Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irma Tia Intenti

NPM : 1813024044

Kelas : B

Famili Zingiberaceae

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber officinale Rosc, Zingiber aromaticum Vall . (Rukmana, 2000).


Jahe memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang ampuh menyembuhkan berbagai
penyakit. Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk,
penurun panas, dan analgetik. Obat ini sudah diproduksi dan dapat dibeli, nama obat tersebut
yaitu ginger oleorasin yaitu dengan merek Salad. Cara ekstrasi zat aktif tersebut yaitu, jahe
dibersihkan dari kotoran, kemudian diiris tipis dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Jahe kering dihaluskan sampai ukuran 40 mesh. Kemudian memasukkan bubuk jahe dan pelarut
etanol 70% sesuai dengan perbandingan ke dalam ekstraktor dan diekstraksi dengan suhu dan
waktu sesuai variabel. Hasil ekstraksi dipisahkan dengan Rotary Vacuum Evaporator pada suhu
40 oC dan tekanan 5 bar. Destilat yang keluar merupakan oleoresin.

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica

Beberapa kandungan zat kimia yang terdapat dalam kunyit, diantaranya arabinosa, fruktosa,
glukosa, kalsium, kalium natrium, kobalt, seng, zat warna kurkumin, dan minyak atsiri. Zat aktif
kurkumin yang terkandung dalam kunyit merupakan antioksidan yang mengandung efek
antiradang. Dalam satu sendok teh kunyit bubuk mengandung sekitar 200 miligram kurkumin.
Kurkumin bekerja dengan memblokir sitokin dan enzim yang menyebabkan inflamasi dalam
tubuh, misalnya penyakit asam lambung. Proses pembuatan ekstrak kunyit menggunakan
metode maserasi. Masing-masing bubuk kunyit ditimbang sebanyak 50 g, dilarutkan dengan
pelarut sesuai dengan perlakuan (metanol 98%, etanol 96%, aseton 90%, isopropanol
96%)sebanyak 250 ml, dan dimasukkan dalam erlemayer 500 ml.Campuran serbuk kunyit
dengan pelarut kemudian dishaker sebanyak 2 kali selama 5 menit dan dimaserasi selama 2 x
24 jam. Larutan disaring menggunakan kertas whatman no 42. Filtrat yang didapat kemudian
dievaporasi menggunakan rotary vakum evaporator dengan tujuan untuk menguapkan pelarut
yang bercampur dengan bahan saat proses ektraksi (Harini, et al., 2012). Obat kunyit untuk
mengatasi asam lambung dapat dibeli di apotik dengan nama SIDOMUNCUL Sari Kunyit.

Famili Asteraceae

Kingdon : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Asterales

Famili: Asteraceae

Genus: Adenostemma

Jenis: Adenostemma lavenia

Adenostemma lavenia merupakan salah satu jenis tumbuhan Asteraceae memiliki kandungan
yang bermafaat. A. lavenia mengandung flavonoid, alkaloid, dan terpenoid yang tinggi
(Kusumawati et al. 2003; Fauzan et al. 2017) yang berpotensi sebagai antioksidan (Stallings dan
Lupo 2009). Flavonoid dapat membantu mengobati alergi. Ekstraksi Flavonoid dilakukan dengan
menggunakan pelarut air pada suhu 50℃. Simplisia ditimbang sebanyak 20 g, lalu dimasukkan ke
dalam erlenmeyer dan ditambahkan pelarut dengan nisbah 1:10 selama 3 jam. Ekstrak disaring
menggunakan kain blacu dan dilanjutkan dengan kertas saring Whatmann, lalu filtrat yang
diperoleh dipekatkan dengan penguap putar hingga diperoleh ekstrak kering. Rendemen
ekstrak kemudian ditentukan berdasarkan bobot keringnya menggunakan konversi kadar air.
Namun, obat dari gulma ini belum dimanfaatkan sebagai obat dipasaran.
Ageratum conyzoides L.
Masyarakat menggunakan tumbuhan ini untuk mengobati demam dan luka. Pengolahan
tumbuhan ini untuk mengobati demam, dilakukan dengan pengambilan daun sebanyak satu
genggaman kemudian ditambahkan air secukupnya dan peras daun tersebut. Kemudian cairan
ditiriskan air perasan lalu minum sebanyak 2 kali sehari masing-masing 1 gelas (200 ml). Untuk
mengobati luka digunakan daun yang telah haluskan atau tumbuk, kemudian tempelkan pada
bagian tubuh yang terluka. Menurut Fitriani (2014) kandungan senyawa alkaloid pada daun dan
akar A. conyzoides dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Tumbuhan ini meruapakan tumbuhan aromatik dengan batang berbaring mendongak. Daun
tumbuhan ini menghasilkan minyak esensial yang mengandung geratokronema (75%), 7-
metoksi-2, 2-dimetil kromena, mono terpena (sabinena, beta-pinena, 1,8-sineola, beta-
fellandrena dan limonena) dan seskuiterpena. Tanaman ini digunakan secara internal sebagai
tonik perangsang dan dapat mengobati diare, kolik, disentri, rematik dan demam. Jus dari
seluruh organ tanaman ini dapat digunakan untuk prolapsusani. Jus daun dapat mengobati bisul,
kusta dan penyakit kulit lainnya serta sebagai lotion pada mata. Minyak esensialnya merupakan
antelmitik pada cacing pita (Daniel, 2015)
Blumeae balsaminifera L.
Tumbuhan ini digunakan untuk mengobati demam dan flu, biasanya jugadigunakan untuk
perawatan ibu setelah melahirkan dengan cara ditambah tumbuhan lainya. Informasi dari
masyarakat di lokasi penelitian untuk pengobatan demam, digunakan daun yang sudah tua
sebanyak 1 genggaman kemudian ditambahkan air secukupnya dan peras daun tersebut. Air
perasan kemudian minum sebanyak 2 kali sehari masing-masing 1 gelas (200 ml). Untuk
mengobati flu digunakan daun sebanyak 1 helai kemudian dilipat dan digulung daun tersebut
kemudian masukan ke dalam lubang hidung. Menurut Munawaroh dkk (2012) B.balsamifera
mengandung senyawa fenolik dan memiliki aktivitas antioksidan. Kandungan senyawa
Blumeaee balsamifera mampu meningkatkan imunitas terhadap infeksi bakteri Listeria
monocytogenes.

Cosmos sulphureus Cav.

Hasil penelitian menurut masyarakat tumbuhan ini digunakan untuk mengobati ngilu pada
tulang dan persendian. daun diambil sebanyak 7 tangkai dikering anginkan di atas nyala api.
Setelah daun layu lalu tempelkan pada tulang atau persendian yang ngilu. Elephantopus
tomentosus L. Tumbuhan ini digunakan untuk mengobati sesak nafas, untuk pengobatan
tersebut tumbuhan ini ditambah dengan daun patikan (Euphorbia hirta L.), daun bujang kalam
(Stachytarpheta indica (L) Vahl.), daun tabuang putiah (Asytasia gangetica (L.) T.Anderson.),
seluruh bagian tumbuhan picalang putiah (Polygala paniculata L.). dalam proses peracikan
semua bahan diambil sebanyak 1 genggaman masingmasingnya. Kemudian dilakukan
perebusan semua bahan sampai mendidih. Airnya ditiriskan dan minum air rebusan sebanyak 2
kali sehari masing-masing 1 gelas (200 ml). Menurut Rafico (2013) daun Elephantopus
tomentosus mampu meningkatkan system pertahanan tubuh dengan cara meningkatkan
jumlah sel limfosit dalam tubuh. Tanaman ini merupakan herba kaku perennial dengan daun
radikan yang umum ditemukan dalam bentuk gulma di Ghat Barat. Tanaman ini mengandung
dihidroksilasi germaklorida, molefantin, molefantinin, fantomolin dan cis-epoksidanya, dan lain-
lain. Akar yang merupakan obat, sangat berguna untuk demam, gangguan jantung dan
gangguan hati. Selain itu, akar tersebut juga digunakan untuk insomnia, sakit waktu kencing
akibat diabetes, rematik dan filariasis. Molefantin dan molefantinin memiliki sifat sititoksik dan
antitumor, yang terakhir juga menunjukan sifat antileukimia. Fantomolin dan cis-epoxidanya
menunjukan aksi penghambatan yang kuat terhadap karsinoma ascitis Ehlich dan sel
karsinosarkoma Walkel 256 (Daniel, 2015

Famili Malvaceae

Kingdom: Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

Bagian bunga tanaman ini diketahui kaya dengan kandungan glucoside, hibiscin, peptin, gossy,
anthocyanin dan asam amino. Tak banyak yang tahu bahwa bunga ini bisa dimakan, bahkan
menawarkan beragam potensi manfaat kesehatan. Salah satu kelebihan bunga ini adalah
kandungan zat antioksidan yang bisa membantu mengendalikan radikal bebas, mencegah
kerusakan sel, dan menurunkan risiko penyakit kronis. Penelitian menunjukkan bunga Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) berpotensial sebagai salah satu sumber antosianin yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, dan antikarsinogenik (Agustin and Ismiyati, 2015).
Kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai obat tuberkulosis. Ekstrak antosianin bunga
kembang sepatu dibuat dengan cara maserasi menggunakan larutan etanol 95%, kemudian
dilakukan uji fito-kimia secara kualitatif untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dalam
ekstrak tersebut. Namun ekstrak obat ini belum ditemukan dipasaran, biasanya masyarakat
membuat ramuan di rumah dengan cara:
1. Bunga kembang sepatu digiling halus, lalu dicampur dengan air masak dan madu

2. Selanjutnya, diperas dan disaring

3. Diminum 3x sehari (Santoso, 1998, p. 33)

Anda mungkin juga menyukai