Anda di halaman 1dari 23

MATA KULIAH ETNOFARMASI

Sejarah Ditemukannya Tumbuhan


sebagai Bahan Obat, Tumbuhan
Obat & Bagian Tanaman yang
digunakan Bahan Obat
IK. ALIT ADI SANJAYA
Pendahuluan

 Studi etnofarmasi merupakan pendekatan yang digunakan untuk


mengeksplorasi pengetahuan lokal komunitas tertentu dalam hal
pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat
 Kajian etnofarmasi sendiri didukung oleh bidang keilmuan seperti
farmakognosi, farmakologi, farmasetika (khususnya sediaan galenika),
penghantaran obat, toksikologi, metabolomik, farmasi klinik, etnobotani,
etnozoologi, etnofarmakologi, dan antropologi medis
 Kajian etnofarmasi meliputi : identifikasi, klasifikasi, kategorisasi kognitif
terhadap bahan alam yang digunakan untuk pengobatan (etnobiologi),
penentuan aktivitas tertentu dari suatu sediaan (etnofarmakologi), dan
aspek sosiomedis akibat penggunaan sediaan tersebut (etnomedisin)
Sejarah Ditemukannya Tumbuhan sebagai Bahan Obat
 Pada mulanya penggunaan obat dilakukan secara
empirik dari tumbuhan, hanya berdasarkan
pengalaman dan selanjutnya Paracelsus (1541-
1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat
sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat
obat dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya.
 Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa
buku tentang metode pengumpulan dan
penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil,
supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai
negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan
yang lebih baik
Lanjutan …
Lanjutan …
Lanjutan …
Lanjutan…

 Sejak zaman prasejarah, rempah-rempah pada awalnya digunakan sebagai bumbu


penyedap makanan, tetapi perlahan diketahui memiliki beragam manfaat.Terutama
rempah-rempah yang memiliki kemampuan antimikroba sehingga dapat mengawetkan
makanan
 Berbagai bukti arkeologis menemukan bahwa manusia menggunakan tumbuhan obat
setidaknya sejak zaman Paleolitikum, sekitar 60 ribu tahun yang lalu. Namun
diperkirakan hal itu terjadi lebih awal, karena primata yang masih hidup saat ini juga
telah menggunakan berbagai dedaunan spesifik untuk menyembuhkan penyakit
tertentu.
 Sampel tumbuhan yang dikumpulkan dari lokasi prasejarah Neanderthal Gua Shanidar
di Iran menemukan sejumlah besar polen dari 8 spesies tumbuhan, dengan tujuh di
antaranya masih digunakan sampai sekarang sebagai pengobatan herbal.
Lanjutan …

 Dalam sejarah tertulis, setidaknya setudi mengenai rempah daun telah dilakukan sejak
5000 tahun lalu di Sumeria, dan tertulis di tablet tanah liat yang memuat daftar ratusan
tumbuhan obat.
 Pada tahun 1500 SM bangsa Mesir Kuno menulis Papirus Eber yang berisi lebih dari 800
tumbuhan obat, termasuk di antaranya bawang putih dan mariyuana.
 Di India, pengobatan Ayurveda telah menggunakan berbagai tumbuhan obat sejak 1900
SM.
 Kaisar China Shennong disebutkan telah menulis setidaknya 365 tumbuhan obat dan
pemanfaatannya, termasuk mariyuana dan ephedra (yang menjadi asal kata nama
obat ephedrine.
 Pada Yunani Kuno, setidaknya tumbuhan obat telah dipelajari sejak abad ke 3 SM
oleh Diocles of Carystus, tetapi sebagian besar isinya mirip dengan yang ditemukan di
Mesir.
Lanjutan …

Sejarah tanaman obat atau herbal di Indonesia berdasarkan


fakta sejarah adalah obat asli Indonesia. Catatan sejarah
menunjukkan bahwa di wilayah nusantara dari abad ke 5
sampai dengan abab ke 19, tanaman obat merupakan sarana
paling utama bagi masyarakat tradisional kita untuk
pengobatan penyakit dan pemeliharan kesehatan kerajaan di
wilayah nusantara seperti Sriwijaya, Majapahit dan Mataram
mencapai beberapa puncak kejayaan dan menyisakan banyak
peninggalan yang dikagumi dunia adalah produk masyarakat
tradisional yang mengandalkan pemeliharaan
kesehatannyadari tanaman obat.
Lanjutan …
Banyak jenis tanaman yang digunakan secara tunggal maupun
ramuan terbukti sebagai bahan pemelihara kesehatan.
Pengetahuan tanaman obat yang ada di wilayah nusantara
bersumber dari warisan pengetahuan secara turun-temurun,
dan terus-menerus diperkaya dengan pengetahuan dari luar
Nusantara, khususnya dari China dan India. Tetapi dengan
masuknya pengobatan modern di Indonesia, dengan
didirikannya sekolah dokter jawa di Jakarta pada tahun 1904,
maka secara bertahap dan sistematis penggunaan tanaman obat
sebagai obat telah ditinggalkan Dan telah menggantungkan diri
pada obat kimia modern, penggunaan tanaman obat dianggap
kuno, berbahaya dan terbelakang
Tumbuhan Obat
 Tanaman obat didefinisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan
atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan
 Tumbuhan obat adalah tanaman yang sebagian atau seluruhnya digunakan sebagai obat,
bahan atau ramuan (Tjitrosoepomo, 2005).
 Ahli lain mengelompokkan tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yaitu:
 Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai
masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional
 Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan
mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat
dipertanggungjawabkan secara medis
 Tumbuhan obat potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki
senyawa atau bahan biokatif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara
ilmiah-medis sebagai bahan obat
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM), tanaman berkhasiat obat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok :

 Obat tradisional yaitu simplisia obat (sediaan) yang


digunakan secara empiris oleh masyarakat yang belum diuji
secara ilmiah
 Herbal terstandar yaitu sediaan yang telah mengalami uji
preklinis dan telah terstandarisasi
 Fitofarmaka yaitu sediaan yang telah mengalami uji klinis.
Bagian Tanaman yang digunakan Bahan Obat

 Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagian pada
tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang berkhasiat bagi kesehatan
yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit (Dalimarta, 2000;
Wijayakusuma, 2008).
 Bagian tumbuhan yang dimaksud adalah daun, buah, bunga, akar, rimpang,
batang (kulit) dan getah (resin).
 Ada dua cara membuat ramuan obat dari tumbuhan yaitu dengan cara direbus
dan ditumbuk (diperas).
 Penggunaan ramuan obat ada tiga cara yaitu diminum, ditempelkan, atau
dibasuhkan dengan air pencuci. Penggunaan dengan cara diminum biasanya
untuk pengobatan organ tubuh bagian dalam, sedangkan dua cara lainnya
untuk pengobatan tubuh bagian luar (Kusuma & Zaky, 2005).
• Bagian tumbuhan yang sering digunakan
adalah daunnya (52,08%), sedangkan bagian
yang lain jumlahnya lebih sedikit (Tabel 2).
• Hal ini dapat disebabkan karena bagian daun
merupakan bagian yang sangat mudah
dijumpai dan selalu tersedia, pengambilan
dan pemanfaatannya tergolong mudah dan
sederhana.
• Selain itu kemungkinan lain karena khasiat
daun diketahui secara turun temurun lebih
banyak dalam segi penyembuhannya
dibandingkan dengan bagian yang lain.
• Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan obat tradisional antara lain akar,
batang, daun, bunga buah, biji dan umbi,
paling banyak digunakan adalah daun
(40%) untuk 107 ramuan. Daun (40%),
Umbi (24%),

• Karena daun selain tempat untuk aktifitas


metabolism primer juga untuk
metabolism skunder yang menghasilkan
bahan alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan obat
Tabel 1. terlihat bahwa bagian tanaman
yang dimanfaatkan sebagai obat
berbeda-beda tergantung dari jenis
tanaman. Bagian-bagian tanaman yang
digunakan sebagai obat yaitu: daun
muda atau pucuk, buah, batang, kulit,
getah, umbi, dan akar. Bagian yang
paling banyak digunakan adalah daun.
Hal ini mungkin disebabkan oleh karena
tempat pengolahan makanan yang
berfungsi sebagai obat. Mudah diperoleh
dan mudah dibuat atau diramu sebagai
obat dibandingkan dengan kulit, batang
dan akar tanaman. Di samping itu, akar
tanaman juga dipergunakan sebagai
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai