Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIBATU
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 10 Kecamatan Cibatu Kode Pos 44185 /-(0262)466018

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

UNIT KERJA : Bagian Farmasi Puskesmas Cibatu

TIM FMEA

Pimpinan Tim : Achmad Kandarsyah, S.Si.,Apt

Anggota : Tuti.,S.Si, Maryadi, Hilmi

Petugas Notulen : Ida Ningrum

 Pimpinan Tim adalah Koordinator bagian farmasi


 Anggota Tim adalah Staf Pelayanan Farmasi
 Notulen adalah Petugas Administrasi

Tujuan Pembentukan Tim FMEA

Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur


Pelayanan resep.

Tanggung Jawab Tim

a. Melakukan analisis
b. Menyusun rekomendasi perbaikan
c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)
I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Resep

1. 2 3
Dokter Resep diterima 4a
Resep Mempersiapkan
menulis Pasien/keluarga
obat
Resep Pasien

4b
5 4 Membuat Etiket
Pasien/keluarga Petugas
pasien menerima Ruang Farmasi
obat dan
mendapatkan
informasi obat 4c
Memeriksa kesesuaian
resep, obat, etiket

II. IDENTIFIKASI FAILURE MODE 5. Resep lupa


diserahkan
6. Diletakkan
1 Tulisan tidak jelas di baca bukan pada 8. Kesalahan telaah
2 Permintaan incomplete tempatnya resep
3 Obat tidak sesuai formularium 7. Resep Jatuh 9. Kesalahan meracik
4 Penggunaan singkatan yang /hilang dari
tidak jelas wadahnya

4a
Mempersiapkan
1. 2 3 obat
Dokter Resep diterima Resep
menulis Pasien/keluarga
Resep Pasien
-10.Salah Obat
,11. Salah Dosis
5
Pasien/keluarga 4 4b
pasien menerima Petugas Membuat Etiket
obat dan Ruang Farmasi 12. Penulisan
mendapatkan etiket salah
informasi obat

17. Menyerahkan pada 4c


orang yang salah Memeriksa
18. Informasi obat yang kesesuaian resep,
tidak jelas 13.Tidak cek nama,
obat, etiket
14. Tidk cek obat
15. Tidak cek dosis
16. Tidak Cek identitas.

III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA


Analisis FMEA di Farmasi dilakukan untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan
yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum
menjadi masalah yang berbahaya di farmasi bagi pasien dan karyawan.
IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP
FAILURE MODE

No. Failure Mode Efect/Akibat

1 Tulisan tidak jelas dibaca Salah obat, dosis, frekwensi dan rute

2 Permintaan incomplete Salah dosis, frekwensi dan rute

3 Obat tidak sesuai Formularium Pasien membeli obat di luar

4 Penggunaan Singkatan yang tidak jelas Salah obat, dosis

5 Resep lupa diserahkan Tidak mendapat obat

6 Resep diletakkan bukan pada tempatnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih
lama

7 Resep jatuh/hilang dari wadahnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih


lama, harus meminta resep dari ruang
pelayanan kembali

8 Kesalahan telaah resep Salah obat, dosis, dapat menimbulkan


Efek Samping

9 Kesalahan meracik Salah obat dan dosis

10 Penulisan etiket salah Salah dosis, frekwensi dan rute

11 Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah Salah obat, Keracunan, KPC, KNC

12. Penulisan Etiket yg salah Salah orang, salah dosis

13 Tidak Cek nama pasien Salah orang

14. Tidak Cek Obat Salah Dosis

15. Tidak Cek Dosis Salah takaran, over/under dosis

16. Tidak Cek identitas Salah orang

17 Menyerahkan pada orang yang Salah Salah diagnosis , salah obat

18 Informasi obat yang tidak jelas Salah cara mengkonsumsi obat, hasil
tidak baik

V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG


TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

No Failure Mode Penyebab Upaya yang ada

1 Tulisan tidak jelas Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis


dibaca resep untuk konfirmasi

2 Permintaan incomplete Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis


resep untuk konfirmasi

3 Obat tidak sesuai Dokter membutuhkan obat sesuai Pemberitahuan kpd dokter ttg
Formularium dengan indikasi tetapi tidak Formularium Puskesmas
tercantum dalam formularium

4 Penggunaan Singkatan Menulis terburu-buru, tidak Menghubungi dokter penulis


yang tidak jelas tersedia daftar singkatan di meja resep untuk konfirmasi
kerjanya

5 Resep lupa diserahkan Pasien tidak focus karna sakit Sering mengingatkan pasien

6 Resep diletakkan bukan Pasien terburu-buru Mengingatkan pasien untuk


pada tempatnya meletakkan di tempatnya

7 Resep jatuh/hilang dari Wadah tidak menjamin Menyediakan wadah resep yang
wadahnya keamanan resep tidak dangkal

8 Kesalahan telaah resep Petugas farmasi terburu-buru Memeriksa ulang obat sebelum
karna jumlah pasien diserahkan

9 Kesalahan meracik Petugas kurang teliti Memeriksa ulang obat sebelum


diserahkan

10 Penulisan etiket salah Kurag teliti, terburu buru Membuat SOP Penulisan Etiket

11 Menyerahkan obat Kurang teliti tidak menanyakan , Monitoring pelaksanaan


pada pasien/orang yang 3 minimal 3 identitas yang jelas penyerahan obat
salah

13 Tidak Cek nama pasien Tidak bekerja sesua SOP, dengan Monitoring
menyakan minimal 3 identitas yg
jelas

14. Tidak Cek Obat Kelalaian, tidak teliti Memastikan identitas pasien

15. Tidak Cek Dosis Petugas terburu-buru Laksanakan sesuai SOP

16. Tidak Cek identitas Terburu, tidak melaksanakan Laksanakan sesuai SOP
sesuai SOP

17 Menyerahkan pada Pasien tidak mendengar Melalui pengeras suara


orang yang Salah panggilan dengan jelas

18 Informasi obat yang Tidak paham ttg kerja obat Bertanya kepada penulis resep
tidak jelas

VI. PERHITUNGAN RPN

Tahapan Failure mode akibat S O D RPN


proses (Severity) (kemungki Kemudaha (SxOxD)
nan n dideteksi
terjadi)

Dokter 1 Tulisan tidak Salah obat, dosis, 10 6 2 120


menulis Resep jelas di baca frekwensi dan rute

2 Permintaan Salah dosis, frekwensi 8 6 2 96


incomplete dan rute

3 Obat tidak Pasien membeli obat 1 2 2 4


sesuai di luar
formularium

4 Penggunaan Salah obat, dosis 8 1 2 16


singkatan yang
tidak jelas

Resep diterima
Pasien/keluarg
a Pasien
Resep  Resep lupa Tidak mendapat obat 2 1 2
diserahkan
4

 Diletakkan Tidak mendapat obat, 2 10 2 40


bukan pada mengantri lebih lama
tempatnya

 Resep Tidak mendapat obat, 2 5 2 20


jatuh/hilang mengantri lebih lama,
dari wadahnya harus meminta resep
dari ruang pelayanan
kembali

Petugas Kesalahan telaah Salah obat, dosis, 10 5 3 150


resep dapat menimbulkan
Ruang Farmasi
Efek Samping

Kesalahan Salah obat dan dosis 8 2 2 32


meracik

Mempersiapka
n obat

Membuat Penulisan etiket Salah dosis, frekwensI 8 4 2 64


Etiket salah dan rute

Memeriksa
kesesuaian
resep, obat,
etiket

Pasien/keluarg Menyerahkan Salah obat, 10 3 3 90


a pasien obat pada Keracunan, KPC,
menerima obat pasien/orang KNC
yang salah

Informasi obat Salah cara 2 3 2 12


yang tidak jelas mengkonsumsi obat,
hasil tidak baik

VII. FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN

Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5

No. Failure mode akibat S O D RPN %


(Severity) (kemungkinan Kemudahan (SxOxD)
terjadi) dideteksi

1 Kesalahan telaah Salah obat, 10 5 3 150


resep dosis, dapat
menimbulkan 23.1
Efek Samping

2 Tulisan tidak jelas Salah obat, 10 6 2 120 18.5


di baca dosis,
frekwensi dan
rute

3 Permintaan Salah dosis, 8 6 2 96 14.8


incomplete frekwensi dan
rute

4 Menyerahkan obat Salah obat, 10 3 3 90 13.8


pada pasien/orang Keracunan,
yang salah KPC, KNC

5 Penulisan etiket Salah dosis, 8 4 2 64 9.8


salah frekwensi dan
rute

6 Diletakkan bukan Tidak 2 10 2 40 6.1


pada tempatnya mendapat
obat,
mengantri
lebih lama

7 Kesalahan Salah obat dan 8 2 2 32 4.9


meracik dosis

8 Resep jatuh/hilang Tidak 2 5 2 20 3


dari wadahnya mendapat
obat,
mengantri
lebih lama,
harus meminta
resep dari
ruang
pelayanan
kembali

9 Penggunaan Salah obat, 8 1 2 16 2.4


singkatan yang dosis
tidak jelas

10 Informasi obat Salah cara 2 3 2 12 1.8


yang tidak jelas mengkonsumsi
obat, hasil
tidak baik

11 Resep lupa Tidak 2 1 2 4 0.6


diserahkan mendapat obat

12 Obat tidak sesuai Pasien 1 2 2 4 0.6


formularium membeli obat
di luar

VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

Tahapan Failure akibat S O D RP Kegiatan yang Penanggung Waktu


proses mode N direkomendasikan jawab
(Sx
Ox
D)

Dokter menulis 5 Tulisan Salah obat, 10 6 2 120 6 Petugas Farmasi Penanggung Oktober
Resep tidak dosis, mengecek resep Jawab 2018
jelas di frekwensi dan dengan seksama Farmasi
baca rute
7 Jika Petugas tidak Pet. Farmasi ,
Oktober
bisa membaca Penulis
2018
maka konfirmasi Resep
ulang ke dokter
Pet. Farmasi
8 Koreksi SOP
Oktober
Pelayanan Resep
2018

9 Perminta Salah dosis, 8 6 2 96 10 Petugas Farmasi Penanggung Oktober


an frekwensi dan mengecek resep Jawab 2018
incompl rute dengan seksama Farmasi
ete
11 Oktober
2018
12 Petugas konfirmasi Petugas
ulang ke dokter Farmasi,
Penulis
13
Resep
14
15
16 Koreksi SOP Petugas Oktober
Farmasi, 2018

17 Obat Pasien 1 2 2 4 Sosialisasi obat yang Penanggung Oktober


tidak membeli obat ada di Puskesmas Jawab 2018
sesuai di luar Farmasi
formular
ium

18 Penggun Salah obat, 8 1 2 16 Membuat pedoman Pj. Admen, Oktober


aan dosis pembakuan singkatan UKP dan 2018
singkata obat yang telah Mutu
n yang disepakati dan
tidak ditetapkan oleh Ka.
jelas Puskesmas dan
kemudian
disosialisasikan

Resep diterima
Pasien/keluarga
Pasien

Resep  Resep Tidak 2 1 2 Penulis resep Penanggung Oktober


lupa mendapat obat mengingatkan kembali Jawab 2018
diserahk
4 kepada pasien agar Farmasi
an menyerahkan resep ke
bagian farmasi

 Diletakk Tidak 2 10 2 40 Membuat petunjuk Penanggung Oktober


an bukan mendapat tempat menyimpan Jawab 2018
pada obat, resep yang mudah Farmasi
tempatn mengantri dilihat oleh pasien
ya lebih lama

 Resep Tidak 2 5 2 20 Menyediakan tempet Penanggung Oktober


jatuh/hil mendapat penyimpanan resep Jawab 2018
ang dari obat, yang baik dan tidak Farmasi
wadahny mengantri menyebabkan resep
a lebih lama, tercecer.
harus meminta
Frekwensi Penanggung Oktober
resep dari
pengambilan resep di Jawab 2018
ruang
tempat resep oleh Farmasi
pelayanan
petugas di persering
kembali

Petugas Kesalahan Salah obat, 10 5 3 150  Petugas farmasi Penanggung Oktober


telaah dosis, dapat sedang rapat atau Jawab 2018
Ruang Farmasi
resep menimbulkan ada pekerjaan lain, Farmasi
Efek Samping lalu di bagian
farmasi diganti oleh
petugas lain yang
tidak berkopetensi
di bidang farmasi
 Jumlah petugas Penanggung
pada jam padat Jawab
diusahakan cukup Farmasi
 Memasang Penanggung
pengumuman agar Jawab
pasien sabar Farmasi
mengantri
 Bertanya pada Penanggung
teman atau dokter Jawab
jika ada yang tidak
dimengerti Farmasi
 Koreksi SOP
Penanggung
Jawab Oktober
Farmasi 2018

Kesalahan Salah obat dan 8 2 2 32 Menyarankan kepada Petugas Oktober


meracik dosis pemeriksa untuk Farmasi dan 2018
menulis resep dengan Penulis
jelas, Resep
Petugas farmasi Petugas
mengkonfirmasi dosis Farmasi dan
obat kepada penulis Penulis
resep Resep

Mempersiapkan
obat

Membuat Etiket Penulisan Salah dosis, 8 4 2 64  Jumlah petugas Penanggung Oktober


etiket salah frekwensI dan pada jam padat Jawab 2018
rute diusahakan cukup Farmasi
 Memasang Penanggung
pengumuman agar Jawab
pasien sabra Farmasi
mengantri
 Bertanya pada Penanggung
teman atau dokter Jawab
jika ada yang tidak Farmasi
dimengerti
 Petugas Farmasi Penanggung
lebih teliti dalam Jawab
membaca Resep Farmasi Oktober
2018
 Koreksi SOP Penanggung
Jawab
Farmasi

Memeriksa
kesesuaian
resep, obat,
etiket

Pasien/keluarga Menyerahk Salah obat, 10 3 3 90  Menggunakan Penanggung Oktober


pasien an obat Keracunan, pengeras suara Jawab 2018
menerima obat pada KPC, KNC Farmasi
pasien/ora
ng yang  Menggunakan Penanggung Oktober
salah pengecekan Jawab 2018
identitas minimal Farmasi
dengan 2 identitas
seperti nama,
alamat, umur dll
Oktober
Petugas
 Koreksi SOP 2018
Farmasi

Informasi Salah cara 2 3 2 12 Bekerja sesuai SOP Penanggung Oktober


obat yang mengkonsums Jawab 2018
Mengisi form PIO
tidak jelas i obat, hasil Farmasi
secara langsung saat
tidak baik
penyerahan resep
MODUS RPN KUMULATIF PERSENTASE
KEGAGALAN / KUMULATIF
KESALAHAN
Kesalahan telaah resep 150
150 23,15

Tulisan tidak jelas di 120


270 41,66
baca

Permintaan incomplete 96
366 56,48

Menyerahkan obat 90
456 70,37
pada pasien/orang
yang salah

Penulisan etiket salah 64


520 80,25 CUT OFF
POINT
Diletakkan bukan pada 40
560 86,42
tempatnya

Kesalahan meracik 32
592 91,35

Resep jatuh/hilang dari 20


612 94,44
wadahnya

Penggunaan singkatan 16
628 96,91
yang tidak jelas

Informasi obat yang 12


640 98,76
tidak jelas

Resep lupa diserahkan


644 99,38
4

Obat tidak sesuai 4


648 100
formularium

IX. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI

Pelaksanaan FMEA di Bagian Farmasi Puskesmas Cibatu diawali dengan


menetapkan area prioritas, lalu memilih bagian farmasi kemudian membuat laporan
FMEA, langkah pertama yang dilakukan adalah membentuk tim FMEA.
- Tim FMEA menganalisa alur proses pelayanan resep
- Setelah dianalisa dan ditemukan indikasi kesalahan lalu TIM FMEA
mengidentifikasi failure mode berikut juga dengan akibat yang ditimbulkan jika
terjadi failure mode tersebut.
- Lalu Tim FMEA melakukan identifikasi penyebab dan upaya yang akan
diklakukan untuk mengatasi failure mode tersebut dengan perhitungan RPN,
menentukan Cut OFF Point dan menyusun RTL untuk mengatasi failure Mode
Tersebut.
- Lalu Tim FMEA melakukan Monitoring dan Evaluasi secara continue selama
kurang lebih 3 bulan, dan jika terulang failure mode tersebut, maka akan
dilakukan FMEA ulang.

X. Prosedur Yang Baru Sebagai Hasil Dari Analisis Fmea: Pelayanan Farmasi

1. Dokter menuliskan resep


2. Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien
3. Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada wadah yang telah
disediakan oleh petugas
4. Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila ditemukan masalah maka
petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
5. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang pada
penulis resep
6. Petugas menyiapkan obat
7. Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi :
a. Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani)
b. Nomor resep
c. Nama Pasien
d. Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian)
e. Cara pakai
8. Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan etiketnya sebelum
diserahkan ke petugas loket obat
9. Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk
obat luar dan injeksi
10. Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket
11. Petugas memanggil pasien
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi minimal dengan
dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala keluarga dan lain-
lain
13. Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat
pada pasien/keluarga pasien.
14. Obat diserahkan pada pasien dengan diberikan penjelasan yang cukup, minimal
cara pakai obat.
15. Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.
16. Melakukan Pemberian Informasi Obat oleh Apoteker atau TTK
17. Membuat laporan indikator keberhasilan Failure Mode : ( Monitoring setiap
failure Mode ).

Mengetahui Cibatu, 26 Oktober 2018


Ka. Puskesmas Cibatu Ketua Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas Cibatu

Drg. Sofiatina
Dr. Leli yuliani NIP. 198003292014122001
NIP. 19721217 200604 2 001

Anda mungkin juga menyukai