ASMA
DEFINISI
• Gangguan inflamasi pada saluran nafas
• Melibatkan komponen sel seperti sel mast,
eosinofil dan limfosit pada daerah inflamasi
• Menyebabkan penyempitan bronkus
• Efek yang terjadi : Bunyi nafas seperti
mendecit, batuk, dan sulit bernafas
• Durasi sesak nafas bermacam-macam dan
dapat hilang
Menurut National Asthma Education and
Prevention Program (NAEPP) pada National
Institute of Health (NIH) Amerika, asma (dalam
hal ini asma bronkial) didefinisikan sebagai
penyakit radang/inflamasi kronik pada paru,
yang dikarakterisir oleh adanya :
• Penyumbatan saluran nafas yang bersifat reversible
(dapat balik), baik secara spontan maupun dengan
pengobatan
• Peradangan pada jalan nafas
• Peningkatan respon jalan nafas terhadap berbagai
rangsangan (hiper- responsivitas) (NAEPP, 1997).
EPIDEMIOLOGI
ASMA
Sedikitnya 22 juta warga Amerika
memiliki asma. Kondisi ini under-diagnosed
dan undertreated yang diestimasi
menghabiskan dana sampai 12 juta $ per
tahun.
Asma adalah penyebab utama anak
tidak masuk sekolah dan karyawan tidak
masuk kerja
PATOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
Gejala asma sering timbul pada waktu malam dan pagi hari
Gejala yang di timbulkan berupa batuk-batuk pada pagi, siang,
dan malam hari, sesak napas, bunyi saat bernapas (wheezing
atau ”ngik..ngik..), rasa tertekan di dada, dan gangguan tidur
karena batuk atau sesak napas.
Gejala ini terjadi secara reversibel dan episodik berulang
(Yayasan Asma Indonesia, 2008, Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia, 2006, Lewis et al., 2000). Pada keadaan asma yang
parah gejala yang ditimbulkan dapat berupa peningkatan
distress pernapasan (tachycardia, dyspnea, tachypnea, retraksi
iga, pucat), pasien susah berbicara dan terlihat lelah
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang
mengancam jiwa. Yang termasuk gejala yang berat adalah
serangan batuk yang hebat, sesak napas yang berat dan
tersengal-sengal, sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari
sekitar mulut), sulit tidur dengan posisi tidur yang dianggap
nyaman adalah dalam keadaan duduk, dan kesadaran menurun
( Depkes RI, 2007).
ETIOLOGI ASMA
Faktor predisposisi (pencetus)
• Alergen
• Infeksi saluran pernafasan
• Stress
• Aktivitas fisik yang berat
Faktor lainnya
• Obat-obatan
• Polusi udara
• Perokok (aktif maupun pasif)
• Sebagian besar penyempitan pada saluran nafas
disebabkan oleh semacam reaksi alergi.
• Alergen menyebabkan otot saluran nafas menjadi
mengkerut dan selaput lendir menjadi menebal.
• Selain produksi lendir yang meningkat, dinding saluran
nafas juga menjadi membengkak. Saluran nafas pun
menyempit, sehingga nafas terasa sesak.
JENIS
JENIS
A
ASMA
ASMA
Asma Parah Akut
• Terjadi secara cepat dan mendadak.
• Adanya inflamasi dan edema pada saluran nafas,
akumulasi mukus yang berlebihan, dan
bronkospasme parah.
• Berpotensi menyebabkan penyempitan saluran nafas
serius yang tidak responsif terhadap bronkodilator
biasa.
MEKANISME
bawah daripada di saluran pernafasan atas
EIA
penguapan kelembaban dan mengalami gejala
EIA.
DRUG - INDUCED ASTHMA
BETHA BLOCKER
IMPULS MENUJU
M.INTERCOSTALIS , PENINGKATAN
ABDOMEN DAN BRADIKININ PADA MERANGSANG
DIAFRAGMA, UDARA ENDOTEL KEMORESEPTOR PADA
DIINSIPRASI DENGAN CEPAT, SALUAN NAFAS = RASA
EPIGLOTIS TERTUTUP ERAT, VASKULAR LOKAL TERGELITIK DAN GATAL =
OTOT ABDOMEN KONTRAKSI (SALURAN NAFAS BATUK
MENDORONG DIAFRAGMA, DAN PARU PARU
TEKANAN PARU MENINGKAT
KEMORESEPTOR ->SARAF
AFEREN N.VAGUS
DITERUSKAN KE PUSAT
BATUK DI MEDULLA
OBLONGATA
DIAGNOSIS
• Gejala dan riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisik
• Pengukuran fungsi paru-paru
Spirometri
Peak flow meter
GEJALA DAN RIWAYAT PENDERITA