbansi pada spektrofotometer UV dapat dilakukan dengan
menggunakan senyawa kalium bikromat. Kemudian, untuk kalibrasi skala panjang
gelombang spektrofotometer UV-Vis dilakukan dengan menentukan panjang gelombang
maks dari larutan holmium perklorat 5% b/v. Verifikasi panjang gelombang dapat
dilakukan dengan membandingkan antara panjang gelombang puncak-puncak yang
terekam dengan nilai-nilai panjang gelombang yang telah terdaftar dalam sertifikat
standar rujukan (Rohman, A. 2014. Metode Analisis Kimia: Validasi dan Penjaminan
Mutu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press).

E. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat Praktikum
2. Bahan Praktikum
F. PROSEDUR KERJA
G. HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
1. Hasil Pengamatan
2. Pengolahan Data
H. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yang berjudul pengenalan alat spektrofotometer UV-Vis,
kalibrasi dan pengukuran panjang gelombang maksimum memiliki beberapa tujuan yang
harus di capai yaitu memahami prinsip kerja alat spektrofotometer UV-Visible,
mengetahui cara mengkalibrasi alat spektrofotometer UV-Visible, dan mengetahui cara
menentukan nilai λ maks (panjang gelombang maksimum) sebagai parameter penting
dalam analisa spektrofotometri UV-Visible. Untuk dapat menjalankan praktikum dengan
baik dan lancar, harus diketahui terlebih dahulu prinsip kerja dari alat spektrofotometri
UV-Vis. Spektrofotometri UV-Vis memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet
dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer.

Adapun prinsip umum percobaan kali ini yaitu absorbsi radiasi elektromagnetik


(UV-Vis) dengan energi tertentu yang akan mengakibatkan terjadinya satu atau lebih
transisi elektronik dalam suatu senyawa dari tingkat energy rendah ke tingkat energy
tinggi dan kemuadian elektron tersebut kembali ke keadaan dasar dengan panjang
gelombang tertentu yang ditangkap oleh detektor dan ditampilkan pada layar komputer
dalam bentuk spektrum. Spektrum UV-Vis merupakan korelasi antara absorbansi
(ordinat) dan panjang gelombang (absis). Absorpsi sinar UV dan sinar tampak terjadi
karena adanya eksitasi elektron-elektron. penyerapan energi UV (ultraviolet) dan sinar
tampak. Sebelum melakukan analisis menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis,
tentunya perlu dilakukan kalibrasi alat. Kalibrasi skala absorbansi pada spektrofotometer
UV dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa kalium bikromat. Kemudian, untuk
kalibrasi skala panjang gelombang spektrofotometer UV-Vis dilakukan dengan
menentukan panjang gelombang maks dari larutan holmium perklorat 5% b/v.

Pada percobaan ini panjang gelombang maksimum diukur pada rentang 198 nm –
880 nm. Hasil menunjukan bahwa panjang gelombang untuk masing-masing dari zat
yang ditentukan yaitu toluene dalam heksan 0,02%, KCl 1,2%, kalium dikromat 0,006%,
kalium dikromat 0,006% dalam asam perklorat, didymium, holmium oxide cair, dan
holmium oxide glass didapatkan hasil secara untuk besarnya panjang gelombang
maksimal secara berurutan yaitu 268,7 ; 198,0 ; 430,0 ; 350,0 ; 875,5 ; 640,55 ; dan
637,65. Dapat dilihat dari hasil panjang gelombang yang didapatkan dari senyawa-
senyawa tersebut sudah sesuai dengan panjang gelombang yang ada pada literature yang
digunakan pada percobaan dan dapat dikatakan bahwa alat spektrofotometer yang
digunakan juga masih berfungsi dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pembacaan hasilnya.

I. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai