Anda di halaman 1dari 2

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN

TALOK (Muntingia calabura L.) DENGAN METODE DPPH


(1,1 Diphenyl 2 - Picrylhydrazil)
Anisa Hervarina Ulfaningrum
Prodi Farmasi

INTISARI

Tanaman talok (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tumbuhan


yang tersebar luas di Indonesia. Pemanfaatan tanaman talok terutama bagian daunnya
belum banyak diketahui oleh masyarakat. Daun talok diketahui memiliki daya
antioksidan yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit
degeneratif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi
antioksidan dari ekstrak dan fraksi daun talok serta jenis metabolit sekunder yang
bertanggung jawab sebagai antioksidan. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu
metode sonifikasi dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Serbuk diekstraksi
menggunakan pelarut etanol 96% lalu diuapkan hingga didapatkan ekstrak kering
dengan rendemen 13,88%. Ekstrak dan fraksi daun talok diuji secara kualitatif
menggunakan metode KLT dan kuantitatif menggunakan metode spektrofotometri
UV - Vis. Uji pendahuluan menunjukkan adanya aktivitas antioksidan pada plat KLT
yang ditandai dengan bercak kuning berlatar belakang ungu setelah disemprot DPPH.
Hasil pengujian aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometer UV Vis
menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan lebih besar dengan
nilai IC50 4,98 ppm jika dibandingkan dengan fraksinya dengan nilai IC50 berturut
turut pada fraksi F7, F6, F2, F5, F4, dan F3 yaitu 6,21; 7,17; 9,81; 11,78; 24,22 dan
26,11 ppm. Kuersetin sebagai pembanding senyawa flavonoid alami memiliki
aktivitas antioksidan lebih besar dengan nilai IC50 2,70 ppm jika dibandingkan
dengan ekstrak dan fraksinya. Hasil skrining fitokimia menggunakan KLT yang
disemprot dengan pereaksi semprot golongan diketahui bahwa pada ekstrak dan
fraksi daun talok mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid dan tannin.

Kata kunci: daun talok, antioksidan, DPPH, IC50, flavonoid, tannin, kuersetin

xiv
ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT OF
TALOK LEAF (Muntingia calabura L.) WITH THE DPPH
METHOD (1,1 Diphenyl 2 - Picrylhydrazil)

Anisa Hervarina Ulfaningrum


Prodi Farmasi

ABSTRACT

Cherry plant (Muntingia calabura L.) is one of the plant that is widespread
in Indonesia. Utilization of cherry plants, especially the leaves are not widely known
by the public. Cherry leaves are known to have antioxidant activity that can be used
to treat various types of degenerative diseases. This research was conducted in order
to determine the antioxidant potential of extracts and fractions of cherry leaf and
secondary metabolites responsible as an antioxidant. The extraction method used is
the method of sonification using ultrasonic waves. The powder was extracted using
ethanol 96% and then evaporated to obtain a dry extract with a yield of 13.88%.
Extract and fractions of the cherry leaf were tested qualitatively using TLC method
and quantitatively using spectrophotometry UV - Vis method. Preliminary test
showed antioxidant activity on TLC plates were marked with yellow spots with the
purple background after spraying DPPH. The test results of antioxidant activity using
spectrophotometer UV - Vis showed that the ethanol extract has antioxidant activity
with IC50 values 4.98 ppm greater than fractions with IC50 values respectively -
participated in fraction F7, F6, F2, F5, F4, and F3 are 6.21; 7.17; 9.81; 11.78; 24.22
and 26.11 ppm. Quercetin as a comparison natural flavonoid compound have greater
antioxidant activity with IC50 values of 2.70 ppm compared to extract and its
fractions. Results of phytochemical screening by TLC were sprayed with the spray
reagent group is known that the cherry leaf extract and the fractions containing
secondary metabolites such as flavonoids and tannins.

Keywords: talok leaves, antioxidant, DPPH, IC50, flavonoid, tannin, quercetin

xv

Anda mungkin juga menyukai