Anda di halaman 1dari 3

ASMA

Pasien anak laki-laki, usia 3 tahun, berat badan 12 kg, datang dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai batuk dan muntah 5 kali berupa makanan yang dimakan
sebanyak ¼ gelas belimbing. Batuk tidak disertai dahak, darah, dan tidak terdengar suara whoop
di ujung batuk. Sesak nafas terjadi sampai bibir berwarna kebiruan, disertai suara mengi, dan
tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Batuk dan sesak dirasakan terutama bila udara dingin
atau bila pasien kelelahan karena terlalu aktif atau banyak beraktivitas. Sesak dan batuk
dirasakan semakin memberat pada malam hari terutama saat udara dingin. Sebelumnya pasien
juga sering mengalami sesak nafas terutama pada malam hari pada usia 1 tahun. Saat ini keluhan
sesak nafas dan batuk kembali timbul, namun karena sesak nafas disertai bibir kebiruan,
akhirnya pasien dibawa ke rumah sakit. Terdapat riwayat alergi dingin pada pasien. Riwayat
asma, alergi debu dan dingin pada keluarga ada, yaitu pada ibu dan nenek pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak nafas, compos mentis, nadi
120x/menit, pernafasan 42x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan thoraks terdapat retraksi
subcostal, pergerakan dinding dada cepat, taktil fremitus simetris kanan dan kiri, perkusi
hipersonor, dan auskultasi terdengar vesikuler menurun serta wheezing meningkat pada akhir
ekspirasi pada kedua lapang paru. Diagnosis kerja pada pasien adalah asma bronkial derajat
ringan episodik jarang. Pasien diberikan nebulisasi ventolin 1,25 mg dengan NaCl 0.9%,
ampicillin 400 mg/8 jam, dan ranitidin 6,25mg/12 jam. Tentukan analisis dengan metode SOAP!
Problem Subjektif Objektif Assement Plan
Medik (DRP)
Asma Gejala: Nadi : 120x/menit, - Melanjutkan terapi
bronkial Sesak nafas sejak 1 hari Pernafasan : 42x/menit, berdasarkan penelitian yang
derajat yang lalu, keluhan disertai Suhu : 36,5oC. telah dilakukan.
ringan batuk muntah 5 kali. Batuk Pada pemeriksaan thoraks
episodik dan sesak dirasakan terdapat retraksi subcostal, Menurut alur tatalaksana
jarang terutama bila udara dingin pergerakan dinding dada serangan asma pada anak,
atau bila pasien kelelahan cepat, taktil fremitus pada tatalaksana awal
karena terlalu aktif atau simetris kanan dan kiri, seharusnya dilakukan
banyak beraktivitas. Sesak perkusi hipersonor, dan nebulisasi β2-agonis 1- 2x
nafas disertai bibir kebiruan auskultasi terdengar selang 20 menit dan
dan batuk dirasakan vesikuler menurun serta nebulisasi ke dua ditambah
semakin memberat pada wheezing meningkat dengan antikolinergik. Pada
malam hari terutama saat pada akhir ekspirasi pasien ini setelah dilakukan
udara dingin pada kedua lapang paru. nebulisasi pertama, keluhan
Riwayat Penyakit: sesak mulai berkurang,
Riwayat alergi dingin pada kemudian dilakukan
pasien. observasi selama 20 menit,
Riwayat keluarga asma, dan keluhan mengi berangsur
alergi debu dan dingin pada hilang. Sehingga pemberian
ibu dan nenek pasien nebulisasi ke dua tidak
Riwayat pengobatan: diberikan (Imaniar,2015).
Nebulisasi Ventolin 1,2 mg
dengan NaCl 0,9%
Ampicilin 400 mg/8 jam
Batuk dan Ranitidin 6,25mg/12 jam Pemberian Merekomendasikan
Muntah antibiotik dan penggunaan Ambroxol 1,5
antiemetik mg/kgBB/hari dibagi dalam 3
kurang tepat dosis
Pada pasien tidak ditemukan
tanda-tanda infeksi baik dari
gejala maupun tanda klinis.
Keluhan muntah pada pasien
terjadi karena adanya batuk.
Pada anak dengan gejala
batuk, dalam paru-paru akan
memproduksi lendir berlebih.
Lendir kemudian akan masuk
ke dalam saluran cerna dan
dikeluarkan melalui muntah.
Untuk keluhan batuk
sebaiknya diberikan terapi
mukolitik untuk pengeluaran
lendir (Imaniar,2015).
Non Farmakologi:

KIE dan Monitoring


- Monitoring hasil nebulasi pasien
- Edukasi terhadap pencegahan faktor pencetus asma

\
Penjelasan Objektif
Retraksi subcostal: retraksi adalah kondisi saat bernapas memerlukan bantuan otot pernapasan
karena tubuh mengalami kekurangan oksigen. Subcostal (bawah tulang rusuk)
Taktil fremitus simetris kanan dan kiri: dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi perubahan
intensitas vibrasi yang diciptakan saat pasien berbicara yang mengindikasikan adanya proses
patologis pada paru.
Perkusi hipersonor:Perkusi dilakukan dokter dengan cara mengetukkan jari di sejumlah area
pada permukaan dada untuk mengetahui apakah daerah yang dilakukan perkusi berisi udara
dengan suara hipersonor.
Auskultasi terdengar vesikuler menurun
Auskultasi : metode pemeriksaan untuk mendengarkan bunyi pada dada (jantung/paru)
menggunakan stetoskop.
Vesikuler : suara yang didengar diparu-paru

Wheezing meningkat pada akhir ekspirasi pada kedua lapang paru.


Wheezing : suara pernapasan berfrekuensi tinggi dan nyaring yang terdengar saat ekspirasi/saat
menghembuskan nafas

Anda mungkin juga menyukai