Jalur Rempah
SEBAGAI SUMBER BELAJAR SILAHKAN DOWNLOAD MATERI DIDALAM LINK
INI :
https://www.youtube.com/watch?v=fj2xxbx_OHQ
https://www.youtube.com/watch?v=O9oq5LVmINM
Tanaman obat keluarga bisa berupa budidaya tumbuhan herbal di halaman rumah,
atau untuk skala yang lebih besar adalah di kebun dan ladang. Hasil tanaman
tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-
obatan dan menjaga kesehatan.
Namun karena dikenal ampuh, beberapa hasil dari tanaman TOGA juga disalurkan
ke masyarakat. Awalnya hanya ke lingkungan masyarakat sekitar, kemudian
berkembang menjadi usaha kecil-kecilan. Jika permintaan semakin meningkat,
tanaman TOGA juga bisa menjadi peluang industri rumahan yang potensial.
Sejatinya, menanam tanaman TOGA bukan berarti harus diperjualbelikan. Kita dapat
menanamnya hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga akan obat
herbal. Dengan menanam tanaman obat sendiri di pekarangan, maka akan
terbangun konsep pengobatan keluarga yang mandiri.
Penerapan tanaman TOGA telah dipraktekkan sejak masa pra sejarah. Pada masa
pra sejarah, tanaman herbal digunakan manusia untuk bertahan dari serangga,
jamur, berbagai macam jenis penyakit, dan mamalia herbivora.
Sementara itu, bangsa Yunani Kuno juga mempunyai catatan mengenai tanaman
obat. Tiga di antaranya adalah dari Hyppocrates yang terbit pada tahun 466 SM,
Theophrastus yang terbit pada tahun 372 SM, dan Pedanios Dioscorides yang terbit
pada tahun 100 SM. Ketiga catatan tersebut berisi daftar ribuan tanaman herbal
yang berfungsi sebagai obat.
1. China
Hingga kini pengobatan herbal menjadi salah satu tradisi Tionghoa yang terus
dilestarikan, termasuk dari orang keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia.
Pemanfaatan tanaman obat di Cina telah dimulai sejak 3.000 tahun yang lalu.
2. Inggris
Walau tanaman herbal erat kaitannya dengan masayarakat pra sejarah dan Asia,
tetapi penggunaan tumbuhan untuk obat sebenarnya juga dilakukan di Barat,
contohnya di Inggris.
Bahkan tanaman obat juga digunakan dalam perayaan atau ritual keagamaan di
beberapa wilayah Inggris, contohnya Wales dan Skotlandia. Pada abad ke-15 saat
mesin cetak ditemukan, sejak saat itu pengetahuan masyarakat akan tanaman obat
semakin berkembang.
Ketika itu dibuatlah tulisan khusus tentang tanaman obat, sehingga masyarakat pun
tidak perlu bergantung pada biara untuk mendapatkan tanaman apa yang
berkhasiat, melainkan dapat menanamnya sendiri di pekarangan rumah.
3. Indonesia
Pemanfaatan tanaman herbal untuk obat di Indonesia juga sudah dilakukan sejak
ribuan tahun yang lalu. Seorang botanikus bernama Jacobus Rontius menulis
mengenai khasiat tumbuh-tumbuhan yang ada di tanah air dalam bukunya yang
berjudul De Indiae Untriussquere Naturali et Medica pada abad ke-17.
Dalam bukunya tersebut terdapat catatan mengenai 60 tanaman obat. Meski daftar
tumbuhannya termasuk sedikit, namun dari buku inilah penelitian selanjutnya
dilakukan oleh Hendrik Adriaan van Rheede tot Draakestein.
Hingga kini, jamu masih dikonsumsi banyak masyarakat di Indonesia, baik untuk
menyembuhkan penyakit, ataupun untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima.
ASESMEN FORMATIF