Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Obat Tradisional

Pengertian dan Jenis Obat Tradisional

Obat tradisional sudah dikenal masyarakat sejak zaman dahulu. Pengobatan dengan
menggunakan obat-obatan tradisional juga merupakan salah satu alternative dalam
bidang pengobatan. Memang, kita tidak dapat memungkiri bahwa obat tradisonal
mempunyai kedudukan yang sangat khusus dalam masyarakat, karena merupakan
warisan budaya bangsa di bidang kesehatan Obat Tradisional yang lebih dikenal
sebagai jamu, diperlukan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
memelihara keelokan tubuh serta kebugaran dan ada beberapa yang digunakan untuk
mengobati penyakit .
Sesuai yang tertulis dalam UU RI No.23 tahun 1992, pengamanan terhadap obat
tradisional bertujuan untuk melindungi masyarakat dari obat tradisional yang tidak
memenuhi syarat baik persyaratan kesehatan maupun persyaratan standar. Izin usaha
Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yaitu Permenkes RI
no.246/Menkes/Per/V/1990. Di dalam Permenkes RI no.246/Menkes/Per/V/1990
dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan obat tradisonal sebagai berikut :

1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara
tradisonal telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

2. Industri obat tradisiona (IOT) adalah yang memproduksi obat tradisional dengan total
asset di atas Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah
dan bangunan.

3. Industri kecil obat tradisional (IKOT) adalah industri obat tradisonal dengan total
asset lebih dari Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah
dan bangunan .
4. Usaha jamu racikan adalah suatu usaha peracikan, pencampuran dan atau
pengolahan obat tradisional dalam bentuk rajangan, serbuk, cairan, pilis, tapel, atau
parem dengan skala kecil, dijual di satu tempat tanpa penandaan dan atu merk
dagang .

5. Usaha jamu gendong adalah usaha peracikan, pencampuran, pengolahan dan


pengedaran obat tradisional dalam bentuk cairan, pilis, tapel, tanpa penandaan dan
atau merk dagang serta dijajakan untuk langsung digunakan.
6. Memproduksi adalah membuat, mencampur, megolah, mengubah bentuk, mengisi,
membungkus, dan atau member penandaan obat tradisional untuk diedarkan .

7. Mengedarkan adalah menyajikan, menyerahkan, memiliki atau menguasai


persediaan di tempat penjualan dalam Industri obat Tradisional atau tempat lain,
termasuk dikendraan dengan tujuan untuk dijual kecuali jika persediaan di tempat
tersebut patut diduga untuk dipergunakan sendiri.

8. Obat tradisional lisensi adalah obat tradisional asing yang diproduksi oleh suatu
Industri Obat Tradisional atas persetujuan dari perusahaan yang bersangkutan dengan
memakai mrk dan nama dagang perusahaan tersebut.

9. Penandaan adalah tulisan atau gambar yang dicantumkan pada pembungkus, wadah
atau etiket dan bosur yang disertakan pada obat tradisional yang memberikan informasi
tentang obat tradisional tersebut.

10. Pilis adalah obat tradisional dalam bentuk padat atau pasta yang digunakan dengan
cara mencoletkan pada dahi.
11. Parem adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang
digunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan atau pada bagian tubuh
lain.
12. Tapel adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang
digunakan dengan cara melumurkan pada seluruh permukaan perut .

13. Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.

14. Bahan tambahan adalah zat yang tidak berkhasiat sebagai obat yang ditambahkan
pada obat tradisional untuk meningkatkan mutu, termasuk mengawetkan, member
warna, menyedapkan rasa dan bau serta memantapkan warna, rasa, bau ataupun
konsistensi.

Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan atau cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi
penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini
dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai
tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan
lebih.

Golongan ini tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup
dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama
berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan
dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.

Obat Herbal Terstandar

Obat herbal terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau
penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan
berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan
maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart
kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart
pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

2.1.3 Fitofarmaka

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan
obat modern karena proses pembuatannya yang telah tersandar, ditunjang dengan
bukti ilmiah sampai uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih menyakinkan
para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan.
Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya
jelas dengan pembuktian secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai