Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini pengobatan secara alami menggunakan tanaman obat sedang
menjadi tren di tengah masyarakat. Selain lingkungan menjadi hijau, tanaman obat
bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Tidak hanya untuk tanaman obat, tapi
juga untuk tanaman hias, bunga atau buah-buahan. Bahkan beberapa dari warga di
tempat tersebut mulai mengolah tanaman obat menjadi jamu. Mulai jamu dalam bentuk
cairan dan langsung minum atau dikemas dalam bentuk bubuk. Inilah yang dimaksud
mempunyai manfaat ganda. Karena hasilnya dapat menambah ekonomi keluarga.
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada
hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat
dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat
kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
1
berbagai tanaman berkhasiat obat mulai di lirik kembali sebagai pengobatan alternative
yang bisa diperoleh dari berbagai tanaman di sekeliling kita.
Selama ini, masyarakat hanya tahu menanam, namun tidak tahu
menggunakannnya, selain itu kalau ada keluarga mereka sakit lebih memilih kerumah
sakit dan menggunakan obat-obat kimia, padahal disekiling kita ada berbagai jenis
tanaman obat yang bisa dimanfaatkan. Halaman rumah tampak menghijau disesaki
berbagai jenis tanaman hias dan obat-obatan yang tertata rapi.
Berdasarkan survei – survei diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apa yang dimaksud dengan TOGA?
Apa saja macam macam TOGA?
Apa manfaat tanaman TOGA?
Apa saja jenis-jenis Tanaman Obat yang dibudidayakan masyarakat?
Apa tujuan menanam tanaman TOGA?
bagaimana cara merawat tanaman obat?
Bagaimana cara membudidayakan tanaman obat keluarga?
Apa Faktor yg menyebabkan peningkatan penggunaan tanaman obat?
Tujuan saya membahas tentang tanaman obat keluarga ini adalah agar masyarakat atau
anda sebagai pembaca tau apa itu tanaman obat keluarga, apa kegunaannya tanaman obat
keluarga, dan apa keuntungan dari menanam tanaman obat keluarga.
Manfaat dari penelitian tentang tanaman obat keluarga ini, diantaranya adalah secara
khusus, saya lebih mengetahui apa itu tanaman obat keluarga dan secara umum sangat
bermanfaat bagi anda selaku pembaca agar dapat memanfaatkan alam ini dengan sebaik
baiknya.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, saya melakukan studi pustaka, yaitu mengamati
berdasarkan penjelasan dari buku, majalah, internet, dan media lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman
rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan
menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat
membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip
kemandirian dalam pengobatan keluarga..
Pemanfaatan TOGA untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupan, termasuk keperluan
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara tradisional (obat). Kenyataan menunjukkan bahwa
obat yang berasal dari sumber bahan alami khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya
dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala
umum adalah:
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
No
Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
.
3
1. Daun dewa (Gynura Segetum) Mengobati muntah darah dan payudara bengkak
8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)
Jintan (Trachyspermum
12. Mengobati batuk, mules, dan sariawan
roxburghianum syn. Carum roxburghianum)
14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni)
4
15. Kemuning (Murrayae paniculata Jack) Mengobati penyakit gonorrhoe
19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur
2. Batang
No
Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
.
5
3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) Obat perut kembung
5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih
7. Delima (Punice granatum L.) Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)
3. Buah
No
Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
.
2. Cabai merah (Capsicum annuum L.) Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin
5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih
6
Kapulaga (Elettaria cardamomum
6. Maton) danketumbar (Coriandrum Obat antikembung
sativum L.)
No
Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
.
Bangle (Zingiber purpureum Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada
1.
Roxb.) perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh
Kencur (Kaempferia galanga Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan
3.
L.) mengeluarkan dahak
Lempuyang (Zingiber
5. Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare
zerumbet)
7
Temulawak (Curcuma Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat
8.
xanthorrhiza Roxb.) sekresi empedu
Temu hitam (Curcuma obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar
9.
aeroginosa Roxb.) peredaran darah
Alang-alang (Imperata
10. Obat untuk memperlancar air seni (diuretik
cylindrica Beav.)
Jenis tanaman obat yang sering ditanam masyarakat dan mudah didapatkan
di pekarangan-pekarangan rumah penduduk adalah seperti papaya, daun pacar,
temulawak, kunyit, lengkuas, mengkudu, dan jeruk nipis .
M a s y a r a k a t s u d a h s e r i n g menggunakan jenis tanaman tersebut,
k a r e n a b a n y a k d i t a n a m d i p e k a r a n g a n penduduk atau di kebun-kebun.
8
umumnya tanaman tersebut memenuhi kriteria seperti disebutkan Kartasapoetra (1992 : 1)
sebagai berikut:
2.Sudah dikembangkan dan tidak perlu penanaman khusus serta tidak perlu pemeliharaan
yang rumit
Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling
berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan. Untuk itu,
perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia. Sistem ini dikenal
dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk
9
organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan
di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi,kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain
itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang
terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan
daun tembakau.
1. Pengelolaan tanah
Sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah
bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman. Pada
kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis
tanaman yang diusahakan., maka dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman tersebut.
Kesuburan fisik sangat erat hubungannya dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan butiran
tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan
tanaman. Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat hubungannya dengan kemampuan tanah
menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan tersebut saling berinteraksi dalam
menentukan tingkat kesuburan bagi pertumbuhan tanaman.
Di samping itu, pengolahan tanah mencakup pula menghilangkan gulma yang merupakan
saingan tanaman, menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta
pertumbuhannya, saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air seperti dikehendaki oleh
tanaman. Dalam pengolahan tanah memerlukan waktu mengingat terjadinya proses fisik , kimia dan
biologis dalam tanah sehingga terbentuk suatu media yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :
a. Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi (tuber)
umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup
dalam (25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan
umbi atau rimpang dapat berkembang dengan baik.
10
b. Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah
pekarangan tanaman.Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup untuk
memberi kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses
oksidasi, sehingga akan terbentuk lapisan tanah yang menjamin
pertumbuhan akar. Hal itu penting yaitu pada waktu membuat lubang tanah
(sedalam 40x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon, seperti Cengkeh
(Eugenia caryophyllata), Kola (Cola nitida).
2. Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek )
secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke
lahan yang telah disediakan atau disiapkan. Umumnya persemaian diadakan terutama bagi tanaman
yang pada waktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan
mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian diperlukan apabila benih terlalu
kecil sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Tujuan lain dari adanya persemaian agar dapat memanfaatkan (menghemat) waktu musim
tanam tiba (umumnya pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah
mengawali tumbuh lebih dahulu. Contohnya temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang ditunaskan
lebih dahulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap, baru kemudian belahan rimpang dengan
tunasnya ditanam di lahan.
Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman obat antara lain :
a. Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan
cuaca cukup panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan .
b. Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari
segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika.
11
tahan cahaya matahari, misalnya Mentol (Mentha piperita).
3. Pemeliharaan tanaman
Beberapa faktor penghambat produksi, misalnya gulma, hama penyakit harus ditekan
sehingga batas tertentu. Demikian pula faktor penghambat lingkungan fisik dan kimia , seperti
kekurangan air, tingginya suhu, kesuburan tanah, hendaknya diperkecil pengaruhnya. Perlu dilakukan
pemupukan, misalnya pemupukan nitrogen pada kandungan alkaloida pada tanaman tembakau (
Nicotiana tobacum) . Demikian pula tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.
a. Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga
tidak mendapat sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung
(Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan pada sore hari dan diberi naungan
sementara.
12
menaikkan hasil sebesar 35 % .
Penentuan saat panen suatu tanaman obat hendaknya selalu diingat akan kwantitas dan kwalitas
simplisia. Hal ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tidak selalu konstan sepanjang
tahun atau selama tanaman siklus hidupnya, tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan. Misalnya tanaman Kelembak ( Rheum officinale) tidak mengandung derivat antrakinon
dalam musim dingin, melainkan antranol, yang dirubah menjadi antrakinon pada musim panas.
Umur tanaman juga umumnya merupakan faktor penting dalam akumulasi bahan yang
diinginkan.
13
2.7 Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat
Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:
14
Bab III.
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan dapat saya tarik kesimpulan :
a. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam
penyembuhan maupun pencegahan penyakit.
b. Bagian dari tumbuh tumbuhan yang paling sering dijadikan obat adalah daun. Namun akar juga
terkadang digunakan dalam pembuatan obat tradisional.
c. Cara pengolahan obat tradisional masih sederhana, yaitu sengan cara ditumbuk dan direbus
d. Dalam penggunaan tanaman obat tradisional tetap membutuhkan dosis yang tepat.
e. Penggunaan tanaman obat tradisional harus mempunyai ketepatan waktu penggunaan. Artinya
ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang
diharapkan.
f. Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan
penyakit dibanding penyembuhan menggunakan Obat – obatan kimia, namun pengobatan secara
tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek
samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi, menghilangkan akar penyakit, mudah
diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.
3.2 Saran
saran saya adalah:
a. Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita
dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta
lingkungan hidup yang sehat.
b. Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang berbunyi “Lebih baik
mencegah daripada mengobati”, dari pada kita berjuang mati – matian untuk mengobati penyakit kita,
lebih baik kita berjuang mati – matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum terserang penyakit.
c. Bagi pemerintah diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk lebih
mengetahui tentang manfaat tanaman obat tradisional.
d. Bagi pemerintah juga diharapkan mampu mengembangkan usaha pembuatan obat obatan tradisional
agar menjadi komoditi unggulan.
15
Daftar Pustaka
Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya. ISBN 979-002-008-2, 9789790020085.
Hal 5-9.
Santoso, Hieronymus Budi. (2008). Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka. Hal
50.
Kompas, BPOM Pekanbaru Tarik 9.708 Kotak Obat Tradisional dari Peredaran
Badan Pusat Statistik. 2001. Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics) 2000.Jakarta: 46-
73
http://www.yuli.blog.uns.ac.id/files/2010/04/toga.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga
http://id.scribd.com/doc/76487368/6/Pengertian-Tanaman-Obat
http://putrifarmasi.blogspot.com/2012/09/budidaya-tanaman-obat.html
http://duta81.blogspot.com/2012/06/makalah-tanaman-herbal-kunyit.html
http://boyvirgojogja.blogspot.com/2012/10/makalah-apotik-hidup.html
http://agussalimnolsembilan.blogspot.com/2011/11/makalah-tanaman-rosella-hibiscus.html
http://bukupengetahuankita.blogspot.com/2012/11/makalah-tanaman-obat-tradisional.html
16
Daftar Lampiran
17
Biografi Penulis
18
19