Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR ANNISA PUTRI INDIRWAN

NIM : 20180711014071
MATA KULIAH : TANAMAN OBAT TRADISIONAL
DOSEN : Dr. SARCE MAKABA, S.Si, Apt. M.Kes

SOAL
1. Jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat dari berbagai macam suku di
Indonesia KHUSUS suku-suku yang ada di Papua (ETNOMEDISIN)
2. Cari jenis-jenis pengobatan tradisional yang ada di Indonesia

JAWABAN
1. Jenis-jenis tumbuhan obat
1) Kencur (Kaempferia galanga) bagian yang digunakan kayu. Pengolahannya dengan
cara ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan penawar pahit, obat batuk, obat masuk
angin, obat diare.
2) Kunyit (Curcuma longa) bagian yang digunakan rimpang. Pengolahannya dengan
cara ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan melancarkan menstruasi, menurunkan
darah tinggi, dan gangguan pencernaan .
3) Asam jawa (Tamarindu s indica) bagian yang digunakan buah. Pengolahannya
dengan cara dilarutkan air panas. Kegunaan penawar pahit, menurunkan berat badan
melancarkan pencernaan dan lambung,
4) Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) bagian yang digunakan Rimpang.
Pengolahannya dengan cara ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan mencegah
penyakit liver dan menambah nafsu makan.
5) Pepaya (Carica papaya) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya dengan cara
ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan meriang, menambah nafsu makan dan
melancarkan pencernaan.
6) Manggis (Garcinia mangostana) bagian yang digunakan kulit dan buah.
Pengolahannya dengan cara ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan kolesterol .
7) Kelor (Moringa oleifera) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya dengan cara
ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan antioksidan .
8) Sirsak (Annona muricata) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya dengan cara
ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan kolesterol dan asam urat.
9) Cabai Puyang bagian yang digunakan buah. Pengolahannya dengan cara ditumbuk,
dilarutkan air panas. Kegunaan obat lelah .
10) Brotowali (Tinospora cordifolia) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya
dengan cara ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan obat gatal dan bersih darah.
11) Kayu manis (Cinnamon verum) bagian yang digunakan kayu. Pengolahannya dengan
cara ditumbuk, dilarutkan air panas. Kegunaan mengatur gula darah, kolesterol, dan
penggumpalan darah.
12) Sirih (Piper betle) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya dengan cara direbus,
disaring. Kegunaan obat batuk, sariawan, jerawat dan keputihan.
13) Sirih merah (Piper crocatum) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya dengan
cara direbus, disaring. Kegunaan obat sariawan, obat batuk, dan obat keputihan.
14) Daun katuk (Sauropus androgynus) bagian yang digunakan daun. Pengolahannya
dengan cara direbus, disaring. Kegunaan melancarkan ASI.
15) Pinang/Ropum (Areca cathecu Linn) bagian yang digunakan biji. Kegunanaan
mengobati sakit gigi
16) Sagu/Baryam (Metroxylon sagu Roth) bagian yang digunakan batang. Kegunaan
mengobati sarampah.
17) Sukun/Uur (Artocorpus altilis) bagian yang digunakan daun. Kegunaan mengobati
sakit kuning.
18) Sidaguri (Sida rhombifolia L) bagian yang digunakan akar dan daun. Kegunaan
mengobati disentri (sakit perut).
19) Gedi/Weidu (Abelmoschus manihot (L) medicus) bagian yang digunakan daun.
Kegunaan memperbanyak ASI.
20) Benalu/ Mampapyof (Dendrophthoe pentandra Miq) bagian yang digunakan daun.
Kegunaan mengobati kanker.
21) Waru/Anfan (Hibiscus tiliaceus L) bagian yang digunakan daun. Kegunaan
membersihkan kandungan ibu yang baru melahirkan.
22) Kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L) bagian yang digunakan bunga dan daun.
Kegunaan mengobati bisul/luka.
23) Jambu Biji (Psidium guajava Linn) bagian yang digunakan daun. Kegunaan
menyembuhkan diare.
24) Daun gatal/ anun (Laportea sp) bagian yang digunakan daun. Kegunaan mengobati
pegal-pegal.
25) Keji beling (Stachytarpheta mutabilis Vahl) bagian yang digunakan daun. Kegunaan
menyembuhkan sakit pinggang.
26) Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum (Thunb) Sweet) bagian yang digunakan
bunga dan daun. Kegunaan mengobati bisul.
27) Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Bent) bagian yang digunakan daun, batang,
akar, bunga. Kegunaan menyembuhkan sakit pinggang dan ginjal.
28) Bakung/ Mampioper (Crinum asiaticum Linn) bagian yang batang (Pelepah bagian
dalam yang telah dikuliti). Kegunaan menghilangkan kutu rambut.

2. Jenis-jenis pengobatan tradisional


Pengobatan tradisional mencakup jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Perbedaan
ketiga jenis obat tradisional ini adalah ada tidaknya data pendukung terhadap manfaat obat,
yaitu data empiris, data preklinik atau data klinik. Dan ketiga jenis obat tersebut harus
melalui standar penilaian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
sehingga khasiat dan keamanannya terjamin.
Pada kategori jamu, biasanya obat tradisional yang satu ini memiliki bukti berupa data
empirik, yaitu bukti akan manfaat yang didasarkan pada pengalaman masyarakat yang telah
mengkonsumsi jamu secara turun-temurun. Walaupun hanya memiliki bukti empiris tetapi
tetap ada prosedur penilaian seperti penerapan cara pembuatan obat tradisional yang baik dan
pemeriksaan terhadap kontaminasi mikroba. Untuk menaikan derajat dari jamu menjadi obat
herbal terstandar harus dilakukan uji coba pada hewan, untuk memiliki data preklinik.
Sedangkan untuk menjadi fitofarmaka, harus memiliki bukti preklinik dan bukti klinik yaitu
uji coba pada manusia. Jenis fitofarmaka merupakan jenis yang telah diuji keamanan dan
khasiat pada manusia. Pada kenyataannya, hingga saat ini ada ribuan jamu yang terdaftar di
BPOM. Namun, hanya ada 38 yang sudah diuji menjadi obat herbal terstandar dan baru
sekitar enam yang sudah diakui menjadi fitofarmaka.
Sumber Referensi
1. Dalimarta, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 2. Jakarta : Trubus Agriwidya.
2. Haperi, Robert. 2002. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Marau
Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Numfor. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Jayapura.
3. Kawengian, L. dan B.T. Rumahorbo. 2009. Potensi Vegetasi Non Kayu yang
Dimanfaatkan oleh Masyarakat di Distrik Unurum. Jurnal Biologi Papua. 1(1): 20 – 28.
4. Guay, Kabupaten Jayapura Muller, Kal. 2005. Keragaman Hayati Tanah Papua.
Universitas Negeri Papua. Manokwari.
5. “Hati-Hati Gabung Obat Kimia-Herbal”, Kompas, 10 Februari 2012.
6. Rafra, T. Y. 2007. Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Kampung Maribu Tua Distrik Sentani
Barat Kabupaten Jayapura. Skripsi. Universitas Cenderawasih. Jayapura.
7. Simbala, H. 1997. Inventarisasi Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Heibebulu dan
Suku Moi Kabupaten Jayapura Irian Jaya. Direktorat Pembinaan Penelitan dan
Pengabdian Pada Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai