TUMBUHAN MENGKUDU
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Herbal
Disusun Oleh :
Syafira Rizqy F. (P27834117005)
Dosen :
1. Ayu Puspitasari, ST, M.Si
2. Dra. Kiaonarni, Apt
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Herbal dengan judul “Tumbuhan
Mengkudu”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada pengajar mata
kuliah herbal yang telah memberikan tugas kepada kami untuk membuat makalah ini dalam
rangka mengembangkan ilmu dan pemikiran kami.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Nama lain :
Mengkudu (Indonesia), Pace, Kemudu, Kudu (Jawa); Cengkudu (Sunda), Kodhuk
(Madura), Wengkudu, tibah (Bali), Mangkudu (sulut), keumeudee (Aceh), dan lain-lain.
Nama lain untuk tanaman ini adalah Noni (bahasa Hawaii), Nono (bahasa Tahiti), Nonu
(bahasa Tonga), ungcoikan (bahasa Myanmar) dan Ach (bahasa Hindi).
Klasifikasi mengkudu
Kingdom Plantae
Sub kingdom Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi Spermatophyte (menhasilkan biji)
Divisio Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Classis Magnoliopsida (dikotil)
Sub class Asteridae
Ordo Rubiales
Famili Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus Morinda
Spesies Morinda citrifolia L.
Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B.
Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60
persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya
Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik.
Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda
bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda
citrifolia.
Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai
"Queen of The Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara
lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu,
Pace di Indonesia dan Malaysia.
b. Sejarah Mengkudu
Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara
bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan
hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut
memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan
obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi
rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah salah
satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.
Tahun Keterangan
Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit
100 M
mengkudu.
Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar mengkudu, yaitu
1849
Morindon dan Morindin.
1860 Penggunaan mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literature barat.
1950 Penemuan zat antibakteri pada buah Mengkudu.
Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa Mengkudu dapat
1960-1980
menurunkan tekanan darah tinggi.
Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang
1972
xeronine dan mengkudu.
1993 Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah mengkudu.
Orang-orang Eropa mengetahui khasiat mengkudu sekitar tahun 1800, diawali dengan
pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawai (1778). Kedatangan
mereka turut membawa penyekit-penyakit baru antara lain gonorrhea, sipilis, TBC,
kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii
dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional
masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.
Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang
sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya.
Dan pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam
literatur-literatur Barat.
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok,
berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang
cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak
berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya suklalu hijau sepanjang tahun. Kayu
mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang
tanaman lada.
b. Daun
Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunga tumbuh di ketiak
daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunganya
berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5
cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu
mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.
d. Buah
Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam bahkan ada yang
berdiameter 7,5-10 cm. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (segi
banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang
masak menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak.
Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida, berwarna cokelat merah.
Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti
keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat
(senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi bersifat
seperti minyak atsiri) yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak.
Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik.
Buah dari tanaman mengkudu diketahui ada yang berbiji sedikit dan sebagian lagi berbiji
banyak. Buah mengkudu yang berbiji sedikit tentunya lebih disukai orang karena lebih
mudah untuk mengkonsumsinya jika dibandingkan dengan buah mengkudu yang
memiliki biji banyak yang membuat orang lebih enggan untuk memakannya karena repot
dan demi alasan kepraktisan semata. Di kalangan masyarakat, buahnya yang berbenjol
tidak beraturan itu telah digunakan secara luas sebagai bahan rujak terutama buah yang
setengah masak.
Banyak sedikitnya biji pada buah mengkudu tentunya dapat ikut menentukan tingkat
kesukaan orang dalam memilih buah mengkudu sebagai bahan rujak tersebut. Bentuk dan
ukuran buah mengkudu ternyata juga beranekaragam, ada yang berukuran besar dengan
berbentuk lonjong, memanjang dan membulat atau juga ada yang berukuran lebih kecil
dengan berbentuk lonjong atau membulat. Buah mengkudu yang berukuran besar
diperkirakan akan lebih menguntungkan untuk dibudidayakan karena dapat menghasilkan
volume sari buah yang lebih besar. Seperti diketahui, di dalam sari buah mengkudu
terkandung berbagai senyawa penting yang sangat berguna dalam pengobatan dan nutrisi
seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin A, Niamcin, Thiamin, Riboflavin, Besi, Kalsium,
Natrium, Kalium, Protein, Lemak, Karbohidrat dan Kalor.
e. Biji
Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang udara yang
tampak jelas. Biji itu tetap memiliki daya tumbuh tinggi, walaupun telah disimpan selama
6 bulan. Perkecambahannya 3-9 minggu setelah biji disemaikan. Pertumbuhan tanaman
setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam waktu 6 bulan, tinggi tanaman dapat mencapai
1,2-1,5 m. Perbungaan dan pembuahan dimulai pada tahun ke-3 dan berlangsung terus-
menerus sepanjang tahun. Umur maksimum dari tanaman mengkudu adalah sekitar 25
tahun
1. Zat nutrisi
Secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi
yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalam
jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang
terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa
yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium,
caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine,
magnesium, dll.
2. Terpenoid
Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh. Zat anti
bakteri.Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan
bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii,
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga
dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S .
scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta
Staphylococcus aureus.
3. Scolopetin
Pada tahun 1993, peneliti universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin dari
buah Mengkudu. Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai
tambahan para ahli percaya bahwa scopoletin adalah salah satu di antara zat-zat yang
terdapat dalam buah Mengkudu yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi
penting di dalam tubuh manusia.
Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan
dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin juga telah terbukti dapat
membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium
sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.
Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau
asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari
16.000. Apabila kita mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh
akan meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat-zat lain akan
mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine adalah mengatur bentuk
dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini
penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka tubuh kita akan
mengalami gangguan kesehatan.
Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II
dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.
6. Zat Anti-bakteri
Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat
anti bakteri. Zat-zat yang terdapat di dalam buah Mengkudu telah terbukti menunjukkan
kekuatan melawan golongan bakteri infeksi: Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii,
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah
mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan
pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine
adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh
untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel
yang aktif.
7. Zat Pewarna
Kulit akar tanaman Mengkudu mengandung zat pewarna (merah), yang diberi nama
morindon dan morindin
Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950) melaporkan
bahma Mengkudu mengandung bahan anti bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi
penyakit jantung masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada
akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyehabkan
infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri. Mengkudu bersifat
anti bakteri terhadap: Bacillus subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas
aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi,
Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z,
Staphylococcus aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur
beserta racun yang dihasilkannya dapat menyehabkan sel-sel sakit karena derajat
keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan
tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh,
sehingga meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan
protein.
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin adalah dapat mengikat
serotonin.
Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan
oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat
menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan
buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses
siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap
pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai
prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan
perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi
setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
b. Manfaat Tambahan
Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara
empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah
mengkonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan
menggunakan Mengkudu:
Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-
muntah dan keracunan makanan.
Sistem pernapasan: Batuk,bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada
bayi, sinusitis, asma.
Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan
transportasi oksigen di dalam sel.
Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan
radang pada kulit, borok pada kulit, dan masalah-masalah pada kulit lainnya.
Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
Gangguan menstruasi: Sindrom pramenstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri
pada waktu haid.
Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi
keriput akibat proses penuaan.
Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit
kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.
2. Gangguan ginjal
Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat potassium yang tinggi dapat
mengakibatkan gangguan ginjal. Kandungan potassium yang tinggi pada buah mengkudu
dikhawatirkan dapat mengganggu kerja ginjal jika dikonsumsi selama dua minggu
berturut-turut.
Jus mengkudu yang terbuat dari campuran mengkudu dan buah lain biasanya
mencantumkan kandungannya di bagian label produk. Jika Anda mencari manfaat
mengkudu dari jus mengkudu rasa buah, pastikan bahwa mengkudu
atau noni tertera pada baris pertama di bagian label informasi nilai gizi.
Jus mengkudu An Noni terbuat dari 100% sari buah mengkudu dari perkebunan di
dataran tinggi Madura. Jus ini dibuat tanpa tambahan air, bahan pengawet, bahan
pewarna, ataupun bahan pemanis. Dengan demikian, An Noni Sari Buah
Mengkudu sangat cocok bagi yang menyukai jus mengkudu asli tanpa bahan
tambahan apa pun.
Tidak semua jenis buah-buahan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena
buah-buahan tertentu bisa menyebabkan perubahan tingkat gula dalam darah.
Salah satu jenis buah yang aman dikonsumsi adalah buah mengkudu yang diolah
dengan mengambil ekstraknya menjadi minuman Ultra Noni ini. Dalam jus
mengkudu ini terdapat zat flavonoid dan xeronine untuk membantu mengatasi
diabetes.
Kandungan flavonoid akan menjaga kestabilan gula darah dengan cara melakukan
pencegahan produksi glukosa berlebihan di dalam hati. Di samping itu,
kandungan xeronine dapat memperbaiki kerusakan sel sehingga membantu
sensitivitas insulin yang tadinya mengalami penurunan. Dengan demikian, kadar
gula di dalam darah menjadi stabil kembali.
Khalil Verignoni Sari Mengkudu
Solanoni Honey Red Ginger merupakan perpaduan dari madu, jahe merah, dan
mengkudu berkualitas super yang dibudidayakan secara organik di kawasan
Gunung Salak, Jawa Barat. Pembuatan jus mengkudu ini dilakukan tanpa
pemanasan. Selain itu, produk ini murni tanpa tambahan bahan pengawet dan
perasa sehingga aman dikonsumsi.
Produk-produk di atas hanya sebgain produk olahan dari buah mengkudu. Masih
banyak produk dengan banyak varian dan inovasi yang juga diharapkan baik
untuk keseahatan.
2.7 Budidaya Mengkudu
Bibit mengkudu dapat diperoleh dari perbanyakan generatif dan vegetatif. Pohon induk harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut : memiliki pertumbuhan yang subur dan normal, berumur
antara 3-5 tahun, dan produktif berbuah. Secara generatif yaitu dengan menggunakan biji,
sedangkan vegetatif dapat dengan menggunakan setek batang atau cabang. Sampai saat ini belum
ada data hasil penelitian yang berkaitan dengan teknologi pembibitan tanamn mengkudu.
Meskipun demikian, perbanyakan dapat dilakukan dengan pancangkokan batang atau cabang.
1) Penyiapan lahan
Lahan untuk budidaya mengkudu berupa lubang tanam. Ukuran dan jarak lubang tanam
sangat bervariasi. Dapat dipilih dari 30cm x 30cm x 30cm; 40cm x 40cm x 40cm atau 60cm x
60cm x 60cm; dengan jarak 2.5m x 2m; 4m x 4m; atau 5m x 5m, tergantung tingkat kesuburan
tanah. Lubang tanam dibuat 15 hari sebelum penanaman.
2) Penanaman
Pada saat penanaman dan pengembalian tanah ke dalam lubang, terlebih dulu tanah tersebut
dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20-40 kg/lubang. Penanaman dengan membuang
polibag tetapi usahakan agar tanah dalam polibag tidak hancur dan pecah. Setelah penanaman,
dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan mempercepat tanah menempel pada
akar mengkudu.
3) Pemeliharaan
Pemeliharaan yang biasa dilkaukan adalah penyiangan dan penggemburan tanah, pengairan,
pemupukan, pembentukan pohon dan proteksi tanaman.
Penyiangan dan penggemburan tanah
Penyiangan dapat dilakaukan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma yang ada.
Penggemburan tanah dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk menjamin perakaran
tumbuh baik.
Pengairan
Pengairan dilakukan secara kontinyu, terutama pada fase awal pertumbuhan. Kemudian
dikurangi secara bertahap atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Yang terpenting adalah
tanah jangan sampai kekeringan.
Pemupukan
Pupuk yang diberikan berupa pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik diberikan 6-8
kali setahun masing-masing 20-40 kg. Sedangkan pupuk anorganik diberikan 1-2 kali
sebulan dengan dosis 100-300 gr/pohon campuran ure, SP-36, dan KCl; atau NPK
sebanyak 300-500 gr/pohon. Pada fase pembuahan sebaiknya diberi pupuk SP-36 dosis
lebih tinggi agar kontinyu berbuah.
Pembentukan Pohon
Pembentukan pohon dengan memangkas cabang, ranting yang terlalu rimbun dan tidak
sehat agar C/N ratio dalam tubuh tanaman seimbang sehingga tanaman produktif berbuah.
Proteksi Tanaman
Proteksi dilakukan terhadap hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang adalah
semut, kutu putih, dan kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering muncul adalah bercak
daun dan kapang jelaga.
4. Pemanenan
Panen pertama dilakukan pada saat tanman berumur 2 tahun. Pembuahan tarjadi secara
kontinyu sepanjang tahun. Panen dapat dilakukan sampai 8 kali sebulan, sehingga dalam
setahun dapat panen 88 kali.produktivitas buah per pohon adalah 5 kg setiap kali panen.
Jika populasi tanaman tiap hektarnya ±400 pohon, maka produksi buah per tahun adalah
176 ton.panen paling baik dilakukan pagi atau sore hari.
Panen dilakukan dengan petik pilih menggunakan tangan karena buah yang matang
rentan rusak dan penyok. Adapun karakteristik buah tua adalah ukurannya maksimum,
kulit buah berwarna keputih-putihan dan terdapat benjolan atau bekas kelopak bunga
berwarna coklat atau kahitam-hitaman. Penangan pasca penen pun harus sesegera
mungkin untuk menghindari kerusakan buah, karena buah tua banyak mengandung air.
DAFTAR PUSTAKA