Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TRIBULAN III

HASIL MONITORING PENANGGUNG JAWAB


USAHA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) PUSKESMAS
KESAMBEN

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan
monitoring Tribulan III dapat diselesaikan. Laporan ini menggambarkan
hasilmonitoring pelaksaan program UKP Puskesmas Kesamben dalam dalam
melaksanakan kegiatan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan yang
dilakukan secara berkala.
Selain berisi temuan pada saat pemantauan Laporan ini juga mengandung
adanya rencana tindaklanjut yang harus dilakukan oleh pihak manajemen dalam
upaya perbaikan kinerja puskesmas.
Penyusunan Laporan monitoring pelaksaan program UKP puskesmas ini
tentu masih memerlukan perbaikan. Harapannya laporan ini dapat diperhatikan
pihak manajemen puskesmas ehingga dapat meningkatkan kinerja Puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….……. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………..… 1
LatarBelakang…………………………………………………………… 1
TujuanUmum……………………………………………………………………… 1
TujuanKhusus…………………………………………………………………… 1
Bab II Hasil monitoring…………………………………………………………………. 2
Bab III Penutup…………………………………………………………………………… 4
Lampiran - lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan


nasional mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal bagi setiap orang.Puskesmas sebagai salah satu fasilitas
kesehatan tingkat pertama berfungsi sebagai gate keeper dalam pelayanan
kesehatan, harus dapat memberikan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan kesehatan yang
diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang
meliputi pelayanan: promotif (peningkatan kesehatan), preventif (upaya
pencegahan),, kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan)
Usaha Kesehatan Perorangan yang ada di puskesmas meliputi
pelayanan kuratif (Pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari
para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatannya
untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa
layanan kesehatan. Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang
semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku
salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan
harapan atau belum. Oleh karena itu puskesmas sangat dituntut untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan yang berkualitas bagi
masyarakat di wilayah kerjanya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan perorangan yang optimal, diperlukan adanya mekanisme
monitoring (pemantauan) yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan
penanggungjawab UKP untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan indikator mutu yang telah ditetapkan.
B.Tujuan
1. Tujuan Umum:
Untuk Meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan perorangan
(UKP)
2. Tujuan Khusus:
Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan dalam bentuk:
2.1.Rawat jalan
2.2.Pelayanan Gawat Darurat
2.3.Pelayanan satu hari (one day care)
2.4.Home care
2.5.Rawat inap
BAB II
HASIL MONITORING

Pelaksanaan kegiatan monitoring mutu UKP tribulan III di Puskesmas


Kesamben Kabupaten Blitar sebagaimana dalam perencanaan jadwal dilakukan
terhadap beberapa kegiatan dan indikator dengan hasil sebagai berikut;
A. Hasil Monitoring Tribulan ke III 2018:
Upaya Pelayanan Kesehatan Perorangan difokuskan pada kesesuaian tempat
pelayanan yang sesuai standart..Adapun hasil monitoringnya adalah sebagai
berikut:
A.1.LABORATORIUM
A.1.1.Tenaga Teknis sudah lulusan Analis Kesehatan (DIII)
A.1.2.Tempat pelayanan laboratorium
Ruang laborat belum memenuhi standart Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
A.1.2.1.Ruang dan pencahayaan belum memenuhi syarat:
1.2.1.1. Area Loket (area penerimaan sampel,
Pengambilanhasil):untukMembaca,
menulis,pengarsipan,penerimaan sampel.
1.2.1.2. Area pengambilan sampel : Pengambilan sampel
darah
1.2.1.3. Area pemeriksaan spesimen : Pengamatan dan
pemeriksaan spesimen
1.2.1.4. Toilet : untuk pengambilan sampel urin, toilet
A.1.2.2. Sirkulasi udara kurang memenuhi syarat
A.1.2.3. Area pengambilan sampel belum dilengkapi exhauster
A.1.2.4. Perlengkapan dan Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan Laboratorium Puskesmas
tergantung dari metode pemeriksaan, jenis dan program
Puskesmas. Perlengkapan dan peralatan di Puskesmas
kesamben sebagian besar sudah memenuhi standart.
Pemantapan Mutu Internal sebagian sudah dilaksanakan
,hambatan untuk PMI yang belum dilaksanakan adalah
karena mahalnya alat yang digunakan sebagai
pembanding.
A.1.2.5. Penilaian Kinerja Program
A.1.2.5.1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium
dengan standar tercapai 100% dari target 1005Sudah
sesuai
,RTL memepertahankan alat tetap sesuai standart
dengan dikalibrasi secara berkala.
A.1.2.5.2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil
pelayanan laboratorium < 120 menit
Cakupan Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil
pelayanan laboratorium < 120 menit baru tercapai 31,6
% dari target yang harus dicapai 100% pada Bulan
September karena untuk pasien TB pemeriksaan harus
dikirim ke RSUD Ngudi Waluyo
untuk dilakukan TCM,begitu juga untuk pemeiksaan
Follow Up hasil bisa diterima pasien dalam waktu 1x24
jam karena petugas juga melakukan sampling pada
pasien rawat inap sehingga harus membagi kegiatan.
A.1.2.5.3. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu
internal (PMI) sudah sesuai target 100% RTL
mempertahankan mutu layanan sesuai SOP.Monitoring
SOP layanan secara berkala.
A.2.APOTEK
A.2.1.Tenaga Teknis sudah lulusan S1 Kefarmasian (Apoteker)
A 2.2.Sarana dan Prasarana
Ruang apotek sebagian belum memenuhi standart Permenkes RI
nomor 30 tahun 2014:
 Sudah ada ruang penerimaan resep,ruang pelayanan resep
dan peracikan ,ruang penyerahan resep serta ruang
penyimpanan obat dan bahan habis pakai.
 Belum ada ruang konseling dan ruang arsip.
 Belum ada ruang cuci tangan dan martil.
 Gudang Obat terletak jauh dari ruang pelayanan apotek
 Manajemen penataan obat sudah sesuai,terdapat stiker LASA
dan HIGH ALERT.
 Ada pelebelan obat sesuai tanggal kadaluwarsa.
A.2.3. Penilaian Kinerja Program
A.2.3.1.Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
Target tercapai 92% dari target 90%
RTL mempertahankan kesesuaian item obat dengan Fornas
dengan pengadaan obat yang tidak ada di IFK melalui
anggaran BLUD.
A.2.3.1. Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit
Sudah tercapai 110% dari target 90%
RTL mempertahankan ketersediaan obat dengan pola
penyakit dengan management permintaan yang terencana
dan pengadaan obat yang tidak tersedia di IFK melalui
dana BLUD.
A.3.UNIT GAWAT DARURAT
A.3.1.SDM di UGD belum semua sesuai standar,50% petugas yang
sudah ikut pelatihan PPGD,100% petugas sudah lulusan DIII
Keperawatan.
RTL : Mengajukan tenaga kesehatan yang ada di UGD untuk
diikutkan pelatihan PPGD
A.3.2.Sarana dan Prasarana Ruangan UGD sebagian sudah sesuai
Standart:
TRIASE belum ada ruang khusus, ruang observasi pasien masih
jadi satu dengan ruang tindakan
Alat dan obat obatan di UGD :
Emergency kit ada,resuasitasi kit ada,analifaktik syok set
Sudah ada tapi masih ada obat yang kadaluwarsa, bed rail
Pasien sudah terpasang.
Alat alat medis sebagian besar sudah sesuai Permenkes RI no 75
Obat obatan pasien ada yang tidak tersedia di IFK
A.3.3.Sistem pelayanan di UGD
Penanganan pasien gawat darurat sudah memakai TRIASE ,sudah
disusun SOP TRIASE.
Pemakaian APD saat tindakan belum sesuai target
A.3.4. Penilaian Kinerja Program
A.3.4.1.Kompetensi SDM 50% memenuhi standar
A.3.4.2.Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat
memenuhi standar 50%
A.3.4.3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam
setelah selesai pelayanan sudah memenuhi target100%
A.4. RUANG RAWAT INAP.
A.4.1.SDM di RI sudah memenuhi standart kompetensi yaitu DIII
Keperawatan.
A.4.2.Sarana dan Prasarana di RI sebagian besar sudah sesuai
Permenkes RI no 75
Alat medis sudah sesuai,obat obatan ada yang belum tersedia
sesuai fornas.
Tidak memakai APD saat tindakan
A.4.3.Sistem pelayanan di Rawat Inap belum sesuai standar
Pengisian Rekam Medis belum lengkap,discharge planing pasien
pulang belum dilakukan,Assesmen pasien Resiko jatuh belum
dilakukan.
A.4.4. Penilaian Kinerja Program
A.4.4.1.BOR
BOR sudah melebihi target,mempertahankan program
kerja yang sudah direncanakan
A.4.4.2.Visite pasien rawat inap dilakukan oleh Dokter 81,9%
Belum sesuai target 100% ,analisa karena hari Minggu
dokter tidak melakukan visite
RTL: Menambah tenaga dokter untuk pemenuhan jadwal
visite
A.4.4.3.Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam 83,5%
belum mencapai target 100% analisa motivasi petugas
kurang.
RTL: meningkatkan motivasi petugas dan monitoring
secara berkala
A.4.4.4.Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih sudah
memenuhi target 100%
RTL: Melanjutkan program yang sudah direncanakan
A.4.4.5.Pelayanan konseling gizi
Belum mencapai target 80 %,motivasi petugas kurang
RTL:Monitoring konseling gizi
A.5.ONE DAY CARE
A.5.1. Pelayanan satu hari ( One day care ) dilakukan oleh tenaga yang
Kompeten,Sudah mencapai target100%
A.6. PELAYANAN RAWAT JALAN
A.6.1.Angka Kontak
A.6.2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
A.6.3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
A.6.4.Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit
A.6.5.Kelengkapan pengisian rekam medik
Pencapaian belum sesuai dengan target ,Pasien tidak tahu
efek samping dari cabut gigi
RTL :Promosi kesehatan tentang kesehatan gigi
A.6.6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
Pencapaian belum sesuai dengan target , Bumil enggan
memeriksakan giginya
RTL : Sosialisasi pentingnya pemeriksaan gigi pada ibu hamil

3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil monitoring mutu tribulan III program UKP bisa di katakan
bahwa mutu UKP puskesmas Kesamben sebagian besar belum sesuai
standart.Dari 6 kegiatan yang dilakukan monitoring kinerja belum 100% sesuai
standart.

B. SARAN
Masing – masing pelaksana mohon untuk menginventaris kesulitan dan
hambatan dalam pelaksanaan pelayanan serta masukan dari pelanggan
(masyarakat).

C. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Pengusulan untuk rehab bangunan ruang laborat,apotek,KIA dan ruang
Rekam medis dan loket secara bertahap ke Dinkes Kabupaten.
2. Pengusulan alkes sesuai permenkes no 75 tahun 2015 dan obat obatan
sesuai fornas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
3. Penyusunan standar prosedur pelayanan untuk acuan dalam
melaksanakan kegiatan
4. Monitoring harian pelaksanaan kegiatan sesuai SOP
5. Promosi kesehatan kepada masyarakat secara berkala.
6. Peningkatan SDM di pelayanan UKP dengan pengusulan pelatihan ke
Dinkes Kabupaten untuk tenaga diruang masing masing

Kesamben,28 September 2018


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kesamben PJ UKP

dr.Rofiq Ahmad Dian Novita A.W


LAMPIRAN
DOKUMENTASI PJ UKP DALAM KEGIATAN PELAYANAN PERORANGAN DI
PUSKESMAS KESAMBEN
TRIBULAN I 2017

Anda mungkin juga menyukai